Anda di halaman 1dari 2

MASTITIS

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD
Mentawai

...... .... 1/1

Disetujui oleh,
Tanggal Terbit
RSUD Kab. Kep. Mentawat
Standar
Operasional dan
Prosedural

dr. Marulam PMHS

NIP. 19700923 200604 1 002

Pengertian Mastitis merupakan suatu proses peradangan pada satu atau lebih segmen
payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi. Dalam proses ini
dikenal pula istilah stasis ASI, mastitis tanpa infeksi, dan mastitis terinfeksi.
Apabila ASI menetap di bagian tertentu payudara, karena saluran tersumbat
atau karena payudara bengkak, maka ini disebut stasis ASI. Bila ASI tidak
juga dikeluarkan, akan terjadi peradangan jaringan payudara yang disebut
mastitis tanpa infeksi, dan bila telah terinfeksi bakteri disebut mastitis
terinfeksi.

Sebagai acuan tatalaksana Mastitis


Tujuan

Kebijakan

Anamnesis
Prosedur Diagnosis mastitis ditegakkan berdasarkan kumpulan gejala sebagai berikut:
Demam dengan suhu lebih dari 38,5oC
Menggigil
Nyeri atau ngilu seluruh tubuh
Payudara menjadi kemerahan, tegang, panas, bengkak, dan terasa sangat
nyeri.
Peningkatan kadar natrium dalam ASI yang membuat bayi menolak
menyusu karena ASI terasa asin
Timbul garis-garis merah ke arah ketiak.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lain untuk menunjang diagnosis
tidak selalu diperlukan. Pemeriksaan kultur dan uji sensitivitas pada
beberapa keadaan yaitu bila:
pengobatan dengan antibiotik tidak -- memperlihatkan respons yang baik
dalam 2 hari
terjadi mastitis berulang
mastitis terjadi di rumah sakit
penderita alergi terhadap antibiotik atau pada kasus yang berat.

Bahan kultur diambil dari ASI pancar tengah hasil dari perahan tangan yang
langsung ditampung menggunakan penampung urin steril. Puting harus
dibersihkan terlebih dulu dan bibir penampung diusahakan tidak menyentuh
puting untuk mengurangi kontaminasi dari kuman yang terdapat di kulit
yang dapat memberikan hasil positif palsu dari kultur.

Differsensial Diagnosa
Berulangnya kejadian mastitis lebih dari dua kali pada tempat yang sama
juga menjadi alasan dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk
menyingkirkan kemungkinan adanya massa tumor, kista atau galaktokel.

Tata laksana
Penggunaan obat-obatan
Analgesik
Analgesik yang dianjurkan adalah obat anti inflamasi seperti ibuprofen.
Ibuprofen lebih efektif dalam menurunkan gejala yang berhubungan dengan
peradangan dibandingkan parasetamol atau asetaminofen. Ibuprofen sampai
dosis 1,6 gram per hari tidak terdeteksi pada ASI sehingga direkomendasikan
untuk ibu menyusui yang mengalami mastitis.

Antibiotik
Jika gejala mastitis masih ringan dan berlangsung kurang dari 24 jam, maka
perawatan konservatif (mengalirkan ASI dan perawatan suportif) sudah
cukup membantu. Jika tidak terlihat perbaikan gejala dalam 12 - 24 jam atau
jika ibu tampak sakit berat, antibiotik harus segera diberikan.

Jenis antibiotik yang biasa digunakan adalah dikloksasilin atau flukloksasilin


500 mg setiap 6 jam secara oral. Dikloksasilin mempunyai waktu paruh yang
lebih singkat dalam darah dan lebih banyak efek sampingnya ke hati
dibandingkan flukloksasilin. Antibiotik diberikan paling sedikit 10 - 14 hari.

KOMPLIKASI

Abses payudara

Pengumpulan nanah di payudara

Sepsis

Poli umum
Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai