Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Karsinoma prostat merupakan kanker yang terbentuk di jaringan prostat

(kelenjar dalam sistem reproduksi laki-laki ditemukan di bawah kandung kemih

dan di depan rektum). Kanker prostat biasanya terjadi pada pria yang lebih tua.

Karsinoma prostat merupakan keganasan yang terbanyak di antara keganasan

sistem urogenitalia pria.1


B. Epidemiologi
Berdasarkan data WHO pada trahun 1998 ada 56 ribu kasus kematian di

Eropa yang diakibatkan oleh kanker prostat. Pada waktu itu belum ada strategi

tindakan preventif, sehingga banyaknya jumlah penderita yang akhirnya

meninggal.

Tumor ini menyerang pasien yang berumur di atas 50 tahun, diantaranya

30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun.

Kanker ini jarang menyerang pria berusia di bawah 45 tahun.1

Hal tersebut ditunjukkan dengan perbandingan bahwa 1 dari 9 pada kulit

hitam di Amerika Utara akan menderita kanker prostate, sedangkan pada kulit

putih di Amerika Utara hanya 1 dari 11 orang akan mengidap kanker prostate.

Sedangkan di Asia sendiri masih terhitung rendah. Di Indonesia data di bagian

Sub bagian Urologi, Bagian bedah FKUI, selama periode 1995-1998 ditemukan

data-data 17 kasus per tahun. Data dari 13 Fakultas Kedokteran Negeri di

Indonesia kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit keganasan tersering pada

pria dan menduduki peringkat ke 2 setelah kanker buli-buli (kandung kemih).2

C. Etiologi

5
Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang dapat

meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat. Faktor predisposisi

tesebut antara lain : Genetic, ras, usia, riwayat keluarga, diet tinggi lemak, polusi,

hormonal dan aktivitas seksual.7


Kemungkinan untuk menderita kanker prostat menjadi dua kali jika

saudara laki lakinya menderita penyakit ini. Kemungkinan naik menjadi lima

kali jika ayah dan saudaranya jua menderita.1


Diet yang banyak mengandung lemak, susu yang berasal dari binatang,

daging merah (read meat), dan hati diduga meningkatkan kejadian kanker prostat.

Beberapa nutrisi diduga dapat menurunkan insidens kanker prostat, diantaranya

adalah vitamin A, beta karoten, isoflavon, atau fitoestrogen yang banyak terdapat

pada kedelai, likofen (antioksidan karotenoid yang banyak terdapat pada tomat),

selenium (terdapat pada ikan laut, daging, biji - bijian), dan vitamin E. Kebiasaan

merokok dan paparan bahan kimia kadmium (Cd) yang banyak pada alat listrik

dan baterai berhubungan erat dengan timbulnya kanker prostat.1


D. Patofisiologi

Munculnya kanker prostate secara laten pada usia tua banyak terjadi.

Sepuluh persen pria usia enam puluh tahun mempunyai kanker prostate diam

dan tidak bergejala, pertumbuhan dari kanker prostate asimptomatis yang

kebetulan ditemukan lamban sekali.Keganasan prostate 90% biasanya berupa

Adenocarsinoma yang berasal dari kelenjar prostate yang menjadi hipotrofik pada

usia decade kelima sampai ketujuh. Agaknya proses menjadi ganas sudah mulai

pada jaringan prostate yang masih muda. Karsinoma prostate paling sering terjadi

pada zona perifer (75%).8

6
Dengan berkembangnya tumor dapat terjadi perluasan langsung ke

urethra, leher kandung kemih, dan vesikula seminalis. Karsinoma prostate dapat

juga menyebar melalui jalur limfatik dan hematogen. Secara berturut tempat yang

paling sering dari metastasis melalui jalur hematogen melalui v.vertebralis adalah

ke tulang-tulang pelvis, vertebra lumbalis, femur, vertebra torasika, dan kosta.

Metastasis ini lebih sering osteoklastik (menyerap tulang) daripada osteoblastik

(membentuk tulang). Pada osteokalstik jaringan tulang diganti jaringan tumor oleh

infiltrasi dan pertumbuhan tumor, sementara pada osteoblastik, tumornya justru

merangsang sel-sel pembentuk tulang di sekitarnya untuk membentuk tulang

ekstra yang jelas dapat dilihat pada foto roentgen.9

Penyebaran limfogen dapat ditemukan dikelenjar limfe di panggul kecil

dan lewat samping pembuluh darah besar keatas lewat samping dinding perut

belakang (kelenjar limfe retroperitoneal atas).agak jarang tumor ini menyebar ke

sum-sum tulang dan visera, khususnya hati dan paru.8,9,10

Tingkat penyebaran karsinoma prostate yang lazim dipakai didasarkan pada

system tingkat penyebaran American Urological Assosiation (AUA) dan TNM.


E. Gejala Klinis

Karsinoma prostate stadium dini dan lanjut mungkin asimptomatik pada

saat diagnosis, dan lebih dari 80 persen pasien menderita penyakit stadium C dan

D pada saat diagnosis. Pada orang yang simptomatis, keluhan yang sering ditemui

adalah disuria, kesulitan berkemih, mengedan jika ingin berkemih, peningkatan

frekuensi berkemih, retensi urin total, nyeri punggung atau pinggang dan

hematuria. Setiap laki-laki berusia diatas 40 tahun yang mengeluh disuria, sering

7
berkemih atau kesulitan berkemih tanpa obstruksi uretrhra mekanis harus

dicurigai menderita kanker prostate. Gejala lainnya berupa :

segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes


perasaan tidak puas setelah berkemih
Hematuria
nyeri baik ketika berkemih maupun ejakulasi
inkontinensia uri
penurunan berat badan6,7,8

5
Keluhan pada saluran kemih bagian bawah (LUTS)

Terdiri atas gejala obstruksi dan iritasi

Obstruksi Iritasi

Hesitansi Frekuensi

Pancaran miksi lemah Nokturi

Intermitensi Urgensi

Miksi tidak puas Disuria

Menetes setelah miksi

Tabel 1. Gejala Obstruksi dan Iritasi Benigna Prostat Hiperplasia

Timbulnya gejala LUTS merupakan manifestasi kompensasi

otot buli-buli untuk mengeluarkan urine. Pada suatu saat, otot

buli-buli mengalami kepayahan (fatigue) sehingga jatuh ke dalam

8
fase dekompensasi yang diwujudkan dalam bentuk retensi urin

akut.

Timbulnya dekompensasi buli-buli ini didahului oleh factor

pencetus antara lain :

1) Volume buli-buli tiba-tiba penuh (cuaca dingin, konsumsi

obat-obatan yang mengandung diuretikum, minum tertalu

banyak)

2) Massa prostat tiba-tiba membesar (setelah melakukan

aktivitas seksual/ infeksi prostat)

3) Setelah mengkonsumsi obat-obat yang dapat menurunkan

kontraksi otot detrusor (golongan antikolinergik atau

adrenergic )

Sistem skoring I-PSS terdiri atas 7 pertanyaan yang berhubungan dengan

keluhan miksi (LUTS) dan 1 pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas hidup

pasien. Skor ringan (0-7), sedang (8-19), berat ( 20)9,10

F. Diagnosis

Diagnosis kanker prostat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisis dan

laboratorium. Sebelum melakukan pemeriksaan sebaiknya ditanyakan mengenai

riwayat, riwayat penyakit kanker dalam keluarga dan gejala-gejala yang dialami,

khususnya yang penyakit berhubungan dengan berkemih. Berdasarkan anamnesis

tersebut barulah dianjurkan pemeriksaan yang akan dilakukan sebagaimana yang

9
akan dijelaskan dibawah ini. Berdasarkan dari ketentuan dari perhimpunan ahli

kanker amerika, dua dari pemeriksaan tersebut, yaitu digital rectal examination

(DRE) dan pemeriksaan prostate-antigen spesifik (PSA), dianjurkan untuk pasien

lebih dari 45 tahun dan memiliki perkiraan masa hidup kurang dari 10 tahun, serta

usia lebih dari 45 tahun yang termasuk dalam resiko tinggi.11

A. Digital Rectal Examination (DRE)

Karena bentuk prostate berada didepan rectum, maka memudahkan kita

untuk menyentuh prostate dengan memasukkan jari lewat rectum. Palpasi prostate

merupakan pemeriksaan yang mudah, murah tapi terbaik untuk mendeteksi semua

stadium penyakit selain stadium A. Adapun yang dapat dinilai dalam melakukan

pemeriksaan ini tonus sfingther ani dan refleks BCR, menilai apakah ada massa

dalam lumen rectum serta menilai keadaan prostate. DRE pada penderita kanker

prostate akan menunjukkan adanya pembesaran prostate dengan konsistensi keras,

padat, noduler, irregular, permukaan yang tidak rata, atau asimetris.11,12

Kriteria Pembesaran Prostat

Untuk menentukan kriteria prostat yang membesar dapat dilakukan

dengan beberapa cara, diantaranya adalah :

1. Rektal grading

Berdasarkan penonjolan prostat ke dalam rektum :

- derajat 1 : penonjolan 0-1 cm ke dalam rektum

- derajat 2 : penonjolan 1-2 cm ke dalam rektum

- derajat 3 : penonjolan 2-3 cm ke dalam rektum

- derajat 4 : penonjolan > 3 cm ke dalam rektum

10
2. Berdasarkan jumlah residual urine

- derajat 1 : < 50 ml

- derajat 2 : 50-100 ml

- derajat 3 : >100 ml

- derajat 4 : retensi urin total

3. Intra vesikal grading

-derajat 1 : prostat menonjol pada bladder inlet

-derajat 2 : prostat menonjol diantara bladder inlet dengan muara ureter

-derajat 3 : prostat menonjol sampai muara ureter

-derajat 4 : prostat menonjol melewati muara ureter

4. Berdasarkan pembesaran kedua lobus lateralis yang terlihat pada uretroskopi :

- derajat 1 : kissing 1 cm

- derajat 2 : kissing 2 cm

- derajat 3 : kissing 3 cm

- derajat 4 : kissing >3 cm 8

B. Prostat Spesifik Antigen (PSA) test

Peningkatan insidens kanker prostat yang pesat dalam dekade terakhir

tidak lepas dari digunakannya PSA sebagai modalitas diagnostik. Walaupun tidak

merupakan petanda tumor spesifik untuk keganasan prostat, bila nilai PSA >4

ng/ml, yaitu nilai yang dipakai sebagai batas normal, umumnya akan dilakukan

biopsi prostat sekalipun tidak ditemukan kelainan pada colok dubur.

Untuk keganasan prostate dikenal petanda tumor yaitu fosfatase asam prostate

(prostate acid phosphatase = PAP) dan antigen khas prostate (prostate specific

11
antigen = PSA) yang sensivitasnya tinggi dan spesifisitasnya tidak terlalu tinggi,

tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan PAP.8,12

Peningkatan kadar antigen spesifik prostate (PSA) dalam serum adalah

pemeriksaan paling peka untuk mendeteksi kanker prostate secara dini. Kadar

PSA mungkin meningkat pada penyakit local, sedangkan peningkatan kadar

fosfatase asam biasanya mengisyaratkan kelainan ekstraprostate. Setelah

diagnosis dan pengobatan, penilaian respon paling baik dilakukan dengan

melakukan pemeriksaan berkala PSA maupun fosfatase asam.9,10,12

C. Transrectal Ultrasound (TRUS)

Transrectal ultrasound digunakan untuk mengetahui pertumbuhan

prostate yang tidak normal dan membantu dalam melakukan biopsy pada daerah

prostate yang abnormal. Tindakan ini menggunakan gelombang suara untuk

membentuk pencitraan dari prostate. TRUS selain dapat mengukur volume

prostate, dapat juga mendeteksi kemungkinan adanya keganasan dengan

memperlihatkan daerah hypoechoic, dan dapat pula melihat adanya bendungan

vesika seminalis yang tampak merupakan gambaran kista disebelah bawah dari

prostate.6,12

D. Transabdominal Ultrasound (TAUS)

Prostate dapat pula diperiksa dengan USG transabdominal (TAUS),

biasanya dilakukan dalam keadaan vesika urinaria penuh. TAUS dapat mendeteksi

bagian prostate yang menonjol ke buli-buli yang dapat dipakai untuk meramalkan

derajat besar obstruksi, selain tentu saja dapat mendeteksi apabila ada batu

didalam vesika.6

12
E. Biopsy

Pada biopsy jaringan sample diambil dan diperiksa dengan bantuan

mikroskop untuk mengetahui ada tidaknya perubahan dari kanker. Hanya biopsy

yang dapat menentukan kanker prostate dengan pasti. Sejumlah dokter biasanya

mengambil sejumlah jaringan sample untuk dibiopsi. Namun perlu diketahui

meskipun hasil biopsy negative namun kanker kemungkinan tetap ada. Hal ini

mungkin dikarenakan pada saat biopsy sample yang diambil bukanlah jaringan

yang mengalami kanker. Pada kanker prostate yang mempunyai pembungkus

tumornya memiliki grade dan stage tersendiri. Grade dan stage tersebut membantu

dalam menentukan jenis terapi yang akan dilakukan.12

Score gleason diperuntukkan untuk kanker prostat berdasarkan gambaran

mikroskopiknya. Score gleason sangat penting karena score gleason yang tinggi

berhubungan dengan prognosis yang buruk. Hal ini disebabkan score gleason

yang tinggi memberikan gambaran kanker yang pertumbuhannya cepat. Untuk

menerapkan score gleason perlu dilakukan biopsy. Biopsi dilakukan dengan cara

prostatectomy atau dengan cara memasukkan dengan needle kedalam kelenjar

prostat melalui rectum.

Tingkat infiltrasi dan penyebaran tumor berdasarkan system TNM adalah

sebagai berikut : (7)

T Tumor Primer

Tx - Tumor primer tidak dapat dinilai


T0 - Tidak dijumpai tumor primer
Tis Karsinoma in situ ( PIN )
- T1a 5 % jaringan yang direseksi mengandung sel-sel kanker, colok

dubur normal

13
- *T1b - > 5 % jaringan yang direseksi mengandung sel-sel kanker, colok

dubur normal.
- *T1c - Peningkatan kadar PSA, colok dubur dan TRUS normal
- *T2a - Teraba tumor pada colok dubur atau terlihat pada TRUS hanya

pada satu sisi, terbatas pada prostat


- *T3a - Ekstensi ekstrakapsuler pada satu atau dua sisi
- *T3b - Melibatkan vesikula seminalis
- *T4 - Tumor secara langsung meluas ke baldder neck, sfingter, rectum,

muskulus levator atau dinding pelvik

N Kelenjar limfe regional ( obturator, iliaka interna, iliaka externa, limfonodus

presakral )

Nx - Tidak dapat dinilai


N0 - Tidak ada metastasis ke kelenjar limfe regional
N1 - Metastasis ke kelenjar limfe regional

M Metastasis jauh

Mx - Tidak dapat dinilai


M0 - Tidak ada metastasis
M1a - Metastasis jauh kelenjar limfe nonregional
M1b - Metastasis jauh ke tulang
M1c - Metastasis jauh ke tempat lain

Score gleason berkisar antara 2 sampai 10. score gleason dengan nilai 2

menandakan prognosis yang baik sedangkan nilai 10 menandakan nilai 10. Score

akhir merupakan kombinasi dari 2 penilaian yang berbeda dengan range 1 sampai

5. Score gleason berhubungan dengan beberapa gambaran berikut ini :

Grade 1. kanker prostat yang menyerupai jaringan prostat normal.

Kelenjarnya kecil, bentuknya baik dan terbungkus rapat.

Grade 2. jaringan masih mempunyai kelenjar0kelenjar yang bentuknya baik,

tapi lebih besar dan memiliki lebih banyak jaringan diantaranya.

14
Grade 3. jaringan masih memiliki kelenjar yang masih dapat dikenali, tapi

selnya lebih gelap. pada pembesaran yang lebih tinggi, beberapa

dari sel-sel ini meninggalkan kelenjar dan mulai menginvasi

jaringan sekitarnya.

Grade 4. jaringan hanya menyisakan sedikit kelenjar yang masih dapat

dikenali. Sel sudah lebih banyak menginvasi jaringan disekitarnya.

Grade 5. jaringan sudah tidak memiliki kelenjar yang dapat dikenali. Hanya

terdapat lembaran-lembaran sel disepanjang jaringan yang berada

disekelilingnya.

Dilakukan pemeriksaan patologi terhadap spesimen biopsi dan berusaha

memberikan penilaian terhadap dua bentuk yang paling berbeda. Hasil scoring

tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai akhir untuk score gleason. Contoh ;

spesimen prostat yang dibiopsi memperlihatkan dua bentuk yang berbeda salah

satunya diberi angka 2 dan yang lainnya diberi angka 3. maka hasil akhir dari

score gelason.5

Score gleason berguna dalam menegakkan prognosis dari kanker prostat.

Bila digunakan dengan parameter lain, score gleason membantu dalam

menentukan staging kanker prostat yang mana secara tidak langsung akan

memberikan gambaran prognosis dari kanker prostat itu sendiri dan bermamfaat

dalam penentuan terapi yang akan dilakukan.13


G. Tata Laksana

I. Surveilance (observasi)

Surveilance ditujukan untuk observasi dan pengawasan secara teratur

tanpa terapi inmasif. Surveilance biasa digunakan pada stadium awal kanker

15
prostate dengan pertumbuhan yang lambat yang biasa didapatkan pada usia lanjut.

Tindakan ini juga dilakukan pada pasien yang berisiko terhadap terapi bedah radio

terapi maupun terapi hormonal. Terapi lain dapat mulai diberikan apabila sudah

tumbuh gejala atau jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan kanker (misalnya : PSA

yang meningkat cepat, Score Gleason yang tinggi pada biopsy dan lain-lain).

Sebagian besar pasien yang mendapat tindakan surveilance biasanya

menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan dari tumor, dan terapi biasanya dilakukan

3 tahun kemudian. Meskipun tindakan surveilance yang dilakukan dapat

mencegah resiko pembedahan dan radiasi, namun resiko dari metastasis dapat

meningkat. Pada pasien usia muda tindakan surveilance tidak ditujukan untuk

mencegah dilakukannya terapi secara bersamaan, tapi bisa menjadi salah satu

alasan untuk hal tersebut beberapa tahun kemudian, selama pengaruh terapi

terhadap kualitas hidup dapat di cegah. Masalah-masalah kesehatan yang

berkembang seiring dengan berkembang usia selama masa observasi juga

menyulitkan untuk dilakukannya pembedahan dan radioterapi.13

II. Terapi Hormonal

Terapi hormonal menggunakan pengobatan atau pembedahan untuk

menghambat asupan Dihidro testosterone (DHT) pada sel kanker prostate, DHT

adalah suatu hormon yang dihasilkan di prostat dan dibutuhkan untuk

pertumbuhan dan metastasis sel kanker prostate.14

Penghambatan DHT dapat menghentikan pertumbuhan kanker prostat bahkan

menghambat metastasisnya. Namun, terapi hormon jarang menyembuhkan kanker

prostat karena kanker yang berespon terhadap terapi hormonal biasanya menjadi

16
resisten 1 sampai 2 tahun berikutnya. Sel hormonal biasa diberikan pada kanker

prostat yang sudah mendapat terapi pembedahan atau radioterapi untuk mencegah

timbulnya rekurensi.14,15

Tujuan dari terapi hormonal adalah menurunkan kadar testosteron atau

untuk menghentikan kerja testosteron. Kanker prostate distimulasi oleh

testosteron dan hormon-hormon pria lainnya (androgen). Pertama-tama kadar

DHT yang rendah dalam darah menstimulasi hipotalamus untuk menghasilkan

GnRH. GnRH kemudian menstimuli kelenjar hipofise untuk menghasilkan LH,

yang selanjutnya LH menstimuli testis untuk menghasilkan testosteron. Pada

akhirnya testosteron dari testis dan dihidro epiandrosteron dari kelenjar adrenal

akan menstimuli prostat untuk menghasilkan DHT. Terapi hormonal dapat

menurunkankadar DHT dengan cara mengganggu telur pembentukkan tersebut di

atas.14,15

Berikut ini beberapa bentuk dari terapi hormonal.

Orchiektomy adalah suatu pembedahan yang bertujuan mengangkat testis.

Karena testis yang dihasilkan testosterone, maka apabila testis diangkat maka

stimulasi hormonal terhadap tumor akan terhenti.


Menggunakan Agonis dari LHRH, seperti leuprolide (lupron, viaduneligart),

Gossereline (zoladex) atau Busereline (supra Fact), untuk menghentikan

produksi testosterone.
Anti Androgen yang biasa digunakan adalah flutamide (eulexine) bisa

lutamide (casodex), nilutamide dan asetat siproteron, yang menghambat kerja

testosterone dan DHT pada pasien kanker prosta.


Obat lain yang digunakan untuk menghambat produksi androgen pada

kelenjar adrenal adalah DHEA yang mengandung ketokenazol dan

17
aminoglutethimide. Karena kelenjar adrenal hanya membentuk 5 % dari

androgen seluruh tubuh, maka pengobatan ini umumnya dikombinasikan

dengan pengobatan lain yang dapat menghambat 95 % dari produksi

androgen di testis. Cara kombinasi ini biasa disebut TAB (Total Androgen

Block)
Estrogen dalam bentuk dietil stilbesfron, dapat juga digunakan untuk

menekan pembentukkan testosteron. Namun estrogen jarang digunakan

karena efek sampingnya yang kuat. Efek samping adri cara pengobatan ini

berbeda-beda
Orchiektomy dan Agonis LHRH dapat menimbulkan impotensi, rasa panas,

dan hilangnya keinginan untuk berhubungan seks. Anti androgen dapat

menyebabkan timbulnya mual, muntah, diare, dan pembesaran payudara.

Beberapa diantara cara pengobatan tersebut dapat menyebabkan kelemahan

tulang (medicine).14,15

III. Terapi Radiasi

Radio terapi untuk kanker prostate terdiri dari terapi External-Beam

radiasi dan Brachy terapi.

a. Terapi External-Beam Radiasi

Terapi External-Beam radiasi khususnya menggunakan ekseleration

linear berenergi tinggi menghasilkan kelangsungan hidup yang lebih lama pada

pasien dengan penyakit local. Suatu tehnik yang biasa disebut dengan IMRT

(Intensity Modulated Radiation Therapy) dapat digunakan untuk menunjang

External-Beam radiasi yang disesuaikan dengan ukuran tumor, diberikan dengan

dosis tinggi pada prostate dan vesikula seminalis dengan sedikit merusak kandung

18
kemih dan rectum. Radioterapi ini biasanya diberiukan selama 6-7 minggu, 5 hari

dalam seminggu. Dosis dapat ditingkatkan dengan menggunakan suatu cara

tertentu, tetapi efeknya terhadap angka kelangsungan hidup tidak diketahui. Untuk

pasien dengan penyakit-penyakit local (T3 T4) tambahan gocerelin (zoladex)

agonis LhRH menunjukkan adanya peningkatan sebagaimana rata-rata angka

kelangsungan hidup yang ada. Keuntungan dari radio terapi jenis ini adalah

mudah pelaksanaannya dan masih tergolong aman. Kerugiannya adalah memiliki

resiko menimbulkan rekurensi maupun pertumbuhan local, biaya dan resiko

timbulnya komplikasi. Komplikasi umumnya disebabkan oleh radiasi yang

mengenai jaringan yang normal seperti kandung kemih. Disamping itu efek

samping lainnya adalah impotensi, inkontinensia, cystitis dan prostitis.14,15

b. Brachy terapi

Brachy terapi untuk kanker prostat menggunakan Seeds yaitu suatu

lempeng radioaktif yang kecil yang mengandung bahan radioaktif (seperti iodin-

125 atau Paladium-103) yang ditanamkan pada tumor dengan bantuan transrectal

ultrasound (TRUS). Jika Seeds yang ditanamkan tadi telah mencapai dosis

homogen terhadap prostat maka memungkinkan dilakukannya radiotherapi.

Keuntungan dari cara radiotherapi ini adalah mudah dalam penempatannya dan

memiliki masa terapi yang singkat. Kerugiannya memiliki biaya yang besar,

menimbulkan impotensi, rekurensi, inkontinensia (umumnya pada pasien yang

telah menjalani reseksi prostat) dan pergeseran atau migrasi kekandung kemih

atau sirkulasi, contohnya keparu-paru.

19
Radioterapi umumnya diberikan pada kanker stadium dini dan biasanya

juga pada stadium lanjut untuk mencegah metastasis ketulang, radioterapi dapat

dikombinasikan dengan terapi hormon pada penyakit dengan resiko sedang,

dimana radioterapi saja tidak cukup untuk mengatasi kanker itu. Beberapa ahli

onkologi mengkombinasikan external-beam radiasi dan brachy terapi untuk

kelompok resiko sedang sampai tinggi. Pada salah satu penelitian ditemukan

bahwa kombinasi terapi supresi androgen yang dikombinasikan dengan external-

beam radiasi selama 6 bulan dapat memperbaiki angka kelangsungan hidup pasien

jika dibandingkan dengan radioterapi saja pada pasien kanker prostat yang

terlokalisir. Dapat pula digunakan kombinasi dari external-beam radiasi, brachy

terapi dan terapi hormon. Umumnya radioterapi diberikan apabila kanker sudah

sampai menekan medula spinalis atau kadangkala setelah dilakukan pembedahan

seperti pada kanker yang ditemukan di vesikula semilunaris, limfonodus, diluar

kapsul prostat atau daerah yang dibiopsi. Radioterapi biasa dibeikan pada pasien

yang memiliki kendala medis sehingga susah untuk dilakukan pembedahan.

Radioterapi juga terbukti lebih baik dalam mengobati kanker ang kecil jika

dibandingkan dengan pembedahan. 14,15

IV. Operatif

Tehnik operatif untuk penanganan kanker prostat terdiri atas dua cara :

1. Prostatectomy radikal

prostatectomy radikal adalah suatu tehnik pembedahan dengan cara

mengangkat seluruh prostat. Cara ini di indikasikan untuk kanker yang hanya

mengenai prostat dan tidak menginvasi kapsula prostat, limfonodus dan organ lain

20
disekitarnya. Terdapat tiga cara pelaksanaan radical prostatectomy yaitu radical

retropubik prostatectomy dengan cara melakukan insisi abdomen. Sedangkan

yang kedua yaitu radikal perineal prostatectomy,dengan melakukan prostatectomy

yaitu : prostate yang terkena, vesikula seminalis dan ampula dari vasdeferens

diangkat seluruhnya, sedangkan kandung kemih dibiarkan tetap berhubungan

dengan membrane urethra untuk membiarkan terjadinya berkemih. Dan yang

ketiga cara radikal suprapubik prostatectomy. Prostatectomy radikal dapat

dikombinasikan dengan radioterapi pada kanker prostate yang letaknya hanya

pada daerah prostate. Hal ini akan memberikan hasil yang baik karena kanker

belum bermetastasis. Komplikasi dari cara ini antara lain inkontinensia urine dan

impotensi.16

2. Transurethral Resection of the Prostate (TUR-P)

TUR-P merupakan suatu cara pembedahan pada kanker prostate apabila

terjadi sumbatan pada urethra yang disebabkan oleh pembesaran prostate. TUR-P

biasanya dilakukan pada penyakit-penyakit yang tergolong ringan. Sebagian

prostat diangkat menggunakan suatu alat yang dimasukkan kedalam urethra. alat

tersebut atau yang biasa dikenal cystoscope dimasukkan kedalam penis dan

berfungsi untuk menghilangkan sumbatan pada urethra tersebut. Tindakan ini

biasanya dilakukan pada stadium awal untuk mengangkat jaringan yang

menghambat aliran urine. Pada stadium metastasis dimana kanker telah menyebar

seluruh prostat penganmgkatan testis (Orchiectomy) dilakukan untuk menurunkan

kadar testosteron dan mengendalikan pertumbuhan kanker.16

V. Kemoterapi

21
Kemoterapi adalah cara pengobatan terakhir yang digunakan untuk

mengatasi kanker prostate. Kemoterapi belum dapat meningkatkan angka

kelangsungan hidup. Suatu penelitian telah menunjukkan bahwa tindakan

kemoterapi yang dilakukan bersama cara pengobatan lainnya terbukti belum dapat

meningkatkan kelangsungan hidup. Kemoterapi sangat toxic dan memiliki banyak

efek samping.16

Tulang adalah tempat yang paling sering terjadinya metastasis kanker

prostat; kejadian metastasis kanker ini pada tulang 80%. Metastasis tulang

menyebabkan berbagai morbiditas, di antaranya adalah nyeri, kompresi korda

spinalis, dan fraktur patologis. Terapi kanker prostat stadium lanjut (termasuk

yang sudah metastasis ke tulang) adalah ADT. Namun keberhasilan ADT hanya

70-80% dengan median durasi hingga 12-24 bulan. Salah satu akibat jangka

panjang ADT adalah pada sistem 1.) metabolisme (sensitifitas insulin menurun

yang menyebabkan peningkatan kadar LDL dan kolesterol) dan 2.) skeletal (di

antaranya adalah meningkatnya turn over tulang, densitas tulang atau bone

mineral density (BMD) menurun, dan meningkatnya resiko terjadinya fraktur).

Untuk itu pada terapi ADT dianjurkan untuk selalu memantau BMD.15,16

H. Komplikasi16,17

Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari pemberian terapi baik dengan

menggunakan radiasi maupun pembedahan berupa :

- Gangguan ereksi (impotensi)

- Perdarahan post operasi

22
- Anastomosi striktur pada perineal prostatectomy

- Urocutaneus fistula (perineal prostatectomy)

23

Anda mungkin juga menyukai