Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Persaingan bisnis yang makin ketat, dan semakin singkatnya siklus hidup produk dan
jasa yang ditawarkan, serta semakin tingginya tuntutan konsumen terhadap
produk dan jasa yang ditawarkan, maka perusahaan berusaha mencapai terobosan baru untuk
mengantisipasi perubahaan. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi kini
hampir semua aktivitas organisasi telah menggunakan aplikasi dan otomatisasi teknologi
informasi dan cenderung mengarah pada upaya menggantikan sebagian aktivitas manajemen
operasional dan manajemen tingkat menengah alat bantu seperti E-mail, Voice mail , Internet,
Video Conferecing, Electronik, Telephone Celluler, dan berbagai teknologi informasi lainnya
kini semakin banyak digunakan. Ada beberapa barang yang cocok dijual secara elektronik
seperti barang elektronik kecil, musik, piranti lunak, fotografi, dll.Barang yang tidak cocok
seperti barang yang memiliki rasio harga dan berat yang rendah, barang-barang yang perlu
dibaui, dipegang, dicicip, dan lain-lain.Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain:
eBay, Amazon.com, dan PayPal. Proses pengambilan keputusan yang sebelumnya
membutuhkan.
Analisis yang cukup rumit, kini mulai cenderung bisa diatasi dengan penerapan
teknologi informasi berbasis komputer. Fasilitas-fasilitas seperti E-mail, Vidio Conferencing,
Audio conferencing, atau Electronik Meeting System semakin mempermudah proses
komunikasi antar organisasi perusahaan yang tersebar secara lokal maupun internasional.
Organisasi harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup
informasi peralatan teknik, dan proses dalam mengubah input menjadi output (Robbin &
Bernwell, 1989) disamping itu manajemen dituntut memahami dengan baik sistem dan
teknologi informasi. Makalah ini memberikan gambaran tentang berbagai penerapan
teknologi informasi pada organisasi perusahaan dan kemungkinan-kemungkinan timbulnya
peluang dan tantangan bagi organisasi. Perdagangan elektronik (electronic commerce, e-
commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaranbarang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-
commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti:
transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-
marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online
transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-
commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak
hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga
memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-mail),
dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan
alat pembayaran untuk e-dagang ini. E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun
1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan
di suatu halaman-web (website).
Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga
AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu,
pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan
mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011. Istilah "perdagangan elektronik"
telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan
transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti
pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Kemudian dia berkembang menjadi suatu
aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat "perdagangan web" pembelian barang
dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus
yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan. Pada awalnya
ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa
e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun
kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak
digunakan.Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web
perdagangan ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan perdagangan elektronik atau E-commerce?
2. Apa Model-Model E-Commerce di Indonesia?
3. Mengapa sistem keamanan dalam eCommerce perlu sekali dikembangkan?
4. Apa saja yang menjadi faktor-faktor pendorong perkembangan sistem keamanan dalam
E-Commerce?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk mengetahui pengertian perdagangan elektronik atau E-Commerce.
2. Untuk mengetahui Model-Model E-Commerce di Indonesia.
3. Untuk memahami sistem keamanan dalam E-Commerce.
4. Untuk mengetahui faktor faktor pendorong perkembangan sistem keamanan dalam E-
Commerce.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perdagangan Elektronik ( E-Commerce)


Perdagangan elektronik yang biasa disebut e-commerce, adalah penggunaan jaringan
komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Beberapa orang mendefinisikan
perdagangan elektronik (e-commerce) dengan sempit, yaitu transaksi-transaksi yang hanya
melintasi batas perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce. Jika suatu
transaksi tetap berada di dalam batas perusahaan, orang-orang ini akan menyebutnya sebagai
transaksi bisnis elektronik. Kebanyakan orang menganggap bisnis elektronik dan
perdagangan elektronik sebagai satu hal yang sama. Diartikan secara luas, yaitu bahwa e-
commerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan. Dengan
pandangan ini, istilah bisnis elektronik dan pedagangan elektronik adalah sama. Dalam
definisi luas, akan menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan antar muka
sebuah browser WEB akan memenuhi persyaratan sebagai perdagangan elektronik. E-
commerce merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut organisasi dan
individu yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang didigitalisasikan,
termasuk teks, suara dan gambar.Perdagangan melalui jaringan elektronik sebagai
penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan. Banyak operasi itu
bersifat internal ; dilakukan dalam perusahaan oleh bidang fungsional keuangan, manufaktur,
pemasaran, SDM dan jasa informasi
Sasaran e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial yang baru dalam
segala bentuknya di abad elektronik. Dimana beberapa tahap yang umumnya terdapat
diantara penjual dan pembeli dalam transaksi komersial dapat diintegrasikan sekaligus dan
otomatis secara elektronik.Jadi dapat meminimalkan biaya transaksi.Secara garis besar, e-
commerce saat ini diterapkan untuk melaksanakan aktifitas ekonomi business--too--business,
dan businesstooconsumer

Perdagangan elektronik dibedakan menjadi 2 jenis E-Commerce:


1. Business to customer (B2C)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara sebuah
perusahaan dengan pemakai akhir dari produk. Strategi Business to Customer (B2C) melalui
Jaringan Elektronik : Produk Digital, Produk dan jasa tertentu dapat dikirim kepada
konsumen langsung melalui internet. Contoh produk digital seperti lagu, film, perangkat
lunak. Produk dan jasa dapat langsung dikonsumsi setelah didownload. Produk Fisik, Produk
dan jasa tertentu yang tidak dapat langsung dikonsumsi melalui internet, tetapi harus
dikirimkan kepada konsumen. Order penjualan dan pembayaran dapat diterima melaui
internet, setelah itu dilakukan pengiriman kepada pembeli. Virtual kontra Penjualan Hybrid,
Penjual Virtual adalah penjualan yang dilakukan oleh perusahaan yang tidak memiliki toko
secara fisik. Penjual Hybrid adalah penjualan yang dilakukan perusahaan yang memiliki toko
secara fisik dan juga memiki halaman Web untuk melakukan penjualan.

2. Business to Business (B2B)


Perdaganganmelalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara
perusahaan perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir. Melibatkan orang yang relatif
sedikit Orang-orang yang terlibat sangat terlatih dalam penggunaan sistem informasi dan
mengenal proses bisnis. Orang-orang yang terlibat sangat terlatih dalam penggunaan sistem
informasi dan mengenal proses bisnis.

2.2 Model-model E-commerce di indonesia


1) Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa
dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam
dunia online. Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk beriklan, biasanya
tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan. Namun penjual
dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi. Contoh iklan baris :
Tokobagus, Berniaga, dan FJB-Kaskus.
2) Retail, merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan
melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu,
kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak
terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail : Berrybenzka,
Zalora, dan Lazada.
3) Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan
bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di
website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan
keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow
atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap terjadi transaksi di dalam
sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima
pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh
pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak
penjual.

2.3 Faktor-faktor yang mendukung terjadinya perubahan


a) Kemajuan infrastruktur sistem komunikasi
Fasilitas komunikasi yang mendukung eCommerce telah berubah secara dramatis. Hubungan
antar poin yang semakin terbuka, tidak ada yang mengatur, semakin tidak terjaga, dan
jaringan yang bersifat bebas. Dalam hal ini kemajuan internetlah yang membawa perubahan
tersebut.
b) Meledaknya sistem perdagangan global
Kalangan bisnis kini mulai menginginkan sistem perdagangan global yang cepat, yang
didukung oleh komunitas digital dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Karena rekan bisnis
bisa saja berada jauh disana (di negara lain), sehingga bisa saja menjadikan hal ini sebagai
pendorong timbulnya perselisihan atau ketidak cocokan antar rekan bisnis ke kawasan hukum
negara lain.
Dengan memanfaatkan sistem keamanan yang baik, diharapkan bisa memberikan dan
mengamankan tanda bukti penngesahan transaksi yang terjadi. jika sistem keamanan tersebut
diyakini memilki keandalan yang sangat bagus, segala hal yang bisa menyababkan timbulnya
perselisihan bisa dihindari dan di kurangi.
Hal ini penting sekali khususnya jika kita menyadari bahwa dunia elektronik ini mungkin
tidak memiliki batas-batas hukum yang jelas, khususnya lagi jika informasi dikirim melalui
sebuah wilayah yang tidak memiliki kontrol yuridiksi yang kuat.
Untuk itu, dengan penggunaan sistem keamanan yang tepat dan handal akan dapat membantu
para pelaku bisnis dalam rangka menghindari segala kemungkinan perselisihan maupun
rintangan yang terjadi.
c) Sistem perdagangan real time
Sistem perdagangan real time yang dilakukan dengan rekan bisnis yang letaknya sangat jauh
dari kita merupakan solusi efektif dan tuntutan perkembangan bisnis saat ini. Tetapi siistem
real time ini memiliki efek negatif yaitu dapat mengurangi kesempatan bagi para pelaku
bisnis untuk saling menanyakan segala sesuatu yang ditransaksikan (kelemahan dan
kelebihan) dan adpat menguarangi faktor keamanan yang melekat pada sistem perdagaangan
tradisional.
Sebenarnya yang dimaksudfaktor rasa aman dalam sistem perdagangan tradisional adalah
kedua pihak yang saling bersangkutan dapat saling bertemu dan memeriksa secara langsung
segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan transaksi.
d) Meningkatakan rasa pengertian/penghargaan terhadap segala resiko yang mungin
terjadi
eCommerce tentunya memiliki resiko-resiko yang tidak bisa dianggap remeh begitu saja.
Karena resiko-resiko yang terjadi bisa saja membuat semua yang dilakukan dan dimilki akan
hancur begitu saja. Untuk itu dengan adanya sistem keamanan pada eCommerce, akan dapat
memberika rasa aman dan percaya diri terhadap penggunaan sistem eCommerce tersebut.
e) Tersedianya teknologi sistem keamanan (security)
Sistem keamanan informasi menjadi bagian yang sangat penting seiring dengan
berkembangnya fungsi keamanan pada komunitas utama sektor komersial dan berbagai
aplikasi lain yang dianggap semakin penting. Perkembangan teknologi sistem keamanan ini
meningkat dengan pesat dan nisa di terapkan pada berbagai platform teknologi eCommerce
yang berbeda-beda, khususnya untuk melengkapi sistem sucure digital payment. Intinya,
sistem keamanan tersebut menjadi bagian yang sangat penting dari transaksi-transaksi yang
terjadi.
f) Sistem keamanan sebagai aset yang berharga
Sistem keamanan dapat memberikan keuntungan yang sangat kompetitif pada bisnis dan
dapat menciptakan suatu penghalang yang kuat jika ingin memasukinya. Seperti komputer
yang berkembang pesat pada tahun 70-an, komunikasi data pada tahun 80-an, da kini sistem
keamanan informasi menjadi bagian yang sangat penting dari perkembangan zaman. Sistem
keamanan bisa memperkuat/melindungi aliran infirmasi, design produk, struktur finansial,
dan organisasi bisnis.Intinya, sistem keamanan informasi adalah power.
g) Politik
Sistem keamanan informasi telah menjadi bagian dari pokok permasalahan penting sistem
politik yang perlu dibahas. Karena mereka menganggap bahwa hal itu juga melibatkan sistem
keamanan nasional dan pelaksanaan undang-unndang. Hal-hal ini bisa kita lihat di negara
Amerika, dimana rasa aman dalam bentuk apapun harus dilindungi sehingga sistem ini
menjadi bagian dari hukum/ undang-uundang yang berrlaku. Tetapi, sering kali kepentingan
keduanya (bisnis dan politik) tidak sejalan. Untuk itulah mengapa sistem keamanan informasi
ini menjadi begian dari pembahasan sistem konstitusi di negara-negara tertentu.
h) Pengakuan terhadap pernyataan sah
Seiring dengan berkembangnya zaman, sistem keamanan informasi semakin dihargai.
Terutama usaha untuk membuktikan sesuatu itu sah atau tidak. Hal itu penting sekali kerena
kita mengadakan transaksi mungkin dengan orang-orang yang tidak kita kenal, dan untuk itu
perlu sekali adanya pembuktian keabsahan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan
transaksi yang berlangsung, baik itu keabsahan identitas penjual, pembeli, dan sebagainya.

2.4 Ancaman Dan Solusi Keamanan Sistem E-Commerce


Keamanan adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk meminimalisir sebuah
kerusakan yang terjadi pada sebuah sistem. Keamanan juga di buat untuk membentengi
semua gangguan yang di buat secara sengaja maupan tidak sengaja. Berikut adalah ancaman
dan solusi keamanan dari sistem E-Commerce.

Ancaman Keamanan Pada Sistem E-Commerce


1. Pencegatan data , pembacaan dan modifikasi data secara tidak sah.
2. Puncurian data terhadap orang yang tidak bertanggung jawab.
3. Kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh orang-orang yang identitasnya tidak
diketahui.
4. Akses yang tidak sah oleh seseorang terhadap data milik orang lain.

Solusi Ancaman Keamanan Sistem E-Commerce


1. Enkripsi (penyandian data), Metode enkripsi atau yang lebih dikenal dengan
kriptografi (cryptograph) adalah metode penyandian suatu pesan atau data yang
terkirim melalui jaringan publik dengan menggunakan kunci-kunci (keys) tertentu.
2. Otentifikasi (Melakukan verifikasi terhadap identitas pengirim dan penerima)
3. Firewall ( Menyaring serta Melindungi lalu lintas data di jaringan atau server).
Firewall akan bertindak sebagai pelindung atau pembatas terhadap orang-orang yang
tidak berhak untuk mengakses jaringan kita. Suatu jaringan yang terhubung ke
Internet pasti memiliki IP address (alamat Internet) khusus untuk masing-masing
komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut. Apabila jaringan ini tidak
terlindungi oleh tunnel atau firewall, IP address tadi akan dengan mudahnya dikenali
atau dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan. Akibatnya data yang terdapat
dalam komputer yang terhubung ke jaringan tadi akan dapat dicuri atau diubah.
Dengan adanya pelindung seperti firewall, kita bisa menyembunyikan (hide) address
tadi sehingga tidak dapat dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan.

2.5 5 Tips Keamanan dalam Transaksi E-Commerce yang Harus Diperhatikan


Setiap kali sebuah inovasi bisnis E-Commerce baru dirilis, risiko keamanan baru
berpose untuk konsumen. Dengan bisnis e-commerce, seluruh penjualan e-commerce di
seluruh dunia diproyeksikan akan menembus angka $1.298 triliun pada tahun ini, dan beban
menentukan bagaimana bertransaksi online secara aman dan paling sulut jatuh kepada pihak
konsumen. Dengan segala resiko yang dihadapinya, berikut Paseban ulas tentang beberapa
tips keamanan dalam bisnisE-Commerce yang bisa Anda ikuti.

1) Bagi dengan Kehati-hatian


Anda tidak harus berbagi lebih dari yang diperlukan, terutama informasi pribadi yang
sangat sensitif seperti jaminan sosial atau nomor kartu kredit atau debit. Penjual menciptakan
bentuk-bentuk checkout online dengan kolom untuk untuk rincian relevan untuk
mengumpulkan data pelanggan. Lewati pertanyaan yang tidak ditAndai "required"dengan
tAnda bintang dan Anda akan secara signifikan meningkatkan anonimitas belanja Anda.
Menilai kembali bagaimana Anda bebas berbagi perangkat yang Anda gunakan untuk
melakukan pembelian. Jika Anda memiliki aplikasi dompet digital, itu bukan ide yang terbaik
untuk membiarkan orang asing menggunakan ponsel Anda untuk membuat panggilan.
Kehati-hatian ekstra disarankan jika Anda menggunakan ponsel Anda untuk setiap kegiatan
e-commerce. Ponsel jailbreak umumnya tidak aman untuk digunakan sebagai media
perdagangan, dan ponsel ini cenderung kurang akan fitur keamanan yang hAndal. Berhati-
hatilah menyimpan username, password, nomor perbankan, dan informasi sensitif lainnya
pada ponsel Anda, termasuk dalam aplikasi yang dianggap rahasia. fitur keamanan yang
hAndal. Berhati-hatilah menyimpan username, password, nomor perbankan, dan informasi
sensitif lainnya pada ponsel Anda, termasuk dalam aplikasi. Jika email terhubung ke ponsel
Anda, jangan pernah mengirim informasi yang sangat sensitif kepada orang lain atau bahkan
untuk diri sendiri. Perlakukan ponsel Anda seperti kartu kredit Anda.
Keamanan juga rentan pada jaringan nirkabel Wi-Fi yang terbuka, atau publik. Ini hampir
mustahil untuk secara akurat mengukur seberapa aman jaringan Wi-Fi. Pastikan Anda tidak
terhubung dengan jaringan Wi-Fi publik ketika Anda sedang melakukan transaksi.

2) Verifikasi Semua URL


Memverifikasi URL sangat penting dalam memecahkan legitimasi setiap situs yang
ditemukan melaui iklan dan hyperlink. Setiap link yang disajikan dalam email, komentar
media sosial, atau iklan dapat membawa Anda ke situs web palsu. Untuk membuat keadaan
menjadi lebih buruk, situs penipu sering hampir tidak bisa dibedakan dari situs yang sah.
Terlepas dari bagaimana Anda datang ke sebuah website atau bagaimana website tersebut
bersih, periksa URL dari website tersebut. Anda tidak perlu memahami semua bagian dari itu,
tapi jika nama domain root (bagian setelah "www.") Tidak sesuai dengan konten situs,
kemungkinan Anda harus membeli di tempat lain.

3) Tanyakan Sebelum Membeli


Salah satu cara termudah untuk menghindari penipuan online adalah pastikan Anda
ertransaksi dengan situs yang sah. Selain memeriksa URL untuk validitas, proses dua langkah
sederhana ini akan membantu memastikan situs itu asli. Pertama, periksa bahwa situs Anda
memiliki "About us" atau "Contact us" " halaman valid dengan informasi kontak yang
terdaftar. Kedua, pastikan perusahaan memiliki beberapa jenis akun media sosial. Jika Anda
tidak yakin tentang transaksi, maka screenshot halaman konfirmasi dan informasi pasca-
pembelian yang Anda terima pada layar. Screenshot memungkinkan Anda untuk menyimpan
rincian yang Anda belum tahu dan belum Anda butuhkan.

4) Gunakan Metode Pembayaran yang Terpisah dari Rekening Bank


Meskipun kartu kredit dan kartu debit dapat digunakan sebagai metode pembayaran
plastik di dalam toko, penggunaan kartu kredit yang paling baik digunakan untuk metode
pembayaran online. Ketika Anda membayar melalui kartu kredit, pembayaran secara teknis
berasal dari perusahaan kartu kredit sebagai pinjaman, bukan pembayaran moneter dipotong
langsung dari rekening bank Anda. Setiap kesalahan pemrosesan atau biaya kelebihan dapat
dengan mudah tertangkap pada laporan kartu kredit Anda. Pembayaran kartu kredit virtual
biasanya dibebankan ke kartu kredit atau kartu debit, bukan langsung ke rekening bank Anda,
pada dasarnya menawarkan lapisan tambahan perlindungan. Ketika Anda membayar dengan
kartu kredit virtual, informasi perbankan Anda tetap terpisah dari pembelian pribadi Anda,
sehingga memastikan apakah nomor kartu dicuri, hacker tidak dapat mengakses account
Anda atau kembali menggunakan kartu yang dicurangi.

5) Anda Hanya Memiliki Satu Identitas Online, Maka Lindungi Identitas Anda
Jika Anda berpikir Anda tidak memiliki identitas online, Anda salah. Yang Anda
butuhkan adalah satu alamat email atau akun Facebook, dan Anda sudah memiliki identitas
online. Tidak peduli seberapa hati-hati Anda berada dalam lingkup e-commerce, cara terbaik
untuk melindungi diri sendiri adalah untuk memantau identitas online Anda aktif. Pembelian
online saat ini semakin conodng ke arah penggunaan media sosial, dengan 50 persen dari
penjualan Web diproyeksikan akan terjadi melalui media sosial pada tahun 2015. Setiap kali
Anda bergabung dengan situs baru melalui "Login dengan Facebook" Anda memperluas
identitas online Anda lebih lanjut. Bahkan, kelimpahan situs pertama akan meminta Anda
untuk menjadi anggota tidak melalui email, tapi dengan menghubungkan akun media sosial.
Bila Anda kemudian pergi untuk bertransaksi di situs pihak ketiga saat log in melalui
Facebook atau Twitter, Anda pada dasarnya menghubungkan account dengan kartu kredit.

2.6 Permasalahan Dalam E-Commerce


a) Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
b) Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
Selain dua hal diatas dalam e-commerce waspadailah adanya cybercrime dengan pola phising
atau pengelabuhan. Hal itu terjadi, karena pelaku seringkali berada di luar kawasan Indonesia
sehingga keberadaannya sulit terdeteksi. Phishing merupakan salah satu bentuk cybercrime
berupa penipuan untuk mendapatkan informasi, seperti kata sandi atau password kartu kredit.
Kata tersebut diambil dari bahasa inggris fishing. Dimana dalam konteks cybercrime,
diartikan sebagai memancing informasi keuangan seseorang.

STUDI KASUS
Seorang warga negara Indonesia diduga terlibat kasus penipuan terhadap seorang
warga negara Amerika Serikat melalui penjualan online. Kasus ini terungkap setelah Markas
Besar Kepolisian mendapat laporan dari Biro Penyelidik Amerika Serikat."FBI
menginformasikan tentang adanya penipuan terhadap seorang warga negara Amerika yang
berinisial JJ, yang diduga dilakukan oleh seorang yang berasal dari Indonesia," kata Kepala
Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Kamis 11
Oktober 2012. Boy mengatakan seorang warga Indonesia itu menggunakan nama HB untuk
membeli sebuah alat elektronik melalui pembelian online. "Jadi ini transaksi melalui online,
tetapi lintas negara. Jadi transaksinya dengan pedagang yang ada di luar negeri, khususnya
Amerika," kata Boy.
Dalam kasus ini, kata Boy, Mabes Polri telah menetapkan satu tersangka berinisial
MWR. Dia memanfaatkan website www.audiogone.com yang memuat iklan penjualan
barang.Kemudian, kata Boy, MWR menghubungi JJ melalui email untuk membeli barang
yang ditawarkan dalam website itu. "Selanjutnya kedua belah pihak sepakat untuk melakukan
transakasi jual beli online. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer dana menggunakan
kartu kredit di salah satu bank Amerika," kata dia.Setelah MWR mengirimkan barang bukti
pembayaran melalui kartu kredit, maka barang yang dipesan MWR dikirimkan oleh JJ ke
Indonesia. Kemudian, pada saat JJ melakukan klaim pembayaran di Citibank Amerika, tapi
pihak bank tidak dapat mencairkan pembayaran karena nomor kartu kredit yang digunakan
tersangka bukan milik MWR atau Haryo Brahmastyo."Jadi korban JJ merasa tertipu, dan
dirugikan oleh tersangka MWR," kata Boy. Dari hasil penyelidikan, MWR menggunakan
identitas palsu yaitu menggunakan KTP dan NPWP orang lain. Sementara barang bukti yang
disita adalah laptop, PC, lima handphone, KTP, NPWP, beberapa kartu kredit, paspor, alat
scanner, dan rekening salah satu bank atas nama MWRSD. Atas perbuatannya, tersangka
dikenai Pasal 378 atau Pasal 45 ayat 2, Pasal 28 Undang-Undang nomor 11 tentang Informasi
Transaksi Elektronik. Dengan pidana penjara paling lama 6(enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Selain itu, Polri juga menerapkan Pasal 3 Undang-Undang nomor 8 tahun 2010
tentang Pencucian Uang. Selain itu, juga dikenakan pasal pemalsuan yaitu Pasal 378 dan
beberapa pasal tambahan Pasal 4 ayat 5, dan pasal 5 UU no 8 tahun 2010.Saat ini tersangka
tengah menjalani proses hukum yang berlaku dan sudah berstatus tahanan Negara Republik
Indonesia.

ANALISA DARI KASUS DIATAS


Menurut analisis kami, e-commerce di kenal sebagai pelanggaran hukum dan juga
terjadinya penipuan pembelian online dengan cara mengirimkan spam dengan menggunakan
email dan kedua belah pihak setuju untuk melakukan transaksi tersebut tanpa ada jaminan
apapun. Setelah pembeli telah membayar barang tersebut ternyata barang tersebut tidak
ternah dikirim dan penjual tidak dapat di hubungi kembali. ketika pembeli melaporkan
kepada FBI tersangka akan medapatkan hukuman. karena penjual menggunakan identitas
palsu yaitu menggunakan KTP dan NPWP orang lain. Sementara barang bukti yang disita
adalah laptop, PC, lima handphone, KTP, NPWP, beberapa kartu kredit, paspor, alat scanner,
dan rekening salah satu bank. Penjual dikenai Pasal 378 atau Pasal 45 ayat 2, Pasal 28
Undang-Undang nomor 11 tentang Informasi Transaksi Elektronik. Dengan pidana penjara
paling lama 6(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah). Selain itu, Polri juga menerapkan Pasal 3 Undang-Undang nomor 8 tahun 2010
tentang Pencucian Uang. Selain itu, juga dikenakan pasal pemalsuan yaitu Pasal 378 dan
beberapa pasal tambahan Pasal 4 ayat 5, dan pasal 5 UU no 8 tahun 2010.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Perdagangan melalui jaringan elektronik dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
memasarkan produk, barang dan jasa. Strategi yang paling penting adalah strategi yang
elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Dalam melakukan
perdagangan melalui jaringan elektronik dapat melakukan Pelayanan Pelanggan yang lebih
baik. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.Pengembangan
atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.Hal tersebut dapat dilakukan
apabila kita melakukan strategi yang baik dengan Sistem Antar Organisasi.

Anda mungkin juga menyukai