Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelabuhan perikanan sebagai pusat kegiatan perikanan dituntut untuk memberikan
kualitas pelayanan yang prima karena menjadi harapan seluruh masyarakat
perikanan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 tahun 2006, Pasal
1 ayat 2 menyatakan bahwa Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar,
berlabuh dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang perikanan. Sesuai dengan hal tersebut Permen No. Per : 06/MEN/2007
pasal 2 dan 3 menyebutkan Pelabuhan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi
produksi dan pemasaran hasil perikanan di wilayahnya, pengawasan pemanfaatan sumber daya
ikan untuk pelestariannya dan kelancaran kegiatan kapal perikanan serta pelayanan
kesyahbandaran di pelabuhan perikanan.
Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta merupakan Unit Pelaksana
Teknis Departemen Kelautan dan Perikanan yang berada di bawah dan bertangggung jawab
kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta (PPSJ)
diresmikan pada tanggal 17 Juli 1984, semula PPSJ berbentuk Project Management Unit (PMU)
seiring dengan berkembangnya kebutuhan pemakai jasa khususnya dibidang perikanan, maka
pada tahun 1990 dibentuk Perum Prasarana Perikanan Samudera yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dengan mengusahakan fasilitas
fasilitas pelabuhan perikanan yang bersifat komersial, sedangkan UPT Pelabuhan Perikanan
Samudera Jakarta mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan tugas tugas
umum Pemerintahan di Pelabuhan Perikanan. Sesuai dengan SK Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor KEP.04/MEN/2004 tentang Perubahan Nama PPS Jakarta Menjadi Pelabuhan Perikanan
Samudera Nizam Zachman Jakarta, maka sampai sekarang nama Pelabuhan Perikanan Samudera
Jakarta (PPSJ) berubah menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta
(PPSNZJ).
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui rona awal dan rona akhir
dalam pembangunan Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman Jakarta
1.3 Saran
BAB II
RONA AWAL LINGKUNGAN
2.1 Gambaran Umum
Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta merupakan Unit Pelaksana
Teknis Departemen Kelautan dan Perikanan yang bertangggung jawab kepada Direktorat
Jenderal Perikanan Tangkap. Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta (PPSJ) diresmikan pada
tanggal 17 Juli 1984, semula PPSJ berbentuk Project Management Unit (PMU) seiring dengan
berkembangnya kebutuhan pemakai jasa khususnya dibidang perikanan, maka pada tahun 1990
dibentuk Perum Prasarana Perikanan Samudera yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dengan mengusahakan fasilitas fasilitas
pelabuhan perikanan yang bersifat komersial, sedangkan UPT Pelabuhan Perikanan Samudera
Jakarta mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan tugas tugas umum
Pemerintahan di Pelabuhan Perikanan. Sesuai dengan SK Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor KEP.04/MEN/2004 tentang Perubahan Nama PPS Jakarta Menjadi Pelabuhan Perikanan
Samudera Nizam Zachman Jakarta, maka sampai sekarang nama Pelabuhan Perikanan Samudera
Jakarta (PPSJ) berubah menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta
(PPSNZJ).
Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) sebagai salah satu
pelabuhan tipe A (Samudera) yaitu pelabuhan terbesar Indonesia, memiliki fasilitas pelabuhan
yang memadai terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang, selain itu
terdapat berbagai macam industri modern. Sebagai pelabuhan terbesar dengan kompleksitas
aktifitas yang ada dapat mempengeruhi kualitas lingkungan pelabuhan. Hal ini juga di pertegas
oleh Amsyari (1995) bahwa aktifitas manusia dan pengembangan teknologi akan menimbulkan
akumulasi bahan pencemaran dan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
2.2 Lingkup Rencana Usaha atau Kegiatan yang Akan Ditelaah dan Alternative
Rencana Usaha atau Kegiatan
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif
terhadap pengelolaan lingkungan PPSNZJ. Pengelolaan lingkungan pelabuhan ini akan
dibandingkan dengan konsep Eco Port yaitu berupa perbandingan kesesuaian pelaksanaan
konsep Eco Port pada PPSNZJ. Konsep pelaksanaan Eco Port yang dibandingkan adalah:
memiliki dokumen pengelolaan lingkungan dan menerapkannya dalam pengelolaan pelabuhan,
memiliki fasilitas penangganan limbah, pemantauan lingkungan ekologi, sosial dan ekonomi
dalam pengelolaan pelabuhan, memperhatikan sanitasi dan higienis Tempat Pelelangan Ikan.
2.3 Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal
Aspek Lingkungan
- Dapat menimbulkan pencemeran pada perairan sekitar pelabuhan yang berasal dari pipa
penyaluran air limbah unit pengolahan limbah yang mengalami kebocoran. Air tersebut
mengalir langsung ke drainase yang kemudian mengalir ke kolam pelabuhan dan
menimbulkan bau yang tidak sedap.
- Ruang terbuka hijau di sekitar pelabuhan berkurang
- Kegiatan di pelabuhan sebagian besar tidak sesuai dengan eco port
Aspek Ekonomi
- Pertumbuhan produksi ikan di PPSNZJ mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai
tahun 2011 dan juga dapat meningkatkan hasil produksi ekspor.
BAB III
RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan didalam pembuatan AMDAL terdiri dari, prakontruksi, kontruksi, dan
pasca kontruksi.
Prakontruksi :
Dalam Laporan Tahunan 2004 PPS Nizam Zachman Jakarta, disebutkan bahwa
tujuan pembangunan PPS Nizam Zachman, antara lain :
1. Meningkatkan kemampuan armada perikanan samudera.
2. Meningkatkan ekspor hasil-hasil perikanan untuk menambah devisa negara dari
sektor non migas.
3. Menyediakan lahan untuk kegiatan industri perikanan dalam rangka meningkatkan
nilai tambah produksi perikanan.
4. Menciptakan lapangan kerja.
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya sekitar PPS Nizam Zachman
melalui pertumbuhan usaha perekonomian seperti pertokoan, perbekalan dan lainnya.
6. Meningkatkan pengawasan, keamanan, ketertiban dan kebersihan di kawasan
pelabuhan.
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2005-2009 dan Perencanaan Kinerja
(Renja) Tahun 2005 PPS Nizam Zachman Jakarta, telah dirumuskan program sebagai
berikut :
Program Jangka Pendek (1 tahun):
1. Optimalisasi fasilitas bongkar muat ikan dan pemasaran ikan.
2. Peningkatan usaha penangkapan ikan.
3. Optimalisasi pemanfaatan lahan kawasan industri.
4. Melaksanakan kegiatan kebersihan, ketertiban dan keamanan secara terpadu.
5. Memfasilitas pengenalan PPS Nizam Zachman dan produk hasil perikanan kepada
masyarakat perikanan.
6. Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Perikanan terkait tentang :
7. Mutu hasil perikanan mulai pra penangkapan sampai pasca penangkapan.
8. Sanitasi dan higienitas industri perikanan
9. Melaksanakan pengumpulan data di semua sektor kegiatan pelabuhan.
10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM.
11. Meningkatkan sarana/fasilitas penunjang pengumpulan data.
12. Pengembangan sistem sarana pengawasan serta penanggulangan IUU Fishing.
13. Pengembangan SISWASMAS.
14. Penerapan peraturan dan penegakkan hukum.
15. Mengikut sertakan dan memberi kesempatan dalam kursus dan pelatihan serta
melanjutkan pendidikan.
16. Menyusun perencanaan di bidang kepegawaian.
17. Menyelenggarakan administrasi umum
18. Pembangunan dan pengadaan sarana/fasilitas yang mendukung K-3 dan jasa
pelabuhan.
19. Rehabilitasi dan perawatan sarana/fasilitas yang mendukung K-3 dan jasa pelabuhan.
20. Melaksanakan koordinasi dengan bagian/bidang lain dalam merencanakan
peningkatan PNBP dan efisiensi alokasi anggaran.
21. Melaksanakan penyusunan pelaporan.
Program Jangka Menengah (2 - 4 tahun):
1. Meningkatkan dan melengkapi sarana/prasarana baik dasar, fungsional maupun
penunjang untuk mendukung kegiatan operasional pelabuhan. Sarana/prasarana
meliputi zonasi peruntukan lahan dalam rangka mendukung teknologi pasca panen,
mengganti fasilitas yang sudah usang dengan pembangunan baru, dll.
2. Menentukan wilayah keamanan dan ketertiban yang maksudnya adalah menentukan
daerah-daerah tertutup dan daerah terbuka.
3. Menentukan kriteria daerah tertutup dan daerah terbuka.
4. Membentuk satuan keamanan yang mengamankan/menjaga daerah- daerah tersebut.
Program Jangka Panjang (5 tahun):
1. Program kredit perikanan untuk pengembangan sektor swasta.
2. Program terpadu untuk penyempurnaan pemasaran ikan dan kualitas ikan.
3. Program terpadu untuk pembentukan jaringan sistem informasi kelautan dan
perikanan.
4. Rencana induk untuk program pengembangan pelabuhan perikanan skala nasional.
5. Penilaian dan evaluasi terhadap fungsi dan peranan pelabuhan perikanan.
BAB IV
PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK
BAB V
RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai