Anda di halaman 1dari 8

RESUME AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Publik

Dosen Pengajar: Dra. Ida Hayu Dwimawanti, M.M

Disusun oleh:

Dwi Eki Liansyah

14020114120057

PENGERTIAN AKUNTANSI
DEPARTEMEN ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
1. American Insitute of Certified Public Accounting (AICPA)
Menyatakan bahwa akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran
dengan beberapa cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian
yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya dan meringkas
dengan cara tertentu dalam ukuran fiskal, pertukaran dan kesempatan yang pada umumnya
yang bersifat moneter dan dalam menguraikan hasil.
2. ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen (1995 : 3)
Mendefinisikan akuntansi merupakan suatu aktivitas jasa yang adalah untuk menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat dalam pengambilan keputusan
ekonomis dalam memberikan keputusan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai
tindakan alternatif.
3. Arnold
Arnold mendefiniskan akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk memberikan
informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan dan
mengendalikan penerapan keputusan tersebut.

Maka secara umum, dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi ialah suatu informasi
yang berisi catatan dengan bentuk kuantitatif bersifat keuangan yang nanti berguna untuk
pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.

PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa akuntansi
dalam lingkup sektor publik memiliki tujuan didalamnnya, yakni:

1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen.
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan
tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif program dan pengunaan sumber daya
yang menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk
melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik.
Tujuan ini terkait dengan akuntabilitaspublik.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa akuntansi sektor publik mencakup tiga hal pokok di
dalamnya, yakni penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas.
Dalam perkembangan sektor publik, organisasi publik dituntut untuk menciptakan
akuntabilitas publik yang berarti perlu dilakukannya transparansi mengenai infromasi kepada
publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik termasuk akuntansi sektor publik.
Akuntabilitas yang dimaksud terdiri dari beberapa dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan
terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu:

1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum


Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan, sedangkan
akuntabilitas hukum terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.
2. Akuntabilitas proses
Terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup
baik dalamhal kecukupan sistem informasi akuntasi.
3. Akuntabilitas program
Terkait dengan apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan apakah telah
mempertimbangkan alternatif program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya
yang minimal.
4. Akuntabilitas kebijakan
Terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat maupun daerah, atas
kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Selain itu, pengendalian manajemen juga turut penting dalam organisasi sektor publik. Hal ini
untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisien
sehingga tujuan organisasi dapat dicapat. Pengendalian manajemen meliputi beberapa
aktivitas, yaitu:

1. Perencanaan;
2. Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi;
3. Komunikasi informasi;
4. Pengambilan keputusan;
5. Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi;
6. Pengendalian; dan
7. Penilaian kinerja

TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Dalam Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), teknik akuntansi dibagi menjadi dua yaitu:

1. Akuntansi berbasis kas


Sistem akuntansi ini hanya mengakui arus kas masuk dan keluar. Transaksi ini
dicatat/diakui apabila menimbulkan perubahan atau berakibat pada kas, yaitu menaikkan
atau menurunkan kas. Di dalam sistem akuntansi ini, pendapatan diakui ketika kas/uang
telah diterima dan pengeluaran diakui ketika telah dilakukan pembayaran kas. Akuntansi
basis kas ini dapat mengukur kinerja keuangan pemerintah yaitu untuk mengetahui
perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Basis kas menyediakan informasi mengenai sumber dana yang dihasilkan selama
satu periode, penggunaan dana dan saldo kas pada tanggal pelaporan. Model pelaporan
keuangan dalam basis kas biasanya berbentuk Laporan Penerimaan dan Pembayaran
(Statement of Receipts and Payment) atau Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement). Pada
praktek akuntansi pemerintahan di Indonesia, basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran
berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima oleh Rekening Kas Umum
Negara/Daerah, dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah. Secara rinci pengakuan item-item dalam laporan realisasi anggaran, sesuai
dengan Exposure Draft PSAP Pernyataan No. 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran
adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau
entitas pelaporan.
2. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau entitas pelaporan. Khusus pengeluaran melalui pemegang kas
pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
3. Dana Cadangan diakui pada saat pembentukan yaitu pada saat dilakukan penyisihan
uang untuk tujuan pencadangan dimaksud. Dana Cadangan berkurang pada saat terjadi
pencairan Dana Cadangan.
4. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Negara/Daerah.
5. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah.

1) Kelebihan Akuntansi Berbasis Kas


a) Laporan keuangan berbasis kas memperlihatkan sumber dana,
b) Alokasi dan penggunaan sumber-sumber kas,
c) Mudah untuk dimengerti dan dijelaskan,
d) Pembuat laporan keuangan tidak membutuhkan pengetahuan yang mendetail tentang
akuntansi, dan tidak memerlukan pertimbangan ketika menentukan jumlah arus kas
dalam suatu periode.
2) Kekurangan Akuntansi Berbasis Kas
a) Hanya memfokuskan pada arus kas dalam periode pelaporan berjalan,
b) Mengabaikan arus sumber daya lain yang mungkin berpengaruh pada kemampuan
pemerintah untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa saat sekarang dan saat
mendatang,
c) Laporan posisi keuangan (neraca) tidak dapat disajikan, karena tidak terdapat
pencatatan secara double entry,
d) Tidak dapat menyediakan informasi mengenai biaya pelayanan (cost of service)
sebagai alat untuk penetapan harga (pricing), kebijakan kontrak publik, untuk
kontrol dan evaluasi kinerja.
Menurut saya, akuntansi berbasis kas merupakan akuntansi yang proses pencatatannya
dilakukan tidak pada saat transaksi dilakukan tetapi saat bukti transaksi diterima.

2. Akuntasi berbasis akrual


Akuntansi berbasis akrual berarti suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan
peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam
periode laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada saat kas
diterima atau dibayarkan. Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas.
Akuntansi akrual diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat
dipercaya, akurat, komprehensif dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi,
sosial dan politik.
Pengaplikasian akuntansi berbasis akrual dalam akuntansi sektor publik adalah
untuk menentukan cost ofservices&chargingfor services, yaitu untuk mengetahui besarnya
biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta penentuan harga
pelayanan yang dibebankan kepada publik. Hal ini berbeda dengan tujuan pengaplikasian
akuntansi berbasis akrual pada sektor swasta yang digunakan untuk mengetahui dan
membandingkan besarnya biaya terhadap pendapatan.
Perbedaan ini disebabkan karena pada sektor swasta orientasi lebih difokuskan
pada usaha untuk memkasimumkan laba, sedangkan dalam sektor publik orientasi
difokuskan pada optimalisasi pelayanan publik.

1) Kelebihan Akuntansi Berbasis Akrual

a. Metode acrual basis digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana.

b. Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal
dan terpercaya.
c. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih
handal dan terpecaya walaupun kas belum diterima.

d. Banyak digunakan oleh perusahan-perusahana besar (sesuai dengan Ketentuan


Standar Akuntansi Keuangan dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk
menggunakan basis akural).

e. Piutang yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung tetapi akan dihitung
kedalam estimasi piutang tak tertagih.

f. Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-masing akun


sesuai dengan transaksi yang terjadi.

g. Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima dapat
diakui sebagai pendapatan.

h. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman manajemen dalam menentukan


kebijakan perusahaan kedepanya.

i. Adanya pembentukan pencandangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga dapat
mengurangi risiko kerugian.

2) KekuranganAkuntansi Berbasis Akrual

a. Metode acrual basis digunakan untuk pencatatan.

b. Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat efektif sebagai biaya sehingga
dapat mengurangi pendapatan perusahaan.

c. Adanya resiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat mengurangi
pendapatan perusahaan.

d. Dengan adanya pembentukan cadangan akan dapat mengurangi pendapatan


perusahaan.

e. Perusahaan tidak mempunyai perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan
oleh pihak lain dapat diterima.
Menurut saya, akuntansi berbasis akrual ialah sistem akuntansi yang proses pencatatannya
ketika transaksi terjadi, bukan ketika kas diterima atau dibayarkan.

Selain itu, ada teknik akuntansi yang digunakan juga pada sektor publik diantaranya:

1. Akuntansi berbasis anggaran

Teknik ini merupakan teknik akuntasi yang menyajikan jumlah yang dianggarkan dengan
jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry). Teknik akuntansi anggaran
dapat membandingkan secara sistematik dan kontinyu jumlah anggaran dengan realisasi
anggaran. Tujuan utama teknik ini adalah untuk menekankan peran anggaran dalam siklus
perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas. Kelebihan teknik ini ialah anggaran dan
realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi apabila
terdapat selisih. Kelemahan teknik ini ialah sangat kompleks.

2. Akuntansi berbasis komitmen

Merupakan sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order
dikeluarkan. Akuntansi komitmen terkadang hanya menjadi subsistem dari sistem
akuntansi utama yang dipakai organisasi. Hal ini berarti bahwa transaksi tidak diakui
ketika kas telah dibayarkan atau diterima, tidak juga ketika faktur diterima atau
dikeluarkan, akan tetapi pada waktu yang lebih awal, yaitu, ketika order dikeluarkan atau
diterima. Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk pengendalian anggaran.

3. Akuntansi berbasis dana

1. Dana yang dapat dibelanjakan;

Digunakan untuk mencatat nilai aktiva, utang, perubahan aktiva bersih, dan saldo dana
yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba. Jenis
akuntasi ini digunakan pada organisasi pemerintahan.

2. Dana yang tidak dapat dibelanjakan

Digunakan untuk mencatat pendapatan, biaya, aktiva, utang, dan modal untuk kegiatan
yang sifatnya mencari laba. Jenis dana ini digunakan pada organisasi bisnis.
PERBEDAAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA

Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta


Tujuan Organisasi Non-profit Profit
Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang, Pembiayaan internal: modal
obligasi pemerintah, laba sendiri, laba ditahan,
BUMN/BUMD, penjualan penjualan aktiva
aset negara, dsb. Pembiayaan eksternal: utang
bank, obligasi, penerbitan
saham.
Pertanggungjawaban Masyarakat dan parlemen Pemegang saham dan
(DPR/DPRD). kreditor atas dana yang
diberikan.
Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan Fleksibel
hierarkis
Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
Sistem Akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai