Anda di halaman 1dari 2

Marifatul Iman

Iman merupakan syarat diterimanya amal-amal kita. Tanpa iman yang benar, amal yang telah dilakukan tidak bernilai di sisi Allah
swt,Sehingga sangat penting bagi kita memahami hakekat iman yang sebenarnya.
Barang siapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat
termasuk orang-orang merugi.(QS.Al Maaidah : 5)
Dari Aisyah ra, ia berkata : Ya Rasulullah, dahulu di zaman jahiliyah, Ibnu Jadan gemar menyambung tali silaturahmi, dan
memberi makan orang miskin, apakah itu bermanfaat baginya ? Beliau saw menjawab :
Tidak ya Aisyah, sesungguhnya ia tidak pernah sekalipun mengatakan : Wahai Rabbku ampunilah kesalahanku pada hari
pembalasan (HR. Muslim III/86 Syarh Nawawi)
Tarif Iman
Diyakini dalam hati, dinyatakan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.(HR. Ibnu Majah)
Ketiganya harus selalu sinergis :Lisannya membenarkan hatinya, Amalnya membenarkan lisannya
Iman itu fluktuatif, bertambah dan berkurang (naik/ turun)
Iman itu bisa bertambah dan berkurang, bertambahnya iman itu dengan ketaatan (kepada Allah) dan berkurangnya iman
itu dengan kemaksiatan kepada Allah SWT.
Q.S. 9/124 : Al-Quran menjadi inspirasi bertambahnya Iman.
Q.S. 8/2 : Begitu pula jika di bacakan ayat-ayat Allah.
Q.S. 48/4 : Dengan Sakinah Allah SWT akan menambahkan keimanan

III. Sifat dan Konsekwensi Keimanan


Beriman dengan 6 rukun yang ada
HR Muslim
Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, kepada MalaikatNya, kepada KItab-kitabNya, kepada Rosul-rosulNya, kepad
Hari kiamat, dan kepada Taqdir yang baik maupun yang buruk
Bergetar hatinya bila disebut asma Allah, bertambah imannya jika dibacakan ayat-ayatnya, mendirikan shalat, bertawakal
kepadaNya, dan berinfaq.
Qs 8 : 2-4
Mencintai Allah lebih dari segalanya
Qs 2:165 Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah.

Ciri dan Krakteristik Orang Beriman


Q.S. 8/2-4 : Jika disebut nama Allah hatinya bergetar, dibacakan ayat Allah bertambah imannya.
Q.S 23/1-11 shalatnya khusu,
Q.S. 4/136 : Perintah untuk beriman.
Q.S. 9/44-45 : Tidak meminta izin untuk tidak ikut berjihad.
Q.S. 2/165 : lebih cinta kepada Allah.

Konsekwensi Iman
Qs. 29/2-3, 2/214,155 3/155 mendapat ujian
Qs. 8/30 selalu mendapat tipu daya dari musuh-musuhnya
Qs. 8/72, 2/218 Siap dan melaksanakan hijrah
Qs. 103/2-3 saling menaseheti untuk kebenaran dan kesabaran
Qs. 3/28, 4/144 tidak menjadikan orang diluar kalangan (non mumin) sebagai wali

Keistimewaan orang beriman.


Diturunkan berkah dari langit dan bumi. Q.S. 7/96.
Dijadikan Kholifah. Q.S. 24/55.
Mendapat pertolongan Allah. Q.S.30/47.
Mendapat pembelaan dari Allah. Q.S. 22/38.
Mendapat kemenangan / keberuntungan. Q.S.23/1.

Bukti Iman
) . Q.S.16/106.
Yaqin di dalam hati (
Mengikrarkan dengan lisan. ( ) . Q.S. 36/24-25, 3/52-53, 10/90.
Mengamalkan dengan anggota badan. ( ) . Q.S. 3/81, 61/14.

ABU LAHAB (tidak yakin, tidak ikrar dan tidak amal)


Al-Bukhori meriwayatkan dari Ibnu Abbas, suatu ketika Rasulullah SAW pergi ke lembah Al-Batha dan menaiki bukitnya,
kemudian berteriak: (Wahai manusia, datanglah kemari).
maka orang-orang Quraish pun berkumpul di sekitar Beliau.
Kemudian Beliau berkata:
(jika aku katakan kepada kalian semua, bahwa ada musuh yang akan menyerang kalian di waktu pagi dan petang, apakah kalian
mempercayaiku?)
Ya sahut mereka yang berkumpul.
Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan:
(Maka sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang dikirim kepada kalian semua sebelum datangnya azab yang sangat
pedih)
Salah seorang dari mereka, yaitu Abu Lahab kemudian berkata: Celakalah engkau Muhammad, Apakah hanya untuk ini engkau
mengumpulkan kami semua disini?.
Kemudian Allah SWT menurunkan Surat Al Lahab:
(Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan dia benar-benar binasa. Tidaklah berguna baginya hartanya dan keturunannya. Kelak
dia akan masuk ke dalam api yang menyala (neraka). Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar. Di lehernya ada tali
dari sabut yang dipintal)

ABU BAKAR
Segalanya dia korbankan untuk Islam, dia mengorbankan kekayaannya untuk Islam, dia mengorbankan anak dan istrinya untuk
Islam, bahkan dia tidak menyisakan apa-apa untuknya, dia menyumbangkan semuanya untuk Islam.

Dalam hadist Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi, dan Imam Hakim, derajat hadist ini hasan sahih. Umar R.A. meriwayatkan bahwa
pada suatu ketika ada perkumpulan di masjid bersama Nabi Muhammad S.A.W. Nabi Muhammad S.A.W. meminta kepada para
sahabat R.A. untuk bersedekah di jalan Allah S.W.T. Nabi Muhammad S.A.W. butuh dana untuk mempersiapkan para Mujahidin
dan mengirim mereka untuk melawan orang-orang kafir di Tabuk. Tabuk berjarak sekitar 700 km dari Madinah. Umar R.A.
berkata Aku begitu bahagia ketika Nabi Muhammad S.A.W. mengumumkan ini karena pada waktu itu aku mempunyai
kekayaan. Dan aku berpikir bahwa hari inilah kesempatanku untuk mengalahkan Abu Bakar dalam berbuat kebaikan. Aku akan
mengalahkan Abu Bakar karena dia tidak punya harta benda yang banyak, sehingga aku dapat menyumbang lebih banyak di jalan
Allah S.W.T. Kemudian aku pulang ke rumah dan menceritakan hal ini kepada istriku. Dan segala yang kami punya, aku
membaginya dengan takaran yang sama. Aku meninggalkan setengah hartaku untuk keluargaku, kemudian setengahnya lagi
kupikul dengan bahuku ke masjid. Ketika Nabi Muhammad S.A.W. melihatku membawa harta benda di bahuku, dia bertanya: Ya
Umar, apa yang kau bawakan untukku dan apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu?
Aku menjawab Ya Rasulullah S.A.W., aku telah meninggalkan sesuatu untuk mereka. Rasulullah S.A.W. bertanya Ya Umar,
apa yang kau tinggalkan? Aku menjawab Ya Rasulullah S.A.W., aku membagi segala yang kupunya dalam dua bagian. Aku
meninggalkan setengah untuk keluargaku, dan aku memberikan setengahnya lagi untuk Allah dan rasul-Nya S.A.W. Kemudian
datanglah Abu Bakar dan dia membawa harta bendanya di bahunya. Aku tersenyum dan berkata dalam hati, Hari ini aku dapat
mengalahkan Abu Bakar R.A. dalam melakukan kebaikan dan bersedekah di jalan Allah S.W.T. Ketika Rasulullah S.A.W.
melihat Abu Bakar R.A. membawa hartanya, Rasulullah S.A.W. bertanya Ya Abu Bakar, apa yang kau bawakan untukku dan apa
yang kau tinggalkan untuk keluargamu?
Abu Bakar R.A. menjawab Ya Rasulullah S.A.W., segala hal yang dimiliki tangan ini telah kubawakan untukmu dan aku
meninggalkan Allah dan rasul-Nya untuk keluargaku. Allah yang akan menjaga keluargaku. Segala harta yang dimilikinya dia
korbankan untuk Islam.

Pengakuan Iman Pasti Akan Diuji


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta [dalam pengakuan imannya itu]. (QS. 29:2-3)
Tentang ik

Anda mungkin juga menyukai