PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
4.1 Hasil
Tabel 2.1 Data Curah Hujan Desa Manjalling Kec. Bajeng Kab. Gowa Selama
16 Tahun
500
400
300
Axis Title
200
100
500
400
300
Axis Title
200
100
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data curah hujan yang diperoleh dari Desa Manjalling Kec.
Bajeng Kab. Gowa selama 16 tahun terakhir dapat dilihat bahwa curah hujan yang
terjadi didaerah tersebut berbeda-beda setiap tahunnya. Berdasarkan data diatas,
penentuan tipe iklim Schmidt-Fergusson dapat diketahuai bahwa bulan basah terdapat
99 sedangkan bulan kering terdapat 32. Sehingga dengan rumus :
BK
Q= x 100
BB
32
= x 100
99
= 0.323
Itu artinya bahwa tipe iklim di daerah tersebut berdasarkan penggolongan tipe iklim
Schmidt-Fergusson yaitu tipe iklim B yang meruapakan tipe iklim basah. Hal ini
sesuai dengan pendapat Ance G (2008), bahwa bila 0.143< Q < 0.333 artinya wilayah
tersebut tergolong dalam tipe iklim B yaitu tipe iklim basah.
Sedangkan berdasarkan klasifikasi iklim menurut Oldeman tipe iklimnya
dapat diketahui bahwa bulan basah berturut-turut terjadi 10 kali yaitu pada bulan
Januari-April kemudian pada bulan November-April. Sedangkan bulan kering
berturut-turut terjadi sebanyak 5 kali yaitu pada bulan Juni-Oktober. Sehingga
menurut klasifikasi tipe iklm Oldeman, daerah ini termasuk kedalam tipe iklim A,
dimana bulan basahnya tejadi lebih dari 9 kali berturut-turut. Hal ini sesuai dengan
pendapat Ance G (2008), bahwa bila bulan basah terjadi lebih dari 9 kali berturut-
turut maka tipe iklimnya termasuk dalam tipe iklim zona A.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil yang diperoleh dalam pengolahan data curah hujan di Desa
Manjalling Kec. Bajeng Kab. Gowa selama 16 tahun terakhir dapat disimpulkan
bahwa:
1 Berdasarkan data yang diperoleh, penentuan tipe iklim Schmidt-Fergusson dapat
diketahuai bahwa bulan basah terdapat 99 sedangkan bulan kering terdapat 32.
BK
Kemudian dengan rumus Q= x 100 diperoleh hasil 0.323. Itu artinya
BB
bahwa tipe iklim di daerah tersebut berdasarkan penggolongan tipe iklim
Schmidt-Fergusson yaitu tipe iklim B yang meruapakan tipe iklim basah.
2 berdasarkan klasifikasi iklim menurut Oldeman tipe iklimnya dapat diketahui
bahwa bulan basah berturut-turut terjadi 10 kali yaitu pada bulan Januari-April
kemudian pada bulan November-April. Sedangkan bulan kering berturut-turut
terjadi sebanyak 5 kali yaitu pada bulan Juni-Oktober. Sehingga menurut
klasifikasi tipe iklm Oldeman, daerah ini termasuk kedalam tipe iklim A, dimana
bulan basahnya tejadi lebih dari 9 kali berturut-turut.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum ini menggunakan ketelitian dan kecermatan yang
tinggi untuk menghasilkan data yang akurat sehingga tujuan dari praktikum ini dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA