Anda di halaman 1dari 13

GROWTH FALTERING Perempuan

Terputusnya pertumbuhan atau pertumbuhan yg terhambat,umumnya terjadi sampai usia kurang lebih dua tahun 10-12 tahun 50-60
MALNUTRISI 13-18 tahun 40-50
Suatu keadaan tubuh yg mengalami kekurangan nutrisi. Sumber kalori:
KMS - Karbohidrat : 45-55%
Kartu Menuju Sehat,suatu kartu yg berfunsi untuk mengukur tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. - Protein : 9-15%
KEP(Kurang Energi Protein) - Lemak : 35-45%
Suatu gangguan gizi yg disebabkan oleh kekurangan protein dan atau kalori. Yg sering disertai gangguan gizi 3. PROTEIN
lainnya. Usia Protein (g/kg)
KEBUTUHAN NUTRIEN Bayi
1. AIR 0-5 bln 2,5
Jumlah air dalam tubuh bayi 70-75% dari BB relative lebih banyak daripada orang dewasa (60-65%) 6-12 bln 2
Kebutuhan Air Dalam Keadaan Normal
Umur Jumlah air dalam 24 jam (ml) Air/kgBB/24 jam (ml) Anak
Hari 3 250 300 80 100 1-3 tahun 2
10 400 500 125 150 4-6 tahun 1,8
Bulan 3 750 850 140 160 7-9 tahun 1,5
6 950 1100 130 155
9 1100 1250 125 145 Lelaki
Tahun 1 1150 1300 120 135 10-12 tahun 1
2 1350 1500 115 125 13-18 tahun 1
4 1600 1800 100 110 Perempuan
6 1800 2000 90 100 10-12 tahun 1
10 2000 2500 70 85 13-18 tahun 1
14 2200 2700 50 60 Fungsi:
18 2200 2700 40 50 - Sumber asam amino untuk pertumbuhan dan pergantin sel jaringan yang rusak
- Komponen utama keseimbangan osmotic
Fungsi: - Komponen enzim, hormone, antibody
- struktur sel - Sumber energy
- Pelarut dalam metabolism sel Sumber:
- Mediumuntuk ion - Telur
- Transportasi nutien - Ayam, bebek
- Transportasi sisa metabolism - Daging, jeroan
- Pengaturan suhu tubuh - Ikan
2. KALORI - Susu, keju
Usia Energi (kkal/kg) - Serealia: kacang tanah, kacang polong, kacang kedele, tahu, tempe, jagung, beras, gandum
Bayi 4. KARBOHIDRAT
0-5 bln 115 Fungsi:
6-12 bln 105 - Sumber utama energy umum
- Sumber energy cadangan (glikogen)
Anak - Sumber serat
1-3 tahun 100 - Komponen antibody
4-6 tahun 90 Sumber:
7-9 tahun 80 - Susu
Lelaki - Tepung: ubi, singkong, sagu
10-12 tahun 60-70 - Serealia: beras, jagung, gandum
13-18 tahun 50-60 - Buah
- Sirop, kue, jajanan
- Sayur - Air
5. LEMAK - Makanan laut
Fungsi: - Tumbuh-tumbuhan
- sumber energy efisien c. Fosfor
- sumbr asam lemak esensial, kolesterol, gliserida Usia P (mg)
- pelarut vitamin A, D, E, dan K Bayi
- penambah rasa lezat 0-5 bln -
- isolator terhadap perubahan suhu 6-12 bln -
- struktur jaringan, membrane sel, inti sel
- pemenuhan rasa kenyang Anak
- cadangan protein, vitamin A, tiamin 1-3 tahun 250
Sumber: 4-6 tahun 350
- susu, keju 7-9 tahun 400
- kuning telur Lelaki
- mentega, minyak nabati 10-12 tahun 400
- kacang tanah 13-18 tahun 500
- daging, jeroan, otak Perempuan
- ikan 10-12 tahun 400
6. MINERAL 13-18 tahun 450
a. Besi Fungsi:
Usia Fe (mg) - Komponen tulang dan gigi
Bayi - Struktur nucleus dan sitoplasma sel
0-5 bln 10 - Keseimbangan asam basa
6-12 bln 15 - Transmisi rangsangan
Sumber:
Anak - Susu
1-3 tahun 15 - Kuning telur
4-6 tahun 10 - Daging
7-9 tahun 10 - Kacang polong, kacang tanah
- Serealia
Lelaki d. Kalium
10-12 tahun 18 Fungsi:
13-18 tahun 18 - Kontraksi otot
Perempuan - Penyaluran rangsang saraf
10-12 tahun 18 - Keseimbangan cairan dan tekanan osmotic intraseluler
13-18 tahun 24 - Irama denyut jantung
Fungsi: Sumber:
- Komponen Hb - Semua jenis makanan
- Komponen enzim sitokron C dan katalase e. Kalsium
Sumber: Fungsi:
- Hati, jeroan, daging - Komponen tulang dan gigi
- Kuning telur - Kontraksi otot
- Sayur hijau - Pembekuan darah
- Kacang polong - Aktivitas jantung
b. Fluor Sumber:
Fungsi: - Susu, keju
- Komponen gigi dan tulang - Sayur berdaun hijau
Sumber: - Sardine
- Kerang - Pembentukan epitel kulit, mata, system reproduksi, sal. Cerna, saluran kemih
f. Klorida - Perumbuhan tulang dan gigi
g. Kobalt Sumber:
h. Kromium - Hati
i. Magnesium - Minyak ikan,
j. Mangan - susu
k. Molybdenum - ikan air tawar
l. Natrium - kuning telur
m. Selenium - mentega
n. Seng - sayur dan buah berwarna hijau, kuning, merah
Usia Zn (mg) b. Vitamin B1 (tiamin)
Bayi Jika kekurangan: gejala beri-beri, edema, kelainan saraf, jantung
0-5 bln - Sumber: hati, daging, susu, kuning telur, serealia, sayur
6-12 bln - c. Vitamin B2 (riboflavin)
Ariboflavinosis dengan gejala utama pada mata
Anak Sumber: susu, keju, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur bedaun hijau
1-3 tahun 10 d. Vitamin B6 (piridoksin)
4-6 tahun 10 e. Vitamin B12 (kobalamin)
7-9 tahun 10 Jika kekurangan: anemia pernisiosa
Lelaki Sumber: daging, jeroan, ikan, telur, susu, keju
10-12 tahun 15 f. Folasin (asam folinat)
13-18 tahun 15 Jika kekurangan: anemia megaloblastik
Perempuan Sumber: hati, sayur berdaun hijau, serealia, kacang-kacangan, keju
10-12 tahun 15 g. Vitamin C (asam askorbat)
13-18 tahun 15 Fungsi:
o. Sulfur - Meningkatkan absorbs besi
o. Tembaga - Meningkatkan konversi asam folat menjadi asam folinat
p. Yodium - Sumber: buah rasa asam, arbei, jeruk, tomat, kubis, semangka, blewah, sayuran hijau
Usia Yodium (microgram) h. Vitamin D
Bayi Fungsi:
0-5 bln 40 - Mengatur absorbs penyimpanan kalsium dan fosfor
6-12 bln 50 - Mengatur kadar fosfatase dalam serum
Sumber: kuning telur, margarine, minyak ikan, susu, paparan cahaya matahari
Anak i. Vitamin E (alfa tokoferol)
1-3 tahun 70 Fungsi:
4-6 tahun 90 - Metabolism otot dan fragilitas eritrosit
7-9 tahun 120 - Mengurangi oksidasi karotin, vit. A, asam linoleat dalam usus
Lelaki Sumber: sayur berdaun hijau, wortel, kacang-kacangan, minyak dari serealia,ASI/ kolostrum
10-12 tahun 150 j. Vitamin K
13-18 tahun 150 Fungsi:
Perempuan - Pembentukan factor pembekuan II, VII, IX, X
10-12 tahun 150 Sumber:
13-18 tahun 150 - Kacang kedele
- Hampir semua makanan terutama sayur berdaun hijau, wortel, ikan, sintesis flora usus
7. VITAMIN MALNUTRISI ENERGI PROTEIN (MEP, GIZI BURUK
a. Vitamin A (retinol) 1. Klasifikasi
Fungsi: scoring system menurut Mc Laren,1967
- Pembentukan pigmen retina
Gejala klinik skor tetapi tidak pada muka. Suhu tubuh umumnya subnormal, nadi lambat, dan metabolism basal menurun, sehingga
ujung tangan dan kaki terasa dingin dan tampak sianosis.
Edema 3 Penyakit Penyerta
Dermatosis 2 - Enteritis
Edema + dermatosis 6 - Infeksi cacing
Hair chane 1 - Tuberculosis
Hepatomegali 1 - Def. vit. A
Serum albumin/total protein KWASHIORKOR
< 1,00/ < 3,25 7 Kejadian
1,00-1,49 / 3,25-3,99 6 - Kwashiorkor sering ditemukan di Negara miskin seperti Afrika, Asia, dan Amerika Latin
1,5-1,99 / 4,00-4,75 5 - Banyak terjadi pada balita dengan kejadian tertinggi sekitar 1,5 2 tahun.
2,00-2,49 / 4,75-5,49 4 Etiologi
2,50-2,99 / 5,50-6,24 3 - Sosioekonomi
3,00-3,49 / 6,25-6,99 2 - Diarekronik
3,50-3,99 / 7,00-7,74 1 - Malabsorbsi protein
>4,00 / >7,75 0 - Hilangnya protein melalui air kemih (sindrom nefrotik)
- Infeksi menahun
- Luka bakar
- Penyakit hati
PATOFISIOLOGI
Pada defisiensi protein murni tdk terjadi katabolisme jaringan yang sangat berlebih, karena persediaan energy dapat
diperoleh dari sejumlah kalori dari diitnya. Kelainan yang mencolok adalah gangguan metabolic dan perubahan sel
yang menyebabkan edema dan perlemakan hati. Karena kekurangan protein dalam diet, akan terjadi kekurangan
berbagai asam amino esensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolism. Selama diet
mengandung cukup karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian asam amino dalam serum
Penilaian : yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan dialirkan ke otot. Makin berkurangnya asam amino dalam serum ini
Skor 0-3 : marasmus akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar, yang kemudian berakibat timbulnya edema.
Skor 4-8 : marasmus-kwasiorkor Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta-lipoprotein, sehingga transport lemak dari hati ke depot
Skor 9-15 : kwasiorkor terganggu, dengan akibat terjadinya penimbunan lemak dalam hati.
MARASMUS Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, FKUI 1991
Kejadian dan Etiologi KEP berat tipe kwashiorkor
- Banyak ditemukan di Negara miskin Edema, umumnya seluruh tubuh dan terutama pada kaki (dorsum pedis)
- Kesalahan dalam pemberian makan karena tiadanya keakraban dalam hubungan orang tua dan anak, penyakit Wajah membulat & sembam
metabolic, kelainan congenital, infeksi kronik. Pandangan mata sayu
Patofisiologi Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
Untuk kelangsungan hidup diperlukan sejumlah energy. Jika kebutuha tidak terpenuhi digunakan cadangan Perubahan status mental ; cengeng, rewel, kadang apatis
protein . penghancuran jaringan pada defisiensi kalori tidak saja memenuhi kebutuhan energy, tetapi juga
Pembesaran hati
memungkinkan sintesis glukosa, dan metabolit esensial lainnya, seperti berbagai asam amino. Karena itu pada
marasmus kadang-kadang masih ditemukan kadar asam amino yang normal, sehingga hati masih dapat membentuk Otot mengecil (hipotrofi)
cukup albumin. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman
Gejala klinis & terkupas (Crazy pavement dermatosis)
Penampilan seorang anak yang kurus kering. Semula anak rewel, cengeng, walau telah diberi minum, dan sering Sering disertai infeksi, anemia, diare
bangun malam. Tahap berikutnya anak bersifat apatik dan nafsu makan menghilang.sebagai akibat kegagalan (Kapita Selekta Kedokteran 2, IKA, HAL.514)
tumbuh kembang akan terlihat BB menurun, jaringan subkutan menghilang sehingga turgor menjadi jelek dan kulit a) Dignosis
menjadi keriput. Pada keadaan yang lebih berat, jaringan lemak pipi pun menghilang sehingga wajah anak - Anamnesis :
menyerupai wajah orang usia lanjut. Vena superfisialis kepala lebih nyata, fontanela cekung, tulang pipi dan dagu makanan apa yg yg diberikan sebelum tjdnya sakit ini
terlihat menonjol, mata nampaklebih besar dan cekung. Perut dapat membuncit dan mencekung dengan gambaran riwayat menyusui
usus yang nyata. Atrofi otot akan menimbulkan hipotoni. Kadang-kadang terdapat edema ringan pada tungkai, makanan dan minuman yg didapat pd hari- hari terakhir
kapan matanya mulai cekung 1. kadar gula darah
kapan anak menderita diare dan muntah 2. Hb
kapan kencing terakhir b) Penatalaksanaan
1. cegah / atasi hipoglikemia
apakah terdapat kontak dg penderita campak / TBC
Tanda Atasi
kematian saudaranya
Sadar (tidak latergi) Larutan glukosa 10% / larutan gula pasir 10% scr oral / NGT (bolus) 50 ml
BB lahir Tidak sadar (latergis) Larutan glukosa 10% scr intravena (iv) (bolus) 5ml/kgBB
perkembangan treakhir Larutan glukosa 10%/ larutan gula pasir 10% scr oral / NGT sbnyk 50ml
Imunisasi Renjatan (syok) Cairan iv (ringer laktat dan detrosa/ glukosa 10% dg perbandingan 1 jam pertama/
Awal : 5 tetes/ menit/kg BB
Kejadian mata cekung yg beru saja muncul Selanjutnya berikan lar.glukosa 10% iv 5ml /kgBB
Lama dan frekuensi muntah / diare, dan tampilan bahan muntah/ diare
Saat terakhir kencing 2. atasi/ cegah hipotermi
Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin Suhu tubuh 36, 5 37 C Suhu tubuh < 36,6
Lanjutan : (pd anak gizi buruk dpt dg mudah jatuh pd
Kebiasaan makan sebelum sakit hipotermi)
1. tutup tubuh anak tmsuk kepalanya 1. harus dilakukan
Makan/ minum/ menyusui pd saat sakit
2. hindari adanya hembusan angin dlm ruangan tindakan menghangati untuk mengembalikan
Jml makan dan cairan yg didapat dlm beberapa hari terakhir perawtan lembali suhu tubuh anak
Kontak dg penderita campak / TB paru 3. pertahankan suhu ruangan sekitar 25-30 C 2. pemanasan suhu
Pernah sakit campak dlm 3 bulan terakhir 4. usahakan agar anak ttp diselimuti pd malam hari tubuh anak dg cara kanguru
Kejadian dan penyebab kematian dari kakak / adik 5. usahakan tangan dari pemberi perawatan dlm 3. dpt juga
BB lahir keadaan hangat menggunakan lampu, harus diletakkan 50 cm
Tumbuh kembang : duduk, berdiri dll 6. segera ganti baju jika basah krn air kencing/ dari tubuh anak
Apakah ditimbang setiap bln di posyandu keringat 4. harus dimonitor 30
7. jangan menghangati anak dg air panas dlm botol menit untuk memastikan suhu tubuh anak
Apakah sudah mendapatkan imunisasi lengkap
dg kain akan menyebabkan kulit anak terbakar 5. hentikan pemanasan
- Px. Fisik: jika sudah mencapai 37 C
1. BB dan PB
2. suhu tubuh
3. atasi/ cegah dehidrasi
3. kulit : tanda edem dan infeksi
Tanda Pengelolaan
4. kehausan dan sangat pucat
latergi 1. berikan cairan ReSoMal dg dosis 70-
5. pernafasan tanda ISPA berat, gagal jantung, syok
Anak gelisah dan rewel 100ml/kgBB dlm 12 jam/ mulai dg 5 ml/kgBB
6. mulut dan tenggorok : tanda infeksi
Tidak ada air mata setiap 30 menit scr oral dlm 2 jam pertama
7. perut : tegang, hepatomegali, suara usus
Mata cekung 2. 5-10 ml/kgBB untuk 4-10 jam berikutnya
8. penampilan tinja
Mulut dan lidah kering 3. lanjutkan pemberian makan dg F75
(modul manajement gizi buruk )
Haus 4. monitoring
1. apakah tampak sangat kurus/ edema/ pembengkakan kaki
2. tanda2 syok : tangan dan kaki dingin, nadi lemah, kesdaran turun Kembalinya cubitan / tugor kulit lambat
3. suhu tubuh : hipotermi/ demam
4. kehausan 4. koreksi ketidakseimbangan elektrolit
5. frekuensi pernfasan dan tipe pernafasan : gejala pneumonia/ jantung 5. obati/ cegah infeksi
6. BB, TB, PB 6. koreksi kekurangan mikronutrien
7. perut kembung, suara usus, atau adanya suara pukulan pd permukaan air 7. mulai pemberian makanan
(abdominal splash) 8. meningkatkan makanan untuk tumbuh kejar
8. gejala infeksi 9. stimulasi untuk tumbuh kembang
9. konsistensi tinja pd anak gizi buruk tjd keterlambtan perkembangan mental dan perilaku , maka harus diberikan :
(buku bagan tatalaksana anak gizi buruk I) - kasih sayang
- Px. Laborat - lingkungan yg ceria
- terapi bermain terstruktur selama 15 menit-30 menit / hr penyakit kwashiorkor, yaitu crazy pavement dermatosis yg merupakan bercak-bercak putih atau merah muda dgn tepi
- aktivitas fisik stlh sembuh hitam pada bagian tubuh yang sering mendapat tekanan, terutama bila tekanan tersebut terus menerus dan disertai
- ketrlibatan ibu (memberi makan, memandikan) kelembaban oleh keringat atau sekreta.
(buku bagan tatalaksana anak gizi buruk I) g. Pembesaran hati
10. tindak lanjut h. Anemia ringan
kriteria pemulangan anak gizi buruk dr ruang rawat inap : i. Kadar albumin serum rendah
anak (IKA 1)
1. selera makan sudah bagus, makanan yg diberikan dihabiskan 4. Diagnose
2. ada perbaikan kondisi mental Secara Antropometri mengukur BB, PB/TB, LK, LLA, Lipatan Kulit.
3. sudah dpt tersenyum, duduk, merangkak dll Secara klinis penderita gizi buruk ditandai dgn :
4. suhu tubuh antara 36,5-37 C Penderita terlihat sangat kurus dan atau
5. tidak ada muntah/ diare Ditemukan edem
6. tidak ada edema Penentuan gizi buruk dilkukan secara klinis dan atau antropometris. Jk klinis tdk jls namun BB/PB <-3SD tetap dikatakan
7. kenaikan BB 5 g/kgBB/hr selama 3 hari berturut2 / kenaikan sekitar 50 gizi buruk. Sebaliknya jk secara klinis mendukung namun tdk memenuhi syarat antropometri hal ini tetap dikatakan gizi
g/kgBB/minggu selama 2 minggu berturut2 buruk.
8. sudah berada di kondisi gizi kurang dan tidak ada gejala klinis gizi buruk Anamnesis :
ibu/ pengasuh Makanan apa yg diberikan sebelum terjadinya sakit
1. sudah dpt membuat makan yg diperlukan untuk tumbuh kejar di rumah Riwayat menyusui
2. ibu sudah mamou merawat dan memberikan makan dg benar kpd anak Mknan & minuman yg didapat pd hari2 terakhir
intstitusi lapangan Kapan matanya mulai cekung
1. puskesmas/ pos pemulihan gizi telah siap untuk menerima rujukan paska Apan anak menderita diare & muntah
perawatan Kapan kencing terakhir
(buku bagan tatalaksana anak gizi buruk I) Apakah terdpt kontak dg penderita campak atau TBC
GIZI BURUK Kematian saudaranya
1. Definisi BBL
Definisi (WHO) Perkembangan terakhir
Malnutrisi adalah gizi salah yg mencakup keadaan gizi kurang yg disebabkan oleh kekurangan energy atau protein. Imunisasi
3. Klasifikasi Pemeriksaan fisik :
Di indonesia, klasifikasi & istilah yang digunakan sesuai dengan hasil lokakarya Antopometri Gizi, 29-31 Mei 1975 BB dan PB
KEP ringan, bila BB menurut umur (BB/U) = 80 70% baku median WHO-NCHS dan/ BB menurut TB Suhu tubuh
(BB/TB) = 90-80% baku median WHO-NCHS Kulit tanda edem dan infeksi
KEP sedang, bila BB menurut umur (BB/U) = 70 60% baku median WHO-NCHS dan/ BB menurut TB Kehausan, sangat pucat
(BB/TB) = 80-70% baku median WHO-NCHS Pernapasan tanda ISPA berat, gagal jantung, syok
KEP berat, bila BB menurut umur (BB/U) = < 60% baku median WHO-NCHS dan/ BB menurut TB (BB/TB) = Mulut & tenggorokan tanda infeksi
<70% baku median WHO-NCHS Perut tegang, pembesaran hati, suara usus
(Kapita Selekta Kedokteran 2, IKA, HAL.513) Penampilan tinja
KWASHIORKOR Pemeriksaan penunjang :
3. Manifestasi klinis Pemeriksaan darah rutin seperti kadar hemoglobin & protein serum (albumin, globulin)
a. Pertumbuhan terganggu. BB dan TB kurang Pemeriksaan kimia darah lain (kadar hormon, kadar lipid, kadar kolesterol)
b. Perubahan mental . biasanya penderita cengeng dan pada stadium lanjut menjadi apatis 5. Penatalaksanaan
c. Edem 10 langkah penanggulangan gizi buruk
d. Anoreksia 1. Mencegah & mengatasi HIPOGLIKEMI
e. Perubahan rambut sering dijumpai , baik mengenai bangunannya , warnanya. Sangat khas pada penderita Dikatakan hipoglikemi bila kadar gula darah < 54 g/dl atau ditandai dg suhu tubuh yg rendah, kesadaran
kwashiorkor ialah rambut kepala yang mudah dicabut. Tarikan ringan di daerah temporal dengan mudah dapat mencabut menurun, lemah, kjang, keluar keringat dingin & pucat.
seberkas rambut tanpa reaksi penderita. Pada penderita kwashiorkor lanjut, rambut poenderita akan tampak kusam, kering, Hipoglikemi bisa disebebkan oleh infeksi sistemik & jarang mendapat makan
halus, jarang dan berubah warnanya menjadi putih. Perubahan bangun rambut kelopak mata tidak begitu nyata, bahkan Pengelolaan :
sering bulu mata menjadi lebih panjang. Berikan segera cairan gula 50 ml dekstrose 10% aau gula 1 sendok teh dicampur air 3 sendok makan
f. Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yg lebih mendalam dan lebar. Sering Penderita diberi makan setiap 2 jam
ditemukan hiperpigmentasi dan persisikan kulit. Pada sebagian penderita ditemukan perubahan kulit yang khas untuk Berikan antibiotic
Bila penderita tdk sadar, berikan lewat selang lambung Semua anak gizi buruk mempunyai Na yg berlebihan dlm tubuhnya, meskipun Na plasma mungkin rendah.
Monitoring dilakukan evaluasi setelah 30 menit, jk masih dijumpai tanda2 hipoglikemi mk di ulang Terdapat pula defisiensi Kalium (K) & Magnesium (Mg) dan membutuhkan waktu paling sedikit 2 mg untuk
pemberian cairan gula tersebut. mengoreksinya.
Pencegahan : Berikan :
Beri makan tiap 2 jam Ekstra Kalium 150-300 mg/kgBB/hari
Selalu berikan makan sepnjang malam Ekstra Magnesium 0,4-0,6 mmol/kgBB/hari
Berikan antibiotic Ketika rehidrasi, berikan cairan rehidrasi yg rendah garam (ReSoMal)
2. Mencegah & mengatasi HIPOTERMI Ekstra Kalium & Magnesium (mineral mix) dpt ditambahkan pd mknan cair. Jk tdk terdpt mineral mix paling
Dikatakan hipotermi bila suhu tubuh anak < 35 C pada pengukuran di ketiak selama 3 menit atau pd suhu rectal tdk hrs diberikan K Cl 2 g/L F-75.
selama 1 menit. 5. Mengatasi & mencegah INFEKSI
Hipotermi dapat terjadi karena : Infeksi ditandai dg hipotermi & hipoglikemi, jarang menimbulkan demam.
Paparan angin bila tubuh tidak terbungkus pakaian atau selimut Penyebab infeksi yaitu :
Menempel pd benda yg dingin tidur di lantai/tempat yg dingin,popok basah yg tdk segera diganti Kuman penyebab infeksi bakteri, virus, parasit dll
Jarang diberi makan Kebersihan lingkungan rumah kurang, pembuangan kotoran yg tdk baik & tdk pd tempatya
Infeksi yg tidak di obati dg adekuat Persediaan air bersih yg kurang
Pengelolaan : Cara memasak yg kurang benar
Ruangan penderita harus hangat,tdk ada lubang angin & bersih Penularan dari anggota keluarga yg sakit
Sering diberi makan Pengelolaan
Anak diberi pakaian,tutup kepala,sarung tangan & kaos kaki Berikan antibiotika :
Anak dihangatkan dalam dekapan ibunya (metode kanguru) Bila tdk ada komplikasi Kotrimoksazol selama 5 hr
Cepat diganti popk yg basah Bila ada komplikasi (hipoglikemi atau hipotermi, letargi atau kelihatan sakit berat) Amoksisilin 15 mg/kgBB
Diberi antibiotic tiap 8 jam untuk 5 hari.
Monitoring Monitoring
Pengukuran suhu rectal tiap 2 jam sampai suhu > 36,5 C Pengawasan komplikasi akibat infeksi (hipoglikemi & hipotermi).
Pastikan anak memakai pakaian,tutup kepala & kaos kaki 6. Mulai pemberian makan
3. Mencegah & mengatasi DEHIDRASI Pemberian makan hrs segera dimulai segera setelah dirawat & harus diberikan untuk mencegah hipoglikemi,
Dehidrasi dan syok pada penderita buruk sulit dibedakan pada penderita gizi buruk karena keduanya hipotermi & mencukupi kebutuhan energy & protein guna menjaga proses fisiologis tubuh.
mempunyai gejala yg hampir sama, yaitu : kehausan , lemah sekali, nadi kecil, kekeringan air mata, akral dingin, oliguri Pada prinsipnya pemberian makan pd fase stabilisasi adalah :
(kencing sedikit), hipoglikemi. Sedangkan selaput lendir & mulut tdk bisa menggambarkan karena penyusutan sel2 Porsi kecil, sering
kelenjar, begitu jg dgn turgor kulit telah memburuk karena gizi buruk sekalipun anak belum dehidrasi. Diberikan secara oral atau melalui pipa nasogastrik
Pngelolaan : Energy 100 kkal/kgBB/hari
Berikan cairan ReSoMal ( Rehydration Solution for Malnutrition) dg dosis 70-100 ml/kgBB dalam 12 jam atau Protein 1-1,5 g/kgBB/hari
mulai dg 5 ml/kgBB setiap 30 menit secara oral dalam 2 jam pertama. Cairan 130 ml/kgBB/hari untuk penderia dgn marasmus, marasmik kwashiorkor atau kwashiorkor dg edem
Selanjutnya 5-10 ml/kgBB untuk 4-10 jam berikutnya : jumlahnya harus disesuaikan dg seberapa banyak anak derajat +,++. Jk edem berat (+++)berikan cairan 100 ml/kgBB/hari.
mau, feses yg keluar & muntah. Gantikan jumlah ReSoMal pd jam ke 4,6,8,10 dgn F-75 jk rehidrasi masih dilanjutkan pd 7. Koreksi kekurangan zat gizi mikro
saat ini, kemudian : Semua anak gizi buruk mengalami defisiensi vitamin & mineral. Meskipun seringkali terdapat anemia, jangan
Lanjutkan pemberian makan dg F-75. berikan besi pd awalnya tetapi tunggu sampai anak memiliki nafsu makan yg baik & mulai naik berat badanya (biasanya pd
Monitoring : minggu kedua) krn besi dpt memperburuk infeksinya.
Pernapasan, nadi, diuresis, dan frekuensi berak dan muntah Pengelolaan : berikan tiap hari (minimal 2 mg) sbb
Pemberian cairan di evaluasi bila tanda-tanda sbb : Suplemen multivitamin
- Pernapasan & nadi mjd cepat Asam folat (5 mg pd hari 1 dan selanjutnya 1 mg/hari)
- Tekanan vena jugularis meningkat Zinc 2 mg/kgBB/hari
- Jk anak dgn edema mk edema akan bertambah Cooper 0,3 mg/kgBB/hari
Pencegahan : Besi 1-3 mg Fe elemental/kgBB/hari, sesudah 2 mg perawatan
Untuk mencegah dehidrasi ketika anak terus mengalami diare cair : Berikan vitamin A pada hari 1 (umur < 6 bln 50.000 IU, 6-12 bln 100.000 IU, > 1 th 200.000)
Gantilah volume kehilangan feses dgn ReSoMal. Berikan 50-100 ml setiap berak cair 8. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
Tetap diberikan makan mulai dari F-75 Biasanya setelah 1 minggu perawatan anak nafsu makannya mulai membaik & msk fase rehabilitasi
Jika anak masih minum ASI, maka tetap dilanjutkan. Diberikan F100 yg mengandung 100 kkal & 2,9 g protein/100 ml
4. Koreksi gangguan elektrolit Dpt diberikan modifikasi mknan keluarga yg mempunyai jumlah energy & protein yg sebanding
Untuk mencapai tumbuh kejar anak harus cukup mendapat energy & gizi. Oleh karena itu anak harus mendpt BBL
mknan dgn porsi kecil, sering & padat gizi. Untuk mencapai kecukupan energy ank hrs mendpt ckp minyak krn minyak Perkembangan terakhir
mampu memberikn tambahan kalori tanpa menambah volume, disamping itu hrs mendpt ckp mskan protein. Imunisasi
9. Memberikan STIMULASI untuk tumbuh kembang Pemeriksaan fisik :
Stimulasi menjadi bagian yg penting dlm pengelolaan gizi buruk. Stimulasi dpt diberikan seperti memberikan mainan yg BB dan PB
sesuai dg kondisi, umur serta perkembangan anak sebelumnya. Dengan mainan ini diharapkan terjadi stimulasi psikologis Suhu tubuh
bagi anak baik itu motorik, mental maupun kognitif. Kulit tanda edem dan infeksi
10. Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah Kehausan, sangat pucat
Setelah anak mencapai BB/PB 1 SD, mk anak dikatakan sembuh. Pemberian mkn secara praktis & stimulasi hrs Pernapasan tanda ISPA berat, gagal jantung, syok
dianjurkan di rumah. Tunjukkan kepada ortu : Mulut & tenggorokan tanda infeksi
Frekuensi & jumlah mknan yg sesuai Perut tegang, pembesaran hati, suara usus
Berikan terapi bermain untuk anak Penampilan tinja
Sarankan kepada ortu : Pemeriksaan penunjang :
Membawa anaknya secara teratur untuk tindak lanjut Pemeriksaan darah rutin seperti kadar hemoglobin & protein serum (albumin, globulin)
Pastikan pemberian imunisasi booster Pemeriksaan kimia darah lain (kadar hormon, kadar lipid, kadar kolesterol)
Pastikan pemberian vitamin A tiap 6 bln sekali. 5. Penatalaksanaan
Memberikan makan yang mengandung banyak protein bernilai hayati tinggi, banyak kalori, cukup cairan, cukup vitamin 6. Atasi/cegah hipoglikemia
dan mineral, masing2 dalam bentuk yang mudah dicernakan dan diserap. Oleh karena toleransi akan makanan dari Periksa kadar gula darah bila ada hipotermi. Bila kadar gula darah dibawah 50 mg/dl, berikan :
penderita pada hari pertama pengobatan masih rendah, hendaknya makanan jangan diberikan sekaligus terlalu banyak, 50 ml bolus glukosa 10% atau larutan sukrosa 10% (1 sdt gula dalam 5 sdm air) secara oral/sonde pipa nasogatrik
tetapi dinaikkan hari demi hari. Hasil yang paling baik diperoleh dengan pemberian makanan yang mengandung protein 3-4 Lalu berikan larutan tsb tiap 30 menit selama 2 jam
gram/kgbb/hari dan 160-175 kalori/kgbb/hari Berikan antibiotik
Antibiotika diberikan bila terdapat infeksi sebagai panyakit penyerta. Secepatnya berikan makan setiap 2 jam, siang & malam
(IKA 1) 7. Atasi/cegah hipotermi
MARASMUS Bila suhu rektal < 35,5O C
3. Manifestasi klinis Segera beri makanan cair/formula khusus (mulai dengan rehidrasi bila perlu)
a. Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit Hangatkan anak dengan pakaian atau selimut sampai menutup kepala, letakkan dekat lampu atau pemanas (jangan gunakan
b. Wajah seperti orang tua botol air panas atau peluk anak di dada ibu, selimuti.
c. Cengeng, rewel Berikan antibiotik
d. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit, sampai tidak ada Suhu diperiksa sampai mencapai . 36,5 o C
e. Perut cekung 8. Atasi/cegah Dehidrasi
f. Sering disertai penyakit kronik, diare kronik Jangan menggunakan jalur i.v untuk rehidrasi, kecuali keadaan syok/renjatan
(Kapita Selekta Kedokteran 2, IKA, HAL.514) Beri cairan infus, gunakan larutan garam ReSoMal.
4. Diagnose 9. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
Secara Antropometri mengukur BB, PB/TB, LK, LLA, Lipatan Kulit. Tambahkan K 2-4 mEq/kgBB/hari
Secara klinis penderita gizi buruk ditandai dgn : Tambahkan Mg 0,3-0,6 mEq/kgBB/hari
Penderita terlihat sangat kurus dan atau Siapkan makan tanpa diberi garam
Ditemukan edem Tambahkan K & Mg, dapat disiapkan dalam bentuk cairan & ditambahkan langsung pada makanan. Penambahan 20 ml
Penentuan gizi buruk dilkukan secara klinis dan atau antropometris. Jk klinis tdk jls namun BB/PB <-3SD tetap dikatakan larutan pada 1 liter formula.
gizi buruk. Sebaliknya jk secara klinis mendukung namun tdk memenuhi syarat antropometri hal ini tetap dikatakan gizi 10. Obati/cegah infeksi
buruk. Antibiotik spektrum luas dengan pilihan :
Anamnesis : Bila tanpa komplikasi, kotrimoksasol 5 ml, suspensi pediatri secara oral, 2 x sehari selam 5 hari (2,5 ml bila BB < 4 kg,
Makanan apa yg diberikan sebelum terjadinya sakit atau
Riwayat menyusui Bila anak sakit berat, atau ada komplikasi, beri ampisilin 50 mg/kgBB/IM/IV setiap 6 jam selama 2 hari, lalu secara oral
Mknan & minuman yg didapat pd hari2 terakhir amoksisilin 15 mg/kgBB setiap 8 jam selama 5 hari. Bila amoksisilin tidak ada, teruskan ampisisilin 50 mg/kgBB setiap 6
Kapan matanya mulai cekung jam secara oral.
Apan anak menderita diare & muntah 11. Koreksi defisiensi nutrien mikro
Kapan kencing terakhir Berikan setiap hari :
Apakah terdpt kontak dg penderita campak atau TBC Tambahan multivitamin
Kematian saudaranya Asam folat 1 mg/hari (5 mg hari pertama)
Seng 2 mg/kgBB/hari terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang
Tembaga 0,2 mg/kgBB/hari segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol dan
Bila BB mulai naik : Fe 3 mg/kgBB/hari atau sulfat ferosus 10 mg/kgBB/hari keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan
12. Mulai pemberian Makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan
13. Fasilitas tumbuh Kejar separuh dari tubuh.
14. Sediakan stimulasi sensorik & dukungan emosi/mental 3. MARASMIK - KWASHIORKOR
15. Siapkan Follow up setelah sembuh Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB/TB <-3 SD
(Kapita Selekta Kedokteran 2, IKA, HAL.514-517) disertai edema yang tidak mencolok.
1. 1. KWASHIORKOR 1. Unsur- Unsur gizi
- Edema Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting edema 1. Air
- Derajat edema: Bayi muda membutuhkanlebih banyak dari pada bayi usia tua, karena air menjadi nutrien yg menjadi medium
+ Pada tangan & kaki nutrien lainnya. Umumnya dapat dikatakan ada hubungan erat intake kalori dan berat jenis urin, tergantung pada banyak
++ Tungkai & lengan zat yg terlarut. Pada bayi kebutuhan air rata-2 175 200 ml/kgbb/hari dalam triwulan 1, turun 150 175 ml/kgbb/hari pada
+++ Seluruh tubuh (wajah & perut) triwulan 2, turun 130 140 ml/kgbb/hari pada triwulan 3 dan turun lagi 120 140 ml/kgbb/hari pada triwulan terakhir.
Derajat edema utk menentukan jumlah cairan yang diberikan 2. Energy : hidrat arang, lemak, protein
- Wajah membulat dan sembab hidrat arang :monosakarida larut air
- Pandangan mata sayu disakarida
- Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut polisakarida(tidak larut air)
jagung, mudah dicabut tanpa sakit,rontok Monosakarida : glukosa/dekstrosa
- Perubahan status mental: apatis & rewel fruktosa/levulosa
- Pembesaran hati Galaktosa
- Otot mengecil (hipotrofi) Disakarida (disakarida) : sukrosa glukosa +fruktosa
- Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna
Maltose2 glukosa
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
Laktosa (banyak disuse dan su)glukosa +galaktosa
- Sering disertai: peny. infeksi (umumnya akut), anemia, dan diare
Pada defisiensi protein murni tidak terjadi ketabolisme jaringan berlebihan, karena persediaan energy dapat Polisakarida zat pati
dipenuhi oleh jumlah kalori dalam diet glikogen
Gangguan yg mencolok : gguan metabolic dan perubahan sel yg menyebabkan edema dan perlemakan hati selulosa(pada sayur yang tidak bisa diserap oleh tubuh)
Kekurangan protein dalam diet kekurangan as.amino esensial dlm serum yg kurang disalurkan ke otot 3. Karbohidrat
Karbohidrat rekuiremen belum diketahui dengan pasti. Bayi menyusui mendapat 40% kalori dari laktosa. Pada
as.amino serum makin menurun penurunan albumin oleh hepar adema
usia lebih tua, bertambah jika bayi telah diberi makanan lain, terutama yg mengandung tepung (bubur susu, nasi tim)
2. MARASMUS
Golongan Umur (Tahun) Kebutuhan energi menurut FAO (1971) (kal/kgbb/hari) Nelson (1969)
- Tampak sangat kurus, hingga seperti
Anak
tulang terbungkus kulit
- Wajah seperti orang tua 1 112 110
- Cengeng, rewel 1 - 3 101 100
- Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada 4 - 6 91 90
(~pakai celana longgar-baggy pants) 7 - 9 78 80
- Perut umumnya cekung Remaja Pria
- Iga gambang 10 - 12 71 70
- Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) dan diare 13 - 15 57 60
Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolongkan atas 16 - 19 49 50
tiga faktor penting yaitu : tubuh sendiri (host), agent (kuman penyebab), environment (lingkungan). Memang faktor diet Remaja Wanita
(makanan) memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan. Gopalan menyebutkan marasmus adalah 10 - 12 62 70
compensated malnutrition. 13 - 15 50 60
Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk empertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan 16 - 19 43 50
pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat
penting untuk mempertahankan kehidupan; karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan 4. Lemak
bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat
Lemak murni : as.lemak dan gliserol langkah2 pengaturan makanan untuk bayi atau anak :
1. As. Lemak oleic : dari hewan dan tumbuhan a. menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrien dgn mengg data tentang
2. As. Eruik:dari tumbuhan kebutuhan nutrien
3. As.lenkenik : dari susu b. menentukan jenis bahan makanan yg dipilih untuk menterjemahkan nutrien yg
Zat yang mempunyai lemak/lemak campuran diperlukan dgn mengg daftar komposisi nutrien dari berbagai macam bahan
1. Fosfolipidlemak +fosfor makanan
2. Glikolipidglikogen+lemak c. menentukan jenis makanan yg akan diolah sesuai dgn hidangan (menu) yg
3. Kromolipidkromatin+lemak(karrotinoiden spt vit.a) dikehendaki.
Sampai sekarang lemak tidak perlu ada dalam jumlah banyak, kecuali untuk asam lemak esensial (asam lenoleat d. Menentukan jadwal waktu makan dan menentukan hidangan. Perlu pula
dan Arakidonat). Lemak pada masa pertumbuhan cepat : ditentukan cara pemberian makan, mis dgn cara makan biasa, dgn pipa penduga
a. Bila lemak kuranr dari 20% kalori, maka protein dan karbohidrat harus dinaikkan (sonde), dll
b. Lemak diperlukan untuk bahan rekuirmen kalori bayi dan anak e. Memperhatikan masukan yg terjadi trhdp hidangan trsbt. Perlu dipertimbangkan
c. Lemak esensial jika kurang dari 0,1% dapat mengakibatkan kulit bersisik, rambut rontok, kemungkinan faktor kesukaan dan ketidaksukaan trhdp sesuatu makanan.
hambatan pertumbuhan. Perhatikan pula betul2 trjd keadaan anoreksia. Bila tidak trdpt sisa makanan,
d. Lemak mempermudah melarutkan vit. ADEK mungkin makanan yg diberikan jumlahnya kurang atau berarti penentuan
5. Protein rekuiremen terlalu rendah. Kekurangan tersebut perlu diperbaiki pada hari
1. Protein sederhana : tidak ada ikatan dengan zat lainalbumin berikutnya.
2. Protein bersenyawa : dapat berikatan dengan zat lain Tumbuh Kembang Anak Dr Soetjiningsih,SpAK
3. Derivate proteinalbuminosa, pepton, gelatin, peptide dsb a. Masukan makanan yang tidak sesuai atau tidak cukup
b. Penyerapan makanan yang tidak cukup
6. Plastika : protein, mineral, air
c. Penyediaan makanan yang tidak cukup
Mineral :
d. Kebiasaan diet jelek
1. Garam dapur /Ca
e. Mengikuti mode makanan
2. Garam besi/ferrum
f. Faktor-faktor emosi
3. Garam yodium
g. Kelainan metabolik tertentu
7. Stimulansia : vitamin
Pada marasmus : masukan kalori yang tidak cukup karena diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat
Larut lemak : A, D, E, K
(hubungan dengan orang tua-anak terganggu, kelainan metabolik, atau melformasi kongenital)
Larut air : C&Bkomplek
Pada kwashiorkor : masukan protein yang tidak cukup, penyerapan protein yang terganggu (diare kronik, kehilangan
ILMU GIZI sjamien moehji
protein abnormal pada proteinuria {nefrosis}, infeksi, perdarahan, atau luka bakar, dan gagal mensintesis protein {penyakit
a) Fungsi zat gizi dalam tubuh
hati kronik})
a. Memberi energi zat2 gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
Ilmu Kesehatan Anak. Nelson
protein. Oksidasi zat2 gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan
Factor risiko
kegiatan/ aktivitas. Ketiga zat gizi termasukikatan organik yang mengandung karbon yang
a. Keluarga :
dapat dibakar. Ketiga zat gizi terdapat dalam jumlah paling banyak dalam bahan pangan.
Pada bayi dan anak prasekolah, keluarga adalah faktor utama yang berpengaruh terhadap kebiasaan makan anak. Orang tua
Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembakar.
dan saudara yang lebih tua merupakan model bagi anak yang lebih muda terhadap kebiasaan makannya. Kebiasaan makan,
b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh protein, mineral, dan air adalah bagian dari
makanan favorit dan makanan yang tidak disukai anak sejak usia dini akan terbawa sampai dewasa dan sulit dihilangkan.
jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan untuk membentuk sel2 baru, memelihara, dan Suasana pada waktu makan mempengaruhi nafsu makan anaka. Harapan orang tua yang berlebihan terhadap kebiasaan
mengganti sel2 yang rusak. Dalam fungsi ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembangun makan anak, dengan disertai teguran dan paksaan untuk menhabiskan porsi makannan yang disediakan, menjadikan acara
c. Mengatur proses tubuh protein, mineral, air, vitamin diperlukan untuk mengaturproses makan sebagai hal yang tidak menyenangkan dan berakibat menurunkan nafsu makan anak. Sebaliknya lingkungan yang
tubuh.protein mengatur kseimbangan air dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya menyenangkan seperti suasana yang rileks, sambil bercakap-cakap, dan toleransi kalau anak menumpahkan makanan, dapat
memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penagkal organisme yang bersifat meningkatkan nafsu makan anak. Pada saat ini dimana banyak ibu yang bekerja, mengakibatkan makanan anak sangat
infektif dan bahan asing yang dapat masuk kedalam tubuh. Mineral dan vitamin diperlukan tergantung pada pembantu atau makanan di TPA (tempat penitipan anak)/sekolah, dengan segala konsekuensinya terhadap
sebagai bahan penagtur dalam proses2 oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak kualitas kuantitas serta kebiasaan dari makanan tersebut.
proses lain yang terjadi dalam tubuh termasuk proses menua. Air diperlukan untuk melarutkan b. Media :
bahan2 didalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan dan mengatur proses Dengan gencarnya iklan makanan dalam TV, dapat berpengaruh terhadap asupan makanan anak-anak prasekolah karena
tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa2/ ekskresi, dll proses tubuh. Dalam fungsi mengatur mereka masih belum dapat berfikir secara kritis terhadap iklan komersial tersebut. Sedangkan anak yang lebih besarsudah
proses tubuh ini, protein, mineral, air, dan vitamin dinamakan zat pengatur. menjadi lebih kritis, tetapi mereka masih rawan terhadap pengaruh iklan tersebut. Padahal sebagian besar makanan yang
SUMBER ; PRINSIP DASAR ILMU GIZI, SUNITAALMATSIER diiklankan mengandung tinggi gula, lemak, sodium. TV juga dapat mempengaruhi tumubhan kembang anak dengan
Kebutuhan nutrient pada bayi dan anak
penurunan aktivitas dan pemakaian waktu luang secara pasif dengan menonton TV selama berjam-jam. Lebih-lebih kalau Nama Penyakit : Anemia Defisiensi Besi
selama menonton sambil makan, dapat mengakibatkan obesitas pada anak. Kekurangan / defisiensi : Zat besi
c. Teman sebaya : Gejala dan tanda klinis : pucat, lemah, rewel
Sejak dengan bertambah luasnya kontak sosial anak dengan lingkungannya, maka tidak dapat dihindari pengaruh teman Nama Penyakit : Defisiensi Seng
sebaya terhadap pilihan makanan anak. Hal ini ditandai dengan penolakan yang tiba-tiba terhadap makanan yang biasanya Kekurangan / defisiensi : Seng
dikonsumsi dan meminta makanan yang sedang populer. Tingkah laku ini suatu saat akan berubah. Orang tua harus Gejala dan tanda klinis : Mudah terserang penyakit, pertumbuhan lambat, nafsu makan berkurang, dermatitis
membatasi pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan dan juga harus lebih realitas, karena pergolakan terhadap makanan Nama Penyakit : Defisiensi tembaga
akan hilang dengan sendirinya. Kekurangan / defisiensi : tembaga
d. Penyakit : Gejala dan tanda klinis : Pertumbuhan otak terganggu, rambut jarana dan mudah patah, kerusakan pembuluh darah nadi,
Penyakit dapat menurunkan nafsu makan dan asupan makanan. Penyakit akut walaupun berlangsung singkat dapat kelainan tulang
meningkatkan kebutuhan air, protein dan zat makanan lainnya. Sedangkan pada penyakit kronis seperti asma atau penyakit
Nama Penyakit : Hipokalemi
jantung bawaan, sulit untuk menentukan kebutuhan zat makanan agar pertumbuhan anak optimal.
Kekurangan / defisiensi : kalium
Moersintowati BN, Titi SS, Soetjiningsih, Hariyono S, Ranuh. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Edisi
Gejala dan tanda klinis : Lemah otot, gangguan jantung
pertama. Sagung Seto. Jakarta. 2002.
Tanda2 klinis yang menyertai gizi buruk Nama Penyakit : Defisiensi klor
Nama Penyakit : Buta senja (xeroftalmia) Kekurangan / defisiensi : klor
Gejala dan tanda klinis : Rasa lemah, cengeng
Kekurangan / defisiensi : Vitamin A
Gejala dan tanda klinis : Mata kabur atau buta Nama Penyakit : Defisiensi Fluor
Nama Penyakit : Beri-beri Kekurangan / defisiensi : Fluor
Gejala dan tanda klinis : Resiko karies dentis (kerusakan gigi)
Kekurangan / defisiensi : Vitamin B1
Gejala dan tanda klinis : Badan bengkak, tampak rewel, gelisah, pembesaran jantung kanan Nama Penyakit : Defisiensi krom
Nama Penyakit : Ariboflavinosis Kekurangan / defisiensi : krom
Gejala dan tanda klinis : Pertumbuhan kurang, sindroma like diabetes melitus
Kekurangan / defisiensi : Vitamin B2
Gejala dan tanda klinis : Retak pada sudut mulut, lidah merah jambu dan licin Nama Penyakit : Hipomagnesemia
Nama Penyakit : Defisiensi B6 Kekurangan / defisiensi : magnesium
Gejala dan tanda klinis : Defisiensi hormon paratiroid
Kekurangan / defisiensi : Vitamin B6
Gejala dan tanda klinis : Cengeng, mudah kaget, kejang, anemia (kurang darah), luka di mulut Nama Penyakit : Defisiensi Fosfor
Nama Penyakit : Defisiensi Niasin Kekurangan / defisiensi : Fosfor
Gejala dan tanda klinis : Nafsu makan menurun, lemas
Kekurangan / defisiensi : Niasin
Gejala dan tanda klinis : Gejala 3 D (dermatitis /gangguan kulit, diare, deementia), Nafsu makan menurun, sakit di ldah dan Nama Penyakit : Defisiensi Iodium
mulut, insominia, diare, rasa bingung. Kekurangan / defisiensi : Iodium
Nama Penyakit : Defisiensi Asam folat Gejala dan tanda klinis : Pembesaran kelenjar gondok, gangguan fungsI mental, perkembangan fisik
Kekurangan / defisiensi : Asam folat Defisiensi Vit. A :
Gejala dan tanda klinis : Anemia, diare - Seroftalmi kelainan mata yg disebabkan kekurangan vit.A yg berat. Gambaran klinisnya
Nama Penyakit : Defisiensi B12 mulai dari buta senja sampai kelainan klinis yg berat.
Kekurangan / defisiensi : Vitamin B12 - Serosis konjungtiva kekeringan pd bagian mata yg putih, biasanya mudah dilihat pd sebelah
Gejala dan tanda klinis : Anemia, sel darah membesar, lidah halus dan mengkilap, rasa mual, muntah, diare, konstipasi. tepi mata berupa garis tegak lurus akibat kekeringan (seperti lipatan kertas tipis).
Nama Penyakit : Defisiensi C - Bitots spot kelainan mata yg lbh berat dari serosis konjungtiva, mirip seperti busa. Jk
Kekurangan / defisiensi : Vitamin C kelainan mata sudah semakin berat mk akn terjadi kekeringan pd kornea mata (bagian mata yg
Gejala dan tanda klinis : Cengeng, mudah marah, nyeri tungkai bawah, pseudoparalisis (lemah) tungkai bawah, perdarahan terlihat hitam) & dpt melanjut mhd luka yg disebut keratomalasia.
kulit - Anemia
Nama Penyakit : Rakitis dan Osteomalasia Disebabkan krn kekurangan zat besi, as.folat, vit.B12 yg ditandai dgn pucatnya konjungtva, selaput lendir pd mulut,muka
& telapak tangan.
Kekurangan / defisiensi : Vitamin D
- Stomatitis
Gejala dan tanda klinis : Pembekakan persendian tulang, deformitas tulang, pertumbuhan gigi melambat, hipotoni, anemia
Disebabkan krn kekurangan vit.B2 & B6 yg ditandai dgn adanya kelainan pd sudut mulut & diantara hidung & mulut &
Nama Penyakit : Defisiensi K
kekurangan vit.C dg gejala scorbut.
Kekurangan / defisiensi : Vitamin K www.depkes.go.id
Gejala dan tanda klinis : Perdarahan, berak darah, perdarahan hidung dsb Anamnesis :
Makanan apa yg diberikan sebelum terjadinya sakit Menempel pd benda yg dingin tidur di lantai/tempat yg dingin,popok basah yg tdk
Riwayat menyusui segera diganti
Mknan & minuman yg didapat pd hari2 terakhir Jarang diberi makan
Kapan matanya mulai cekung Infeksi yg tidak di obati dg adekuat
Apan anak menderita diare & muntah Pengelolaan :
Kapan kencing terakhir Ruangan penderita harus hangat,tdk ada lubang angin & bersih
Apakah terdpt kontak dg penderita campak atau TBC Sering diberi makan
Kematian saudaranya Anak diberi pakaian,tutup kepala,sarung tangan & kaos kaki
BBL Anak dihangatkan dalam dekapan ibunya (metode kanguru)
Perkembangan terakhir Cepat diganti popk yg basah
Imunisasi Diberi antibiotic
Pemeriksaan fisik : Monitoring
BB dan PB Pengukuran suhu rectal tiap 2 jam sampai suhu > 36,5 C
Suhu tubuh Pastikan anak memakai pakaian,tutup kepala & kaos kaki
Kulit tanda edem dan infeksi 3. Mencegah & mengatasi DEHIDRASI
Kehausan, sangat pucat Dehidrasi dan syok pada penderita buruk sulit dibedakan pada penderita gizi buruk karena keduanya
Pernapasan tanda ISPA berat, gagal jantung, syok mempunyai gejala yg hampir sama, yaitu : kehausan , lemah sekali, nadi kecil, kekeringan air mata, akral
Mulut & tenggorokan tanda infeksi dingin, oliguri (kencing sedikit), hipoglikemi. Sedangkan selaput lendir & mulut tdk bisa menggambarkan
Perut tegang, pembesaran hati, suara usus karena penyusutan sel2 kelenjar, begitu jg dgn turgor kulit telah memburuk karena gizi buruk sekalipun anak
Penampilan tinja belum dehidrasi.
Pemeriksaan penunjang : Pngelolaan :
Pemeriksaan darah rutin seperti kadar hemoglobin & protein serum (albumin, globulin) Berikan cairan ReSoMal ( Rehydration Solution for Malnutrition) dg dosis 70-100 ml/kgBB dalam 12 jam
Pemeriksaan kimia darah lain (kadar hormon, kadar lipid, kadar kolesterol) atau mulai dg 5 ml/kgBB setiap 30 menit secara oral dalam 2 jam pertama.
1. Mencegah & mengatasi HIPOGLIKEMI Selanjutnya 5-10 ml/kgBB untuk 4-10 jam berikutnya : jumlahnya harus disesuaikan dg seberapa banyak anak
Dikatakan hipoglikemi bila kadar gula darah < 54 g/dl atau ditandai dg suhu tubuh yg rendah, mau, feses yg keluar & muntah. Gantikan jumlah ReSoMal pd jam ke 4,6,8,10 dgn F-75 jk rehidrasi masih
kesadaran menurun, lemah, kjang, keluar keringat dingin & pucat. dilanjutkan pd saat ini, kemudian :
Hipoglikemi bisa disebebkan oleh infeksi sistemik & jarang mendapat makan Lanjutkan pemberian makan dg F-75.
Pengelolaan : Monitoring :
Berikan segera cairan gula 50 ml dekstrose 10% aau gula 1 sendok teh dicampur air 3 Pernapasan, nadi, diuresis, dan frekuensi berak dan muntah
sendok makan Pemberian cairan di evaluasi bila tanda-tanda sbb :
Penderita diberi makan setiap 2 jam - Pernapasan & nadi mjd cepat
Berikan antibiotic - Tekanan vena jugularis meningkat
Bila penderita tdk sadar, berikan lewat selang lambung - Jk anak dgn edema mk edema akan bertambah
Pencegahan :
Monitoring dilakukan evaluasi setelah 30 menit, jk masih dijumpai tanda2 hipoglikemi mk di
Untuk mencegah dehidrasi ketika anak terus mengalami diare cair :
ulang pemberian cairan gula tersebut.
Gantilah volume kehilangan feses dgn ReSoMal. Berikan 50-100 ml setiap berak cair
Pencegahan :
Tetap diberikan makan mulai dari F-75
Beri makan tiap 2 jam
Jika anak masih minum ASI, maka tetap dilanjutkan.
Selalu berikan makan sepnjang malam
4. Koreksi gangguan elektrolit
Berikan antibiotic
Semua anak gizi buruk mempunyai Na yg berlebihan dlm tubuhnya, meskipun Na plasma mungkin
2. Mencegah & mengatasi HIPOTERMI
rendah. Terdapat pula defisiensi Kalium (K) & Magnesium (Mg) dan membutuhkan waktu paling
Dikatakan hipotermi bila suhu tubuh anak < 35 C pada pengukuran di ketiak selama 3 menit atau pd
sedikit 2 mg untuk mengoreksinya.
suhu rectal selama 1 menit.
Berikan :
Hipotermi dapat terjadi karena :
Ekstra Kalium 150-300 mg/kgBB/hari
Paparan angin bila tubuh tidak terbungkus pakaian atau selimut
Ekstra Magnesium 0,4-0,6 mmol/kgBB/hari
Ketika rehidrasi, berikan cairan rehidrasi yg rendah garam (ReSoMal)
Ekstra Kalium & Magnesium (mineral mix) dpt ditambahkan pd mknan cair. Jk tdk terdpt
mineral mix paling tdk hrs diberikan K Cl 2 g/L F-75.
5. Mengatasi & mencegah INFEKSI
Infeksi ditandai dg hipotermi & hipoglikemi, jarang menimbulkan demam.
Penyebab infeksi yaitu :
Kuman penyebab infeksi bakteri, virus, parasit dll
Kebersihan lingkungan rumah kurang, pembuangan kotoran yg tdk baik & tdk pd
tempatya
Persediaan air bersih yg kurang
Cara memasak yg kurang benar
Penularan dari anggota keluarga yg sakit
Pengelolaan
Berikan antibiotika :
Bila tdk ada komplikasi Kotrimoksazol selama 5 hr
Bila ada komplikasi (hipoglikemi atau hipotermi, letargi atau kelihatan sakit berat) Amoksisilin 15 mg/kgBB
tiap 8 jam untuk 5 hari.
Kotrimoksasol Dosis menurut BB
3-6 kg 6-8 kg 8-10 kg
Tablet 100 mg SMX + 1 tab 1 tab 2 tab
20 mg TMP
Sirup 200 mg SMX + 2,5 ml 4 ml 5 ml
40 mg TMP per 5 ml

Anda mungkin juga menyukai