Bagi pemerintah
a. Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebur tidak
rusak (khusus untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui).
b. Untuk mencegah rusaknya sumberdaya alam lainnya yang berada di luar lokasi
proyek baik yang dioleh olrh proyek lain, diolah masyarakat atau yang belum
diolah.
c. Untuk menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran
air, pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya, sehingga tidak
mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
d. Untuk menghindari terjadinya pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul
khususnya dengan masyarakat dan proyek-proyek lainnya.
e. Untuk menjamin agar proyek yang dibangun sesuai dengan rencana pembangunan
daerah, nasional ataupun internasional serta tidak mengganggu proyek lain.
f. Untuk menjamin agar proyek tersebut mempunyai manfaat yang jelas bagi negara
dan masyarakat.
g. Analisis dampak lingkungan diperlukan bagi pemerintah sebagai alat pengambil
keputusan.
Keputusan Menteri
1. Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148 Tahun 1985 tentang Pengamanan
Bahan Berbahaya dan Beracun.
2. Keputusan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 18
Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemberian Hak Atas Tanah Untuk Keperluan
Industri.
3. Keputusan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 22
Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Izin Lokasi Dalam Rangka
Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 2 Tahun 1993.
4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 66 Tahun 1993 tentang Persyaratan
Teknis Penyelenggaraan Bangunan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal.
5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor km 69 Tahun 1993 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan.
6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 1995 tentang
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51/MENLH/10/1995
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.
8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42/MENLH/10/1996
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas
Bumi.
9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep. 48/MENLH/11/1996
tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep. 51 Tahun 1999 tentang Nilai
Ambang Batas Kebisingan di Tempat Kerja.
11. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2000 tentang
Panduan Penilaian Dokumen AMDAL.
12. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 40 Tahun 2000 tentang
Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 876 MENKES/SK/VIII/2001 tentang
Pedoman Teknis ADKL.
15. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2005 tentang
Pelaksanaan RKL RPL.
Peraturan Menteri
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Mutu Air dan Sumber-Sumber Air.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air.
3. Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2
Tahun 1993 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Lokasi dan Hak Atas Tanah bagi
Perusahaan Dalam Rangka Penanaman Modal.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1993 tentang Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) dan Izin Undang-Undang Gangguan bagi Perusahaan Industri.
5. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 21
Tahun 1994 tentang Tata Cara Perolehan Tanah bagi Perusahaan dalam Rangka
Penanaman Modal.
6. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
7. Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2
Tahun 1999 tentang Izin Lokasi.
8. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Hak
Atas Tanah Negara.
9. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9
Tahun 1999 tentang Tata Cara Perolehan Hak Atas Tanah
Peraturan Daerah
1. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 13 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Limbah.
2. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2002 tentang Rencana
Strategis Provinsi Banten.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 08 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin
Pembuangan Limbah.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 09 Tahun 2002 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Serang Tahun 2002-2012.
5. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 36 Tahun 2002 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Banten.
6. Keputusan Bupati Serang Nomor 52 Tahun 2001 tentang Tata Cara Permohonan
Izin Pembuangan Limbah.
Tambahkan komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Jun
11
PERATURAN MENTERI
LINGKUNGAN HIDUP
MENGENAI AMDAL dan
PERATURAN WALIKOTA
DEPOK MENGENAI AMDAL
A. Pengertian AMDAL
Seringkali proyek dibuat dalam porsi ruang lingkup yang sangat luas
tetapi disusun kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat
diananlisis sebagai suatu proyek, tetapi pada umumnya akan lebih baik
bila proyek dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang layak
ditinjau dari segi sosial, administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Pembangunan dengan proyek yang dikaji dari aspek kelayakan
lingkungan bisa disebut pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan pada hakekatnya dilaksanakan
untuk mewujudkan pembangunan berlanjut (sustainable development).
Instrumen untuk mencapai pembangunan berlanjut adalah Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan).