Hubungan Tindaka Sosial Dengan Interaksi Sosial (Sahma)
Hubungan Tindaka Sosial Dengan Interaksi Sosial (Sahma)
Sahma Sultan
Devi Reskita C
Nining Hernaningsih
Meliana Junia
Ridhayatul adawiah
Muh. Rizal
Muh. Farhan
Kelas : x.5
Sekolah : Madrasa Aliyah Negri 1 Kendari
Pengantar
Dalam rangka membuat tugas yang telah diberikan, maka
kami membuat makala dengan judul Hubungan Tindakan
Sosial dengan Interaksi Sosial, selanjutnya kami akan
membahas seputar judul tersebut, adapun terdapat banyak
kekurangan dalam makalah kami. kami mohon maaf.
Akhirnya kami berharap dengan adanya makalah ini kami
dapat lebih mengerti lagi tentang hubungan sosial dengan
interaksi sosial. Terima Kasih.
Pembahasan
Hubunga Tindakan Sosial dengan Interaksi Sosial
1. Interaksi sosial sebagai wujud status dan peranan sosial
a. Kedudukan (Status)
B. Peranan (role)
2).Suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakatsebagai organisasi.
1. Teori konflik
Konflik muncul akibat pertentangan kelas antara kelompok yang
tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan
sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran karl marx yang menyebutkan
konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh
dalam semua perubahan sosial.
Ralph dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial
merupakan hasil dari konflik kelas kepentingan di masyarakat. Konflik dan
pertentangan selalu ada dalam setiap bagian masyarakat.
2. Teori Fungsionalis
Meskipun unsur-unsur masyarakat saling berhubungan satu sama lain,
beberapa unsurnya bisa saja berubah-ubah dengan sangat cepat sementara
unsur lainnya tidak secepat itu sehingga tertinggal di belakang.
3. Teori siklus
Teori ini mempunyai perspektif bahwa perubahan sosial tidak dapat
dikendalikan sepenuhnya oleh siapa pun bahkan oleh orang-orang ahli sekali
pun. Dalam setiap masyarakat terdapat siklus yang harus diikuti. Menurut
teori ini, kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban tidak dapat
diletakkan dan tidak selamanya perubahan sosial membawa kebaikan.
Untuk melihat suatu fenomena yang dapat mendorong terjadinya
perubahan sosial budaya, dapat di lihat dari dua faktor, yaitu :
a. Faktor internal
1) Faktor pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan dan penurunan jumlah
penduduk secara redikal dapat menjadi faktor penyebab timbulnya
dinamika budaya. Menurut Malthus, peningkatan jumlah penduduk
cenderung mengurangi persediaan pangan, menciptkan kelebihan
penduduk, dan penderitaan kecuali jika orang mampu mengendalikan
pertumbuhan penduduk dengan cara menunda perkawinan.
2) Adanya penemuan baru. Penemuan merupakan persepsi manisia yang
dianut secara bersama, mengenai suatu aspek kenyataan yang semulah
sudah ada. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada
kebudayaan karena meskipun hal itu lama akan tetapi dengan adanya
penemuan baru ini akan memberi pengaruh yang luas pada berbagai
kehidupan masyarakat. Pengaruh tersebut berdampak pada terciptanya
perilaku sosial dan adaat istiadat yang baru di antara golongan
masyarakat tersebut selain menggeser nilai dan norma sosial yang lama.
3) Sistem ideologi. Merupakan keyakinan terhadap nilai-nilai dan sikap
yang bersifat komleks terdapat dalam masyarakat. Ideologi dapat
dijadikan alat untuk memelihara tetapi juga dapat mempercepat
terjadinya perubahan jika nilai-nilai yang ada tidak mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat. Sistem ideologi ini akan sangat sulit mengalami
perubahan di lingkungan masyarakat yang masih memegang nilai-nilai
nenek moyang dan terikat dengan adat istiadat yang berubah secara
lambat dan terpaksa
b. Faktor eksternal
1) Lingkungan Fisik, sangat jelas bahwa lingkungan fisik mampu
memberikan perubahan baik lambat mupun cepat di manyarakat
2) Peperangan, ini dapat menyebabkan perubahan pada umumnya yang
menang akan memaksakan nilai dan cara-cara lembaga masyarakat yang
dianutnya kepada negara yang kalah
3) Pengaruh Kebudayaan lain, interaksi yang dilakukan oleh manusia di
segala penjuru dunia telah mengakibatkan berbaurnya kebudayaan
pendatang dengan kebudayaan asli sehingga dapat terjadi perubahan
akibat peniruan unsur-unsur budaya lain