LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

HISTOLOGI

Dosen : Dr.Ir Catur Herison Msc

Disusun Oleh :
Rolas Sinaga
E1D013082
Shift A2

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan-jaringan berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi yang sama membentuk
organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi. Jaringan yang
dimiliki organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya.
Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan
jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti
tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan yang
jelas, meskipun ia belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas. Secara garis besar jaringan
tumbuhan dapat dibedakan menjadi jaringan muda (jaringan meristematik) dan jaringan
dewasa.
Jaringan Meristem : Terbagi menjadi meristem primer (titik tumbuh primer) dan
meristem sekunder (titik tumbuh sekunder). Jaringan meristem biasanya tersusun oleh sel-sel
yang masih embrional atau sel yang masih aktif membelah. Pada ujung akar dan ujung
batang yang telah dewasa terdapat jaringan yang tetap bersifat meristematik dan disebut titik
tumbuh apical. Itu semua adalah cabang biologi yang disebut Histologi.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah :
Melihat epidermis, macam-macam trikoma dan stomata.
Melihat macam-macam bentuk sel jaringan dasar (parenkim).
Melihat jaringan penguat dan jaringan pengangkut tumbuhan.

BAB II
BAHAN PRAKTIKUM

2.1 Bahan
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut ini
:

Daun Durian (Durio zibethius)

Daun Jagung (Zea mays)
Kulit Pisang (Musa sp.)
Tangkai Daun Enceng Gondok (Echornia crassifes)
Hibiscus sp.
Air
Kutek
 BAB III
ALAT PRAKTIKUM

3.1 Alat Praktikum

Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan pratikum ini antara lain sebagai
berikut ini :

Selotip
Mikroskop
Silet
Gelas Sedian
Gelas Penutup
Pengerok
ATK
 BAB IV
CARA KERJA

4.1 Cara kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan dalm praktikum ini adlah sebagi berikut :

a. Keroklah pada bagian bawah daun durian dan ambil beberapa trikoma serta tetesi
air. Periksalah pada mikroskop.
b. Bagian bawah daun jagung di olesi dan ditekan-tekan (supaya kutek menempel
pada selotip). Lepas selotip tersebut dan tempelkan pada gelas preparat. Amatilah
di bawah mikroskop.
c. Keroklah pada bagian bawah kulit pisang dan ambil beberapa trikoma serta tetesi
air. Periksalah pada mikroskop..
d. Buatlah sayatan tangkai melintang enceng gondonk dan amati di bawah
mikroskop.
e. Preparat awetan dari penampang melintang batang hibiscus sp., penampang
batang dikotil dan monokotil. Amatilah di bawah mikroskop.

BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Modifikasi Epidermis dan Fungsi Masing-masing Alat Modifikasi
1. Stomata
Adalah suatu celah pada jaringan epidermis yang dibatasi oleh dua sel penjaga.
Mempunyai fungsi sebagai berikut : Jalan transpirasi, jalan respirasi dan jalan
masuknya CO2 dan keluarnya O2
2. Trikoma
Adalah bagian yang terdiri dari rambut-rambut akar.
Mempunyai fungsi sebagai berikut ini :Memperluas dan menyerap mineral dalam
tanah.
3. Sel Kipas (Motor Cell) (Bulliform Cell)
Adalah merupakan alat tambahan pada epidermis bagian atas daun ,terutama pada
tumbuhan famili gramineae (bambu ,padi ,jagung ,rumput teki).
Mempunayai fungsi sebagai berikut : Sebagai tempat penyimpanan air.

4. Sel Kresik (SiO2 / sel silika)

Adalah merupakan sel epidermis yang berisi kristal kresik (terletak di bagian batang)
terdapat pada gramineae.
Mempunyai fungsi sebagai penyimpan air.
5. Spina (Duri)
Adalah merupakan alat tambahan pada epidermis sel tumbuhan di bagian batang
tumbuhan.
Mempunyai fungsi untuk menyimpan air.

5.2 Jaringan Pengangkut Xylem dan Floem

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh
lapis/pembuluh kulit kayu. Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman,
bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan.
Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
- Unsur trakeal terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk tabung dan trakeid yang
sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang
- Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing
- Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan, tannin dan
 Kristal

Jaringan Floem terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur-unsur
sebagai berikut,
- Buluh tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang
- Sel pengiring berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel tapis serta
plasmanya pekat
- Serabut floem, bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan dindingnya
tebal
- Parenkim floem, selnya hidup memiliki diding primer dengan lubang kecil yang
disebut noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar, atau Kristal.

5.3 Sistem Transpor Source ke Sink pada Tumbuhan

Sistem transpor source ke sink pada tumbuhan adalah jaringan pengangkut pada
tumbuhan berpembuluh (Traceopytha) yang berfungsi dalam transportasi. Source
merupakan daun sebagai sumber fotosintat dan Sink merupakan organ lain sebagai
penampungnya.

BAB VI
KESIMPULAN

Setiap sel memiliki bentuk dan fungsi yang sama yang bekerja sama untuk
membentuk suatu organ. Setiap sel memiliki jaringan dalam tubuh yang berfungsi sesuai
tugas-tugas dan dapat membentuk struktur-struktur tertentu .
 DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002). Fisisologi dan Histologi 1.
Diterjemahkan oleh R. Lestari dkk. (ed. 5). Jakarta: Erlangga. ISBN 9796884682.

Nurhayani Gandani; http://ilmubiologi.com/search/histologi ,Jumat: 18 Oktober 2013

Nicholas Perricone, M.D. 2007. The Perricone Prescription. Serambi. Jakarta