A. PENGERTIAN
bakteri.
B. ETIOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
terjadi infeksi. Sebagian sel yang sehat itu mati dan hancur
E. JENIS-JENIS ABSES
1. Amebic Abses
2. Apikal Abses
kronis.
3. Apendikal Abses
4. Becolds Abses
Abses leher yang letaknya didalm sehingga komplikasi
mastoiditis akut
5. Brain Abses
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Lab
2. CT Scan
penicillin, chloramphenicol.
a. Eksisi (aspirasi)
b. Insisi
c. Drainase
balutan
H. PATHWAY
Kuman Staphylococus
Aerus
Menyebr kejaringan
sekitar
Reaksi radang
Proses fagositosis
Pelepasan histamin
Menelan bakteri
Dilatasi arteriol dan
kapiler Sel darah putih mati
Rubor dan kalor
Peningkatan aliran darah Membentuk nanah / pus
dan perubahan struktural
pembuluh darah
Mendesak jaringan sekitar
Peningkatan tekanan
hidrostatik
Pecah
Abses
Resiko sepsis
I. Pengkajian
a. data biografi
identitas klien dan identitas penanggung jawab
b. riwayat kesehatan
- keluhan utama
- riwayat penyakit sekarang
- riwayat penyakit dahulu
- riwayat penyakir keluarga
- riwayat Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
c. pemeriksaan fisik
1. status kesehatn umum
2. kepala dan leher
3. system integument
4. system pernapasan
5. system kardiovaskuler
6. system gastrointestinal
7. system urinaria
8. system muskuluskeletal
9. system neurologi
d. pemeriksaan penunjang
- Lab
- CT Scan
- Kultur nanah
e. pengumpulan data
- data subyektif
- data obyektif
b. diagnosa Keperawatan pre op
1. gangguan pengaturan suhu tubuh b/d proses peradangan
2. nyeri b/d peradangan pada daerah abses yang disertai nanah
3. resti infeksi b/d tindakan pembedahan
4. kerusakan integritas kulit b/d pembendahan insisi
3. rencana Keperawatan
Diagnosa 1
Intervensi
- beri kompres hangat
- kaji TTV
- beri obat penurun panas
Diagnosa II
Intervensi
- kaji tingkat nyeri
- jelaskan kepada klien tentang penyebab nyeri
- anjurkan tehnik relaksasi napas dalam
Diagnosa III
Intervensi
- kaji adanya tanda-tanda penyebab infeksi pada luka
- lakukan rawat luka secara aseptic
- kolaborasi dalam pemberian antibiotic
Diagnosa IV
Intervensi
- lakukan rawat luka
- anjurkan makanan-makanan yang bergizi
- kolaborasi dalam pemberian analgetik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn S
No Reg : 110712282
Ruang : Mawar
1. Pengkajian
Identitas Klien
Nama : Tn A
Umur : 70 tahun
Pekerjaan : Petani
Nama : Majidin
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Hub. Dg Px : Anak
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
minum obat.
pilek.
Genogram
Ket :
: Perempuan meninggal
: Perempuan
3. Data Psikososial
a. Status emosi
sembuh
b. Konsep diri
untuk bekerja
pulang
sakit
4). Role
5). Indenty
4. Data Sosial
a. Pendidikan
b. Sumber Penghasilan
c. Pola Komunikasi
Verbal
d. Peran Sosial
5. Data Spiritual
6. Pola Aktivitas
porsi selalu
dihabiskan 2x
sehari
( 1500-1750cc)
2. eleminasi
aktifitas dibantu
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Tinggi badan
d. Tanda-tanda vital
e. Kepala
1). Wajah
4). Mata
5). Hidung
nyeri tekan
6). Telinga
nyeri tekan
7). Mulut
8). Lidah
Tampak kotor
9). Leher
bantu nafas
wheezing).
g. Abdomen
h. Ekstermitas
otot 5
kekuatan otot 5
j. Genetalia
Tidak terkaji
8. Data Penunjang
Urea 68mg% 6 26
9. Terapi
(Tanggal 15-08-2011)
Nacl
Ceptriaxon 1 g / 12 jam
Metronidazole 1 f / 12 jam
Data subyektif :
Data obyektif :
terasa sangat
Menyebar ke
sakit jaringan sekitar
DO :
Proses inflamasi
Klien tampak
meringis, Rubor
terdapat luka
Pelepasan
pada leher klien histamine
Nyeri
2 15-08- DS : Kuman Kerusakan
Staphylococus
2011 Klien mengeluh Aerus integritas
terasa sangat
Menyebar ke
sakit jaringan sekitar
DO :
Proses inflamasi
Klien tampak
Pecah
Luka
3 15-08- DS : Kuman Resiko
Staphylococus
2011 Klien mengeluh Aerus tinggi
terasa sangat
Menyebar ke
sakit jaringan sekitar
DO :
Proses inflamasi
Klien tampak
Diagnosa keperawatan
akibat luka
terjadi sebelumnya.
Rencana Tindakan Keperawtan
pemberian analgetik
dan antibiotik
2. Kerusakan integritas Setelah dilakukan Lakukan perawatn luka Dapat membantu proses
kulit b/d kerusakan tindakan keperawatan dengan tehnik aseptic penyembuhan luka
akibat luka kerusakan integritas Anjurkan klien makan dan Untuk mempercepat
tidak terjadi
cepat antibiotik
3. Resiko tinggi Setelah dilakukan Kaji tanda-tanda vital Tanda-tanda vital
sepsi klien.
aseptic lanjut
sepsis
Implementasi
sakit
10.00 - Memberikan obat sesuai advise
ceptriaxon 1 g,
12.00 - Menganjurkan pada klien untuk
TD : 130/100 mmHg
N : 80 x/ menit
S : 36,8 C
RR : 21 x/menit
16/8/ 08.00 I, II, - Merapikan tempat tidur pasien
sakit
ceptriaxon 1 g,
TD : 120/80 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36 C
RR : 20x/menit
17/8/ 09.00 I - Merapikan tempat tidur klien
luka
10.00
- Memandikan pasien
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/ menit
S : 36 C
RR : 18 x/menit
18/8/ 08.00 I, II, - Merapikan tempat tidur klien
sakit
10.15
- Memberikan obat sesuai advise
(oral))
12.00
- Menganjurkan pada klien untuk
TD : 120/70 mmHg
N : 75 x/menit
S : 36,1 C
RR : 18x/menit
19/8/ 08.00 I, II, - Merapikan tempat tidur klien
sakit
10.15
- Memberikan obat sesuai advise
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 35,3 0C
RR : 18x/menit
Evaluasi
Vital sign
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 35,3 0C
RR : 18x/menit
nyeri teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 35,3 0C
RR : 18x/menit
P : Intervensi dilanjutkan