PENDAHULUAN
5) Anda Hanya Memiliki Satu Identitas Online, Maka Lindungi Identitas Anda
Jika Anda berpikir Anda tidak memiliki identitas online, Anda salah. Yang Anda
butuhkan adalah satu alamat email atau akun Facebook, dan Anda sudah memiliki identitas
online. Tidak peduli seberapa hati-hati Anda berada dalam lingkup e-commerce, cara terbaik
untuk melindungi diri sendiri adalah untuk memantau identitas online Anda aktif. Pembelian
online saat ini semakin conodng ke arah penggunaan media sosial, dengan 50 persen dari
penjualan Web diproyeksikan akan terjadi melalui media sosial pada tahun 2015. Setiap kali
Anda bergabung dengan situs baru melalui "Login dengan Facebook" Anda memperluas
identitas online Anda lebih lanjut. Bahkan, kelimpahan situs pertama akan meminta Anda
untuk menjadi anggota tidak melalui email, tapi dengan menghubungkan akun media sosial.
Bila Anda kemudian pergi untuk bertransaksi di situs pihak ketiga saat log in melalui
Facebook atau Twitter, Anda pada dasarnya menghubungkan account dengan kartu kredit.
STUDI KASUS
Seorang warga negara Indonesia diduga terlibat kasus penipuan terhadap seorang
warga negara Amerika Serikat melalui penjualan online. Kasus ini terungkap setelah Markas
Besar Kepolisian mendapat laporan dari Biro Penyelidik Amerika Serikat."FBI
menginformasikan tentang adanya penipuan terhadap seorang warga negara Amerika yang
berinisial JJ, yang diduga dilakukan oleh seorang yang berasal dari Indonesia," kata Kepala
Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Kamis 11
Oktober 2012. Boy mengatakan seorang warga Indonesia itu menggunakan nama HB untuk
membeli sebuah alat elektronik melalui pembelian online. "Jadi ini transaksi melalui online,
tetapi lintas negara. Jadi transaksinya dengan pedagang yang ada di luar negeri, khususnya
Amerika," kata Boy.
Dalam kasus ini, kata Boy, Mabes Polri telah menetapkan satu tersangka berinisial
MWR. Dia memanfaatkan website www.audiogone.com yang memuat iklan penjualan
barang.Kemudian, kata Boy, MWR menghubungi JJ melalui email untuk membeli barang
yang ditawarkan dalam website itu. "Selanjutnya kedua belah pihak sepakat untuk melakukan
transakasi jual beli online. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer dana menggunakan
kartu kredit di salah satu bank Amerika," kata dia.Setelah MWR mengirimkan barang bukti
pembayaran melalui kartu kredit, maka barang yang dipesan MWR dikirimkan oleh JJ ke
Indonesia. Kemudian, pada saat JJ melakukan klaim pembayaran di Citibank Amerika, tapi
pihak bank tidak dapat mencairkan pembayaran karena nomor kartu kredit yang digunakan
tersangka bukan milik MWR atau Haryo Brahmastyo."Jadi korban JJ merasa tertipu, dan
dirugikan oleh tersangka MWR," kata Boy. Dari hasil penyelidikan, MWR menggunakan
identitas palsu yaitu menggunakan KTP dan NPWP orang lain. Sementara barang bukti yang
disita adalah laptop, PC, lima handphone, KTP, NPWP, beberapa kartu kredit, paspor, alat
scanner, dan rekening salah satu bank atas nama MWRSD. Atas perbuatannya, tersangka
dikenai Pasal 378 atau Pasal 45 ayat 2, Pasal 28 Undang-Undang nomor 11 tentang Informasi
Transaksi Elektronik. Dengan pidana penjara paling lama 6(enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Selain itu, Polri juga menerapkan Pasal 3 Undang-Undang nomor 8 tahun 2010
tentang Pencucian Uang. Selain itu, juga dikenakan pasal pemalsuan yaitu Pasal 378 dan
beberapa pasal tambahan Pasal 4 ayat 5, dan pasal 5 UU no 8 tahun 2010.Saat ini tersangka
tengah menjalani proses hukum yang berlaku dan sudah berstatus tahanan Negara Republik
Indonesia.
KESIMPULAN
Perdagangan melalui jaringan elektronik dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
memasarkan produk, barang dan jasa. Strategi yang paling penting adalah strategi yang
elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Dalam melakukan
perdagangan melalui jaringan elektronik dapat melakukan Pelayanan Pelanggan yang lebih
baik. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.Pengembangan
atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.Hal tersebut dapat dilakukan
apabila kita melakukan strategi yang baik dengan Sistem Antar Organisasi.