Anda di halaman 1dari 7

LI RENI LBM 5 MODUL JIWA terhadap terapi obat yaitu : norepinefrin, serotonin dan gamma-aminobutyric acid.

1. DEFINISI Penelitian genetika:


KECEMASAN adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia memperingakan adanya bahaya yang mengancam dan Penelitian ini mendapatkan, hampir separuh dan semua pasien dengan gangguan panik memiliki sekurangnya satu sanak
memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. saudara yang juga menderita gangguan.
KETAKUTAN adalah sautu sinyal serupa yang menyadarkan, harus dibedakan dari kecemasan Penelitian pencitraan otak:
Bedanya adalah Contoh: pada gangguan anxietas didapati kelainan di korteks frontalis, oksipital, temporalis. Pada gangguan panik
Rasa takut adalah respon dari suatu ancaman yang asalnya diketahui, eksternal, jelas, atau bukan bersifat didapati kelainan pada girus para hipokampus.
konflik, sedangkan rasa cemas adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak dikeahui,
internal,samar-samar, atau konfliktual.
b. normal
KAPLAN, SINOPSIS PSIKIATRI
i. motorik, visceral, berfikir, persepsi, belajar. Ditandai oleh rasa ketakutan yang difus, tidak menyenangkan, samar-
2. KLASIFIKASI
samar, sering kali disertai gejala otonomik seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi,kekakuan pada dada,
a. Patologis
gangguan lambung ringan biasanya kevemasan ini disebabkan karena pusat vasomotor dipengaruhi dengan cara
Beberapa teori tentang gangguan anxietas: tertenu sehingga dipengaruhi oleh arteri kecil dikulit
A. TEORI PSIKOLOGIS ii. contoh : bayi yang terancam perpisahan dengan orang tuanya atau oleh hilangnya cinta, bagi anak-anak pada hari
o Teori Psikoanalitik pertama sekolahnya, bagi remaja pada kencan pertamanya, bagi orang dewasa saat mereka merenungkan usia tua
dan kematian
o Teori perilaku KAPLAN, SINOPSIS PSIKIATRI
o Teori Eksistensial BENTUK GANGGUAN ANXIETAS
B. TEORI BIOLOGIS
o Susunan Saraf Otonom Gangguan Panik
o Neurotransmiten Gangguan Fobik
o Penelitian genetika Gangguan Obsesif-kompulsif
o Penelitian Pencitraan Otak Gangguan Stres Pasca Trauma
Teori psikoanalitik: Gangguan stres Akut
Freud menyatakan bahwa kecemasan sebagai sinyal, kecemasan menyadarkan ego untuk mengambil tindakan defensif terhadap tekanan

dari dalam diri. misal dengan menggunakan mekanisme represi, bila berhasil maka terjadi pemulihan keseimbangan psikologis tanpa Gangguan Anxietas Menyeluruh.
adanya gejala anxietas. Jika represi tidak berhasil sebagai suatu pertahanan, maka dipakai mekanisme pertahanan yang lain misalnya
konvensi, regresi, ini menimbulkan gejala.
3. ETIOLOGI
Kecemasan dibagi 4 :
Gangguan ansietas pada dasarnya mempunyai penyebab multifaktorial, baik dari diri sendiri, faktor biologis,
1. Kecemasan id atau impuls
faktor sosial, psikologis, penyalahgunaan/pemakaian obat tertentu secara berlebihan, maupun gejala yang timbul dari
Berhubungan dengan ketidaknyamanan primitive dan difus dari seseorang bayi jika mereka merasa terlanda oleh kebutuhan dan
suatu penyakit lain
stimuli dimana keadaan tidak berdaya mereka tidak memungkinkan pengendalian.
Faktor biologis ansietas merupakan akibat dari reaksi syaraf otonom yang berlebihan, sebagai contoh PMS atau
2. Kecemasan perpisahan
Pre Menstrual Syndrome, disamping dapat terjadi gangguan fisik ternyata PMS juga dapat memunculkan ansietas, berupa
Terjadi pada anak-anak yang agak besar tetapi masih praoedipal, yang takut kehilangan cinta atau bahkan ditelantarkan oleh
gangguan mental seperti mudah tersinggung dan sensitif. Sedangkan dari aspek psikoanalisis, ansietas dapat terjadi
orangtuanya jika mereka gagal mengendalikan dan mengarahkan impulsnya sesuai dengan standard dan kebutuhan oranr tuanya.
akibat impuls-impuls bawah sadar (seks, agresi, dan ancaman) yang masuk ke alam sadar, atau mekanisme pertahanan
3. Kecemasan kastrasi
jiwa yang tidak sepenuhnya berhasil, dapat menimbulkan ansietas yakni reaksi fobia.
Menandai anak oedipal, khususnya dalam hubungan dengan impuls seksual anak yang sedangberkembang, dicerminkan dalam
Ansietas juga timbul sebagai efek sekunder dari suatu penyakit, misalnya pasien yang menderita penyakit kanker
kecemasan kastrasi dari dewasa.
ternyata juga sering menderita gangguan psikis seperti depresi, ansietas dan gangguan lainnya, ketakutan pasien akan
4. Kecemasan superego
penyakit yang dideritanya atau pun kesakitan fisik yang dialaminya dari suatu penyakit itulah yang menjadi penyebab
Akibat langsung dari perkembangan akhir superego yang menandai berlalunya komplek Oedipus dan datangnya periode
timbulnya ansietas.
prapubertal.
Dari pendekatan sosial, ansietas dapat disebabkan karena frustasi, konflik, tekanan, krisis, ketakutan yang terus
Teori perilaku:
menerus yang disebabkan oleh kesusahan dan kegagalan yang bertubi-tubi, adanya kecenderungan -kecenderungan harga
teori perilaku menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu respon yang dibiasakan terhadap stimuli lingkungan spesifik.
diri yang terhalang, repressi terhadap macam-macam masalah emosional, akan tetapi tidak bisa berlangsung secara
Contoh : seorang dapat belajar untuk memiliki respon kecemasan internal dengan meniru respon kecemasan orang tuanya.
sempurna(incomplete repress), atau dorongan-dorongan seksual yang tidak mendapat kepuasan dan terhambat, sehingga
mengakibatkan banyak konflik batin
Teori eksistensial:
Penyalahgunaan atau penggunaan obat/zat tertentu yang berlebihan juga merupakan salah satu penyebab utama
Konsep dan teori ini adalah, bahwa seseorang menjadi menyadari adanya kehampaan yang menonjol di dalam dirinya.
ansietas. Seperti alkoholisme, intoksikasi kafein, hipertiroidisme, dan feokromositoma harus disingkirkan dalam
Perasaan ini lebih mengganggu daripada penerimaan tentang kenyataan kehilangan/ kematian seseorang yang tidak dapat
mengatasi gejala ansietas ini(Brust, 2007). Karena sebagian besar orang akan berlari ke hal-hal tadi untuk menghadapi
dihindari. Kecemasan adalah respon seseorang terhadap kehampaan eksistensi tersebut.
ansietas yang timbul pada dirinya. Beberapa zat yang dapat menyebabkan ansietas anatara lain :
Sistem saraf otonom:
-Anticonvulsants(Carbamazepine, ethosuximide)
Stimuli sistem saraf otonom menyebabkan gejala tertentu. Sistem kardiovaskular takikardi, muskular nyeri kepala,
-Antihistamines
gastrointestinal diare dan sebagainya.
-Antimicrobials(Cephalosporins, ofloxacin, aciclovir, isoniazid)
Neurotransmiter:
-Bronchodilators(Theophyllines)
Tiga neurotrasmiter utama yang berhubungan dengan kecemasan berdasarkan penelitian pada binatang dan respon
-Digitalis(pada level toksik)
-Oestrogen Kondisi lain (dari diri individu itu sendiri) seperti perasaan takut akan adanya penyakit (nosofobia) dan
-Levodopa ketakutan akan perubahan bentuk badan (dismorfobia) yang tak realistik dimasukkan dalam klasifikasi F45.2
-Corticosteroids Sebagai akibatnya, objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan rasa terancam.
-Thyroxine Secara subjektif, fisiologik dan tampilan perilaku, anxietas fobik tidak berbeda dari anxietas yang lain dan dapat
-Non-steroidal anti-inflammatory drugs(Indomethacin) dalam bentuk yang ringan sampai yang berat (serangan panik)
-Thyroxine Anxietas fobik seringkali berbarengan dengan depresi . suatu episode depresif seringkali memperburuk keadaan
Memang mungkin dalam penggunaan beberapa obat-obatan lain terkadang juga menyebabkan tremor atau anxietas fobik yang sudah ada sebelumnya. Beberapa episode depresif dapat disertai anxietas fobik yang
palpitasi seperti ansietas, namun ini dapat dibedakan dari ansietas melalui pemeriksaan klinis lebih lanjut temporer, sebaliknya afek depresif seringkali menyertai berbagai fobia, khususnya agorafobia . pembuatan
Ansietas juga dapat disebabkan karena adanya pengaruh faktor genetik dari keluarga. Penelitian telah diagnosis tergantung darimana yang jelas-jelas timbul lebih dahulu dan mana yang lebih dominan pada saat
melaporkan bahwa duapertiga sampai tigaperempat pasien yang terkena ansietas memiliki sekurang-kurangnya satu sanak pemeriksaan.
saudara derajat pertama dengan ansietas spesifik tipe spesifik yang sama F40.0 Agorafobia
Meskipun demikian masih banyak penyebab ansietas yang harus selalu dicari, untuk itu diperlukan anamnesis Pedoman diagnostik :
yang lengkap seperti asal timbulnya gejala dan matriks interpersonal dan social bermulanya gejala. Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti :
INTERNET
o Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan menifestasi primer dari
4. MANIFESTASI KLINIS
Gejala psikologik: anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atau pikiran obsesif
Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut gila, takut o Anxietas yang timbul harus terbatas pada (terutama terjadi dalam hubungan dengan) setidaknya dua dari
kehilangan kontrol dan sebagainya. situasi berikut : banyak orang/keramaian, tempat umum, bepergian keluar rumah, dan bepergian sendiri
Gejala fisik: o Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol (penderita menjadi house
Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, bound)
gelisah, rasa gatal, gangguan di lambung dan lain-lain. F40.1 Fobia sosial
Keluhan yang dikemukakan pasien dengan anxietas kronik seperti: rasa sesak nafas; rasa sakit dada; kadang-kadang Pedoman diagnostik :
merasa harus menarik nafas dalam; ada sesuatu yang menekan dada; jantung berdebar; mual; vertigo; tremor; kaki dan Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti :
tangan merasa kesemutan; kaki dan tangan tidak dapat diam ada perasaan harus bergerak terus menerus; kaki merasa o Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari
lemah, sehingga berjalan dirasakan beret; kadang- kadang ada gagap dan banyak lagi keluhan yang tidak spesifik untuk anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atau pikiran obsesif
penyakit tertentu. Keluhan yang dikemukakan disini tidak semua terdapat pada pasien dengan gangguan anxietas kronik, o Anxietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu (outside the family circle)
melainkan seseorang dapat saja mengalami hanya beberapa gejala 1 keluhan saja. Tetapi pengalaman penderitaan dan o Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol
gejata ini oleh pasien yang bersangkutan biasanya dirasakan cukup gawat. F40.2 Fobia khas (terisolasi)
5. DD Pedoman diagnostik :
Penyakit kardiovaskuler : anemia, hipertensi, infark iniokardium, dsb. Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti :
Penyakit pulmonum : asma, hiperventilasi, emboli paru-paru. o Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari
Penyakit neurologis : penyakit serebrovaskular, epilepsi, inigrain, tumor, dsb. anxietasnya dan bukan sekedar sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atau pikiran
Penyakit endokrin : diabetes, hipertroidisme, hipoglikemi, sindroma pramestruasi, gangguan menopause, dsb. obsesif
lntoksikasi obat, putus obat. o Anxietas harus terbatas pada adnya objek atau situasi fobik tertentu (highly specific situation)
Kondisi lain : anafilaksis, gangguan elektrolit, keracunan logam berat, uremia dsb o Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindarinya.
6. DIAGNOSIS Pada fobia khas ini umumnya tidak ada gejala psikiatrik lain, tidak seperti halnya argofobia dan fobia
Gangguan Neurotik,gangguan somatoform dan gangguan terkait stress
sosial.
F40 gangguan Anxietas fobik
F41.0 gangguan panik (Anxietas paroksismal episodik)
F40.0 argofobia
Pedoman diagnostik :
F40.00 argofobia tanpa gangguan panik
Gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik
F40.01 argofobia dengan gangguan panik
F40.1 fobia sosial Untuk diagnosti pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas bert (severe attacks of
F40.2 fobia khas (terisolasi) autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu bulan
F40.8 gangguan anxietas fobik lainnya o Pada keadaan2 dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya
F40.9 gangguan anxietas fobik YTT o Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya (unpredictable
F41 gangguan anxietas lainnya situations)
F41.0 gangguan panik (anxietas paroksismal episodik) o Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara serangan-serangan
F41.1 gangguan anxietas menyeluruh panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga anxietas antisipatorik)yaitu anxietas yang terjadi
F41.2 gangguan campuran anxietas dan depresif setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi.
F41.3 gangguan anxietas campuran lainnya F41.1 Gangguan cemas menyeluruh
F41.8 gangguan anxietas lainnya YDT Pedoman diagnostik :
F41.9 gangguan anxietas YTT Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk bebeapa
F40. Gangguan anxietas fobik minggu sampai bebrapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu
Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya saja (sifatnya free floating atau mengambang)
pada saat kejadian ini tidak membahayakan. Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut :
o Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi,dsb)
o Ketegangan motorik (gelisah,sakit kepala,gemetaran,tidak dapat santai) dan Beberapa jenis obat-obatan biasanya dapat digunakan untuk mengatasi dan mengurangi ansietas, dan masing-
o Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar,sesak nafas, masing obat memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan suatu zat dalam jangka waktu
keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering,dsb) yang lama pun tidak akan membuahkan hasil yang baik untuk kesehatan fisik sang pasien sendiri
Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan serta keluhan-keluhan somatik Obat-obatan yang paling sering digunakan dalam mengatasi ansietas adalah benzodiazepine(BDPs)
berulang yang menonjol (Fracchione, 2004). Adapun beberapa jenis obat yang lazim digunakan adalah :
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak membatalkan Diazepam
diagnosis utama gangguan anxietas menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari Lorazepam
episode depresi, gangguan anxietas fobik, gangguan panik,atau gangguan obsesif-kompulsif.
F41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresi Alprazolam
Pedoman diagnostik : Propanolol
Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala
yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, bebeapa gejala otonomik harus
Amitriptilin
ditemukan walaupun tidak terus-menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan. Farmakoterapi (1) : gol. benzodiazepin
Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan,maka harus dipertimbangkan kategori gangguan Diazepam (Valium, Stesolid ) : dosis anjuran 10-30 mg/hari
anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik. Klordiazepoksida (Cetabrium Tensinyl ) : dosis anjuran 15-30 mg/hari
Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis,
maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Lorazepam (Ativan Renaquil ) : 2-3 x 1 mg/hari
Jika karena sesuatu hal yang hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus Farmakoterapi (2) : gol. benzodiazepin
diutamakan. Clobazam (Frisium Clobazam DM ) : 2-3 x 10 mg/ hari
Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori
Bromazepam (Lexotan ) : 3 x 1,5 mg/hari
F43.2 gangguan penyesuaian.
F41.3 gangguan anxietas campuran lainnya Oxazolam (Serenal-10 ) : 2-3 x 10 mg/hari
7. TERAPI Chlorazepate (Tranxene 5-10 ) : 2-3 x 5 mg/hari
Terapi pada ansietas pada umumnya dapat dilakukan dengan 2 cara yakni terapi psikologis (psikoterapi) atau Farmakoterapi (3) : gol. benzodiazepin
terapi dengan obat-obatan (farmakoterapi). Angka-angka keberhasilan terapi yang tinggi dilaporkan pada kasus-
kasus dengan diagnosis dini. Psikoterapi sederhana sangat efektif, khususnya dalam konteks hubungan pasien Alprazolam (Xanax Alganax Frixitas ) : 3 x 0.25 0,5 mg/hari
dan dokter yang baik, sehingga dapat membantu mengurangi farmakoterapi yang tidak perlu. Prazepam (Equipax ) : 2-3 x 5 mg/hari
1. Terapi Psikologis Farmakoterapi (4) : non-benzodiazepin
Penyuluhan psikiatrik atau psikologis dan manipulasi lingkungan tidak jarang pula dibutuhkan. Biasanya
Sulpiride (Dogmatil ) : 100 200 mg/hari
terapi-terapi psikologis pada ansietas tersebut merupakan bagian dari manajemen untuk mengatasi kebanyakan
kondisi medis. Namun untuk melakukan psikoterapi semacam itu tidak selalu mungkin dapat dilakukan, Buspirone (Buspar Tran-Q ) : 15 30 mg/hari
khususnya yang ada dalam rumah sakit. Jangkauan dari ketersediaan pelayanan seringkali terbatas, dan tidak
Hydroxyzine (Iterax ) : 3 x 25 mg/hari
semua pasien siap untuk menyetujui sebuah skenario tertentu. Gangguan Panik
Terapi pada ansietas tidak harus dilakukan oleh seorang psikiatri, namun seharusnya dapat diterapkan oleh
semua dokter yang berkompeten, sehingga keterbatasan pelayanan dapat diatasi(House cit Stark, 2002). TERAPI
Memberikan informasi selalu menjadi langkah awal dalam menolong pasien ansietas, yang mana informasi Konseling dan medikasi.
yang diberikan harus sesuai dengan kadarnya dan selalu memberikan harapan yang besar bagi setiap individu Konseling: ajari pasien untuk diam ditempat sampai serangan panik berlalu, konsentrasikan diri untuk mengatasi
untuk sembuh. Kebanyakan pasien menginginkan sebuah kejelasan dan informasi mengenai kondisi yang anxietas bukan pada gejala fisik, rileks, latihan pernafasan. Identifikasikan rasa takut selama serangan. Diskusikan cara
sedang ia alami, dengan melakukan tindakan tadi, menunjukkan kepada pasien bahwa mereka benar-benar menghadapi rasa takut saya tidak mengalami serangan jantung, hanya panik, akan berlalu.
diperdulikan dan dirawat. Medikasi : banyak pasien tertolong melalui konseling dan tidak membutuhkan medikasi. Bila serangan sering dan
Komunikasi yang efektif adalah esensial dalam pemberian informasi, dokter-dokter terlatih dalam berat, atau secara bermakna dalam keadaan depresi beri antidepresan (imipramin 25 mg malam hari, dosis bisa sampai
menghadapi pertanyaan-pertanyaan terbuka dari pasien, mampu memahami kondisi psikis, dan kemampuan 100-150 mg malam selama 2 minggu ). Bila serangan jarang dan terbatas beri anti anxietas, jangka pendek (lorazepam
memberikan nasehat-nasehat yang baik sangat dibutuhkan, sehingga akan tercipta komunikasi yang efektif. 0,5 1 mg 3 dd 1 atau alprazolam 0,25 1 mg 3 dd 1) hindari pemberian jangka panjang dan pemberian medikasi yang
Yang mana akan mampu membantu pasien dalam mengurangi beban psikisnya(House cit Stark, 2002) tidak perlu.
2. Terapi Religi Gangguan Fobik
Terapi ini sering digolongkan sebagai sebuah terapi psikis, namun sayangnya tidak semua dokter
berkompeten mampu melakukannya, dan terapi ini biasanya hanya dapat dilakukan oleh seorang yang memang TERAPI
ahli dalam bidang spiritual. Terapi religi biasanya membantu pasien untuk lebih tenang dan memberi waktu Konseling dan medikasi: dorong pasien untuk dapat mengatur pernafasan, membuat daftar situasi yang ditakuti atau
pasien untuk memahami dirinya sendiri, sehingga menciptakan sebuah kesadaran dalam diri sendiri. Hal ini dihindari, diskusikan cara-cara menghadapi rasa takut tersebut. Dengan konseling banyak pasien tidak membutuhkan
cenderung lebih efektif karena kesadaran tersebut muncul dari diri sang pasien sendiri. medikasi. Bila ada depresi bisa diberi antidepresan lmipramin 50 150 mg/ hari. Bila ada anxietas beri antianxietas dalam
Terapi ini dilakukan melalui sharing kepada ahli religi yang dipercaya oleh penderita, dan kemudian ahli waktu singkat, karena bisa menimbulkan ketergantungan. Beta blokerdapat mengurangi gejala fisik. Konsultasi
religi tersebut memberi nasehat-nasehat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, namun tak jarang juga spesialistik bila rasa takut menetap
terapi semacam ini dilakukan secara invidual tanpa seorang agamawan yang membimbing. Terapi semacam ini GangguanObsesif-kompulsif
terkadang pada akhirnya juga membentuk sebuah karakteristik atau watak yang baru dari penderita. TERAPI
3. Terapi farmakologi Konseling dan medikasi : mengenali, menghadapi, menantang pikiran yang berulang dapat mengurangi gejala obsesd,
yang pada akhirnya mengurangi perilaku kompulsif. Latihan pernafasan. Bicarakan apa yang akan dilakukan pasien a) Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari
untuk mengatasi situasi, kenali dari perkuat hal yang berhasil mengatasi situasi. Bila diperlukan bisa diberi ansietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti waham atau pikiran obsesif.
Klomipramin 100 - 150 mg, atau golongan Selected Serotonin Reuptake Inhibitors. b) Ansietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu (outside the family circle).
Konsultasi spesialistik bila kondisi tidak berkurang atau menetap. c) Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol.
- Bila terlalu sulit membedakan antara fobia sosial dengan agorafobia, hendaknya diutamakan diagnosis
GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH
agorafobia.
TERAPI
F40.2 FOBIA KHAS (TERISOLASI)
Konseling dan medikasi: informasikan bahwa stres dan rasa khawatir keduanya mempunyai efek fisik dan mental.
- Semua kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti :
Mempelajari keterampilan untuk mengurangi dampak stres merupakan pertolongan yang paling efektif. Mengenali,
d) Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari
menghadapi dan menantang kekhawatiran yang berlebihan dapat mengurangi gejala anxietas. Kenali kekhawatiran yang
ansietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti waham atau pikiran obsesif.
berlebihan atau pikiran yang pesimistik. Latihan fisik yang teratur sering menolong. Medikasi merupakan terapi sekunder,
e) Ansietas harus terbatas pada adanya obyek atau situasi fobik tertentu (highly spesific situations).
tapi dapat digunakan jika dengan konseling gejala menetap. Medikasi anxietas : misal Diazepam 5 mg malam hari, tidak
f) Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindari.
lebih dari 2 minggu, Beta bloker dapat membantu mengobati gejala fisik, antidepresan bila ada depresi. Konsultasi
- Pada fobia khas ini umumnya tidak ada gejala psikiatrik lain, tidak seperti halnya agorafobia dan fobia sosial.
spesialistik bila anxietas berat dan berlangsung lebih dan 3 bulan.
8. PROGNOSIS F40.8 Gangguan Ansietas Fobik Lainnya.
Prognosis baik jika anxietas dapat disembuhkan dengan konseling secara rutin dan tergantung mekanisme F40.9 Gangguan Ansietas Fobik YTT.
pertahanan jiwanya untuk mengatasi anxietas. Penatalaksanaan
F40 Gangguan Ansietas Fobik - Terapi yang paling efektif adalah kombinasi farmakoterapi dan terapi kognitif-perilaku. Untuk farmakoterapi
Gangguan ini ditandai dengan adanya ansietas yang dicetuskan oleh adanya situasi atau obyek yang jelas (dari luar individu dapat digunakan obat-obat seperti yang digunakan untuk mengatasi gangguan panik.
itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan. Sebagai akibatnya, obyek atau situasi tersebut - Terapi kognitif mengintervensi kepercayaan yang salah.
dihindari atau dihadapi dengan perasaan terancam. - Pasien dapat diajarkan untuk melakukan relaksasi otot dan bagaimana mengendalikan dorongan untuk
Yang termasuk dalam gangguan ansietas fobik adalah agorafobia, fobia sosial, dan fobia khas (terisolasi). melakukan hiperventilasi dengan pernapasan yang teratur.
Etiologi F41 Gangguan Ansietas Lainnya
Penelitian telah melaporkan bahwa duapertiga sampai tigaperempat pasien yang terkena memiliki sekurangnya F41.0 Gangguan Panik
Gangguan panik adalah gangguan yang ditandai dengan terjadinya serangan panik yang spontan dan tidak diperkirakan.
satu sanak saudara, derajat pertama dengan fobia spesifik tipe yang sama.
Etiologi
Neurotransmiter utama yang terlibat adalah norepinefrin, serotonin, dan gamma prafrontalis bertanggung jawab Terdapat hipotesis yang melibatkan disregulasi sistem saraf perifer dan pusat di dalam patofisiologi gangguan panik.
untuk terjadinya penghindaran fobik. Pada tomografi emisi positron (PET = positron emission Dilaporkan adanya peningkatan tonus simpatik pada beberapa orang dengan gangguan panik. Sistem neurotransmiter utama
tomography) ditunjukkan suatu disregulasi pembuluh darah serebral. yang terlibat adalah norepinefrin, serotonin, dan gamma-aminobutyric acid(GAGA).
Gangguan ini memiliki komponen genetik yang jelas. Fobia menggambarkan interaksi antara diatesis genetika Dalam lingkungan penelitian telah ditemukan zat penyebab panik (seringkali disebut panikogen) yang menyebabkan
konvensional dan stresor lingkungan. stimulasi respirasi dan pergeseran keseimbangan asam basa.
Pada gejala fobik, perlemahan respons terhadap stimulus fobik yang dibiasakan tidak terjadi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infus laktat, PET scan, dan prolaps valvula mural ditemukan pada pasien dan
Freud memandang fobia sebagai akibat konflik yang berpusat pada situasi oedipal masa anak-anak yang tidak diperkirakan menjadi penyebab/faktor biologik pada gangguan ini.
terpisahkan. Pada agorafobia, teori psikoanalitik menekankan kematian orangtua pada masa anak-anak dan Ada petunjuk kuat faktor genetik ikut berperan. Angka prevalensi tinggi pada anak dengan orang tua yang menderita
suatu riwayat kecemasan perpisahan. Sendirian di depan publik menghidupkan kembali kecemasan masa gangguan panik. Demikian juga pada kembar monozigot.
anak-anak tentang ditelantarkan. Teori psikososial menyatakan bahwa panik terjadi karena kegagalan mekanisme pertahanan terhadap impuls yang
Manifestasi Klinis menyebabkan kecemasan.
Secara subyektif, fisiologik, dan tampilan perilaku, ansietas fobik tidak berbeda dari ansietas lain dan dapat Manifestasi Klinis
dalam bentuk yang ringan sampai berat (serangan panik). Serangan panik dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama 10 menit. Pasien biasanya tidak
Ansietas fobik seringkali bersamaan dengan depresi. mampu menyebutkan sumber ketakutannya. Pasien seringkali mencoba meninggalkan situasi di mana ia berada untuk
Perjalanan Penyakit dan Prognosis meminta bantuan. Serangan biasanya berlangsung selama 10-30 menit dan jarang lebih lama dari 1 jam. Gejala mungkin
Suatu episode depresi seringkali memperburuk keadaan ansietas fobik yang sudah ada sebelumnya. Agorafobia tanpa menghilang dengan cepat atau bertahap.Di antara serangan, ia mungkin memiliki kecemasan yang lebih dahulu terhadap
riwayat gangguan panik seringkali membaik dengan berjalannya waktu. Gangguan depresi dan ketergantungan alkohol serangan lain.
seringkali mempersulit. Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relatif singkat (biasanya kurang dari satu tahun),
Diagnosis yang disertai gejala somatik tertentu. Gangguan panik sering berlanjut menjadi agorafobia dengan serangan panik.
F40.0 AGORAFOBIA Gejala somatik saat panik:
Semua kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti : - Palpitasi,
a) Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari ansietasnya dan - Bbrkeringat,
bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti waham atau pikiran obsesif. - Gemetar atau berguncang,
b) Ansietas yang timbul harus terbatas pada (terutama terjadi dalam hubungan dengan) setidaknya dua dari situasi - Rasa sesak papas atau tertahan,
berikut: banyak orang/keramaian, tempat umum, bepergian ke luar rumah, dan bepergian sendiri. - Perasaan tercekik,
c) Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol (penderita menjadi house bound). - Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman,
F40.00 : Tanpa gangguan panik - Mual atau gangguan perut,
F40.01 : Dengan gangguan panik - Pusing, bergoyang, melayang, atau pingsan,
F40.1 FOBIA SOSIAL - Derealisasi atau depersonalisasi,
- Semua kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti : - Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila,
- Rasa takut mati,
- Parestesi (mati rasa atau sensasi geli), Pengobatan yang efektif adalah kombinasi psikoterapi, farmakoterapi, dan pendekatan suportif.
- Menggigil atau perasaan papas. Pendekatan psikoterapi utama adalah terapi kognitif perilaku, suportif, dan berorientasi tilikan. Dua obat utama adalah
Perjalanan Penyakit buspiron dan benzodiazepin.
Gangguan panik biasanya muncul dalam masa remaja akhir atau masa dewasa awal. Biasanya kronik dan bervariasi tiap F41.3 Gangguan Campuran Ansietas dan Depresi
individu. Depresi dapat mempersulit. Walaupun pasien tidak cenderung berbicara tentang ide bunuh diri, mereka cenderung Gangguan ini mencakup pasien yang memiliki gejala kecemasan clan depresi, tetapi ticlak memenuhi kriteria diagnostik
berisiko tinggi. untuk suatu gangguan kecemasan maupun suatu gangguan mood. Kombinasi gejala depresi dan kecemasan menyebabkan
Prognosis gangguan fungsional yang bermakna pada orang yang terkena.
Pasien dengan fungsi pramorbid yang baik dan lama gejala singkat cenderung memiliki prognosis yang baik. Etiologi
Diagnosis Empat bukti utama menyatakan bahwa gejala kecemasan dan gejala depresi berhubungan sebab akibat pada beberapa
- Gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan ansietas fobik. pasien yang terkena, yaitu:
- Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan ansietas berat (severe attacks of autonomic 1. Ditemukannya neuroendokrin yang lama pada gangguan depresi dan gangguankecemasan, khususnya
anxiety) dalam masa kira kira satu bulan: gangguan panik.
a) Pada keadaan-keadaan di mana sebenarnya secara obyektif tidak ada bahaya. 2. Hiperaktivitas sistem noradrenergik relevan sebab menyebab pada beberapa pasien dengan gangguan depresi
b) Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya. dan pada beberapa pasien dengan gangguan panik.
c) Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala ansietas pada periode di antara serangan-serangan 3. Obat serotonergik berguna dalam mengobati gangguan depresi maupun kecemasan.
panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga ansietas antisipatorik, yaitu ansietas yang terjadi 4. Gejala kecemasan clan depresi berhubungan secara genetik pada beherana keluarga.
setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi). Manifestasi Klinis
Penatalaksanaan Kombinasi beberapa gejala gangguan kecemasan dan beberapa gejala gangguan depresi. Di samping itu, gejala
Penatalaksanaan meliputi farmakoterapi dan psikoterapi. Perlu diketahui bahwa gejala panik baru tampak berkurang hiperaktivitas sistem saraf otonom, seperti keluhan gastrointestinal, Bering ditemukan.
setelah minum obat 2-4 minggu. Psikoterapi meliputi terapi kognitif dan perilaku. Terapi psikososial lain yang dapat Perjalanan Penyakit dan Prognosis
digunakan adalah terapi keluarga dan psikoterapi berorientasi tilikan. Perhatian khusus ditujukan kepada makna yang tak Selama perjalanan penyakit, gejala kecemasan atau depresi mungkin bergantian muncul. Prognosis tidak diketahui saat ini.
disadari terhadap panik. Diagnosis
F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh Kriteria untuk diagnosis pasti adalah:
Gangguan cemas menyeluruh adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati disertai berbagai gejala Terdapat gejala-gejala ansietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala
somatik, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk ansietas, beberapa gejala otonom harus
bagi pasien. ditemukan walaupun tidak terus menerus, di samping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
Etiologi Bila ditemukan ansietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan kategori
Walaupun belum terbukti bahwa reseptor benzodiazepin abnormal, tetapi orang banyak melakukan penelitian pada lobus gangguan ansietas lainnya atau gangguan ansietas fobik.
oksipitalis yang memiliki konsentrasi benzodiazepin tertinggi. Beberapa bukti menyatakan bahwa pasien dengan gangguan Bila ditemukan sindrom depresi dan ansietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis,
ini memiliki subsensitivitas pada reseptor adrenergik alfa-2. maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan.
Terdapat laporan menyatakan 50 % terjadi pada kembar monozigotik dan 15 % pada kembar dizigotik. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis, maka gangguan depresi harus diutamakan.
Pada gangguan ini terdapat hipotesis bahwa pasien mewujudkan respons secara tidak tepat dan tidak akurat terhadap Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang .jelas. maka harus digunakan kategori
bahaya yang dihadapinya. Dikatakan pula terdapat gejala konflik bawah sadar yang tidak terpecahkan.
F43.2 gangguan penyesuaian.
Manifestasi Klinis
Penatalaksanaan
Gejala utamanya adalah kecemasan, ketegangan motorik, hiperaktivitas otonom, dan kewaspadaan kognitif.
Pendekatan psikoterapi dapat berupa terapi kognitif atau modifikasi perilaku. Farmakoterapi dapat termasuk obat
Ketegangan motorik sering dimanifestasikan dengan gemetar, gelisah, dan nyeri kepala. Hiperaktivitas dimanifestasikan
antiansietas atau obat antidepresan atau keduanya. Di antara obat ansiolitik, penggunaan triazolobenzodiazepin mungkin
oleh sesak napas, keringat berlebihan, palpitasi dan gejala gastrointestinal. Gejala lain adalah mudah tersinggung dan
diindikasikan karena efektivitas obat tersebut dalam mengobati depresi yang disertai kecemasan Suatu obat yang
dikejutkan. Pasien seringkali datang ke dokter umum atau penyakit dalam dengan keluhan somatik yang spesitik.
mempengaruhi receptor serotonin tipe-I A (5-HT A)seperti buspiron dapat diindikasikan. Di antara antidepresan,
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
antidepresan serotonergik mungkin yang paling efektif.
Perjalanan penyakit dan prognosis gangguan sukar diperkirakan. Gangguan ini adalah suatu keadaan kronik yang mungkin
F42 Gangguan Obsesif-Kompulsif
berlangsung seumur hidup.
Obsesi adalah pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yang mengganggu.
Diagnosis
Kompulsi adalah pikiran atau perilaku yang disadari, dibakukan, dan rekurens, seperti berhitung. memeriksa atau
Penderita harus menunjukkan ansietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa menghindari.
minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja Etiologi
(sifatnya free floating atau mengambang) Terdapat hipotesis bahwa ada keterlibatan disregulasi serotonin Pada PFT ditemukan peningkatan aktivitas di lobus
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut : frontalis, ganglia basalis, dan singulum.
a) Kecemasan(khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi,dsb), Tiga puluh lima persen pasien gangguan ini memiliki sanak saudara derajat pertama dengan gangguan yang sama.
b) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai), dan
Teori psikodinamis menyatakan adanya hubungan dengan beberapa mekanisme pertahanan, antara lain
c) Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdeba-debar, sesak nafas, keluhan lambung,
pusing kepala, mulut kering). isolasi. undoing, reaksi formasi.
Manifestasi Klinis
Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan serta keluhan somatik berulang yang
Gejala mungkin bertumpang-tindih dan berubah sesuai dengan berjalannya waktu. Gangguan ini memiliki 4 pola gejala
menonjol
utama, yaitu obsesi terhadap kontaminasi, obsesi keragu-raguan diikuti oleh pengecekan yang kompulsi, pikiran obsesional
Adanya gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis yang mengganggu dan kebutuhan terhadap simetrisitas, atau ketepatan.
utama gangguan cemas menyeluruh, selama tsb tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi, gangguan Gejala-gejala obsesi harus mencakup hal-hal berikut:
ansietas fobik, gangguan panik dan gangguan obsesif-kompulsif.. 1. Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri
Terapi
2. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun adalainnya yang tidak lagi Kira-kira 30 % pasien pulih dengan sempurna, 40 % terus menderita gejala ringan, 20 % terus menderita gejala Belong, dan
dilawan oleh pasien. 10 % tidak berubah atau memburuk.
3. Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut di atas bukan merupakan hal yang member) kepuasan atau Umumnya orang yang sangat muds atau sangat tua lebih mengalami kesulitan.
kesenangan (tidak termasuk sekedar perasaan legs dari ketegangan). Terapi
4. Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan Pendekatan utama adalah mendukung, mendorong untuk mendiskusikan peristiwa, dan pendidikan tentang berbagai
Ada kaitan erat antara gejala obsesi, terutama pikiran obsesi, dengan depresi. Pasien gangguan obsesi kompulsi seringkali mekanisme mengatasinya.
juga menunjukkan gejala depresi, dan sebaliknya pasien gangguan depresi berulang dapat menunjukkan pikiran-pikiran Uji klinik menyatakan imipramin dan amitriptilin baik. Obat lain yang mungkin berguna adalah SSRI, MAOI dan
obsesi selama episode depresinya. antikonvulsan.
Gejala obsesi sekunder yang terjadi pada gangguan skizofrenia, sindrom Tourette, atau gangguan mental organik, harus F43.2 Gangguan Penyesuaian
dianggap sebagai bagian dari kondisi tersebut. Gangguan penyesuaian adalah reaksi maladaptif jangka pendek terhadap apa yang disebut sebagai stresor psikososial.
Perjalanan Penyakit dan Prognosis Etiologi
Sebagian besar gejala muncul secara tiba-tiba, terutama setelah suatu peristiwa yang menyebabkan stres, seperti kehamilan, Gangguan penyesuaian dicetuskan oleh satu atau lebih stresor. Beratnya stresor tidakselalu meramalkan keparahan
masalah seksual, atau kematian seorang sanak saudara. gangguan. Penelitian psikoanalitik telah menekankan peranan ibu dan lingkungan membesarkan anak. Inti dalam
Perjalanan penyakit biasanya lama dan bervariasi, beberapa berfluktuasi namun ada pula yang konstan. mengerti gangguan penyesuaian adalah sifat stresor, arti sadar dan bawah sadar dari stresor, dan kerentanan pasien.
Prognosis buruk bila pasien mengalah pada kompulsi, berawal pada masa anak-anak, kompulsi yang aneh, perlu perawatan Manifestasi Klinis
di RS, gangguan depresi berat yang menyertai, kepercayaan waham, adanya gagasan yang terlalu dipegang, dan adanya Sampai tiga bulan mungkin ditemukan stresor dan perkembangan gejala. Gejala tidak selalu menghilang segera setelah
gangguan kepribadian. stresor menghilang. hka stresor berlanjut, gangguan mungkin menjadi kronik. Gangguan dapat terjadi pada setiap usia.
Prognosis baik ditandai oleh penyesuaian sosial dan pekerjaan yang baik, adanya peristiwa pencetus, dan sifat gejala yang Gejalanya sangat bervariasi, dengan depresi, kecemasan dan gangguan campuran adalah yang paling sering pada orang
episodik. dewasa. Manifestasi juga termasuk perilaku menyerang dan kebut-kebutan, minum berlebihan, melarikan diri dari tanggung
Diagnosis jawab hukum, dan menarik diri. Presentasi klinis dapat sangat bervariasi, berupa kecemasan, depresi, gangguan tingkah
Untuk menegakkan . diagnosis pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsi atau keduanya, harus ada hampir setiap laku, campuran gangguan emosi dan kooduksi, sorts campuran kecemasan dan depresi.
hari sedikitnya dua minggu berturut-turut. Hal itu merupakan sumber penderitaan atau mengganggu aktivitas pasien. Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Penatalaksanaan Prognosis baik dengan pengobatan yang sesuai. Sebagian besar pasien kembali ke tingkat fungsi sebelumnya dalam 3
- Penatalaksanaan meliputi farmakoterapi dan psikoterapi. bulan. Remaja biasanya memerlukan waktu pulih lebih lama dibanding orang dewasa.
- Pengobatan farmakoterapi standar adalah dengan obat spesifik serotonin seperti klomipramin atau Diagnosis
penghambat ambilan kembali serotonin spesifik (SSRI) seperti fluoksetin. Bila terapi gagal, terapi dapat - Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:
diperkuat dengan menambahkan litium atau penghambat monoamin oksidase (MAOI), khususnya fenelzin. a) Bentuk, isi dan beratnya gejala.
- Psikoterapi meliputi terapi perilaku dengan desensitisasi dan terapi keluarga bila terdapat faktor disharmoni b) Riwayat sebelumnya atau corak kepribadian
keluarga yang mempengaruhi timbulnya gangguan tersebut. c) Kejadian, situasi yang stressful atau krisis kehidupan.
F43 Reaksi terhadap Stres Berat dan Gangguan Penyesuaian - Adanya factor ketiga diatas (c) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi seandainya
Pada gangguan.ini harus terdapat suatu stres emosional yang besar yang akan traumatik bagi sernua orang. tidak mengalami hal tersebut.
Etiologi - Manifestasi dari gangguan bervariasi dan mencakup afek depresi, ansietas, campuran depresi ansietas, gangguan
Respons subyektif terhadap trauma lebih berperan daripada beratnya stres. Faktor predisposisi yang membuat seseorang tingkah laku disertai adanya disabilitas dalam kegiatan rutin sehari-hari. Tidak ada satu pun dari gejala tersebut yang
rentan adalah: spesifik untuk mendukung diagnosis.
- Adanya trauma masa anak-anak - Onset biasanya mulai terjadi dalam satu bulan setelah terjadinya kejadian yang penuh stres, dan gejala-gejala
- Sifat gangguan kepribadian ambang, paranoid, dependen, atau antisosial biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan kecuali dalam hal reaksi depresi berkepanjangan.
- Sistem pendukung yang tidak adekuat Penatalakaanaan
- Kerentanan genetik Psikoterapi tetap merupakan pengobatan terpilih untuk gangguan penyesuaian. Terapi kelompok dapat sangat berguna. Tipe
- Perubahan hidup penuh stres yang berat. terapi singkat, intervensi kasus ditujukan untuk membantu orang dengan gangguan penyesuaian memecahkan situasi
- Persepsi kontrol eksternal, bukan internal dengan cepat dengan teknik support dan sugesti, dan bahkan perawatan di rumah sakit. Fleksibilitas penting dalam
- Penggunaan alkohol yang berat. pendekatan ini.
Manifestasi Klinis Pasien mungkin berespons terhadap obat antiansietas atau antidepresan, tergantung jenis gangguan. Bila cemas
Gambaran klinis utama adalah pengalaman terhadap peristiwa yang menyakitkan, suatu pola menghindar dan kekakuan berat mungkin dapat digunakan dosis kecil medikasi antipsikotik. Pasien dengan manifestasi menarik diri mungkin
emosional, Berta kesadaran berlebihan yang hampir menetap. mendapat manfaat dari medikasi psikostimulan singkat.
Karakteristik dari kategori ini tidak hanya atas identifikasi dasar simtomatologi dan perjalanan penyakit, akan tetapi juga F44 Gangguan Disosiatif (Konversi)
atas dasar salah satu dari dua faktor pencetus: Gangguan disosiatif adalah suatu kelompok gangguan dengan gejala utama kehilangan sebagian atau seluruh integrasi
1) Suatu stres kehidupan yang luar biasa yang menyebabkan reaksi stres akut, atau normal (di bawah kendali kesadaran) antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan penginderaan segera, serta kontrol
2) Suatu perubahan penting dalam kehidupan, yang menimbulkan situasi tidak nyaman yang berkelanjutan dengan terhadap gerakan tubuh.
akibat terjadi gangguan penyesuaian. Pada gangguan disosiatif, kemampuan kendali di bawah kesadaran dan kendali selektif tersebut terganggu sampai taraf
Gangguan dalam kategori ini selalu merupakan konsekuensi langsung dari stres akut yang berat atau trauma yang yang dapat berlangsung dari hari ke hari atau bahkan dari jam ke jam.
berkelanjutan. Yang termasuk gangguan disosiatif adalah:
Stres yang terjadi atau faktor tidak nyaman yang berkelanjutan merupakan faktor penyebab utama dan tanpa hal itu Amnesia disosiatif
gangguan tersebut tidak akan terjadi. Fugue disosiatif
Gangguan-gangguan ini dapat dianggap sebagai respons maladaptif terhadap stres berat atau stres berkelanjutan di mana Stupor disosiatif
mekanisme penyesuaian tidak berhasil mengatasi sehingga menimbulkan masalah dalam fungsi sosialnya. Trans dan kesurupan
Perjalanan Penyakit den Prognosis Gangguan motorik disosiatif
Konvtilsi disosiatif a. Gejala depersonalisasi, yaitu individu merasa bahwa perasaannya dan/atpengalamannya terlepas dari dirinya, jauh,
Anestesia dan kehilangan sensorik bukan dari dirinya, hilang, dsb
Gangguan disosiatif campuran b. Gejala derealisasi, yaitu obyek, orang, dan/atau lingkungan menjadi seperti tid sesungguhnya, jauh, semu, tanpa warns,
Gangguan disosiatif lainnya tidak hidup, dsb
Etiologi c. Memahami bahwa hal tersebut merupakan perubahan spontan dan subyektif serfs bull disebabkan oleh kekuatan luar
Pada seseorang dengan gangguan amnesia disosiatif terdapat kompleksitas pembentukan dan pengumpulan ingatan. atau orang lain
Pendekatan psikoanalitik menyatakan, amnesia terutama sebagai mekanisme pertahanan di mans orang mengubah d. Pengindraan tidak terganggu dan tidak ada toxic confusional state atau epilepsi Hares dapat dibedakan gangguan lain
kesadarannya sebagai cars untuk menghadapi suatu konflik emosional atau stresor eksternal. dengan gejala perubahan kepribadian. -
Etiologi dari fugue disosiatif diduga psikologis. Faktor predisposisinya adalah: Daftar Pustaka
Keinginan untuk menarik diri dari pengalaman yang menyakitkan secara. emosional, 1 Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Synopsis of psychiatry, seventh edition. Hong Kong: Williams &Wilkins, 199
Berbagai stresor dan faktor pribadi, seperti finansial, perkawinan, pekerjaan, atau peperangan, Tim Medis Rumah Sakit Pusat Jakarta. Metode pendekatan praktis. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelaya Medik Departemen
Depresi, Kesehatan RI, 1996.
Usaha bu~uh diri,
Gangguan organik (khususnya epilepsi),
Riwayat penyalahgunaan zat. pula dengan adanya penurunan metabolisms (hipometabolisme) suatu zat tertentu di
lobos frontalis clan hemisfer nondominan.
Manifestasi Klinis
Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisik yang berulang disertai permintaan pemeriksaan medic,
meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif clan juga telah dijelaskan oleh doktemya bahwa tidak terjadi kelainan
yang mendasari keluhannya. Keluhan dibedakan tiap subtipe, yaitu:
Gangguan somatisasi, ditandai oleh banyak keluhan fisik yang mengenai banyak sistem organ
Gangguan konversi, ditandai oleh satu atau dua keluhan neurologic
Hipokondriasis, ditandai oleh focus gejala yang lebih ringan daripada kepercayaan pasien bahwa is menderita penyakit
tertentu
Gangguan dismorfik tubuh, ditandai oleh kepercayaan palsu atau persepsi yang berlebihan bahwa suatu bagian tubuh
mengalami carat
Gangguan nyeri, ditandai oleh gejala nyeri yang semata-mata berhubungan dengan factor psikologis atau secara bermakna
dieksaserbasi oleh factor psikologis. fticn juga menyangkal dan menolak untuk membahas kemungkinan kaftan
antara fisiknya dengan problem atau konflik dalam kehidupan yang dialaminya, bahkan didapatkan gejala-gejala ansietas
dan depresi.
xM adanya sating pengertian antara dokter clan pasien mengenai kemungkinan keluhan-keluhannya menimbulkan frustasi
dan kekecewaan pada kedua belch
Penyakit clan Prognosis
somatisasi berlangsung kronik, umumnya dimulai sebelum usia 30 tahun. Progya sedang sampai buruk.
gangguan konversi baik apabila, timbul tiba-tiba, stresor mullah dikenali,pramorbid yang baik, tidak ada gangguan
psikiatrik atau medis komorbid, dan *Afttan yang terns menerus.
gsung episodic. Setiap episode berlangsung beberapa bulan
Gangguan Neurotik Lainnya
Neurastenia
Diagnosis pasti memerlukan hal-hal berikut:
a. Adanya keluhan-keluhan yang menetap dan mengganggu berupa meningkatnya n lelah setelah sesuatu kegiatan mental,
atau keluhan mengenai kelemahan badan i kehabisan tenaga hanya setelah kegiatan ringan saja
b. Paling sedikit ada dua dari hal-hal tersebut di bawah ini:
Perasaan sakit dan nyeri otot-otot
Pusing kepala
Sakit kepala
Gangguan tidur
Tidak dapat bersantai
Peka/mudah tersinggung
Dispepsia
c. Bila ditemukan gejala otonom ataupun depresi, keadaan tersebut tidak cukup mend dan berat untuk dapat memenuhi
kriteria gangguan tersebut agar dapat didiagno secara tersendiri.
Hares diusahakan terlebih dahulu menyingkirkan kemungkinan gangguan depresi al gangguan ansietas.
Sindrom Desentrallsasi-DepersonaUsasl
Untuk diagnosis pasti hares ada salah sate atau dua-duanya dari (a) dan (b), ditambah i dan (d):

Anda mungkin juga menyukai