2. Nabi Shalallahu alaihi wassalam biasa melawan unsur panas pada makanan
dengan unsur dingin pada makanan lain, unsur kering suatu makanan dengan unsur
basah pada makanan lain, sebagaimana beliau memakan mentimun dengan ruthob
(kurma matang yang belum dikeringkan), makan tamr (kurma kering) dengan
minyak samin, meminum ekstrak kurma untuk melunakkan chymus (Materi semi
cair, homogen, berkrim atau seperti gruel yang dihasilkan oleh pencernaan
makanan oleh lambung) makanan-makanan keras. Itulah intisari makanan sehat.
3. Beliau tidak biasa minum ketika sedang makan, sehingga akan merusaknya,
apalagi jika air tersebut panas atau dingin, karena itu pola makan yang buruk sekali.
5. Beliau menyukai daging, yang paling beliau sukai adalah lengan dan bagian
depan kepala kambing. Karena itu, seorang wanita Yahudi pernah meracuninya.
6. Pernah suatu ketika Rasulullah diberi daging, lantas diperlihatkan bagian lengan
kepada beliau, maka beliau menyukainya. (HR. Bukhari : 5712, dan Muslim : 194)
7. Daging yang disukai Nabi adalah yang paling baik dan paling mudah dicerna oleh
lambung, baik itu daging leher, lengan maupun lengan atas.
8. Beliau juga menyukai makanan-makanan manis dan madu. Diriwayatkan dari
Aisyah radhiallahu anh, ia berkata, "Nabi shalallahu alaihi wassallam menyukai
makanan-makanan manis dan madu." (Shahihul Bukhari : 5614).
9. Beliau biasa makan roti dengan lauk apa saja yang beliau punya, kadang daging,
kadang semangka, kadang kurma, dan kadang cuka. Beliau bersabda, "Sebaik-baik
lauk adalah cuka." (Shahih Muslim : 2052).
10. Beliau biasa makan buah-buahan hasil panen negerinya pada musimnya, beliau
tidak memantangnya. Ini juga merupakan sarana paling besar untuk menjaga
kesehatan.
11. Rasulullah bersabda : "Aku tidak makan sambil bersandar." (Shahihul Bukhari :
5398)
Ada tiga cara bersandar:
a. Bersandar pada rusuk.
b. Bersila.
c. Bersandar diatas sesuatu.
Jenis pertama menyulitkan makan, karena ia menghalangi aliran makanan secara
alami, menghambat kecepatan masuknya makanan ke lambung, dan menekan
lambung sehingga sulit terbuka untuk makanan. Lambung akan miring, tidak tegak,
sehingga makanan tidak mudah sampai kepadanya.
Adapun dua jenis lainnya merupakan gaya duduk orang-orang sombong yang
bertentangan dengan jiwa kehambaan.
12. Dalam hadits Anas disebutkan, "Saya melihat Nabi shalallahu alaihi wassallam
duduk dengan posisi iq'a sambil memakan kurma." (Shahih Muslim : 2044)
Beliau biasa duduk dengan posisi iq'a untuk makan, maksudnya duduk dalam posisi
bertumpu pada kedua lutu, seraya memposisikan perut telapak kaki kanan, sebagai
bentuk ketawadhuan kepada Rabbnya. Ini merupakan posisi paling baik pada saat
makan.
13. Rasulullah shalallahu alaihi wassallam bersabda : "Jika salah seorang dari kalian
makan, maka janganlah ia membersihkan tangannya sebelum menjilatinya."
(Muttafaqun Alaih, Bukhari : 5376, dan Muslim : 2031).
14. Beliau makan dengan menggunakan tiga jemari beliau, dan ini merupakan cara
menyuap makanan yang paling bermanfaat.
15. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Wahai anak kecil! Sebutlah
nama Allah (BISMILLAH), makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makanan
yang terdekat darimu." (Muttafaqun Alaih, Bukhari : 5376, dan Muslim : 2022).