ISSN 2354-6565
ABSTRAK
Kata kunci : Daun teh hijau (Camellia sinensis L.), madu hitam, DPPh, IC50, masker gel.
ABSTRACT
The research had been done about formulation of gel mask containing green tea leaves
(Camellia sinensis L.) and black honey (Apis dorsata). The research was began with antioxidant
activity tested of green tea leaves water extract with reduction method of free radical 1,1-
diphenyl-2-picrylhidrazyl using visible spectrophotometry and vitamin C identification of black
honey. Antioxidant activity tested showed that green tea leaves extract gave IC50 value 3.17
g/mL. Vitamin C positive be contained in black honey.The formulation of gel mask that
maked are F0 (base without active subtances), F1 (base + ethanol extract of green tea leaves
with concentration IC50 (0.000317%)), F2 (base + ethanol extract of green tea leaves with
concentration 50xIC50 (0.0158%)), F3 (base + ethanol extract of green tea leaves with
concentration 100xIC50(0.0317%)),, F4 (base + ethanol extract of green tea leaves with
concentration IC50 + black honey 0.25%), F5 (base + ethanol extract of green tea leaves with
concentration IC50 + black honey 0.5%), F6 (base + ethanol extract of green tea leaves with
concentration IC50 + black honey1%). Evaluation for the formulation of gel mask included
storage covers, organoleptic, pH, viscosityand test the stability of preparation.F2 had a good
radical scavenging activity and higher than the product in market. F4, F5, F6 showed increase
radical scavenging activity of the formulation.
Keywords : Green tea leaves (Camellia sinensis L.), black honey, DPPH, IC50, g mas
*
Penulis korespondensi, Hp. 081322377317
air_titta@yahoo.com
antioksidan secara kualitatif ekstrak etanol Harga IC50 dihitung dari persen
daun teh hijau dan madu hitam, pemeriksaan peredaman serapan berbagai konsentrasi
madu hitam, uji aktivitas antioksidan ekstrak dengan menggunakan regresi linier.
etanol daun teh hijau, penentuan IC50, Pemeriksaan bahan baku untuk
pemeriksaan bahan baku sediaan masker gel, pembuatan basis gel berdasarkan Farmakope
pembuatan formula sediaan masker gel dan Indonesia edisi IV (Depkes, 1995) dan
evaluasi sediaan masker gel. Handbook of Pharmaceutical Excipients
Daun teh hijau diperoleh dari perkebunan edisi IV meliputi organoleptis dan kelarutan.
Kertamanah Pangalengan, Jawa Barat. Tujuannya untuk mengetahui kualitas dan
Determinasi dilakukan di Herbarium Sekolah karakteristik bahan baku yang akan
Tinggi Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut digunakan pada saat formulasi.
Teknologi Bandung. Untuk metode ekstraksi Formulasi sediaan masker gel dibuat
dilakukan dengan cara soxhlet menggunakan menjadi 7 formula yaitu F0 berupa basis
pelarut etanol 96%v/v. Penapisan fitokimia tanpa zat aktif, F1 berupa basis dan
dilakukan terhadap simplisia dan ekstrak konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau
etanol daun teh hijau. Dilanjutkan dengan seharga IC50, F2 berupa basis dan
pengujian aktivitas antioksidan secara konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau
kualitatif terhadap ekstrak etanol daun teh seharga 50 kali IC50, F3 berupa basis dan
hijau. Pemeriksaan karakteristik simplisia konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau
meliputi pemeriksaan makroskopik, seharga 100 kali IC50, F4 berupa basis dan
mikroskopik, penentuan kadar abu total, konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau
penentuan kadar abu larut air, penentuan seharga IC50 + madu hitam 0,25%, F5
kadar abu tidak larut asam, penentuan kadar berupa basis dengan konsentrasi ekstrak
sari larut etanol dan larut air dan penentuan etanol daun teh hijau seharga IC50 + madu
kadar air. hitam 0,5%, F6 berupa basis dan konsentrasi
Madu hitam diperoleh dari Perhutani ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50 +
Bogor yang dipasarkan di cabang Bandung madu hitam 1%. Formulasi sediaan masker
jalan Setiabudi. Pemeriksaan madu hitam gel dapat dilihat pada Tabel 1.
meliputi uji organoleptis, uji pH, uji berat Evaluasi sediaan masker gel meliputi uji
jenis, uji susut pengeringan, pemeriksaan organoleptis dan homogenitas, uji pH, uji
kandungan gula invert dan identifikasi viskositas dan pengujian kestabilan
vitamin C. Dilanjutkan uji aktivitas antioksidan sediaan. Penentuan kestabilan
antikosidan secara kualitatif terhadap madu antioksidan masker gel dilakukan dengan
hitam. menguji aktivitas peredaman radikal bebas
Pengujian aktifitas antioksidan ekstrak DPPH oleh sediaan masker gel dengan
etanol daun teh hijau menggunakan menggunakan spektrofotometri uv-visible
spektrofotometri UV-Visible pada max pada panjang gelombang max DPPH 515-
untuk menentukan IC50. 516 nm, dan diuji setiap 7 hari selama jangka
waktu 28 hari.
konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau peningkatan persen peredaman radikal bebas
seharga 100 kali IC50, F4 berupa basis dan dibandingkan terhadap F0 dengan stabilitas
konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau yang baik. Hal ini menunjukkan ekstrak
seharga IC50 + madu hitam 0,25%, F5 etanol daun teh hijau memiliki aktivitas
berupa basis dengan konsentrasi ekstrak antioksidan yang baik. Formulasi F4, F5, F6,
etanol daun teh hijau seharga IC50 + madu menunjukkan peningkatan persen peredaman
hitam 0,5%, F6 berupa basis dan konsentrasi radikal bebas dibandingkan terhadap F1
ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50 + dengan stabilitas yang baik. Ini menunjukkan
madu hitam 1%. madu hitam meningkatkan aktivitas
Pada formulasi sediaan, dibuat 3 antioksidan formulasi, akan tetapi
formulasi dengan kombinasi zat aktif yaitu peningkatan persen peredaman tidak terlalu
ekstrak etanol daun teh hijau dan madu hitam signifikan. Berdasarkan hasil perbandingan
dengan beberapa konsentrasi madu. formulasi sediaan masker gel yang dibuat
Tujuan kombinasi antara ekstrak etanol dengan produk yang ada di pasaran, F2
daun teh hijau dan madu hitam untuk menunjukkan persen peredaman yang lebih
mengetahui pengaruh penambahan madu tinggi dibandingkan dengan produk yang ada
hitam sebagai antioksidan terhadap persen di pasaran. F-X atau sediaan masker gel yang
peredaman radikal bebas. Hasil pengukuran ada di pasaran memiliki persen peredaman
persen peredaman sediaan masker gel dapat sebesar 33,59% sedangkan F2 memiliki
dilihat pada Tabel 2. persen peredaman sebesar 71,98%.
Berdasarkan percobaan, formulasi sediaan Hasil evaluasi organoleptis menunjukan,
dengan basis HPMC tanpa zat aktif (F0) bahwa formulasi sediaan basis (F0) dan
menunjukkan persen peredaman berturut- formulasi sediaan yang mengandung ekstrak
turut hingga minggu keempat sebesar etanol teh hijau (F1, F2, dan F3)
21,82%, 21,58%, 22,73%, 21,81%,
21,46.%. Formulasi F1, F2, F3, menunjukkan
Tabel 2. Pengukuran Persen Peredaman Sediaan Masker Gel
% Peredaman
Formula
Hari ke- 0 Hari ke- 7 Hari ke- 14 Hari ke- 21 Hari ke- 28
FO 21,82 0,64 21,58 2,23 22,73 0,41 21,81 0,77 21,46 0,02
F1 24,32 0,81 23,79 0,64 22,93 1,28 23,52 0,10 24,39 0,11
F2 71,98 0,02 70,95 0,04 73,35 0,08 72,00 0,07 70,80 0,06
F3 86,72 0,23 85,83 0,03 85,17 0,04 89,36 0,12 87,95 0,03
F4 27,72 0,38 27,02 0,30 22,76 0,12 31,44 0,18 27,21 0,14
F5 29,34 1,05 28,53 0,38 26,51 0,02 28,78 0,10 28,74 0,13
F6 30,33 0,86 30,26 0,73 28,72 0,08 28,80 0,02 29,27 0,14
serta kombinasi ekstrak etanol dan madu Pengukuran pH dilakukan pada hari ke 0,
hitam (F4, F5, F6) memiliki homogenitas 7, 14, 21, dan 28. Berdasarkan hasil
yang baik. Bau dan warna tidak mengalami pengamatan, setiap formulasi sediaan
perubahan selama 28 hari penyimpanan. Hal menunjukkan pH yang stabil selama
ini menunjukkan bahwa sediaan masker gel penyimpanan dengan rentang pH yang aman
stabil selama penyimpanan. untuk pemakaian yaitu pH 4 7. Nilai pH
pada hari ke 28 dari F0 sebesar 5,48, F1
Pengukuran viskositas dilakukan pada sebesar 5,35, F2 sebesar 5,94, F3 sebesar
hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28. Berdasarkan 6,03, F4 sebesar 5,84, F5 sebesar 5,65 dan F6
hasil pengamatan setiap formulasi sediaan sebesar 5,66.
menunjukkan viskositas yang stabil dan baik
selama penyimpanan. Pengukuran viskositas
dengan menggunakan spindel R6.