Anda di halaman 1dari 6

Nama : Stefanny C.

Dotulung
Kelas : IIIC
NIM : 13-012-063

Pengertian Tanah
1. Kumpulan (agregat) butiran mineral alami yg bisa dipisahkan oleh suatu cara mekanik bila
agregat tersebut diaduk dalam air.

2. Kumpulan mineral, bahan organic dan endapan2 yang relative lepas (loose), yang terletak diatas
batuan dasar (bad rock).

Proses pembentukan tanah secara fisik yang mengubah batuan menjadi partikel yang lebih kecil
disebabkan pengaruh erosi, angin, air, es, manusia, cuaca / suhu. Partikelnya berbentuk bulat,
bergerigi. Pembentukan tanah secara kimia terjadi oleh pengaruh oksigen, karbondioksida, air
(mengandung asam / alkali).
Jenis-jenis tanah untuk klasifikasi tanah dilapangan

1. Pasir dan kerikil

yaitu agregat tak berkohesi yang tersusun dari vregmin2 sub anguler / angular. Partrikel berukuran
sampai 1/8 inci dinamakan pasir dan yg berukuran 1/8 inci sampai 6/8 inci disebut kerikil. Fragmen
bergaris tengah lebih bwesar dari 8 inci disebut boulders (bongkah).

2. Hardpan

Yaitu tnh yg tahanan trhdp penetrasi alat pemboran besar sekali. Cirinya sebagian besar dijumpai dlm
keadaan bergradasi baik, luar biasa padat, dan mrpkan agregat partikel mineral yg kohesif.

3. Lanau anorganik (inorganic silt)

Merpkn tnh berbutir halus dengan plastisitas kecil/sama sekali tak ada. Jenis yg plastisitasnya plg kecil
bysanya mngndung butiran kuarsa sedimensi, yg kadang2 disebut: tepung batuan (rockfluor),sdgkn
yg sgt plastis mngndung prtikel berwujud serpihan & dikenal sbg Lanau plastis.

4. Lanau organic

Mrpkan tnh agak plastis, berbutir halus dgn campuran prtkel2 bhn organic trpsah secara halus. Warna
tnh bervariasi dari abu2 terang ke abu2 sgt gelap, di smping itu mgkn mngndung H 2S,CO2, serta brbgai
gas lain hsl peluruhan tmbuhan yg
akan mMbrikan bau khas kpd tnh. Permeabilitas Lanau organic sgt rendah sdgkn kompresibilitasnya
sgt tinggi.

5. Lempung

Mrpkan agregat prtikel2 berukuran mikroskopik & submikroskopik yg brasal dr pembusukan kimiawi
unsur2 penyusun batuan, dan brsifat plastis dlm selang kadar air sedang sampai luas. Dalam keadaan
kering sangat keras, dan tak mudah terkelupas hanyta dengan jari tangan . permebilitas lempung
sangat rendah.

6. lempung organic

merupakan lempung yang sebagian sifat2 fifis pentingnya dipengaruhi aadanya bahan organic yang
terpisah dalam keadaan jenuh lempung organic cenderung bersifat sangat kopresibel tapi pada
keadaan kering kekuatannya sangat tinggi. Warnanya abu2 tua atau hitam, berbau menyolok.

7. Gambut (peat)

Merupakan agregat agak berserat yang berasal dari serpihan makroskopik dan mikroskopik
tumbuh2an. Warnanya coklat terang dan hitam bersifat kompresibel , sehingga tak mungkin
menopang pondasi.
Sifat2 agregat pasir & kerikil diistilahkan sbb:
- lepas (loose)
- sedang (medium)
- padat (dense)
sedangkan untuk lempung adlh:
- keras (hard)
- kaku (stiff)
- sedang (medium)
- lunak (soft)

Berdasarkan asal mulanya, tanah dapat dibedakan dalam dua kelompok :

1. sebagai hasil pelapukan atau weathering secara fisis dan kimia

2. berasal dari bahan organic

jenis tanah berdasarkan hasil pelapukan :

1. tanah residual, apabila hasil pelkapukan masih berada ditempat asalnya. Cirinya tanahnya
kaku dan stabil serta tidak meluas kedalaman yang besar untuk didaerah iklim sedang.

2. tanah angkutan, apabila hasil pelapukan telah berpindah tempat, cirinya endapan tanah
angkutan bersifat lunak dan lepas hingga kedalaman beberapa ratus meter dan dapat
menimbulkan berbagai masalah serius.

II. Klasifikasi Tanah


Dua system klasifikasi tanah yg sering digunakan, yaitu:
1. Unified Soil Classification System

2. AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials).

2.1. Sistem Klasifikasi Unified


a. tanah berbutir kasar (kerikil dan pasir), jika kurang dr 50% lolos saringan nomor 200.
b. Tanah berbutir halus(lanau dan lempung), jika lebih dr 50% lolos saringan nomer 200.
Simbol2 yg sering digunakan dalam kelompok dan subklmpok klasifikasi tnh ini adlh:
- G = kerikil (gravel)
- S = pasir (sand)
- C = lanau (silt)
- O = lanau/lempung organic (organic silt or clay)
- Pt = tnh gambut dan tnh organic tnggi (peat & highly organic soil)
- W = Gradasi baik (well-graded)
- P = gradasi buruk (poorly-graded)
- H = Plastisitas tinggi (high-plasticity)
- L = Plastisitas rendah (low- Plasticity)

Tabel 2.1.
Klasifikasi tnh berbutir halus brdsrkan USCS
Kelompok Kekuatan kering Reaksi trhdp uji Kekerasan pada bts
guncangan cair
ML Tdk ada-sgt rendah Cepat-lambat Tidak ada
CL Sedang-tinggi Tdk ada-sgt lambat Sedang
OL Sgt rendah-sedang lambat Sedikit
MH Sgt rendah-sedang Lambat-tidak ada Sedikit-sedang
CH Tinggi-sgt tinggi Tdk ada Tinggi
OH Sedang-tinggi Tdk ada-sgt rendah Sedikit-sedang

2.2. system klasifikaasi AASHTO


system klasifikasi ini berguna untuk menentukan kualitas tanah dalam perancangan timbunan jln,
subbase, dan subgrade.

III. PEMADATAN
Yaitu peristiwa bertmbahnya berat V kerimg oleh beban dinamis. Karen beba dinamis, butir2 tnh
mrapat 1 sama lain sgb akibat brkurangnya rongga udara.
Maksud pemadatan tanah adalah antara lain :
1. Mempertinggi kuat geser tanah
2. mengurangi sifat mudah mampat (kompresibilitas).
3. mengurangi permeabilitas.
4. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air dll.
Tingkat kepadatan tanah diukur dari nilai berat volume keringnya ( d). Berat volume kering tidak
berubah oleh adanya kenaikan kadar air. Dengan demikian tanah yang selesai di padatkan di
lapangan, dan kemudian berubah kadar airnya maka berat volume kering tidak berubah, sepanjang
volume total tanah tetap. Hal ini karena kepadatan/ berat volume kering dinyatakan oleh d = Ws/V,
bila berat butiran (Ws) dan volume total (V) tetap maka d juga tetap.

Tanah granuler memberikan kuat geser yg tinggi dg sdkit prbhan volume sesudah
dipadatkn.Permeabilitas tnh granuler yg tinggi dpt mnguntungkn/merugikan.
Tanah lanau yg dipadatkn akn stabil & mampu mMberikn kuat geser yg cukup sdikit
kecenderungan prubahn V. Tapi, lanau sgt sulit dipadatkn bila keadaan basah krn permeabilitasnya
rendah.
Tnh lempung yg dipadatkan dg cara yg benar akn dpt mMberikn kuat geser tinggi. Stabilitas trhdp
kembang-susut trgntung dr jnis mineral yg trkndung. Cth, lempung Montmorillonite akan Mmpunyai
kcnderungan yg lbh besar thdp prubahn V disbanding dg lempung kaolinite. Lempung padat
mMpnuyai permeabilitas yg rendah & tnh ini tdk dpt dipadatkn dg baik pd wktu sgt basah(jenuh).
Bekerja dg tnh lempung yg sgt basah akn mengalami byk kesulitan, krn pd saat dipadatkn, air sulit
mengalir ke luar drn rongga pori lempung. Air yg tdk mau klwr dr rongga pori tnh mMyebabkn butiran
sulit merapat satu sama lain saat dipadatkn.

3.1. Uji Pemadatan


Proctor (1933) tlh mengamati bahwa ada hubungan yg pasti antara kadar air & berat V kering tnh
padat. Hubungan berat V kering (d) dg berat V basah (b) & kadar air (w), dinyatkn dlm prsamaanz:
d = b
1+ w

Berat V kering setelah pmdatan bergantung pd jenis tnh, kadar air, usaha yg diberikn oleh alat
penumbuknya. Berat V kering max. dinytakn sbg berat V kering dg tnpa rongga udara/berat V kering
saat tnh mnjadi jenuh (zav), dpt dihitung dg persamaan :

zav = Gs w
1 + wGs

Karna saat tnh jenuh (S = 1) & e = wGs, maka :

zav = Gs w
1+e

By:Gartha WismaTaz
Berat V kering kering (d) stlh pemadatan pd kadar air w dg kadar udara (air content), A (A =
Va/V= Vudara/V total) dpt dihitung dg prsamaan:

d = Gs (1-A) w
1+ wGs

3.2. Faktor2 Yang Mempengaruhi Hasil Pemadatan


a. Macam Tanah
seperti distribusi ukuran butir, btk butiran, berat jenis, mcm mineral lempung yg trdpt dalam tnh
brpngaruh pd berat V max. & kadar air optimumnya.
b. Usaha Pemadatan
Energi pemadatan per satuan volume (E) dinyatakan :

E = NbNtWH
V
Di mana : Nb = jmlh pukulan per lapisan
Nt = jmlh lapisan
W = berat pukulan
H = tnggi jatuh pemukul
V = volume mould ( 9,44 x 10-4m3)
E = kJ/m3
- See more at: http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2011/03/pengertian-
tanah.html#sthash.94dsjqkd.dpuf
Kadar air

Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda, seperti tanah (yang disebut
juga kelembaban tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan sebagainya. Kadar air digunakan secara
luas dalam bidang ilmiah dan teknik dan diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai
jenuh air di mana semua pori terisi air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun gravimetrik (massa),
basis basah maupun basis kering.

Komposisi tanah berdasarkan fase: s = soil (tanah), (komponen kering); v = void (kosong atau rongga)
(pori-pori tanah yang terisi oleh air dan/atau udara); w = water (air); a = air (udara). V adalah volume
dan M adalah massa.

Kadar air volumetrik, , didefinisikan dengan:

di mana adalah volume air dan yaitu total volume yang


mencakup volume tanah, volume air, dan volume udara.

Kadar air gravimetric diekspresikan dengan massa:

di mana adalah massa air dan adalah massa curah. Massa curah dapat dianggap sebagai
massa total, kecuali pada ilmu geoteknik dan ilmu tanah di mana tanah kering oven ( )
dilambangkan dengan .

Untuk mengubah kadar air gravimetrik menjadi volumetrik, cukup kalikan kadar air gravimetrik dengan
berat jenis dari bahan.

Dalam mekanika tanah dan teknik perminyakan, istilah kejenuhan air atau derajat kejenuhan,
simbol digunakan, dan didefinisikan sebagai:
di mana adalah porositas dan adalah volume ruang kosong atau pori. Nilai dari Sw
dapat bervariasi dari 0 (sangat kering) hingga 1 (jenuh air). Dalam kenyataannya, Sw tidak pernah
menyentuh nilai 0 atau 1, karena nilai ini hanyalah idealisasi.

Kadar air normalisasi, , (disebut juga kejenuhan efektif atau ) adalah nilai tak berdimensi
yang didefinisikan oleh van Genuchten[2] sebagai:

di mana adalah kadar air volumetrik; adalah kadar air sisa, yaitu kadar air ketika gradien
menjadi nol; dan,

adalah kadar air jenuh, yang ekuivalen dengan porositas, .

Anda mungkin juga menyukai