Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN AWAL LUKA BAKAR

RSUD
Mentawai No Dokumen No Revisi Halaman

...... .... 1/1


Tanggal Terbit
Disetujui oleh,
RSUD Kab. Kep. Mentawat
Standar
Operasional dan
Prosedural
dr. Marulam PMHS
NIP. 19700923 200604 1 002

Pengertian Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan
tubuh dengan bendabenda yangmenghasilkan panas (misalnya : api,
air panas, listrik) atau zat-zat yang bersifat membakar(misalnya :
asam kuat dan basa kuat)
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka bakar
1. Mencegah infeksi pada luka bakar.
2. Mempercepat penyembuhan pada luka bakar.
3. Mencegah kecacatan pasca luka bakar.
Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter umum

Prosedur ANAMNESA

Menanyakan identitas pasien

Menanyakan keluhan utama

Bila pasien mengalami kegawatdaruratan yang harus ditangani segera,


maka anamnesa kita lakukan setelah pasien stabil, atau bila memungkinkan
dilakukan anamnesa sambil memberikan pertolongan kepada pasien.

Tanda-tanda kegawatdaruratan :

1. Sumbatan jalan nafas.

2. Henti nafas.

3. Henti jantung.

4. Perdarahan.

LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN
1. Tentukan ketidaksadaran pasien dengan menilai respon pasien secara
cepat.

2. Apabila pasien tidak ada respon segera lakukan resusitasi dengan


urutan Airway, Breathing, Circulation

3. Pemeriksaan vital sign meliputi nadi, tensi, respirasi

4. Inspeksi: melihat luas luka bakar, keadaan luka : bersih, kotor, bula
ada atau tidak.

5. Palpasi : menghitung berapa persen luas luka bakar, memeriksa


jaringan nekrotik.

DIAGNOSA

Penegakan diagnosa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap


luka bakar klien meliputi luas luka bakar, kedalaman luka bakar, lokasi
luka bakar, dan penyebab luka bakar.

PENATALAKSANAAN

Langkah langkah perawatan luka bakar Derajat I &II adalah:

1. Berikan salam kepada pasien dengan nada lembut dan senyum serta
tanyakan luka bakar di bagian tubuh sebelah mana.

2. Jelaskan tujuan perawatan luka bakar untuk mencegah infeksi


mempercepat penyembuhan luka serta mencegah kecacatan.

3. Tanyakan kepada pasien apakah ada yang belum di mengerti mengenai


perawatan luka bakar dan menanyakan kesiapan pasien untuk
dilakukan tindakan luka bakar, jika pasien siap maka dilanjutkan
penandatanganan informed cons.

4. Atur posisi klien di bed tindakan supaya luka dapat terlihat jelas dan
mudah dilakukan perawatan luka oleh pemeriksa, misalnya apabila
luka ada di tubuh sebelah kiri maka tubuh klien miring ke kanan dan
begitu juga sebaliknya dan posisi luka menghadap ke atas.

5. Buka peralatan medis dan meletakkan di samping kiri pasien.

6. Bila luka bakar tertutup pakaian maka minta ijin untuk membuka
pakaian supaya luka terlihat jelas dan membuka pakaian dengan
hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9%.

7. Bersihkan luka bakar dengan cara mengirigasi yaitu dengan cara


mengaliri bagian luka menggunakan NaCl 0,9% dengan meletakan
bengkok di bawah luka terlebih dahulu.

8. Lakukan debridement bila terdapat jaringan nekrotik dengan cara


memotong bagian nekrotik dengan mengangkat jaringan nekrotik
menggunakan pinset chirurgis dan digunting dengan gunting
chirurgis mulai dari bagian yang tipis menuju ke bagian tebal ,
dan bila ada bula dipecah dengan cara ditusuk dengan jarum spuit
steril sejajar dengan permukaan kulit dibagian pinggir bula kemudian
dilakukan pemotongan kulit bula dimulai dari pinggir dengan
menggunakan gunting dan pinset chirugis.

9. Keringkan luka dengan cara mengambil kasa steril dengan pinset


anatomis lalu kasa steril ditekankan pelan-pelan sehingga luka
benar-benar dalam kondisi kering.

10. Berikan obat topical (silver sulfadiazin) sesuai luas luka dengan
menggunakan dua jari yang telah diolesi obat tersebut.

11. Tutup luka dengan kasa steril.

12. Pasang plester dengan digunting sesuai ukuran dan ditempelkan di


atas kasa steril.

13. Jelaskan bahwa perawatan luka telah selesai.

Langkah resusitasi cairan luka bakar Derajat I&II

1. Pada orang dewasa, dengan luka bakar tingkat II-III 20 % atau lebih
sudah ada indikasi untuk pemberian infus karena kemungkinan
timbulnya syok. Sedangkan pada orang tua dan anak-anak batasnya
15%.

2. Formula yang dipakai untuk pemberian cairan adalah formula menurut


Baxter. Formula Baxter terhitung dari saat kejadian (orang dewasa) :

8 jam pertama (4cc x KgBB x % luas luka bakar) Ringer Laktat.

16 jam berikutnya (4cc x KgBB x % luas luka bakar) Ringer


Laktat ditambah 500-1000cc koloid.

3. Modifikasi Formula Baxter untuk anak-anak adalah:

Replacement : 2cc/ KgBB/ % luas luka bakar

Kebutuhan faali :

Umur sampai 1 tahun 100cc/ KgBB

Umur 1-5 tahun 75cc/ KgBB


Umur 5-15 tahun 50cc/ Kg BB

I. Sesuai dengan anjuran Moncrief maka 17/20 bagian dari total cairan
diberikan dalam bentuk larutan Ringer Laktat dan 3/20 bagian
diberikan dalam bentuk koloid. Ringer laktat dan koloid diberikan
bersama dalam botol yang sama. Dalam 8 jam pertama diberikan
jumlah total cairan dan dalam 16 jam berikutrnya diberikan jumlah
total cairan.

Pengobatan

I. Suntikan ATS pada pasien

1. ATS 1 x 100.000 unit untuk BB > 50 kg (test dulu) atau ATS 1 x


60.000 unit untuk BB 50 kg (test dulu).

a. Hasil test negatif berikan 50.000 unit IV dan 50.000 unit IM (BB > 50
kg).

b. Hasil test negatif berikan 30.000 unit IV dan 30.000 unit IM (BB < 50
kg).

c. Hasil test positif, lakukan bedreska dengan cara sbb :

Ambil ATS 0,1 ml

Lengan setengah bagian voler direnggangkan, kemudian disuntikkan


ATS subcutan, tunggu 30 menit

Baca hasil test ; bila ada indurasi maka test positif

ATS 0,1 ml + 0,5 NaCl masuk secara SC perlahan lahan

Setelah 30 menit, ATS 0,5 ml + 0,5 NaCl masuk secara SC perlahan

Setelah 30 menit, ATS dimasukkan semua secara IM perlahan

Jika telah mendapat imunisasi toksoid tetanus (TT) maka hanya


diberikan 1 dosis boster 0,5 ml secara IM.

II. Antibiotik diberikan selama 5 hari : ( amoxicilin 500 mg atau


ciprofloxacin 500 mg )

Dosis : Dewasa 250 mg 500 mg 3 x 1 tab

Anak anak 20 mg/Kg BB/Hari

Krim antibiotik gentamisin 0,1 % krim dioleskan pada bagian yang luka

III. Diberikan analgesik : ( parasetamol atau antalgin atau asam


mefenamat )

Dosis : Dewasa 250 mg 500 mg 3 x 1

Anak anak 3 x tab (parasetamol 10 mg/kg/BB)

Unit Terkait IGD, Bangsal Ranap/Kelas/HCU

Anda mungkin juga menyukai