Anda di halaman 1dari 5

PRINSIP KEPERCAYAAN DALAM

ISLAM
MAKALAH
Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Umum PAI

Di Susun Oleh:

FALAHYANTI AYUNAFITRIH (151710101103)

FIRDA

SAFIRA

KELAS/KEL: 39/7

MUHAMMAD ERFAN MUKTASIM BILLAH.,SH.,MH.I


2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dzat yang
memiliki segala keagungan dan kesempurnaan. Berkat rahmat dan karunia-Nya, makalah ini
dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahakan junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Erfan muktasim


Billah.,SH.,MH.I atas bimbingannya yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya, kamipun berusaha seteliti dan secermat mungkin dalam mengerjakan makalah
ini, namun sebagai manusia biasa kami tidaklah luput dari kesalahan. Pastilah ada kekeliruan
didalamnya. Maka dari itu, setelah selesai dibuatnya makalah ini penulis mengharapkan koreksi
jika pembaca menemukan kesalahan ataupun kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Semoga
pembaca dapat memaklumi kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Semoga Allah
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua Amin.

Jember, 9 September 2015

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Saat ini, semakin banyak orang yang salah paham dalam memaknai serta
mengimplementasikan iman kepada Allah SWT dalam kehidupan. Hal ini terjadi karena
kurangnya pengetahuan serta pemahaman tentang arti iman yang sesungguhnya. Ada yang
mengartikan iman itu hanya sebatas percaya pada Sang Kuasa
Atas dasar itu dosen bimbingan kami memberikan tugas menyusun sebuah makalah
tentang iman. Hal ini menunjukkan salah satu bukti konstribusi mahasiswa sebagai kaum
intelektual untuk memberi pengetahuan kepada kaum awam.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Apa definisi Iman ?

2. Apa keutamaan orang yang beriman ?

3. Apa saja dalil-dalil tentang Iman ?

4. Apa kaitan antara Islam dan Iman ?

5. Bagaimana meneguhkan Iman dalam hati?


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Iman

Menurut sebagian ulama iman diartikan, membenarkan secara pasti, meyakini dengan
jujur dan murni asma, sifat, janji, dan ancaman yang diberikan Allah SWT, kemudian
menyatakan bahwa Dia Maha Suci dan sama sekali tidak menciptakan manusia dengan senda
gurau, melainkan dengan suatu tujuan yang sangat agung.

Beberapa hadits Nabi juga menyebutkan masalah iman, misalnya hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, Iman itu bercabang menjadi enam puluh lebih, dan rasa
malu (untuk berbuat maksiat) adalah salah satu cabang iman.(Imam Al Zabidi dalam Ningtias
2009 : 6 ).

Dalam Quran dijelaskan:

( )

()( )

()

Artinya: tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit (24)
pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat (25) dan
perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-
akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun (26) Allah meneguhkan
(iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan
di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia
kehendaki (27) (Q.S. Ibrahim : 24-27)

Dari ayat tersebut, jelaslah bahwa kondisi dan fungsi orang beriman bagai pohon yang besar
yakni:

1. Berdiri tegak dan kuat, tidak terombang-ambing oleh angin.Maksudnya, tidak mudah
terpengaruh situasi, tidak gampang terhasut, dan tidak plin-plan.
2. Menjadi tempat berteduh, yakni memberikan perlindungan kepada sesama manusia yang
membutuhkannya.

3. Buahnya bisa dinikmati oleh orang lain, yakni perilakunya selalu menyenangkan sesama
manusia yang membutuhkannya.

Kepada siapakah kita harus beriman? Dijelaskan dalam Al-Quran:

Artinya: Katakanlah: Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua,
Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Araaf)

Nabi Muhammad SAW bersabda: Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-
Nya, setiap orang yang telah mendengar risalahku, baik ia Yahudi atau Nasrani, kemudian ia
mati tanpa iman dengan risalahku itu, maka ia pasti masuk neraka. (HR.Muslim).

2.2 Proses Terbentuknya Keimanan dan Perintah Beriman

Anda mungkin juga menyukai