Oleh
FAKULTAS FARMASI
2
2017
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas selesainya makalah yang berjudul "Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Pendidikan". Atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih. Kami harapkan dengan
dibuatnya makalah ini dapat menambah ilmu para mahasiswa dan
dapat menumbuhkan minat membaca di bidang pendidikan.
Maksud dibuatnya makalah ini agar menjadi suatu tolak ukur antara
gerakan, konsep dan teori terkait dengan pembaharuan dibidang
pendidikan. Salah satu tujuan dibuatnya makalah ini untuk
memenuhi tugas membuat dan mempresentasikan pada mata
kuliah Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
pada periode Semester IV Fakultas Farmasi.
(Penulis)
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................2
BAB I..............................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................3
A.Latar Belakang...............
..3
B. Rumusan Masalah..............................................................3
C. Tujuan...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................5
Kesimpulan..............................................................................19
2
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah 1 Abad Muhammadiyah berdiri dan berkiprah di tanah air.
Banyak yang telah dicapai dan telah didedikasikan untuk negeri
ini. Muhammadiyah didirikan oleh seorang kyai alim, cerdasa dan
berjiwa pembaharu, yaitu Kyai Ahmad Dahlan atau Muhammad
Darwis dari kota Kauman Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330
H atau bertepatan dengan 18 November 912 M. Pembaharuan yang
terjadi di Muhammadiyah memang tidak terlepas dari sumbangan
dari Kyai besar Ahmad Dahlan. Beliau juga di kenal sebagai perintis
pendidikan modern yang memadukan pelajaran agama dan umum
dengan mengintegrasikan iman dan kemajuan, sehingga
menghasilkan sosok generasi muslim terpelajar yang mampu hidup
di zaman modern tanpa terpecah kepribadiannya.
3
Sekolah Menengah Atas; 396 Sekolah Menengah Kejuruan; 7
Muallimin/Muallimat; 101 Pondok Pesantren; serta 3 Sekolah
Menengah Farmasi. Dalam bidang pendidikan tinggi, sampai tahun
2010, Muhammadiyah memiliki 40 Universitas, 93 Sekolah Tinggi,
32 Akademi, serta 7 Politeknik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan
setelah 1 abad Muhammadiyah berdiri?
2. Bagaimana konsep dasar pendidikan Muhammadiyah?
3. Apa saja tantangan yang dihadapi Muhammadiyah dalam
bidnag pendidikan?
4. Solusi apa saja yang bisa dilakukan Muhammadiyah dalam
menjawab tantangan dimasa mendatang?
5. Apa saja rumusan program pengembangan Muhammadiyah
khususnya dalam bidang pendidikan, Iptek dan Litbang?
C. Tujuan
Berdasar pada rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak
dicapai adalah :
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
peduli dengan nasib ank-anak disekitar akuman yang tidak pernah
mengenyam pendidikan. Dengan kecerdasannya maka lambat laun
ia mampu merintis sistem pendidikan modern yang
mengkombinasikan ilmu pengetahuan umum dan agama. Hingga
setelah ia mendirikan organisasi Muhammadiyah yang bergerak
dibidang Sosial, pendidikan dan kesehatan. Ia kemudian mendirikan
sekolah madrasah ibtidaiyah diniyah yang pertama di Kauman.
Semangat untuk terus mngembangkan dan memajukan pendidikan
di Indonesia ini kemudian diteruskan oleh para kader
Muhammadiyah dengan terus mendirikan lembaga pendidikan yang
berkualitas dan memiliki infrastruktur yang bagus dan memadai.
Sehingga Muhammadiyah ikut membantu pemerintah dalam rangka
mencapai masyarakat yang berpendidikan yang bebas dari
kemiskinan.
1. Tujuan Pendidikan
7
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup
manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi
hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat
mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat
(lihat S. Al-Dzariat:56; S. ali Imran: 102).
8
undang Dasar 1945. Dengan demikian pendidikan perlu
menentukan tujuan yang ingin dicapai, sehingga mudah
diarahkan dan dievaluasi sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
9
Pengertian tersebut tidak berbeda jauh dengan
pengertian Pendidik menurut Muhammadiyah yaitu,
Pendidik/guru adalah setiap orang yang merasa bertanggung
jawab atas perkembangan anak didik dan mempunyai
tanggungjawab menunaikan amanat Vertikal (Alloh) dan
horizontal (kemanusiaan).
10
orang dewasa, paling tidak, karena ada dua aspek, yaitu aspek
pedagogis dan sosiologis.
11
Kurikulum yang digunakan di Muhammadiyah merupakan
kurikulum gabungan antara kurikulum pelajaran pesantren
dengan kurikulum modern dengan mempelajari ilmu-ilmu dalam
bidang umum. Adapun materi yang disajikan di Pendidikan
Muhammadiyah harus menyentuh berbagai aspek yaitu:
1) Aqidah akhlak
2) Hablumminallah.
3) Hablumminannas.
4) Bahasa dan Tarikh
5. Metode
12
Adapun Metode yang digunakan di Muhammadiyah yaitu
Metode ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas,
metode kerja kelompok, demonstrasi, latihan, sosiodrama,
metode karya wisata/belajar di alam.
13
pendidikan terutama menyangkut output pendidikan. Seperti
diketahui, di era globalisasi dewasa ini telah terjadi pergeseran
paradigma tentang keunggulan suatu Negara, dari keunggulan
komparatif (Comperative adventage) kepada keunggulan
kompetitif (competitive advantage).
14
yang demikian tentu bukan guru sembarang guru. Ia pasti
memiliki profesionalisme yang tinggi, sehingga bisa di ditiru
15
paradigma pembelajaran tradisional ke paradigma
pembelajaran baru. Suyanto menggambarkan paradigma
pembelajaran sebagai berpusat pada guru, menggunakan
media tunggal, berlangsung secara terisolasi, interaksi guru-
murid berupa pemberian informasi dan pengajaran berbasis
factual atau pengetahuan.
16
internet. Nah dari sinilah nampak jelas bahwa pengaruh
teknologi dan informasi memiliki dampak positif dan negatif
17
disimpulkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang begitu cepat telah memberikan dampak-dampak bagi
kehidupan kita, baik itu dampak positif maupun dampak
negatif. Dampak tersebut menyebabkan bangsa Indonesia
melakukan banyak penyimpangan. Di dalam pendidikan,
kemuhammadiyahan adalah salah satu upaya yang diperlukan.
Kemuhammadiyahan berperan aktif untuk mengelola dan
memanage dampak-dampak buruk yang disebabkan oleh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi minimalisir.
18
pengelolaan, dilakukan dengan penyegaran dan perubahan
orientasi yang meliputi :
19
dialami peserta didiknya. Dengan adanya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat maka budaya
asing akan dengan mudahnya masuk ke dalam kebudayaan
Indonesia.
20
E. Program Pengembangan Muhammadiyah dalam Bidang
Pendidikan, Iptek dan Litbang
Dalam rangka menjawab kritikan dan untuk
mengembangkan Pendidikan, Iptek dan Litbang maka
Muhammadiyah menetapkan Program Kerja dalam bidang
Pendidikan yang tertuang dalam Tanfidz Keputusan Muktamar
Satu Abad Muhammadiyah yang isinya sebagai berikut :
1. Visi Pengembangan
2. Program Pengembangan
21
untuk memperoleh pendidikan yang bermakna bagi diri,
keluarga dan masyarakat.
d. Mengembangkan model-model pendidikan Al Islam dan
Kemuhammadiyahan diseluruh jenjang pendidikan yang
memberikan pencerahan paham islam dan komitmen gerakan
Muhammadiyah yang berkemajuan.
e. Mengembangkan kualitas kepemimpinan, tatakelola termasuk
tatakelola keuangan, peraturan-peraturan yang terpadu dan
standar, pemanfaatan IT, penjaminan mutu dan berbagai
aspek penting lainnya yang mendukung pengembangan
keunggulan pendidikan Muhammadiyah ditingkat perguruan
tinggi maupun dasar dan menengah.
22
pengembangan, modernisasi dan yang semakna dengannya.
Dalam arti pemurnian, tajdid dimaksudkan sebagai
pemeliharaan matan ajaran Islam yang berdasarkan dan
bersumber pada Al Quran dan As Sunnah As Shahihah.
Dalam arti peningkatan, pengembangan, modernisasi dan
yang semakna dengannya, tajdid dimaksudkan sebagai
penafsiran, pengamalan dan perwujudan ajaran Islam dengan
tetap berpegang teguh kepada Al Quran dan As Sunnah.
Untuk melaksanakan tajdid diperlukan aktualisasi akal pikiran
yang cerdas dan fitri, serta akal budi yang bersih yang dijiwai
oleh ajaran Islam. Jadi gerakan tajdid adalah suatu gerakan
untuk menjaga dan memelihara matan ajaran Islam yang
berdasarkan dan bersumber kepada Al Quran dan As Sunnah.
23
Kata modernisasi dan reformasi bila ditinjau dari segi
istilah memiliki arti yang sama. Kedua istilah tersebut
mempunyai maksud dan tujuan untuk memelihara matan
ajaran Islam yang berdasarkan dan bersumber kepada Al
Quran dan As Sunnah. Modernisasi bermakna suatu usaha
pembaharuan yang bersifat peningkatan diri untuk selalu
berpegang teguh kepada tali agama Allah sedangkan
reformasi bermakna sebuah tindakan memperbaharui suatu
keadaan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
24
Perlu diketahui bahwa istilah takhayul, bidah, khurafat
dan syirik merupakan perbuatan-perbuatan yang bisa
melemahkan iman. Berikut penjelasan dari masing-masing
istilah di atas.
25
Usaha pembaharuan Islam yang dilakukan
Muhammadiyah tentunya untuk mewujudkan sebuah
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sesungguhnya
telah banyak contoh-contoh pembaharuan Islam yang
dilakukan oleh Muhammadiyah. Dibawah ini merupakan
beberapa contoh pembaharuan yang dilakukan oleh
Muhammadiyah :
26
dakwahnya dengan menanamkan khazanah pengetahuan
melalui jalur pendidikan.
27
4. Memiliki akhlaq yang mulia
5. Berpengetahuan luas serta memiliki kecakapan, dan
6. Berguna bagi masyarakat, bangsa dan agama
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka setiap lembaga
pendidikan Muhammadiyah diwajibkan memasukkan mata
pelajaran Al-Islam / Kemuhammadiyahan (AIK) sebagai bagian
integral dari kurikulum dengan harapan dapat mempengaruhi
karakter para peserta didik baik selama proses pendidikan
berlangsung terlebih setelah mereka lulus.
28
sepanjang umur Muhammadiyah. Jika diukur dari berdirinya
Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (1 Desember 1911)
Pendidikan Muhammadiyah berumur lebih tua ketimbang
organisasinya (Adaby Darban,2000 : 13). Sekolah tersebut
merupakan rintisan lanjutan dari sekolah (kegiatan Kyai dalam
menjelaskan ajaran Islam) yang dikembangkan Kyai Dahlan
secara informal dalam pelajaran yang mengandung ilmu agama
Islam dan pengetahuan umum di beranda rumahnya. Lembaga
pendidikan tersebut sejatinya sekolah Muhammadiyah, yakni
sekolah agama yang tidak diselenggarakan di surau seperti pada
umumnya kegiatan umat Islam pada waktu itu, tetapi bertempat
tinggal di dalam sebuah gedung milik ayah KH Dahlan, dengan
menggunakan meja dan papan tulis, yang mengajarkan agama
dengan cara baru, juga diajarkan ilmu-ilmu umum (Djarnawi
Hadikusuma,t.t : 64).
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tantangan yang dihadapi Muhammadiyah diantaranya
adalah Masalah Kualitas Pendidikan, Permasalahan
Profesionalisme Guru, Masalah kebudayaan (alkulturasi),
Permasalahan Strategi Pembelajaran, Masalah Kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Tantangan era globalisasi terhadap
pendidikan agama Islam di antaranya, krisis moral, Dampak
negatif dari era globalisasi adalah krisis kepribadian.
30
dapat bersaing dengan lembaga pendidikan swasta lainnya dan
mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
31