Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWET PADA PRODUK SEDIAAN FARMASI

Dipersiapkan dan disusun oleh


ISTI APRILYANIE R.
15020140113

telah dipertahankan di depan asisten pendamping pada tanggal


.................................................

Telah disetujui oleh:

Asisten Pendamping,

Astra Prio Cahyono tanggal..............................


ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWET PADA PRODUK SEDIAAN
FARMASI
Isti Aprilyanie R.1 dan Astra Prio Cahyono2
1
Mahasiswa Fakultas Farmasi, UMI.
2
Asisten laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI

Email: Email: istiaprilyanierusli96@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Pengawet merupakan bahan yang digunakan untuk menghambat
atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam suatu produk sediaan farmasi,
Keberadaan mikroorganisme dalam perbekalan farmasi dan makanan tidak
diharapkan, karena berdampak negative terhadap kesehatan para konsumen.
Disamping itu juga dalam rangka menghadapi era globalisasi dan ketersediaan semua
produk-produk dalam bentuk siap pakai, maka pengontrolan dan pengujian secara
mikrobiologik terhadap produk perbekalan farmasi dan makanan mutlak dibutuhkan.
Tujuan Penelitian: Untuk menentukan fungsi dan daya tahan dari pengawet yang
digunakan pada konsentrasi 0,1% dan 0,2% pada medium NA dan PDA yang
diinkubasi pada suhu 370 C dan suhu kamar selama 28 hari kemudian diamati jumlah
koloninya.
Hasil: Diperoleh untuk percobaan jumlah bakteri pada medium NA dengan
konsentrasi 0,1% pada sampel Sprite, yaitu pada hari ke-1 adalah 5.528 koloni hari
ke-7 adalah 536, hari ke-14 adalah 600 dan hari ke-28 adalah jumlah koloni 404.
Sedangkan jumlah bakteri pada medium NA dengan konsentrasi 0,2 % yaitu pada hari
ke-1 adalah 9.264 koloni hari ke-7 adalah 4.888, hari ke-14 adalah 5.000 dan hari ke-
28 adalah jumlah koloni 4.832. Pada medium PDA jumlah jamur dengan konsentrasi
0,1 % yaitu pada hari ke-1 adalah 408 koloni hari ke-7 adalah 608 koloni, hari ke-14
adalah jumlah koloni 644 dan hari ke-28 adalah jumlah koloni 1.137. Sedangkan
jumlah jamur pada medium PDA dengan konsentrasi 0,2 % yaitu pada hari ke-1
adalah 268 koloni hari ke-7 adalah 224 koloni, hari ke-14 adalah jumlah koloni 260
dan hari ke-28 adalah jumlah koloni 488.
Kesimpulan: Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 28 hari maka dapat
disimpulkan bahwa pengawet pada sampel sprite pada konsentrasi 0,1% dan 0,2%
dalam medium NA dan PDA tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri
dan jamur.

Kata Kunci: Candida albicans, Escherichia coli, koloni Natrium benzoate, medium
NA, medium PDA, Pengawet, dan sprite.
PENDAHULUAN
Mikroorganisme berbahaya yang terdapat dalam makanan kadang-kadang
dapat dideteksi jika pertumbuhan mikroorganisme tersebut menyebabkan
pertumbuhan mikroorganisme tersebut menyebabkan perubahan tertentu pada
makanan, misalnya menimbulkan bau asam, bau busuk, dan lain-lain. Akan tetapi,
tidak semua mikroorganisme menimbulkan perubahan yang mudah diketahui
sehingga sering menimbulkan masalah jika kita mengkonsumsi makanan tersebut2.
Pengujian ini dimaksudkan untuk menunjukkan efektifitas pengawet
antimikroba yang ditambahkan pada sediaan yang dibuat dengan dasar atau bahan
pembawa berair. Pengujian dan persyaratan hanya berlaku pada produk di dalam
wadah asli belum dibuka yang didistribusikan oleh produsen4.
Pengawetan dengan cara meningkatkan tekanan osmotik. Air akan ditarik
keluar dari sel mikroorganisme bila sel tersebut dimasukkan ke dalam larutan yang
mengandung sejumlah besar substansi terlarut seperti gula atau gara3.
Pada prinsipnya, upaya pengawetan bahan makanan didasarkan pada
pencegahan atau penghilangan kontaminasi mikroorganisme, penghambat
pertumbuhan dan metabolisme organisme dan pembunuhan mikroorganisme
kontaminan1. Untuk menghindari dan mengurangi kemungkinan pencemaran suatu
produk oleh mikroorganisme, dilakukan proses pengawetan produk1.
Untuk menghindari dan mengurangi kemungkinan pencemaran suatu produk
oleh mikroorganisme, dilakukan proses pengawetan produk. Secara garis besar tehnik
pengawetan dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu pengawetan secara alami,
pengawetan secara biologis dan pengawetan secara kimia. Syarat zat pengawet adalah
mampu membunuh kontaminan mikroorganisme, tidak toksik atau menyebabkan
iritasi pada pengguna, stabil dan aktif, serta selektif dan tidak bereaksi dengan bahan5.
Dalam percobaan ini dilakukan analisis efektifitas pengawet yang bertujuan
untuk menentukan fungsi dan daya tahan dari pengawet yang digunakan pada
konsentrasi 0,1% dan 0,2% pada medium NA dan PDA yang diinkubasi pada suhu
370 C dan suhu kamar selama 28 hari kemudian diamati jumlah koloninya.
METODE PRAKTIKUM
Jenis dan Rancangan Praktikum
Praktikum dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Universitas
Muslim Indonesia. Pada praktikum analisis efektivitas pengawet pada produk sediaan
farmasi ini dilihat fungsi dan daya tahan dari pengawet yang digunakan pada medium
NA dan PDA yang diinkubasi pada suhu 370 C dan suhu kamar selama 28 hari
kemudian diamati jumlah koloninya. Jenis metode yang dilakukan pada praktikum ini
yaitu metode eksperimental. Metode yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu dalam kondisi yang terkendalikan.
Bahan dan Alat Penelitian
Pada praktikum ini bahan yang digunakan yaitu medium NA(No. seri
1.05450. 0500. merck KG o A, 64271Darmstock), Potato Dextrose Agar (No. Reg.
1.10130.0500, Merck KG A, 64271 Darmstadt), minuman bersoda sprite, suspensi
bakteri Eschericia coli,suspensi jamur Candida albicans,plastik wrap dan tissue. Alat
yang digunakan yaitu autoklaf, cawan petri, erlenmeyer, inkubator, lampu spiritus,
paper disk, pinset, spoit, vial, spidol, mistar dan ose bulat.
Sample Praktikum
Sampel yang digunakan yaitu sprite
Cara kerja
Disiapkan sampel minuman sprite. Sampel diencerkan dengan konsetrasi
0,1% dan 0,2% di dalam vial steril. Setelah itu siapkan 4 vial steril lainnya, masukkan
9 mL medium NA ke dalam vial pertama dan kedua menggunakan spoit. Masukkan 9
mL medium PDA ke dalam vial ketiga dan keempat menggunakan spoit. Vial pertama
dan ketiga diisi dengan 1 mL sampel sprite 0,1%, sedangkan vial kedua dan keempat
masukkan sampel sprite 0,2%. Setelah itu masukkan suspensi bakteri Eschericia coli
ke dalam vial pertama dan kedua dan suspense jamur Candida albicans pada vial
ketiga dan keempat. Setelah itu dihomogenkan, lalu disiapkan 4 cawan petri.Tuang
masing masing vial yang berisi sampel uji, medium, suspensi bakteri dan jamur ke
dalam masig cawa petri kosong yang steril. Setelah itu diinkubasi selama 1x24 jam
untuk cawan petri pertama dan kedua, 3x24 jam untuk cawan petri ketiga dan
keempat. Amati pertumbuhann koloni pada hari ke 1,7,14,dan 28.
Analisis Hasil
Untuk mengetahui hasil dari praktikum analisis efektivitas pengawet pada
produk sediaan farmasi ini maka dilakukan pengujian terhadap fungsi dan daya tahan
dari pengawet yang digunakan pada medium NA dan PDA yang diinkubasi pada suhu
370 C dan suhu kamar selama 28 hari kemudian diamati jumlah koloninya. Dapat
dilihat apakah pengawet yang digunakan efektif dalam menghambat mikroorganisme
atau tidak.

HASIL PRAKTIKUM

Berdasarkan hasil praktikum analisis efektivitas pengawet pada produk


sediaan farmasi dimana digunakan sampel Sprite didapatkan hasil pada tabel berikut :
HARI KE-
1 7 14 28
Kl Sampel Konsen MEDIUM
p - NA PD NA PDA NA PD NA PDA
trasi
A A
I La 0,1% 3336 493 TBU TBU TBU - TBU -

fonte D D D D
0,2% 3664 800 TBU 720 TBU 656 TBU TBU

D D D D
II sprite 0,1% 5528 408 536 608 600 644 404 1137
0,2% 9264 268 4888 224 5000 260 4832 488
III Metil 0,1% 10.40 504 TBU 2600 TBU 314 TBU TBU

Parabe 0 D D 8 D D
0,2% 11.28 796 TBU 1616 TBU 157 TBU 1920
n
0 D D 6 D
IV Natriu 0,1% 5880 339 TBU 695 TBU 743 TBU TBU

m D D D D
benzoat 0,2% 4376 359 TBU 514 TBU 600 TBU TBU

D D D D

Gambar Pengamatan
Gambar 1.Pengamatan Pada Hari ke 1

(a) (b) (c) (d)


Keterangan : (a) medium Na sampel konsentrasi 0,1 %; (b) medium Na sampel
konsentrasi 0,2 %; (c) medium PDA sampel konsentrasi 0,1 %;
medium PDA sampel konsentrasi 0,2 %
Gambar 2.Pengamatan Pada Hari ke 7

(a) (b) (c) (d)


Keterangan : (a) medium Na sampel konsentrasi 0,1 %; (b) medium Na sampel
konsentrasi 0,2 %; (c) medium PDA sampel konsentrasi 0,1 %;
medium PDA sampel konsentrasi 0,2 %
Gambar 3.Pengamatan Pada Hari ke 14

(a) (b) (c) (d)


Keterangan : (a) medium Na sampel konsentrasi 0,1 %; (b) medium Na sampel
konsentrasi 0,2 %; (c) medium PDA sampel konsentrasi 0,1 %;
medium PDA sampel konsentrasi 0,2 %

Gambar 4.Pengamatan Pada Hari ke 28

(a) (b) (c) (d)


Keterangan : (a) medium Na sampel konsentrasi 0,1 %; (b) medium Na sampel
konsentrasi 0,2 %; (c) medium PDA sampel konsentrasi 0,1 %;
medium PDA sampel konsentrasi 0,2 %
PEMBAHASAN
Mekanisme kerja bahan pengawet untuk merusak mikroorganisme adalah
terhadap toksisitas primernya artinya diarahkan kembali pada kerja racun sel, yang
mengembangkan pada dinding sel atau bagian-bagian sel lainnya. Pengawet
antimikroorganisme adalah zat yang ditambahkan pada sediaan obat untuk
melindungi sediaan tersebut terhadap kontaminasi mikroorganisme. Adapun maksud
praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan memahami cara pengujian aktivitas bahan
pengawet dari sediaan farmasi, dengan melibatkan tingkat konsentrasi dan jenis
bakteri yang digunakan. Sedangkan tujuan dari praktikum ini adalah untuk
menentukan daerah zona hambat dari suatu pengawet, menentukan jumlah koloni
bakteri dari daerah zona hambat dengan variasi konsentrasi yang digunakan.
Syarat pengawet yang baik yaitu pada hari ke-14 jumlah bakteri yang masih
memiliki daya hidup tidak lebih dari 0,1 % dari kadar awal. Selama 14 hari pertama
jumlah khamir atau kapang yang masih memiliki daya hidup tetap pada kadar awal
atau berkurang. Kemudian untuk hari berikutnya sampai hari ke-28 jumlah tiap
mikroba uji seperti pada hari ke-14 dan selama 14 hari pertama atau berkurang (tidak
bertambah).
Pada percobaan kali ini kami menggunakan Medium NA dan Medium PDA
dengan 2 konsentrasi, yaitu konsentrasi 0,1 % dan Konsentrasi 0,2 %. dan dilakukan
pengamatan selama 28 hari, pada hari Ke 7, 14, 21, dan pada hari ke 28.
Pada medium NA dengan konsentrasi 0,1% pada sampel Sprite, yaitu pada
hari ke-1 adalah 14.321 koloni hari ke-7 adalah TBUD, hari ke-14 adalah TBUD dan
hari ke-28 adalah jumlah koloni TBUD. Sedangkan jumlah bakteri pada medium NA
dengan konsentrasi 0,2 % yaitu pada hari ke-1 adalah 19.831 koloni hari ke-7 adalah
TBUD, hari ke-14 adalah TBUD dan hari ke-28 adalah jumlah koloni TBUD.
Pada sampel Sprite, yaitu pada hari ke-1 adalah 5.528 koloni hari ke-7 adalah
536, hari ke-14 adalah 600 dan hari ke-28 adalah jumlah koloni 404. Sedangkan
jumlah bakteri pada medium NA dengan konsentrasi 0,2 % yaitu pada hari ke-1
adalah 9.264 koloni hari ke-7 adalah 4.888, hari ke-14 adalah 5.000 dan hari ke-28
adalah jumlah koloni 4.832. Pada medium PDA jumlah jamur dengan konsentrasi 0,1
% yaitu pada hari ke-1 adalah 408 koloni hari ke-7 adalah 608 koloni, hari ke-14
adalah jumlah koloni 644 dan hari ke-28 adalah jumlah koloni 1.137. Sedangkan
jumlah jamur pada medium PDA dengan konsentrasi 0,2 % yaitu pada hari ke-1
adalah 268 koloni hari ke-7 adalah 224 koloni, hari ke-14 adalah jumlah koloni 260
dan hari ke-28 adalah jumlah koloni 488.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 28 hari maka dapat
disimpulkan bahwa pengawet pada sampel Sprite pada konsentrasi 0,1% dan 0,2%
dalam medium NA dan PDA tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri
dan jamur.
SARAN
Sebaiknya dalam penjelasan metode kerja secara skematik, dilakukan dengan
cara yang sederhana, agar mudah untuk dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA
1. Dirjen POM, 1989. Farmakope Indonesia III. Depkes RI : Jakarta.
2. Maksum. 2002.Buku Ajar Mikrobiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC :
Jakarta
3. Prescott, Harley., 2002 . Laboratory Exercises In Microbiology. Fifth Edition.
The McGraw Hill Companies
4. Radji, M., 2010, Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi & Kedokteran,
EGC : Jakarta.
5. Sylvia, P., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga : Jakarta.
DATA TAMBAHAN
A. Perhitungan bahan

Medium NA (Nutrient Agar)


Untuk 250 mL

Nurtient Agar = =5

gram
Aqua dest = ad 250 mL

Medium PDA (Potato Dextrose Agar)


39 g Untuk 250 mL

Potato dextrose agar = 39

= 9,75 gram

Aqua dest = ad 250 mL


Komposisi Medium
Medium NA
Komposisi :
Ekstrak beef.. 3 g
Pepton 5 g
Agar 15 g
Aquadest 1000 ml
Medium PDA
Komposisi :
Potato dextrose agar ... 4,0 g/l
Glukose20,0 g/l
Agar 15,09 g/l
Aquadest 1000 ml

B. Skema Kerja

0,2 %

Anda mungkin juga menyukai