Anda di halaman 1dari 17

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)

Oleh

Chindia Florentia
1614121124

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Mikrobiologi sebagai ilmu pengetahuan berkaitan dengan mahluk hidup yang


memiliki ukuran mikro atau kecil bahkan tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.
Bicara tentang mikrobiologi banyak hal yang akan dipelajari dan diamati karena
disekitar kita atau bahkan dalam diri kita ada mikroba-mikroba yang memiliki
siklus hidup dan lain-lain. Mengetahui atau mengamati mikroba yang ada di
lingkungan kita adalah merupakan suatu hal yang wajib, karena mereka memiliki
beberapa fungsi ada yang merugikan ada pula yang menguntungkan. Hal yang
menguntungkan ini bisa nantinya dimaksimalkan dan hal yang merugikan
nantinya bisa diminimalisir.

Langkah pertama pengenalan alat sebelum kita melakukan percobaan atau


penelitian dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing
bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang
akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan. Dengan kita
mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat
memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan
berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang
digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang
maksimal.

Dengan pengenalan alat-alat laboratorium, kita dapat mengetahui berbagai macam


alat yang terdapat di laboratorium. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko
kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan mikrobiologi. Alat-alat
laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna
harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat laboratorium
tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang berbahaya.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mempelajari
penggunaan alat-alat yang digunakan di laboratorium mikrobiologi.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

II.1Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop,

bunsen, jarum ose/sengkelit, jarum penusuk/needle (N), autoclave, oven,

incubator, colony counter, laminar flow cabinet, refrigator, dan desiktor.

3.2 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat-alat yang ada di Laboratorium Hama dan Penyakit

Tanaman

2. Amati serta analisis fungsi dari alat-alat tersebut


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.


No Gambar Keterangan
.
1 Inkubator memiliki suhu yang lebih stabil jika
dibandingkan dengan oven

2 Water Destiler

3 Water Destiler

4 Autoklaf bersuhu 120oC dengan tekanan 1 atm


dengan waktu 1-2 jam. Bagian-bagian autoklaf :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. Pengukur tekanan
4. Kelep pengaman
5. Tombol on-of
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambahan air
5 UV Lamp

6 Oven mempunyai skala suhu antara 30 oC sampai


200oC dan skala udara segar antara 1 sampai 6.

7 Colony Counter

8 1. Lensa okuler
2. Revolving
3. Tabung Observasi
4. Lengan
5. Kondensor
6. Lensa Objektif
7. Pengatu kekuatan lampu
8. Tombol on-off
9. Cincin pengatur diopter
10.Pengatur jarak interpupilar
11. Penjepit specimen
12.Sumber cahaya
13.Sekrup pengatur vertikal
14.Sekrup pengatur horizontal
15.Sekrup fokus kasar
16.Sekrup focus halus
17.Sekrup pengencang tabung okuler
9 Mikroskop elektron binokuler memiliki lensa
okuler ganda

10 Orbital Shaker

11 Spectrofotometer

12 Hot Plate

13 Laminar Air Flow (LAF)


Komponen utama, yaitu:
a. Lampu UV, lampu biasa
b. Aliran udara kecil
14 Pipet tetes

15 Jarum N

16 Jarum Ose
17 Drygalski

18 Mikro Pipet

19 Rubberbulb

20 Tabung Reaksi

21 Erlenmeyer

22 Beaker Glass

23 Pembakar Bunsen

24 Cawan Petri
25 Mortal dan Alu

26 Scalpel

27 Pinset

III.2 Pembahasan

Agar dapat melaksanakan praktikum, terlebih dahulu dikenalkan macam-macam


alat yang akan digunakan untuk praktikum serta fungsi dari alat-alat tersebut. Hal
ini sangat diperlukan agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pengetahuan tentang alat yang digunakan merupakan salah satu kunci
keberhasilan dari praktikum.
1. Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu
yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
Alat ini bekerja sebagai penyimpan kultur mikroba pada suhu dan tekanan
yang yang telah ditentukan. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus
B5042 misalnya adalah 10-70oC.
2. Water Destiler adalah alat pemanas air yang suhunya dapat diatur,
biasanya berkisar antara suhu kamar sampai dengan 120C. Alat ini
digunakan untuk mempertahankan suhu media agar tidak membeku
sebelum dituang ke dalam cawan petri.
3. Autoklaf adalah alat untuk menterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang pada mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan
yang digunakan pada umumnya 15 psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu
121C. lama waktu untuk mensterilkan alat kurang lebih 1520 menit.
Sedangkan lama waktu untuk menstrilkan bahan kurang 1015 menit.
Komonen komponen autoklaf adalah tombol pengatur waktu mundur,
katup pengeluaran uap, pengatur tekanan, klep pengaman, termometer dan
lempeng sumber panas. Autoklaf digunakan untuk sterilisasi bahan yang
tidak tahan terhadap panas tinggi, bahan-bahan yang teroksidasi dengan suhu
tinggi, alat yang memiliki skala (Dwidjoseputro, 2010).
4. Oven merupakan alat yang digunakan untuk mengeringkan alat-alat
sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang
dalam keadaan basah. Oven atau sering juga disebut hot air. Oven adalah alat
sterilisasi yang menggunakan prinsip panas kering. Oven digunakan untuk
mensterilkan alat gelas yang berongga atau material seperti minyak yang
tidak dapat disterilkan dengan autoklaf karna tidak permeable teradap uap
air. Alat ini terdiri dari panas elektrik, pengontrol suhu dan ruang
insulasi yang umumnya dilengkapi kipas untuk mensirkulasi udara
sehingga panas merata. Kondisi sterilisasi yang umumnya adalah 160 -
170C dalam waktu 1 jam (Irianto, 2007).
5. Colony counter, alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni
yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar.
Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat
berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni
pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset
(Panji 1995).
6. Mikroskop adalah alat laboratorium yang berfungsi melihat atau
mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari
aslinya. Komponen dari mikroskop adalah lensa okuler, tubus, sekerup
pengatur tubus (kasar), sekerup pengatur tubuh (halus), sekerup pengatur
meja benda, meja benda, sekerup pengatur kondensor, kondesor, cermin,
revolver dan lensa obyektif. Mikroskop terbagi menjadi dua yaitu mikroskop
majemuk dan stereo.
7. Orbital Shaker adalah alat laboratorium yang berfungsi untuk
menghomogenkan larutan dengan menggunakan tabung reaksi.
8. Laminar Air Flow adalah kelengkapan dasar laboraturium khususnya
laboratorium di bidang biologi atau kedokteran. Berbeda dengan lemari
asam yang prinsip kerjanya membuang udara dari dalam ruang kerja, Laminar
Air Flow adalah kebalikannya, membuat kerja tetap steril dengan mengambil
udara dari luar laminar disaring dengan filter yang khusus sehingga udara
dari luar tidak dapat mengkontaminasi ruang kerja yang ada di Laminar
Air Flow. Ada dua system pengolahan di Laminar Air Flow yaitu, sistem
pengolahan udara vertical dan horizontal, yang masing-masing punya
kelebihan dan kekurangan. Pemilihan penggunaan Laminar Air Flow ini
dapat disesuaikan dengan pola kerja dan kebutuhan laboratorium. Laminar
Air Flow adalah alat sterilisasi yang menggunakan prinsip filtrasi udara
dan penggunaan radiasi ultraviolet. Laminar Air Flow digunakan sebagai
tempat untuk melakukan kegiatan laboatorium yang membutuhkan kondisi
steril, seperti membuka alat yang telah disterilkan dan menyiapkan
sampul mikroba. Lingkungan dalam Laminar Air Flow disterilkan
dengan 2 cara sebelum digunakan, Laminar Air Flow ditutup dan lampu
UUR dinyalakan sehingga mikrobia diudara dan permukaan ruang mati,
lalu saat bekerja, kondisi udara dijaga stabil dengan fitrasi udara.
Komponen Laminar Air Flow antara lain ruang kaca steril yang
dilengkapi tutup, filter udara di bagian belakang, lampu UUR di langit
langit ruang, lampu biasa untuk menyiapkan sampel membantu proses
kerja, serta panel tombol untuk menyalakan lampu UUR, filter dan lampu
biasa (Walton, 2008).
9. Jarum N digunakan bersama-sama dengan jarum preparat untuk
menipiskan obyek di atas gelas benda.
10. Jarum Ose dibuat dari kawat chrom berukuran 0,5 0,75 mm. Jarum ose
berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke
media yang akan digunakan kembali. Jarum preparat digunakan untuk
menipiskan dan melepaskan gumpalangumpalan obyek diatas gelas benda,
terutama obyek yang berupa potongan media yang mengandung miselium
jamur sebelum ditutup dengan gelas penutup. Jarum enter berbentuk
serupa dengan jarum preparat, tetapi ujungnya ditipiskan dan
dibengkokkan.
11. Mikro Pipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil. Biasanya kurang dari 1000 N1. Banyak pilihan kapasitas dalam pipet
mikro yang dapat diatur volume pengambilannya (Adjustable volume
pipette) antara 1 NI sampai 20 NI atau mikropipet yang tidak bisa
diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (Fixed volume pipette)
misalnya 5 NI. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip-tip yang
sudah disterilkan tidak boleh disentuh tangan karena akan menyebabkab
kontaminasi (Ali, 2009).
12. Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum dari total volumenya, sisa
ruang dibirkan kosong. Jika mensterilkan media 1L yang ditampung pada
erlenmeyer 2L maka sterilisasi diatur dengan waktu 30 menit.
13. Pembakar Bunsen berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah
pembakar bunsen. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang
paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru
(paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau
metanol. Jarum Inokulum befungsi untuk memindahkan biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru.
14. Cawan Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari
plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri
selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang
lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama
penemunya pada tahun 1877 yaitu Julius Richard Petri (18521921),
ahli bakteri berkebangsaan Jerman. Alat ini digunakan sebagai wadah
untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir
spora atau biji--bijian. Cawan petri plastik dapat dimusnahkan setelah
sekali pakai untuk kultur bakteri (Lay, 2008)
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa


kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengenalan alat-alat praktikum sangat penting karena akan menentukan


kualitas hasil praktikum
2. Setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memilki nama dan
fungsinya masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadapalat-alat
yang akan digunakan.
3. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, kita
memerlukan waktu yang lama dan seberapa kita sering menggunakan alat
tersebut.
4. Alat-alat ini perlu dipelihara dengan baik dan selalu mensterilkannya ketika
akan menggunakannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kerusakan dan
terbebas dari mikroorganisme kontaminan.

\
DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. 2009. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Penerbit FMIPA UNM. Makassar.


Dwidjoseputro. 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Irianto, K. 2007. Mikrobiologi Umum. Yrama Widya. Bandung.
Lay, B.W. 2008. Analisis Mikroba Di Laboratorium. Rajawali Press. Jakarta.
Panji, et al 1995. Metode Pada Beberapa Macam Bahan Pembawa Inokulum.
Jurnal Penelitian Bioteknologi Perkebunan Vol 2 (1) 12-15. Bogor:
Pusat Penelitian Bioteknologi Perkebunan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai