Anda di halaman 1dari 3

5 Produsen Ponsel Akui

Pakai Timah Indonesia

Pekerja menunjukkan batuan yang mengandung timah di tambang PT Timah di Tanjung Pesona,
Kecamatan Sungai Liat, Bangka, Indonesia, hari Kamis, 30 Agustus 2012 (Ulet Ifansasti/Friends of the
Earth)

KOMPAS.com Sejumlah pemain besar di dunia smartphone mengakui


bahwa produk-produknya kemungkinan mengandung timah hasil
penambangan di Pulau Bangka, Indonesia. Mereka adalah Nokia, Sony,
BlackBerry, Motorola, dan LG Electronis.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kompas Tekno, pengakuan itu


datang setelah mendapat tekanan dari organisasi pemerhati lingkungan
Friends of the Earh (FoE) yang mendesak kelima perusahaan agar
mengambil tindakan terkait perusakan lingkungan yang terjadi di Pulau
Bangka.

Pulau Bangka beserta tetangganya Pulau Belitung menyumbang sekitar


sepertiga pasokan timah dunia. Timah yang ditambang sebagian dipakai
untuk bahan solder pada produk elektronik, termasuk gadget mobile,
seperti smartphone dan perangkat tablet.
Sayangnya, aktivitas penambangan di Pulau Bangka dan Belitung disebutkan
telah menghasilkan kerusakan yang tak hanya berdampak pada lingkungan,
tapi juga pada kondisi masyarakat setempat.

Petani di Pulau Bangka dilaporkan tak bisa bercocok tanam karena kondisi
tanah menjadi asam setelah hutan dibabat untuk penambangan, sementara
nelayan makin sulit mencari ikan menyusul hancurnya biota laut yang
disebabkan limpahan lumpur tambang.

Keadaan di tambang timah juga tidak aman untuk para pekerja yang terlibat di
dalamnya. Pada 2011 lalu, data kepolisian mencatat setiap minggu rata-rata
satu orang petambang meninggal dunia akibat kecelakaan. Di lokasi tambang
liar juga kerap ditemukan pekerja yang masih anak-anak.

FoE menyajikan penyelidikan terhadap aktivitas penambangan di Pulau


Bangka dalam video pendek seperti yang terdapat di bawah. Dua video
lainnya bisa dilihat di tautan ini.

Pernyataan sikap

Kelima perusahaan telah menyatakan bakal turut serta dalam upaya


memperbaiki keadaan di Pulau Bangka. Ini merupakan bentuk tanggung
jawab bersama yang muncul akibat desakan FoE. Terlebih lagi, pihak-pihak
tersebut juga berkepentingan dengan hasil timah dari penambangan yang
dimaksud walaupun tidak secara langsung.

"Industri penambangan timah Indonesia adalah bagian penting dari rantai


pasokan BlackBerry. Kami sangat prihatin dengan risiko lingkungan dan
kesehatan terkait dengan industri tersebut," tulis perusahaan tersebut dalam
pernyataan yang dikutip oleh FoE.

Nokia dan Motorola juga mengakui bahwa produk-produknya kemungkinan


besar mengandung timah yang diambil dari Pulau Bangka.

LG Electronics, Sony, dan Samsung menyatakan bakal menanggapi


permasalahan ini secara serius terkait kebijakan transparansi rantai pasokan
perusahaan. Kutipan pernyataan perusahaan-perusahaan tersebut bisa
dibaca di tautan berikut ini.

Untuk mewadahi upaya bersama memperbaiki keadaan di Pulau Bangka,


para pemain besar industri ini bergabung dalam Kelompok Kerja Timah
Bangka yang didirikan Apple dan Philips melalui kerja sama dengan lembaga
Pemerintah Belanda Sustainable Trade Initiative (IDH) dan Electronics
Industry Citizenship Coalition (ElCC) pada Maret 2013.

Menjelang akhir tahun ini, kelompok Kerja Timah Bangka diharapkan sudah
merampungkan rekomendasi soal bagaimana mengatasi situasi
memprihatinkan di pulau tersebut. Pertemuan dengan para pelaku industri
untuk membahas masalah itu juga akan turut dihadiri oleh FoE

Anda mungkin juga menyukai