Kebudayaan Dalam Islam
Kebudayaan Dalam Islam
Kelompok 5
Dosen pembimbing :
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2017
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pembahasan
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Maka dapat disimpulkan bahwa dari naluri akan timbul berbagai kebudayaan
yang dikelolah oleh akal manusia, lalu timbul lah ekspresi pada setiap diri manusia.
Jadi, secara umum kebudayaan ialah suatu hasil daya pemikiran dan pemerahan
tenaga lahir manusia, ia adalah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga lahir
manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir manusia.
Yang dimaksudkan gabungan antara tenaga batin (daya pemikiran) dengan tenaga
lahir ialah suatu pemikiran manusia yang dilaksanakan dalam bentuk perbuatan.
Maka hasil daripada gabungan inilah yang dikatakan kebudayaan. Fikiran dan
perasaan yang merupakan inti devinisi membentuk kesadaran. Jalinan fikiran dan
perasaan melahirkan kemauan. Kemauan adalah awal perbuatan. Laku perbuatan di
jalankan oleh jasmani manusia.
Jadi, secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil olah akal,
berupa:
a) Cipta: kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia hal yang ada dalam
pengalamannya secara lahir dan batin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu
pengetahuan.
b) Karsa: kerinduan manusia untuk menyadari tentang asal-usul manusia
sebelum lahir dan ke mana manusia sesudah mati. Hasilnya berupa norma-
norma dan kepercayaan. Kemudian timbul bermacam-macam agama karena
kesimpulan manusia juga bemacam-macam.
c) Rasa: kerinduan manusia akan keindahan sehingga menimbulkan dorongan
untuk menikmatinya. Manusia pada dasarnya selalu merindukan keindahan
dan menolak keburukan atau kejelekan.
Untuk memudahkan pembahasan, Ernst Cassirer membagi kebudayaan menjadi
lima aspek :
1. Kehidupan Spritual,
2. Bahasa dan Kesusastraan,
3. Kesenian,
4.Sejara dan ilmu pengetahuan
Demikianlah kebudayaan meliputi seluruh kehidupan manusia. pembagian
kebudayaan adalah untuk sekedar mendapatkan ihtisar kegiatan-kegiatan dalam
kehidupan. sistem pembagian adalah klasifikasi atau penggolongan kehidupan
dalam bidang-bidang tertentu untuk mudah dapat mudah memahaminya.
2. HUBUNGAN ISLAM DAN KEBUDAYAAN
Sebagian ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk
berbudaya merupakan dinamik ilahi. Bahkan menurut Hegel, keseluruhan karya
sadar insani yang berupa ilmu, tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat tak lain
daripada proses realisasidiri dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater
Jan Bakker, dalam bukunya Filsafat Kebudayaan menyatakan bahwa tidak ada
hubungannya antara agama dan budaya, karena menurutnya, bahwa agama
merupakan keyakinan hidup rohaninya pemeluknya, sebagai jawaban atas panggilan
ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian dari Tuhan,
sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga keduanya tidak bisa
ditemukan.
Islam tidak bisa dianggap kebudayaan karena Islam bukan hasil dari
pemikiran dan ciptaan manusia. Agama Islam adalah sesuatu yang diwahyukan oleh
Allah SWT kepada Rasulullah SAW yang mengandung peraturan-peraturan untuk
jadi panduan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tetapi agama-agama
(yang telah banyak mengalami perubahan) selain Islam memang kebudayaan, sebab
agama-agama tersebut adalah hasil ciptaan dan daya pemikiran manusia.
Walaupun bukan kebudayaan tetapi agama islam sangat mendorong, bahkan
turut mengatur penganutnya untuk berkebudayaan. Agama Islam mendorong
umatnya berkebudayaan dalam semua aspek kehidupan termasuk dalam bidang
ibadah.
Contohnya dalam ibadah sembahyang, dalam Al-Qur'an ada perintah :
Kebudayaan itu masih dipertahan kan dan dijaga oleh masyarakat indonesia
hingga pada saat ini contonya, seperti sesajen yang dibawah ke makam pada saat
ziarah. Kebudayaan seperti itu banyak diperbingkan karna bertentngan dengan
ajaran agama islam.
(2) berfungsi sebagai pusat ibadah sosial. Dari kedua fungsi gtersebut titik sentralnya
bahwa fungsi masjid sebagai pusat pembinaan umat Islam.
Kesimpulan
Kebudayaan tidak diperoleh manusia sebagai warisan atau generatif
(biologis), namun hanya mungkin diperoleh dengan belajar dari masyarakat. Tanpa
masyarakat manusia akan mengalami kesulitan dalam membentuk budaya.
Sebaliknya, tanpa budaya manusia tidak dapat mempertahankan kehidupannya.
Justru dengan adanya kebudayaan dapat digunakan untuk membedakan manusia
dengan hewan.
Hasil perkembangan kebudayaan dilandasi oleh nilai-nilai ketuhanan yang
disebut dengan kebudayaan Islam, di mana fungsi agama akan berperan semakin
jelas. Kebudayaan tersebut berkembang menjadi sebuah peradaban islam sampai
sekarang. Masuknya agama islam ke indonesia juga berpengaruh baik bagi
kebudayaan di indonesia. Kini kebudayaan islam telah melekat pada masyarakat
Indonesia karna mengingat mayoritas masyarat Indonesia adlam islam.
Daftar pustaka
Sidi Gazalba, 1989, Mesjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Jakarta : pustaka al-husna. Hlm :
118
Syahruddin, Hanafie, Abdullah abud s., 1986, Mimbar Masjid, Jakarta : cv Haji Masagung,Hlm : 339
https://mindaudahedu.wordpress.com/2012/05/26/kebudayaan-dalam-islam-2
http://materikuliahqu.blogspot.co.id/2010/01/keudayaan-islam.html