HAEMORRHOID
1. Pengertian.
Haemorrhoid adalah pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah di
dalam selaput membran atau hanya diluar usus, atau dengan kata lain
haemorrhoid adalah pelebaran varies daripada suatu seepren atau lebih,
haemorrhoid ini dibedakan atas dua, yaitu :
1) Haemorrhoid eksterna : kecil, tertutup kulit, menonjol bila mengejan,
dibawah epithel berlapis kanalis ani.
2) Haemorrhoid interna : berada diatas perbatasan kulit mukosa anus, multi
pel, berwarna ungu, lunak, tertutup membran mukosa.
Haemorrhoid interna dibagi 4 macam yaitu :
Tingkat I : Varies dari satu atau lebih dengan gejala pendarahan.
Tingakat II : Varies dari satu atau lebih yang defekasi keluar dari
Dubur tetapi masih bisa masuk kembali dengan
sendirinya.
Tingkat III : Seperti halnya pada tingkat II tetapi sudah defekasi
varies tidak bisa kembali spontan, harus didorong.
Tingkat IV : Telah terjadi inkonsenasi.
2. Etiologi.
Sebagai faktor predoposisi adalah hereditas, anatomik, pekerjaan, dan
sanilitas.
Sebagai faktor predispitasi adalah berupa kelainan srkulasi parsial dan
peninggian tekanan intra abdomen : fisiologi dan radang.
Vena Hemoridialis mengembang, kongestipleksus vena hemmoridialis
interna.
5. Prosedur Diagnostik.
Pemeriksaan Laboratorium.
Pemeriksaan rectal toucher.
Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan darah lengkap.
7. Pengobatan.
Infus D5% 20 tts/m.
Infus RL 20 tts/m.
Novalgin.
Obat rendam antibiotik.
9. Daftar Pustaka.
Ovedaff, D. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi Ke-3. Jakarta: Media
Aeculapius. FKUI 1999.
Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia. 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1
edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Jakarta 1996.
Syaifuddin. 1994. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
1. Identitas Klien.
a) Identitas.
Nama : Tn. M.
Umur : 31 th.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Pekerjaan : PNS.
Alamat : -
Status : Kawin.
Agama : Islam.
Suku Bangsa : Banjar / Indonesia.
No CM : 345831.
Tanggal MRS : 7 agustus 2002.
Dx Medis : Pre dan Post Ops Haemorrhoid.
b) Identitas Penanggung Jawab.
Nama : SDA.
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Hubungan dengan klien :
2. Riwayat Penyakit.
a) Keluhan Utama.
Adanya benjolan, nyeri dan keluar darah segar dari anus.
b) Riwayat Penyakit Sekarang.
Sebelum MRS, sejak 4 bulan yang lalu px mengeluh ada benjolan di
daerah anus dan terasa nyeri saat BAB. Suatu hari sebelum MRS px berobat
3. Pemeriksaan Fisik.
a) Keadaan Umum. ( Tanggal 12 agustus 2002 )
Kesadaran px Compos Mentis dengan nilai GCS 4 5 6.
TTV : TD : 110/80 mmHg.
N : 80 x/m.
R : 20 x/m.
S : 36 C.
b) Kulit.
Warna kulit sawo matang dengan suhu tubuh 36 C, tidak ada odema
pada kulit, tekstur kulit kering, turgor kulit baik, tidak ada lesi, dan tidak ada
massa pada kulit.
c) Kepala dan Leher.
Struktur kepala simetris, tidak nyeri kepala, tidak ada trauma pada
kepala, tidak ada keterbatasan gerak pada leher maupun kepala, tidak ada
pembesaran kelanjar tyroid dan px mengatakan tidak ada kesulitan dalam
menelan.
d) Penglihatan dan Mata.
Struktur mata simetris, tampak bersih, konjunctiva kemerahan, sklera
kemerahan, ketajaman penglihatan baik, px dapat membaca papan nama
perawat dalam jarak 50 cm, tidak ada kelainan pada mata, px tidak
menggunakan alat bantu penglihatan.
f) Psikososial.
Mekanisme adaptasi px terhadap lingkungan sekitar atau perawat
baik, hubungan px dengan keluarga baik, px sabar dalam menghadapi
penyakitnya, px tampak menahan rasa sakit dan nyeri.
g) Spiritual.
Px beragama islam dan taat menjalankan ibadah, px sering berdoa
untuk kesembuhan penyakitnya.
5. Data Fokus.
1) Inspeksi : Px tampak meringis karena nyeri dan kesakitan setelah
operasi.
2) Palpasi : Nadi teraba 80 x/m, fremitus raba simetris.
3) Perkusi : Terdengar suara sonar pada dada dan tympani pada perut.
4) Auskultasi :bising usus 10 x/m.
Diagnosa Perencanaan
No Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Tanggal 12 8 2002. Rasa nyeri 1) Kaji 1) Untuk
Nyeri pada anus B. berkurang / hilang penyebab menentu
D peradangan dan dalam 3 hari nyeri. kan
benjolan pada anus. perawatan. 2) Monitor intervesi
DO : KE : TTV. selanjutnya
TTV : 1) Tidak ada 3) Lakukan 2) Untuk
TD : 110/80 mmHg. peradangan dan tehnik mengetahui
N : 80 x/m. benjolan pada distraksi. keadaan
R : 20 x/m. anus. 4) Anjurkan px.
S : 36 C. 2) Px tidak untuk 3) Untuk
Diagnosa Perencanaan
No Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
2. Tanggal Rasa sakit dan nyeri 1) Kaji 1) Untuk
Nyeri pada anus berkurang / hilang penyebab menentu
B. D luka post ops dalam 3 hari nyeri. kan
haemorrhoid. perawatan. 2) Lakukan intervesi
DO : KE : tehnik selanjutnya
Px terlihat 1) Luka post ops distraksi. 2) Untuk
kesakitan dan sembuh. 3) Anjurkan mengura
meringis. 2) Px tidak kesakitan untuk ngi rasa
Tampak dan tidak meringis relaksasi. nyeri.
No Implementasi Evaluasi
1. Tanggal 13 8 2002. ( 09.00 ) Tanggal 15 agusutus 2002. ( 08.30 )
1) Mengkaji penyebab nyeri. S :
2) Memonitor TTV. Px masih mengeluh nyeri.
3) Melakukan tehnik distraksi. O :
4) Menganjurkan untuk Px terlihat meringis.
relaksasi.
TTV : TD : 100/60 mmHg.
5) Menganjurkan untuk
N : 80 x/m.
istirahat.
R : 20 x/m.
Kolaborasi :
S : 36,2 C.
1) Memberi Antrain dan
A :
Ardium tab.
Masalah belum teratasi.
P :
Intervensi dilanjutkan.