Anda di halaman 1dari 2

Setelah Disuntik Vitamin di RS St.

Carolus, Marta Lumpuh


Jum'at, 25 Pebruari 2005 | 13:02 WIB, Jakarta

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tangkas Manulang dan keluarganya menduga suntikan


vitamin yang diberikan oleh dokter Rumah Sakit St. Carolus kepada adiknya, Marta
Manulang, telah menyebabkan kelumpuhan. "Sekarang sudah 20 hari koma. Dia
didiagnosa dokter akan mengalami kebutaan," kata Tangkas kepada wartawan, Jumat
(25/2).

Kejadian itu menurut Tangkas bermula saat adiknya yang masih menuntut ilmu di
Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia didiagnosis menderita radang
tenggorokan. Untuk penyembuhannya, Marta dirawat di Rumah Sakit St. Carolus dari 27
Desember 2004 hingga 2 Januari 2005. Namun, pada 27 Januari 2005 Marta kembali
dirawat di rumah sakit karena mengalami demam. "Sebelum pulang dari rumah sakit
tanggal 31 Januari 2005, Marta mendapat suntikan vitamin oleh perawat atas perintah
dokter Indro Sutirto, spesialis THT," papar tangkas.

"Saat disuntik itu langsung muncul bercak merah di lengan kanan adik saya," kata
Tangkas. Dua sampai tiga hari kemudian ketika korban sudah berada di rumah, menurut
penuturan Tangkas bercak itu menyebar ke seluruh tubuh Marta. Kemudian Marta
kembali dibawa ke St. Carolus. "Dokter UGD mendiagnosis adik saya terkena Suspect
Steven Johnson Syndrome," ujarnya. Penyakit itu melumpuhkan seluruh tubuh korban.

Ia dan keluarganya mempersalahkan Rumah Sakit St. Carolus dan dr. Indro yang telah
memerintahkan suntikan vitamin itu. Kasus ini dilaporkan Tangkas ke Satuan Pelayanan
Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya dan didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum
Kesehatan).

Menurut Tangkas, selama ini dr. Indro mengelak bahwa suntikan itu telah menyebabkan
timbulnya penyakit yang kini diderita oleh adiknya. "'Itu vitamin kok, nggak masalah,'
elak dr. Indro. Tapi, setelah dua minggu berjalan, ia minta maaf kepada adik saya,"
ujarnya.

Pada 12 Februari 2005, Rumah Sakit St. Caroles memberitahu kepada keluarga akan
mempertimbangkan lebih lanjut semua biaya perawatan Marta yang kini menempati
kamar C3-307. "Tapi, tagihan jalan terus. Terakhir tanggal 24 Februari saya harus bayar
Rp 5 juta," jelas Tangkas

(Sumber: www.tempointeraktif.com)
- Rumah sakit St. C dengan Tim medisnya sebaiknya mengusahakan semaksimal
mungkin melakukan tindakan akuratif untuk bisa mengembalikan kondisi normal
Sdri.M, serta memberikan keringan biaya kepada keluarga pasien selama
pengobatan.
- Reaseon : Sebagai tindakan cerminan rasa empati (caring) dari Rumah sakit dan
Tim Medis kepada Pasien dan Keluarga pasien, serta untuk mengurangi beban
Pasien/Keluarga pasien.
- Consequency : Melaksanakan tindakan akuratif dengan mengangapnya suatu
kewajiban yang memang sebaiknya dilakukan dan berusaha meringankan beban
dari Keluarga pasien.
-

Kemugkinan penyebab
- Obat expd Tindakan perawat yang kurang hati-hati
- Punya riwayat alergi obat
- Salah obat

Anda mungkin juga menyukai