Iman 2
Iman 2
Iman merupakan syarat diterimanya amal-amal kita. Tanpa iman yang benar, amal yang telah dilakukan tidak bernilai di sisi Allah
swt,Sehingga sangat penting bagi kita memahami hakekat iman yang sebenarnya.
Barang siapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat
termasuk orang-orang merugi.(QS.Al Maaidah : 5)
Dari Aisyah ra, ia berkata : Ya Rasulullah, dahulu di zaman jahiliyah, Ibnu Jadan gemar menyambung tali silaturahmi, dan
memberi makan orang miskin, apakah itu bermanfaat baginya ? Beliau saw menjawab :
Tidak ya Aisyah, sesungguhnya ia tidak pernah sekalipun mengatakan : Wahai Rabbku ampunilah kesalahanku pada hari
pembalasan (HR. Muslim III/86 Syarh Nawawi)
Tarif Iman
Diyakini dalam hati, dinyatakan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.(HR. Ibnu Majah)
Ketiganya harus selalu sinergis :Lisannya membenarkan hatinya, Amalnya membenarkan lisannya
Iman itu fluktuatif, bertambah dan berkurang (naik/ turun)
Iman itu bisa bertambah dan berkurang, bertambahnya iman itu dengan ketaatan (kepada Allah) dan berkurangnya iman
itu dengan kemaksiatan kepada Allah SWT.
Q.S. 9/124 : Al-Quran menjadi inspirasi bertambahnya Iman.
Q.S. 8/2 : Begitu pula jika di bacakan ayat-ayat Allah.
Q.S. 48/4 : Dengan Sakinah Allah SWT akan menambahkan keimanan
Konsekwensi Iman
Qs. 29/2-3, 2/214,155 3/155 mendapat ujian
Qs. 8/30 selalu mendapat tipu daya dari musuh-musuhnya
Qs. 8/72, 2/218 Siap dan melaksanakan hijrah
Qs. 103/2-3 saling menaseheti untuk kebenaran dan kesabaran
Qs. 3/28, 4/144 tidak menjadikan orang diluar kalangan (non mumin) sebagai wali
Bukti Iman
) . Q.S.16/106.
Yaqin di dalam hati (
Mengikrarkan dengan lisan. ( ) . Q.S. 36/24-25, 3/52-53, 10/90.
Mengamalkan dengan anggota badan. ( ) . Q.S. 3/81, 61/14.
ABU BAKAR
Segalanya dia korbankan untuk Islam, dia mengorbankan kekayaannya untuk Islam, dia mengorbankan anak dan istrinya untuk
Islam, bahkan dia tidak menyisakan apa-apa untuknya, dia menyumbangkan semuanya untuk Islam.
Dalam hadist Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi, dan Imam Hakim, derajat hadist ini hasan sahih. Umar R.A. meriwayatkan bahwa
pada suatu ketika ada perkumpulan di masjid bersama Nabi Muhammad S.A.W. Nabi Muhammad S.A.W. meminta kepada para
sahabat R.A. untuk bersedekah di jalan Allah S.W.T. Nabi Muhammad S.A.W. butuh dana untuk mempersiapkan para Mujahidin
dan mengirim mereka untuk melawan orang-orang kafir di Tabuk. Tabuk berjarak sekitar 700 km dari Madinah. Umar R.A.
berkata Aku begitu bahagia ketika Nabi Muhammad S.A.W. mengumumkan ini karena pada waktu itu aku mempunyai
kekayaan. Dan aku berpikir bahwa hari inilah kesempatanku untuk mengalahkan Abu Bakar dalam berbuat kebaikan. Aku akan
mengalahkan Abu Bakar karena dia tidak punya harta benda yang banyak, sehingga aku dapat menyumbang lebih banyak di jalan
Allah S.W.T. Kemudian aku pulang ke rumah dan menceritakan hal ini kepada istriku. Dan segala yang kami punya, aku
membaginya dengan takaran yang sama. Aku meninggalkan setengah hartaku untuk keluargaku, kemudian setengahnya lagi
kupikul dengan bahuku ke masjid. Ketika Nabi Muhammad S.A.W. melihatku membawa harta benda di bahuku, dia bertanya: Ya
Umar, apa yang kau bawakan untukku dan apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu?
Aku menjawab Ya Rasulullah S.A.W., aku telah meninggalkan sesuatu untuk mereka. Rasulullah S.A.W. bertanya Ya Umar,
apa yang kau tinggalkan? Aku menjawab Ya Rasulullah S.A.W., aku membagi segala yang kupunya dalam dua bagian. Aku
meninggalkan setengah untuk keluargaku, dan aku memberikan setengahnya lagi untuk Allah dan rasul-Nya S.A.W. Kemudian
datanglah Abu Bakar dan dia membawa harta bendanya di bahunya. Aku tersenyum dan berkata dalam hati, Hari ini aku dapat
mengalahkan Abu Bakar R.A. dalam melakukan kebaikan dan bersedekah di jalan Allah S.W.T. Ketika Rasulullah S.A.W.
melihat Abu Bakar R.A. membawa hartanya, Rasulullah S.A.W. bertanya Ya Abu Bakar, apa yang kau bawakan untukku dan apa
yang kau tinggalkan untuk keluargamu?
Abu Bakar R.A. menjawab Ya Rasulullah S.A.W., segala hal yang dimiliki tangan ini telah kubawakan untukmu dan aku
meninggalkan Allah dan rasul-Nya untuk keluargaku. Allah yang akan menjaga keluargaku. Segala harta yang dimilikinya dia
korbankan untuk Islam.