Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PINDAH PANAS

ACARA V
PERPINDAHAN PANAS SECARA KONVEKSI

Disusun Oleh

Nama : Agung Kurniawan


NIM : J1B014002
Kelompok :I
Nama Co.Assisten : L Muh Ariandi

LABORATORIUM BIOPROSES
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2016
HALAMAN PENGESAHAN

Mataram, 31 Desember 2016

Mengetahui,

Co.Assisten Praktikum Pindah Panas Praktikan

L Muh Ariandi Agung Kurniawan


NIM. J1B 013 060 NIM. J1B 014 002
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan energi dalam bentuk kalor sangat banyak ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari seperti memasak makanan,air dan pengeringan. Besar atau kecilnya suatu panas
dan dingin suatu benda dinyatakan dalam satuan temperatur atau suhu. Satuan suhu dalam
dunia fisika terbagi ke dalam 4 jenis, yaitu yaitu Fahreinhet, Reamur, Celcius dan Kelvin.
Akan tetapi satuan yang umum digunakan untuk menunjukkan satuan kalor adalah Celcius
dan Kelvin. Temperatur juga bisa digunakan sebagai suatu acuan apakah suatu suatu sistem
berada dalam kadaan seimbang atau tidak. Keseimbangan suatu sistem dalam bentuk suhu tak
terlepas dari proses perpindahan panas, dimana suatu benda akan saling berkomunikasi untuk
menyeimbangkan suhunya.
Perpindahan kalor dari suatu benda ke benda lain dapat terjadi secara konveksi,
konduksi maupun radiasi. Hal ini tergantung dari teknologi dan metode yang digunakan pada
proses pengolahan benda tersebut. Benda yang digunakan pada proses perpindahan konduksi
biasanya merupakan benda dalam bentuk padat, sedangkan perpindahan panas secara
konveksi biasanya digunakan pada benda berbentuk fluida (cair dan gas), karena penerapan
perpindahan panas konveksi dikhususkan pada benda pada fase tersebut. Benda-benda
tersebut memiliki kecepatan pindah panas yang berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu massa benda, jenis dan jumlah kalor yang diberikan pada benda
tersebut.
Konveksi merupakan perpindahan panas melalui suatu zat yang disertai dengan
perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Konveksi hanya dapat terjadi melalui zat yang
mengalir, maka bentuk pengangkutan ka1or ini hanya terdapat pada zat cair dan gas. Proses
pemanasan secara konveksi terhadap suatu zat terjadi suatu aliran, karena masa yang akan
dipanaskan tidak sekaligus dibawa ke suhu tinggi. Proses aliran pada pemanasan secara
konveksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di
atas maka perlu dilakukan poraktikum mengenai perpindahan panas secara konveksi.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah memahami perpindahan panas secara
konveksi dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan panas secara
konveksi.
TINJAUAN PUSTAKA

Perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan energi dalam


bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material.
Dalam proses perpindahan energi tersebut tentu ada kecepatan perpindahan panas yang
terjadi, atau yang lebih dikenal dengan laju perpindahan panas. Maka ilmu perpindahan panas
juga merupakan ilmu untuk meramalkan laju perpindahan panas yang terjadi pada kondisi-
kondisi tertentu. Perpindahan kalor dapat didefinisikan sebagai suatu proses berpindahnya
suatu energi (kalor) dari satu daerah ke daerah lain akibat adanya perbedaan temperatur pada
daerah tersebut. Ada tiga bentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi (Ramdan, 2007)
Perpindahan panas secara konveksi terjadi sebagai hasil gerakan fluida secara bulk.
Pemindahan panas konduksi juga terjadi secara simultan, tetapi umumnya tidak nyata
dibanding pindah panas secara konveksi. Pindah panas secara konveksi ada dua jenis, yaitu
secara alami dan secara paksaan (forded). Dalam konveksi alami, gerakan fluida terjadi
karena adanya perbedaan densitas yang terjadi selama pemanasan. Dalam konveksi secara
paksaan, aliran terjadi karena adanya pengadukan, pompa atau blower untuk menggerakan
fluida (Rahul, 2006)
Kecepatan pindah panas konveksi dapat ditentukan dengan hukum Newton yang
menyatakan bahwa kecepatan pemindahan panas secara konveksi berbanding lurus dengan
luas permukaan dan perbedaan suhu antara fluida yang panas dengan bagian yang dingin.
Persamaannya adalah sebagai berikut
Q = h A dt
Dimana ;
Q = Kecepatan pindah panas (BTU / jam)
A = luas permukaan (ft2)
dt = Perpindahan suhu (0F)
H = Konstanta proporsionalitas (BTU/jam ft2 0F)
Konstanta proporsional h disebut juga koefisien pindah panas. Nilai h tergantung dari
permukaan, dan kecepatan aliran melewati permukaan dimana terjadi perpindahan panas
(Wirakartakusumah, 2005).
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan Praktikum


a. Alat-Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum adalah pipet, pemanas, wadah, gelas
ukur dan stopwatch.
b. Bahan-Bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air dan tinta.

3.2 Prosedur Kerja


a. Pengaruh KOH dan CaCl2,dalam Proses Pematangan Buah

Disiapkan alat dan bahan seperti gambar yang tersedia.

Diteteskan tinta ke dalam wadah yang berisi air. Teteskan di sebelah


kanan dan kiri dalam wadah.

Diletakkan cangkir yang berisi air panas di bawah wadah.

Diamati apa yang terjadi.

Diukur waktu yang diperlukan tinta agar bercampur.

a. Disiapkan alat dan bahan seperti gambar yang tersedia.


b. Diteteskan tinta ke dalam wadah yang berisi air. Teteskan di sebelah kanan
dan kiri dalam wadah.
c. Diletakkan cangkir yang berisi air panas di bawah wadah.
d. Diamati apa yang terjadi.
e. Diukur waktu yang diperlukan tinta agar bercampur.
DAFTAR PUSTAKA

Rahul, Muhammad. 2006. Fisika dan Ilmu Pasti. Bandung : Tri Jaya.
Ramdan. 2007. Fisika Jilid 1. Pasuruan : Candika Ilmu.
Wiratakusumah, Aman, (2005). Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. Depdikbud
Direktorat Jendral Pendidikan Tingkat Pusat Antar Universitas Pangan : Institut
Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai