Oleh:
KELOMPOK 4
Dosen Pengampu:
Nazarudin, S.Si., M.Si., Ph.D
Osmosis berasal dari kata os artinya lubang dan move artinya pindah, maka
osmosis adalah mengalirnya zat cair melalui membran (dinding yang sangat tipis).
Osmosis merupakan fenomena yang penting di dalam system biologis
karena kebanyakan membran biologis bersifat semi-permiabel.Membran
semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat
tertentu yang larut di dalamnya.Secara umum, membrane tersebut permiabel
terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan. Misalnya molekul air dapat
bergerak melewati dinding sel. Osmosis memberikan cara yang mudah bagi
transport air keluar atau masuk sel. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua
larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut isotonik.
Pada tumbuhan protoplasma sel mempunyai plasma dan pada hewan berupa
selaput sel yang mampu mengatur sel secara selektif aliran cairan dari lingkungan
suatu sel ke dalam sel atau sebaliknya. Terdapat dua proses fisiokimia yang
penting, yaitu difusi dan osmosis, dengan adanya proses osmosis suatu selaput
dinyatakan permeabel, semipermiabel, atau impermiabel. Sistem transportasi
pada tumbuhan melibatkan proses difusi, osmosis, dan transpor aktif .
Makhluk hidup terdiri atas sel, karena itulah manusia harus mempelajari
tentang keadaan selnya atau sel- sel lainnya yang menunjang kehidupannya.Suatu
sistem transportasi sangat penting bagi tunbuhan dan hewan yang berkaitan
dengan masa organisme tersebut. Pada tanaman dan hewan yang masih sederhana
transfor materi berlangsung secara osmosis, dan difusi. Pada sel hewan, jika suatu
sel (sel darah merah) berada pada cairan yang Hipotonik maka sel darah merah
akan pecah, namun jika berada dalam cairan yang hiportonis maka sel darah akan
pecah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN DIFUSI
Difusi adalah penyebaran molekul-molekul zat secara lebar, baik zat padat,
zat cair maupun gas, ke segala arah yang digerakkan oleh energi kinetik yang
menyebabkan molekul zat selalu dalam keadaan bergerak.Molekul-molekul zat itu
saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak. Difusi berlangsung dari larutan
yang berkadar tinggi ke larutan yang berkadar rendah, sehingga kadar larutan
tersebut merata. Kecepatan difusi tergantung pada tekanan, konsentrasi zat
terlarut dan suhu.
Difusi merupakan peristiwa zat yang ada didalam pelarut berpindah atau
mengalir, dari bagian yang memiliki konsentrasi tinggi ke bagian yang memiliki
konsentrasi rendah. Proses difusi akan terus terjadi hingga semua zat tersebar
secara merata dan seimbang. Proses ini terjadi karena adanya pergerakan partikel
suatu zat cair, padat maupun gas.
Contoh difusi :
1. Ketika menaburkan garam pada makanan, maka proses difusi yang terjadi
pada garam dan makanan yaitu ketika garam lebur dan merata .
4. Konduksi panas, energi suatu benda yang panas bergerak dari suhu yang
tinggi ke suhu yang rendah, sehingga membuat benda lain yang akan
menyentuhnya menjadi panas.
Kecepatan difusi hanya akan ditentukan oleh jumlah zat yang ada, jumlah
celah pada membran sel dan kecepatan gerak kinetik.
Contoh osmosis :
1. wortel yang direndam di dalam larutan garam dengan konsentrasi 10 %, sel-
sel wortel akan kehilangan kekakuannya (rigid). Hal ini terjadi karena sel
wortel mempunyai potensial air yang lebih tinggi (hipertonis) dibandingkan
dengan larutan garam sehingga air akan keluar dari dalam sel wortel menuju
larutan garam. Apabila diamati menggunakan mikroskop vakuola sel wortel
tidak terlihat dan sitoplasma sel wortel akan mengkerut sehingga membran
sel akan terlepas dari dinding sel yang mengakibatkan terjadinya plasmolisis.
2. Pemasangan cairan infus harus isotonik dengan sel darah merah di dalam
tubuh untuk mencegah terjadinya plasmolisis dan krenasi.
3. Penyerapan air dan zat hara dari dalam tanah oleh akar secara osmosis.
Adanya perbedaan konsentrasi air antara tanah dan sel akar tumbuhan
menyebabkan air dari dalam tanah masuk ke dalam sel tumbuhan melalui
rambut akar kemudian melewari jaringan epidermis, korteks, endodermis dan
xylem.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1WAKTU DAN TEMPAT
Waktu pelaksanaan percobaan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 mei 2017.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Percobaan dengan air biasa :
15 menit
No Pengamatan Sebelum 15 menit kedua
pertama
1. Warna
Kentang Kuning cerah Kuning pucat Semakin pucat
Putih
Timun Pucat Semakin pucat
kehijauan
2. Tekstur
Kentang Keras Keras Keras
Timun Keras Keras Keras
3. Ketebalan
Kentang 0,8cm Tetap 0,8cm 0,9cm
Timun 0,8cm 0,8cm 0,9cm
4. Bentuk
Persegi Persegi
Kentang panjang panjang mengembang
(normal) (normal)
Bulat
Timun Bulat (normal) Bulat
mengembang
4.2 PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN