DAFTAR ISI............................................................................................................1
DATA SUBJEKTIF..................................................................................................2
ANALISA KASUS................................................................................................16
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................18
A. Definisi.....................................................................................................18
B. Etiologi.....................................................................................................18
C. Klasifikasi................................................................................................19
D. Patofisiologi.............................................................................................20
E. Manifestasi klinis.....................................................................................20
F. Patogenesis................................................................................................21
G. Diagnosis penunjang................................................................................22
H. Pemeriksaan penunjang...........................................................................23
I. Tatalaksana................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................27
1
DATA SUBJEKTIF
I. Identitas Pasien
MR No. : 00.07.96.58
Nama : An. N
Tanggal lahir : 1 Mei 2015
Umur : 11 tahun 2 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Pelajar
Alamat : Jl. Sawo 5 Rt 04. RW 02
Keluhan tambahan : Lemas, mual, pusing, nyeri otot, sakit perut dan nafsu
makan turun
Riwayat Kehamilan :
2
Sakit selama hamil (-), demam (-), kuning (-), keputihan (-), perut tegang (-), BAK
sakit dan anyang-anyangan (-), kencing manis (-), dan darah tinggi (-).
Riwayat Kelahiran :
Cara lahir : Spontan
Tempat lahir : Rumah sakit
Ditolong oleh : Dokter
Masa gestasi : Cukup bulan
Berat lahir : 3700 gram
Panjang lahir : 52 cm
Lahir normal, langsung menangis, sianosis (-), kejang (-), nilai APGAR 9/10.
Kelainan bawaan :
Disangkal
Perkembangan Pubertas
Kesan : Tumbuh dan kembang anak sesuai dengan umur pasien berdasarkan
kriteria Milestone
Riwayat Imunisasi :
BCG 1 bln -
3
CAMPAK 9 bln -
MMR - -
TIPA - -
1 3 tahun
Nasi tim dengan kuantitas 3x per hari di tambah susu formula 2x perhari. Nasi tim
yang dibuat berisikan sayur dan lauk. Buah-buahan juga diberikan pada pasien
sekali sehari.
pasien sudah diberikan makanan seperti orang dewasa, dengan kuantitas 3x sehari
dan pasien juga minum susu 2x perhari setiap pagi dan malam hari sebelum tidur.
Kesimpulan : Pasien mendapat asupan nutrisi yang baik sesuai usia perkembangan
pasien.
Data Perumahan:
Kepemilikan Rumah : Rumah Pribadi
Keadaan Rumah :
Ukuran/tipe : luas tanah dan bangunan 198 m2
Dinding terbuat dari : tembok
Atap terbuat dari : genteng
Ventilasi : baik
Jarak Septic tank ke sumber air bersih : 7 meter
Lain-lain = Perumahan pasien jarang melakukan fogging. Sudah setahun
perumahan tidak melakukan fogging. Tempat pembuangan sampah berjarak
4
200 meter dari perumahan pasien. Setiap 2 hari terdapat petugas kebersihan
yang membuang sampah warga ke tempat pembuangan.
5
Kepala
Kepala : Normocephali
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva pucat -/-, kelopak mata cekung -/-
Sklera ikterik -/-, pupil isokor 3 mm/3 mm,
refleks cahaya +/+, oedem palpebra -/-
Telinga : Normotia, liang telinga lapang, serumen -/-,
sekret -/-
6
Hidung : Cavum nasi lapang, sekret -/-, deviasi septum -, pernapasan
Cuping hidung -
Bibir : Mukosa bibir kering (+), sianosis sirkumoral (-)
Gigi geligi : Tidak ada kelainan
Lidah : Coated tongue -
Tonsil : T1 T1, hiperemis -/-
Faring : Hiperemis (+)
Leher : Kelenjar Getah Bening tidak teraba membesar
Dada
Paru
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar ( Lingkar Perut = 65 cm )
Auskultasi : Bising usus (+) 4 x/menit
Palpasi : Supel, Nyeri tekan dan lepas + pada kuadran kanan atas
dan ulu hati, hepar dan lien tidak dapat diraba karena pasien mengeluh sakit
Perkusi : Nyeri ketok pada kuadran kanan atas dan ulu hati +
Kulit : Warna kulit sawo matang, ikterik (-),
Uji Rumple Leed +
Ekstremitas : Bentuk biasa, simetris, deformitas (-),
sianosis (-), edem (-).
Kiri Kanan
ATAS CRT< 2 detik CRT< 2 detik
Akral hangat Akral hangat
BAWAH CRT< 2 detik CRT< 2 detik
Akral hangat Akral hangat
Pemeriksaan neurologis :
Reflek fisiologis :
o Biceps : ++/++
o Triceps : ++/++
o KPR : ++/++
o APR : ++/++
7
Reflek patologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
Rangsang meningen : Tidak dilakukan pmeriksaan
Nervus kranialis : Tidak dilakukan pemeriksaan
Hematokrit 38 %
Hematokrit 40.4 %
Hematokrit 39,9 %
8
Jenis pemeriksaan Hasil
29 Juli 2016
pkl. 06.00
Hematokrit 40,5 %
V. Diagnosa Kerja
Demam Dengue
VII. Penatalaksanaan
MM /
Ranitidine 2 x 60 mg (PO)
9
Follow Up Hari 1
Subyektif Obyektif Assessment Rencana Terapi
Hari/
Tanggal
28/7/16 Nyeri otot (-) KU: TSS Demam Dengue Diet: lunak
PH: 1 Kes: CM IFDV: Ringer Laktat 21 tpm
PP: 3 Batuk (+) N: 88x/menit ( kuat angkat, regular, isi Hasil Lab :
Demam (+) Hb : 13,5 g/dl MM/
cukup)
Sakit perut HT : 44 % Sanmol 3x500mg
RR: 16 x/menit
L : 3,9 x 1000/ul Ranitidine 2x 35 mg (IV)
(+) S: 38,5 C
Tr:80.000 /ul
Lemas (+) TD: 100/80
Sulit BAB
Mata : CA-/-, SI -/-
(+)
Mulut : mukosa bibir kering + & pecah (-)
Nafsu Diuresis = 8,8
THT: Tonsil T1-T1, faring hiperemis (+),
makan cc/kgBB/jam
lidah : kotor dan hiperemis
( 17.00-23.00)
turun (+) Thorax:
I: pergerakan dinding dada simetris
P: VF simetris
P: sonor/sonor
A: BND vesikuler, rh -/-, wh -/-. BJ I & II
regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
10
I: perut tampak datar
A: BU (+) 4 x/menit
P: Nyeri ketok + (kuadran kanan atas + ulu
hati)
Pem. Undulasi
Pekak alih -
P: supel, hepar& lien tidak teraba
membesar, nyeri tekan dan lepas
epigastrium, kuadran kanan atas +.
Turgor baik
Lingkar perut 68 cm
Follow Up Hari 2
Subyektif Obyektif Assestment Rencana Terapi
Hari/
Tanggal
29/7/16 Nyeri otot (-) KU: TSS Demam dengue Diet: lunak
PH: 2 Sakit perut (+) Kes: CM IVFD: Ringer laktat (18
PP: 4 Demam (+) TD : 100/70 mmHg Hasil Lab :
tpm)
Nafsu makan N: 62x/menit ( kuat angkat, Hemoglobin 13,1 g/dl
Hematokrit 38,7 %
turun (+) regular, isi cukup) MM/
L:6,6 x 103 /ul
Batuk (+) RR: 21 x/menit Ranitidine 2x 35 mg
Trombosit
Pusing (+) S: 37,6 C
73.000 /ul (IV)
Mual (+)
Lemas (+) Mata : CA-/-, SI -/-
Diuresis = 4,1 cc/kgBB/jam
Mulut : mukosa bibir kering +
03.00-09.00
& pecah (-)
THT: Tonsil T1-T1, faring
hiperemis (+), lidah : kotor dan
hiperemis
Thorax:
I: pergerakan dinding dada
simetris
P: VF simetris
P: sonor/sonor
A: BND vesikuler, rh -/-, wh -/-.
BJ I & II regular, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 5 x/menit
P: Nyeri ketok + (kuadran kanan
atas + ulu hati)
11
Pem. Undulasi
Pekak alih -
P: supel, hepar& lien tidak
teraba membesar, nyeri tekan
dan lepas epigastrium, kuadran
kanan atas +.
Turgor baik
Lingkar perut 66 cm
Follow Up Hari 3
Subyektif Obyektif Assestment Rencana Terapi
Hari/
Tanggal
Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 5 x/menit
P: Nyeri ketok -
Pem. Undulasi
Pekak alih -
P: supel, hepar& lien tidak
teraba membesar, nyeri tekan
dan lepas -
Lingkar perut 65 cm
12
CRT <2
Follow Up Hari 4
Subyektif Obyektif Assestment Rencana Terapi
Hari/
Tanggal
31/7/16 Tidak ada keluhan KU: TSS Perbaikan klinis Diet: biasa
PH: 4 Kes: CM IVFD: Ringer laktat (18 tpm)
Demam dengue
PP: 6 TD : 110/80 mmHg
N: 80x/menit ( kuat angkat, MM/ -
Hasil Lab :
regular, isi cukup) Hemoglobin 13,6
RR: 22 x/menit
g/dl
S: 35,9 C
Hematokrit 40,9 %
L:7,8 x 103 /ul
Mata : CA-/-, SI -/-
Trombosit
Mulut : mukosa bibir lembab
165.000 /ul
pecah (-)
THT: Tonsil T1-T1, faring Diuresis
22.00-04.00
hiperemis (+), lidah : kotor dan
= 2,5 cc/kgBB/jam
hiperemis
Thorax:
I: pergerakan dinding dada
simetris
P: VF simetris
P: sonor/sonor
A: BND vesikuler, rh -/-, wh -/-.
BJ I & II regular, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 5 x/menit
P: Nyeri ketok -
Pem. Undulasi
Pekak alih -
P: supel, hepar& lien tidak
teraba membesar, nyeri tekan
dan lepas -
Lingkar perut 64 cm
13
ANALISA KASUS
Telah dirawat seorang pasien anak perempuan berumur 11 tahun 2 bulan di bangsal
Anggrek RSU UKI pada tanggal 31 Juli 2016 dengan diagnosa Demam Dengue.
Berdasarkan Buku Ajar Infeksi dan Penyakit Tropis Pediatri Jilid 3 IDAI 2014,
Demam dengue mempunyai masa inkubasi berkisar 3-5 hari (pada umumnya 5-8 hari). Awal
penyakit biasanya mendadak tinggi (39-40 derajat celcius), terus-terusan disertai gejala
prodromal seperti nyeri kepala, myalgia, sakit punggung, mual, fotofobia, gangguan
Manifestasi perdarahan pada umumnya sangat ringan berupa uji tourniquet yang
Dari anamnesis didapatkan pasien diantar oleh orangtuanya ke IGD RS UKI dengan
keluhan demam mendadak tinggi 390c sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan
berlangsung terus menerus. Pasien dibawa ke puskesmas sebelumnya dan di diagnosis DBD
dan diberi obat penurun panas namun keluhan tidak berkurang. Selain demam, pasien
mengeluhkan lemas, pusing, nyeri otot dan sakit perut dan nafsu makan pasien juga menurun.
Riwayat lingkungan menderita keluhan yang sama +. Riwayat jajan sembarangan disangkal.
Sulit BAB +, sulit BAK -, mual -, muntah -.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
composmentis, suhu tubuh 38,40C, tekanan darah 110/80, frekuensi nadi 111x/menit reguler,
kuat angkat, isi cukup, frekuensi pernafasan 26x/menit, status gizi baik, mata cekung -/-,
konjungtiva anemis -/-, tidak ada sekret di hidung, mukosa bibir kering, turgor baik, akral
14
hangat, bunyi nafas dasar vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-, bunyi jantung 1 dan 2 normal,
nyeri tekan, lepas dan ketok + pada kuadran kanan atas abdomen dan epigastrica, pekak alih
-, undulasi -. Uji Rumple Leed +. Hasil laboratorium menunjukkan nilai Hb 13,5 g/dl, Ht 40.4
%, Leukosit 3,9 x 1000 /ul, trombosit 80.000 /ul. Pasien dirawat inap dan diberikan diet
lunak, IVFD RL 19 tpm, Ceftriaxone 2x 800 mg, Ranitidine 2 x 60 mg (PO), Paracetamol 3
x 500 mg tab (PO) dan Immunos syr 1x1cth.
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang saat pertama kali
masuk RS, penulis berpendapat diagnosis pasien adalah demam dengue.
Perbedaan demam dengue dan demam berdarah dengue terdapat pada kebocoran
plasma yang dapat dilihat dari adanya asites, efusi pleura dan hemokonsentrasi yaitu
peningkatan hematokrit >20% dan penurunan trombosit yaitu <100.000/ul. Sedangkan, pada
pasien ini, pasien tidak mempunyai manifestasi perdarahan berat, asites, efusi pleura. Dan
pada demam berdarah dengue, perjalanan penyakitnya berbeda dengan demam dengue yaitu
yang terjadi pada pasien ini.
Perbedaan demam dengue dan demam akibat virus lainnya adalah hasil laboratorium
yang menunjukkan leukositopenia dengan trombositopenia dan uji rumple leed yang positif,
namun klinis yang ditunjukkan hampir sama.
TINJAUAN PUSTAKA
15
A. Definisi
Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini
dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada
dahulu disebut Aedes aegipty dan Stegomiya albopictus dahulu disebut Aedes
albopictus. Transmisi virus tergantung dari faktor biotik dan abiotik. Termasuk dalam
faktor biotik adalah faktor virus, vector nyamuk, pejamu manusia. Sedangkan faktor
lain yang termasuk dalam genus ini adalah Japanesse encephalitis virus (JEV),
yellow fever virus (YFV), west nile virus (WNV) dan tickborne encephalitis virus
(TBEV). Berdasarkan genom yang dimiliki, virus dengue termasuk virus RNA.
berupa tiga protein struktural Capsid, pre- membrane, Envelope dan tujuh protein
non struktural NS1, NS2A, NS2B, NS3, NS4A, NS4B dan NS5. Selanjutnya,
melalui aktivitas berbagai enzim, baik yang berasal dari virus maupun sel pejamu
protein non struktural yang dapat disekresikan oleh sel pejamu tapi tidak oleh
afinitas tinggi untuk menggigit manusia serta dapat menggigit lebih dari satu
16
individu untuk memenuhi nutrisinya. Stegomiya albopictus selain dapat
menularkan keempat jenis virus dengue, juga merupakan vektor untuk 22 spesies
arbovirus lain 1.
3. Pejamu
Saat nyamuk menghisap darah manusia yang sedang mengalami viremia, virus
masuk ke tubuh nyamuk yaitu 2 hari sebelum timbul demam sampai hari 5-7 fase
demam 1 .
C. Klasifikasi Infeksi Virus Dengue
Infeksi Virus Dengue
Asimptomatik Simptomatik
D. . Patofisiologi
Bagan 1. Klasifikasi Infeksi Virus
Dengue
E.
Manifestasi Klinis
1. Demam
Dengue
Penyakit demam
akut 2-7 hari durasi dengan dua atau lebih manifestasi berikut :
Sakit kepala , retro - orbital sakit , mialgia , artralgia , ruam , manifestasi perdarahan 4.
Dijumpai trias syndrom, yaitu demam tinggi, nyeri pada anggota badan dan timbulnya
ruam. Anoreksia dan obstipasi sering dilaporkan, disamping itu perasaan tidak
nyaman di daerah epigastrium disertai nyeri kolik dan perut lembek sering ditemukan.
17
Jumlah trombosit jarang dapat normal atau menurun , jarang ditemukan
dibandingkan baseline
c. Tanda-tanda kebocoran plasma ( efusi pleura , asites , hypoproteinemia )
3. Dengue syok syndrome
dimanifestasikan oleh cepat dan lemah pulsa dan tekanan sempit pulsa ( < 20
mmHg ) atau hipotensi untuk usia , dingin dan kulit berkeringat dan kegelisahan .
F. Patogenesis
a. Fase demam
Pada kasus ringan semua tanda dan gejala sembuh seiring dengan menghilangnya
demam.
b. Fase kritis
Terjadi saat demam turun sekitar 24 48 jam, saat ini terjadilah kebocoran plasma
sehingga pasien mengalami syok hipovolemi. Waspada pada warning sign hari ke
mukosa spontan.
c. Fase penyembuhan
Terjadi resorbsi cairan dari ruang ekstravaskular ke dalam ruang intravaskular
18
Gambar 1. Kurva Demam Berdarah Dengue 3
G. Derajat Penyakit
Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu satunya manifestasi
lain.
Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan tekanan nadi
menurun <20 mmHg atau hipotensi, sianosis disekitar mulut, akral dingin dan
tidak terukur.
19
H. Pemeriksaan
1. Deteksi respon imun serum
a. Haemaglutination inhibition test ( uji HI)
Kurang spesifik dan memerlukan dua sediaan serum akut dan konvalesens.
b. Complement fixation test (CFT)
Tidak banyak dipakai. Biasanya timbul setelah antibody HI timbul dan
sifatnya lebih spesifik pada infeksi primer dan cepat menghilang dari darah 2-
3 tahun.
I. Tatalaksana
a. Prinsip umum terapi cairan pada DBD
Kristaloid intravascular harus digunakan selama masa kritis.
Cairan koloid digunakan pada pasien dengan perembesan plasma hebat,
dan tidak ada respon pada minimal volume cairan kristaloid yang diberikan.
Volume cairan rumatan + dehidrasi 5% harus diberikan untuk menjaga
20
Tabel 2. Kecepatan cairan rumatan 2
21
22
Gambar 4. Tatalaksana DHF Grade III
23
Gambar 5. Tatalaksana Pasien DHF grade IV
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Sri Rejeki H. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue Pada
25