Anda di halaman 1dari 5

Taman Nasional Tanjung Puting, Surga Bagi Habitat Orang Utan di Pulau Kalimantan

21 Juli 2016

Taman Nasional (TN) Tanjung Puting terletak di semenanjung Kalimantan Tengah. Di sini
terdapat konservasi orangutan terbesar di dunia dengan populasi diperkirakan 30.000 sampai
40.000 orangutan yang tersebar di taman nasional dan juga di luar taman nasional ini. Selain itu
TN Tanjung Puting juga merupakan cagar biosfer yang ditunjuk pada tahun 1977 dengan area
inti TN Tanjung Puting seluas 415.040 ha yang ditetapkan pada tahun 1982.

Taman Nasional Tanjung Puting ini dikelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting, salah
satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA)
Kementerian Kehutanan. Dengan status Taman Nasional dan cagar biosfer TN Tanjung Puting ini
dapat terjaga kelestariannya dan merupakan daya tarik salah satu wisata di Indonesia, berbeda
dengan Konservasi orangutan yang terdapat d ibagian Kalimantan lainnya kita melihat
Orangutan di habitat buatan manusia. tidak di TN Tanjung Puting ini kita dapat melihat langsung
habitat alami Orangutan secara langsung dan melihat langsung hidup mereka di alam liar.
Taman nasional Tanjung Puting berukuran seluas Pulau Bali dan memiliki beberapa tipe
ekosistem seperti: hutan hujan tropis, dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar,
hutan mangrove, hutan pantai dan hutan sekunder. Letak taman nasional ini berada di ketinggian
0-100 mdpl dan merupakan rumah bagi satwa endemik dan dilindungi seperti: orang utan,
bekantan, lutung merah, beruang, kancil, dan kucing hutan. Terdapat juga 200 jenis burung, 38
jenis mamalia, hewan liar lainnya dan sejumlah flora yang mendiami taman nasional ini. Taman
Nasional Tanjung Puting ini merupakan pusat rehabilitasi orang utan pertama di Indonesia.

Sebagian besar pengunjung Taman Nasional Tanjung Puting ini adalah wisatawan asing, karena
banyaknya wisatawan asing yang datang kesini membuat masyarakat Pangkalan Bun dan Taman
Nasional lebih meningkatkan pelayanan mereka. salah satu contohnya adalah pada saat kita
menaiki Klotok tidak kalah dengan pelayanan hotel berbintang, guide dan kapten kapal yang
ramah. masakannya pun juga sangat enak jika kita membandingkan dengan standar Kota Besar,
mungkin karena mereka telah terbiasa melayani Wisatawan asing sehingga standar kualitas
pelayanannya pun tetap bagus. begitupun jika sudah malam, kita dapat tidur diatas kapal klotok
dengan ditemani dengan kelambu.

High season di TN Tanjung Puting menyebabkan penuhnya bookingan Kapal Klotok ini, pada
bulan Juli sampai dengan Agustus adalah masa high season karena berbarengan dengan
banyaknya libur dan musim liburan sekolah. Jika anda ingin mengunjungi TN Tanjung Puting
bulan bulan ini hindarilah bulan tersebut, selain itu bawalah lotion anti nyamuk.
Disepanjang menyusuri sungai Sekonyer kita dapat melihat monyet-monyet yang bergelantungan
dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Hutan ini merupakan rumah bagi delapan jenis primata.
termasuk monyet yang memiliki hidung panjang (bekantan), dengan hidungnya yang panjang
masyarakat sekitar menyebutnya dengan monyet Belanda karena hidungnya yang mancung. pada
saat menyusuri sungai Sekonyer menuju tempat objek wisata di TN Tanjung Puting ini berhati-
hatilah dengan buaya, mereka sulit untuk dilihat tapi mereka ada disekitar sungai. memang
melihat aliran sungai ingin rasanya kita untuk berenang dan menikmati alam Taman Nasional ini.

Rute Menuju Taman Nasional Tanjung Puting dapat ditempuh dari Pangkalan Bun kamu bisa
menuju ke Kumai yang berjarak sekitar 8 km dengan kendaraan umum yang memakan waktu
sekitar 15 menit. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju ke Taman Nasional Tanjung Puting
menggunakan kapal tradisional yang disebut klotok dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Jika
menggunakan speed boat hanya memakan waktu sekitar 1 jam.

Anda mungkin juga menyukai