Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh Negara berkembang seperti di
Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan
penduduk yang pesat hal ini karena minimnya pengetahuan serta pola budaya pada masyarakat
setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah menerapkan
program keluarga berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN
(Lembaga Keluarga Berencana Nasional) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). Gerakan Keluarga Berencana
Nasional bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan juga untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (Hartanto, 2004).

Saat ini tersedia berbagai metode atau alat kontrasepsi seperti IUD, suntik, pil, implant,
kontrasepsi mantap (kontap), dan kondom. Kontrasepsi suntik adalah kebutuhan kontrasepsi
yang berkembang dari tahun ke tahun pada awal tahun 1960-an, hormon progestin mulai
digunakan sebagai kontrasepsi untuk kepentingan KB. Pengguna KB itu sendiri adalah wanita
dalam usia reproduktif yaitu usia 15 49 tahun. Menurut Hartanto (2007), KB suntik merupakan
metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntik hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB
suntik ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif. Pemakaiannya
yang praktis, harga relatif murah dan aman. Salah satu efek samping dari KB suntik adalah
peningkatan berat badan. Faktor yang mempengaruhi perubahan berat badan akseptor KB suntik
yaitu adanya hormon progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada
di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak dari biasanya tubuh akan
kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesteron diubah menjadi lemak dan
disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang
berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (manjoer, 2003).

Tidak hanya penting bagi penampilan dan kesehatan tubuh saja, ternyata menjaga dan
mengupayakan berat badan ideal juga akan memberikan hal positif bagi janin. Perempuan yang
mengalami kelebihan berat badan atau obesitas sebelum kehamilan lebih mungkin akan
menjalani masa kehamilan yang lebih lama, memerlukan induksi, dan juga operasi Caesar
(Anonim, 2011). Diperkirakan lebih dari 115 juta penduduk dunia menderita obesitas terkait
kondisi kesehatan di negara-negara berkembang. Selain itu masalah kegemukan karena
peningkatan berat badan yang berlebihan merupakan salah satu risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler (Azwar, 2004).

Berdasarkan hasil survey bulan Januari 2014 sampai Desember 2014 akseptor KB suntik
di Desa Matagara Tangerang sebanyak 1207. Dari data tersebut didapat akseptor KB suntik yang
tidak mengalami efek samping yaitu 363 (30,07%), dengan efek samping dari KB suntik 844
(69,93%), terdiri dari yang mengalami kenaikan berat badan sebesar 211 orang (25%).

Penelitian kali ini menggunakan survey deskriptif yaitu penelitian dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan
variabel yang lain.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang evaluasi
penggunaan kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Desa Matagara Kabupaten Tangerang. B ila
ada hubungan yang bermakna pada akseptor maka dapat diupayakan berbagai pendekatan dari
segi medis, misalnya memakai alat kontrasepsi lainyang lebih sesuai dengan akseptor atau
dengan melakukan diet makanan dengan benar dan juga pendekatan dari segi yang lain.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
Apakah ada hubungan pemakaian kontrasepsi suntik dengan peningkatan berat badan pada
apseptor KB di Desa Matagara KabupatenTangerang?

Tujuan Penelitian

Mengevaluasi penggunaan kontrasepsi suntik dapat peningkatan berat badan pada


akseptor KB di Desa Matagara Kabupaten Tangerang.
Mnafaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

Memahami proses dan kegiatan penelitian serta menambah pengetahuan


tentang hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dapat meningkatkan berat

badan pada akseptor KB di Desa Matagara Kabupaten Tangerang.

2. Manfaat bagi masyarakat


Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kontrasepsi suntik serta
sebagai masukan agar dapat dijadikan dasar pertimbangan kebijaksanaan dalam
menggunakan kontrasepsi suntik.
3. Manfaat bagi akademis
Data dan informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

Duntuk penelitian berikutnya untuk memenuhi salah satu persyaratan


mendapatkan gelar Sarjana Farmasi di Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah
Tangerang.

Anda mungkin juga menyukai