2 ISSN 1858-4330
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui manfaat limbah kulit kacang tanah dan dosis yang
tepat untuk meningkatkan produksi tanaman kacang tanah. Penelitian dilaksanakan dari
April sampai Juni Tahun 2011 yang dilaksanakan di Desa Tompo Bulu Kecamatan Balocci
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Penelitian disusun menurut rancangan acak
kelompok dengan 4 perlakuan dengan tiga ulangan, yaitu: P0 (tanpa perlakuan), P1 (5 ton
ha-1), P2 (10 ton ha-1), dan P3 (15 ton ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
10 ton ha-1 memberikan rata-rata tinggi tanaman terbaik (41,8 cm), rata-rata jumlah cabang
terbanyak (11 cabang), rata-rata berat basah paling berat (2.158 kg ha-1), dan rata-rata berat
kering paling berat (1916,5 kg ha-1) dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Kata kunci: Kulit kacang tanah, pupuk organik, kacang tanah
ABSTRACT
Research aims to knowing the benefit of waste peanut shell and appropriate dosage to
increasing production of peanut. Research executed from April until June 2011 in Tompo
Village, District of Balocci, Pangkep Regency. Research was arranged in randomised
block design by 4 treatment with three times replication, that is: P0 (without treatment), P1
(5 tonnes ha-1), P2 (10 tonnes ha-1), and P3 (15 tonnes ha-1). Result of the research
indicated that the treatment 10 tonnes ha-1 give the best mean of hight plant (41,8 cm), the
most of mean of number branchs (11 branchs), the most of mean wet heavy (2.158 kg
ha-1), and the most of mean dry heavy (1916,5 kg ha-1) compared to other treatment.
Kata kunci: Peanut shell, organic fertilizer, peanut (Arachis Hypogea L.)
69
Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 ISSN 1858-4330
sudah tergantung pada pupuk anorganik negatif terhadap lingkungan yang terjadi
dalam setiap aktivitas budidaya tanaman- akibat penerapan teknologi intensifikasi
nya. Tanaman tanpa pupuk anorganik ber- dengan menggunakan pupuk kimia yang
arti kegagalan memperoleh produksi yang berlebihan. Untuk dapat mengembangkan
memadai pada periode tanam tersebut. pertanian organik secara murni, maka de-
ngan penyuluhan pertanian sebagai solusi
Bila dilihat dari hasil panen memang ha-
untuk mengubah sikap dan presepsi ma-
rus diakui bahwa pertanian tradisional (or-
syarakat terhadap pertanian organik yang
ganik) tidak mampu mengimbangi perta-
dianggap sebagai sistem pertanian tradi-
nian konvensional yang memakai pupuk
sional dengan mengurangi secara perla-
anorganik. Namun model pertanian ini
han-lahan (pupuk buatan) sehingga ling-
memiliki dampak yang sangat berbahaya
kungan yang sehat, dengan cara memper-
bagi kelangsungan hidup manusia, tidak
baiki penggunaan Sumberdaya Alam
hanya pada kerusakan lingkungan, pence-
(SDA) dengan memanfaatkan limbah pe-
maran air tanah dan air permukaan oleh
ternakan (Sutanto, 2006).
bahan kimia pertanian, namun juga mem-
bahayakan kesehatan manusia dan hewan Pemanfaatan potensi Sumber Daya Alami
(Sutanto, 2006). (SDA) tersebut dapat ditempuh melalui
perbaikan pola pemanfaatan lahan yang
Dampak lain dari sistem pertanian intensif
lebih akrab lingkungan melalui sistem
dan penggunaan input bahan kimia yang
budidaya tanaman dengan pola pemanfa-
terus menerus menyebabkan kerusakan si-
atan secara maksimal dengan bahan-bahan
fat fisik tanah, meningkatkan daya tahan
organik dalam sistem pengolahan secara
(imunitas) patogen terhadap bahan kimia
tepat dan terpadu. Hal ini akan membawa
tertentu serta berbagai masalah pencemar-
sistem pertanian kembali ke alam dengan
an lingkungan. Untuk itu sistem pertanian
dukungan teknologi yang lebih tepat guna
Revolusi Hijau perlu dievaluasi, bilamana
dan akrab lingkungan atau dikenal dengan
dalam peningkatan produksi pertanian ter-
istilah back to the nature with technologi.
sebut selalu menggunakan pupuk anorga-
nik dengan dosis tinggi, perlu disesuaikan Menyadari akan hal tersebut maka diupa-
secara bertahap menjadi sistem pertanian yakan pemanfaatan limbah kulit kacang
organik yang selalu mengacu pada keles- tanah sebagai pupuk organik untuk mene-
tarian sumberdaya alam pertanian dan ke- kan penggunaan pupuk kimia. Walaupun
sehatan yang menggunakan bioteknologi hasilnya cukup menggembirakan, namun
(Anonim, 2003). sampai saat ini penggunaan bahan organik
tersebut masih belum berjalan sebagaima-
Tujuan dari sistem pertanian organik ada-
na mestinya. Kandungan hara bahan orga-
lah menghasilkan bahan pangan dengan
nik yang rendah dibarengi dengan kondisi
kualitas nutrisi tinggi serta jumlah yang
kesuburan tanah yang semakin kritis,
cukup. Dengan bertani secara organik, in-
mengharuskan penggunaan bahan organik
teraksi sistem dan daur alamiah yang men-
dalam jumlah besar untuk memenuhi ke-
dukung semua bentuk kehidupan terjadi
butuhan hara bagi tanaman. Kondisi ini
secara efektif, hingga dapat membatasi
merupakan kendala yang sangat berat di-
terjadinya semua bentuk pencemaran ling-
rasakan petani dengan segala keterbatasan
kungan yang mungkin dihasilkan oleh ke-
dalam usahataninya.
giatan pertanian.
Kacang tanah merupakan salah satu ta-
Pertanian organik sebagai bagian dari per-
naman palawija yang mempunyai banyak
tanian akrab lingkungan perlu dimasyara-
kegunaan yaitu sebagai bahan makanan,
katkan, sejalan makin banyaknya dampak
bahan baku industri dan pakan ternak.
70
Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 ISSN 1858-4330
Sebagai bahan makanan Kacang tanah makan. Bahan yang digunakan antara lain
merupakan peranan penting sumber utama kotoran sapi kering, kulit kacang tanah,
protein dan lemak nabati, Kacang tanah dedak, gula pasir, molases, EM-4, air dan
sangat bermanfaat untuk perbaikan gizi benih kacang tanah.
keluarga (Majalah Agribisnis Indonesia Adapun pelaksanaan penelitian adalah se-
Vol 37). bagai berikut:
Kacang tanah (Arachis hypogeal L.) baru
dimanfaatkan bijinya saja, sedangkan pe- Pengolahan Tanah
manfaatan kulit baru dilakukan sebagai
Tanaman kacang tanah menghendaki
makanan ternak. Kulit kacang tanah di-
struktur tanah yang gembur, tanah harus
tengarai memiliki zat penting seperti yang
dicangkul sedalam 2530 cm setelah itu
terkandung dalam bijinya, termasuk zat
baru tanah dihaluskan, diratakan lalu di-
antioksidan. Salah satu cara yang dapat
biarkan sekitar selama satu minggu
dilakukan bagi pemanfaatan limbah yang
melimpah ini adalah dengan mengolahnya
Pembuatan petak percobaan
menjadi pupuk organik.
Setelah dibiarkan satu minggu baru dibuat
Berdasarkan hasil analisis Laboratorium
petak percobaan dengan ukuran masing-
Tanah Unhas (2011), limbah kulit kacang
masing 1 x 2 m, jumlah perlakuan se-
tanah mengandung beberapa unsur hara,
banyak 4 petak percobaan yang diulang
yaitu N 2,64%, P2O5 3,56%, K2O 1,67%
sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 12
dan C Organik 4,93 dengan pH 6,95.
petak percobaan.
Potensi Kacang tanah di Kabupaten Pang-
kep mempunyai luas lahan tanam 150 ha, Perlakuan dan Rancangan Percobaan
dengan hasil produksi 135.000 ton (BPS
Adapun perlakuan yang dicobakan adalah:
2010). Dari produksi yang ada hampir
Po (tanpa perlakuan), P1 (5 ton ha-1), P2
semua belum ada yang memanfaatkan
(10 ton ha-1), dan P3 (15 ton ha-1). Pene-
limbah kulit kacang tanah untuk dijadikan
litian disusun dengan menggunakan ran-
pupuk organik.
cangan acak kelompok.
Sehubungan dengan uraian di atas, mka
perlu diadakan penelitian pemanfaatan Penanaman
kulit kacang tanah sebagai pupuk organik
Setelah aplikasi pupuk organik selama
pada kacang tanah (Arachis Hipogea L).
satu minggu maka dilakukan penaman de-
Penelitian bertujuan untuk mengetahui
nga cara tunggal sebanyak satu biji per
manfaat limbah kulit kacang tanah dan
lubang dengan jarak 30 x 15 cm sehingga
dosis yang tepat untuk meningkatkan
didapat populasi 45 pohon per petak per
produksi tanaman kacang tanah.
cobaan.
Pemeliharaan
BAHAN DAN METODE
a) Penyulaman
Penelitian dilaksanakan dari April sampai
Juni Tahun 2011 yang dilaksanakan di Benih yang akan ditanam akan tumbuh
Desa Tompo Bulu Kecamatan Balocci setelah 37 hari. Apabila dalam waktu
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. tersebut ada benih yang tidak tumbuh,
maka harus segera dilakukan penyulaman.
Alat yang digunakan terdiri dari timbang- Benih yang digunakan untuk menyulam
an, termometer, cangkul, sekop, ember,
karung goni, gelas ukur, gembor, sendok
71
Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 ISSN 1858-4330
diperlukan sama dengan benih untuk kurang lebih 34 bulan dan umur panjang
penanaman (Vyan, 2009). kurang lebih 56 bulan. Adapun ciri-ciri
kacang tanah sudah siap dipanen antara
b) Pengairan lain: batang mulai mengeras, daun mengu-
ning, polong sudah berisi penuh dan keras,
Kebutuhan air untuk pertumbuhan kacang
warna polong coklat kehitam-hitaman.
tanah pada lahan kering sangat tergantung
pada curah hujan yang turun selama per-
tumbuhan. Untuk mengurangi tingkat ke- Pengamatan dan Pengukuran Para-
gagalan yang tinggi, diupayakan waktu meter
penanaman dilakukan secepat mungkin Pengamatan dilakukan untuk mengetahui
setelah penanaman pertama dipanen atau pertumbuhan dan produksi tanaman ka-
diatur agar waktu penanaman pertama cang tanah dengan pengukuran :
memakai varietas berumur pendek. Seba- a. Tinggi tanaman, pengukuran tinggi
gai contoh, jagung ditanam pada awal tanaman mulai berumur 2 minggu se-
Oktober dan panen pada akhir Februari telah tanaman dengan cara mengukur
sehingga kacang tanah masih mendapat tinggi tanaman dari permukaan tanah
curahan hujan yang cukup (Adisarwanto, sampai pucuk tertinggi setiap 2
2004). minggu.
b. Jumlah cabang dilakukan dengan
c) Penyiangan dan Pembumbunan menghitung semua cabang yang
tumbuh setiap 2 minggu.
Penyiangan dimaksudkan untuk mengen-
c. Menghitung berat basah setiap sampel
dalikan gulma (tanaman pengganggu)
pada perlakuan
yang tumbuh di sekitar tanaman. Pengen-
d. Menghitung berat kering setiap sampel
dalian gulma dapat dilakukan dengan cara
pada perlakuan
mekanis dan cara kimia. Penyiangan per-
tama dilakukan pada umur 57 hari ber-
Analisis Data
samaan dengan penyulaman. Penyiangan
kedua dilakukan pada umur 34 minggu Data dianalisis dengan menggunakan ana-
bersamaan dengan penggemburan tanah. lisis varians, jika ada pengaruh yang
Penyiangan ketiga dilakukan pada umur nyata, maka dilakukan uji lanjutan ber-
56 minggu yaitu pada saat bunga sudah ganda Duncan untuk melihat perbedaan
keluar. Bersamaan dengan penyiangan da- antar perlakuan.
pat dilakukan penggemburan tanah di
antara barisan terutama pada saat tanaman
berbunga. Pada saat bunga berumur 46 HASIL DAN PEMBAHASAN
hari sebaiknya tidak dilakukan penyiangan
Hasil
karena dapat merusak bunga.
Tinggi Tanaman
Pembumbunan dilakukan dengan cara me-
ngumpulkan tanah ke daerah barisan ta-
naman sehingga membentuk gundukan Hasil pengukuran rata-rata tinggi tanaman
yang memanjang sepanjang barisan ta- pada umur dua minggu sampai sepuluh
naman (Vyan RH., 2009). minggu setelah tanam dapat dilihat pada
Gambar 1.
d) Panen Dari hasil analisis diagram di atas me-
Umur panen tanaman kacang tanah ter- nunjukkan bahwa pada pengukuran ming-
gantung dari jenisnya yaitu umur pendek gu pertama tidak terjadi perbedaan tinggi
tanaman antara perlakuan itu berarti benih
72
Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 ISSN 1858-4330
yang digunakan pertumbuhannya sera- ngan jelas penggunaan pupuk limbah ka-
gam. Pengukuran kedua sudah mulai me- cang tanah dengan dosis 10 ton ha-1 sangat
nunjukkan sedikit perbedaan, pengukuran berpengaruh nyata terhadap tinggi tanam-
ketiga perlakuan p0, p1 dan p3 tidak an yang diikuti dengan dosis 15 ton ha-1
terlalu jauh berbeda hanya perlakuan p2 selanjutnya dengan dosis 5 ton ha-1. Rata-
yang berbeda nyata begitupula dengan rata tinggi tanaman P2 yaitu 41,8 cm,
pengukuran keempat, pada pengukuran 10 diikuti p3 yaitu 35 cm, p1 yaitu 28,2 cm
minggu setelah tanam maka terlihat de- dan p0 yaitu 21,4 cm.
Minggu Pengukuran
21 2 63 4 10 5
4 8
60.00 2
50.00
Mean Tinggi Tanaman
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3
perlakuan
Gambar 1. Grafik rata-rata tinggi tanaman kacang tanah pada umur 2 MST sampai dengan
10 MST
73
Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 ISSN 1858-4330
Minggu Pengukuran
21 2
4 63 84 5
10
20.00
15.00
Mean Jumlah Cabang
10.00
5.00
0.00
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3
perlakuan
Gambar 2. Grafik rata rata jumlah cabang tanaman kacang tanah umur 2 MST sampai
dengan 10 MST
74
Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 ISSN 1858-4330
atau 1966, 5 kg ha-1, P1 dengan rata-rata perlakuan, rata-rata berat basah 353 gram
barat basah 383,3 gram atau 1916,5 kg atau 1765 kg ha-1.
ha-1 dan yang terakhir P0 dengan tanpa
kelompok
1 2 3
500.00
400.00
Mean Berat Basah
300.00
200.00
100.00
0.00
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3
Perlakuan
75
Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 ISSN 1858-4330
kelompok
1 2 3
400.00
300.00
Mean Berat Kering
200.00
100.00
0.00
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3
Perlakuan
76
Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 ISSN 1858-4330
77
Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 ISSN 1858-4330
Vyan, RH. 2009. Manfaat dan dampak Setiawan, A. I., 2005. Memanfaatkan
kacang tanah. [diakses 4 April 2011 Kotoran Ternak. Penebar Swadaya.
pada situs http://vyanrhwordpress Jakarta.
.com]. Sutanto, R, 2006. Penerapan Pertanian
Hakim, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Organik Pemasyarakatan dan
Universitas Lampung, Yogyakarta. Pengembangannya. Kanisius.
Yogyakarta.
78