Nugraeni1)
M. Budiantara2)
Keywords: Abstract
government This study aims to obtain empirical evidence of the effect of government
accounting accounting standards application on the quality of financial statements and its
standards, financial implications on the performance accountability. Application of good
accounting by government agencies and the optimal control of the quality of
reporting quality,
their financial reports are expected to improve the performance accountability
performance of government agencies, so that the performance of the management of
accountability government affairs can be optimized. Previous studies that support this
hypothesis are Nugraheni and Subaweh (2008), Sumiyati (2008), Christanti
(2012), Jannaeni (2012), and many others. Sample of this research is
employees of the local unit work of Yogyakarta city government. There are
three variables used in this research, they are government accounting
standards, financial reporting quality and the performance accountability.
Hypothesis testing which is deployed is path analysis. Research results are
that the variable of government accounting standards application affects the
quality of the financial statements, but does not directly influence the
performance accountability. On the other hand the quality of financial
statements directly affects the performance accountability. Finally, the new
structure which is formed from path analysis is being supported by empirical
evidences.
terdapat hubungan terkait antara SAP dan Daerah (LKPD) disajikan dalam tiga
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah. kategori yaitu opini, sistem pengendalian
Purwaniati dan Imam Subaweh intern (SPI) dan kepatuhan terhadap
(2008) dalam penelitianya menyimpulkan ketentuan perundang-undangan. Dewasa ini
bahwa terdapat pengaruh penerapan SAP perkembangan kualitas laporan keuangan
terhadap peningkatan kualitas laporan serta akuntabilitas atas LKPD belum
keuangan studi pada Inspektorat Jendral sebagaimana yang diharapkan. Hal ini
Departemen Pendidikan Nasional. dapat dilihat dari opini atas LKPD yang
Kesimpulan yang sama juga diperoleh diberikan oleh BPK RI masih ada yang
dalam penelitiannya Christanti (2012) pada mendapatkan opini disclaimer atau tidak
Biro Keuangan Setda Pemerintah Propinsi memberikan pendapat. Berikut ini
Jawa Barat. Kusuma (2010) menyimpulkan perkembangan opini LKPD tahun 2008
bahwa penerapan SAP berpengaruh pada 2012 sebagaimana dalam table 1.
Tabel 1
Perkembangan Opini LKPD tahun 2008 2012
LKPD OPINI JUMLAH
Tahun WTP % WDP % TW % TMP %
2008 13 3% 323 67% 31 6% 118 24% 485
2009 15 3% 330 65% 48 10% 111 22% 504
2010 34 7% 341 66% 26 5% 115 22% 516
2011 67 13% 349 67% 8 1% 100 19% 524
2012 113 27% 267 64% 4 1% 31 8% 415
laporan keuangan dan implikasinya pada 5. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas
akuntabilitas kinerja pada pemerintahan Laporan Keuangan;
kota Yogyakarta? 6. PSAP Nomor 05
Tinjauan Pustaka tentangAkuntansiPersediaan;
Standar Akuntansi Pemerintahan 7. PSAP Nomor 06
Salah satu upaya konkrit untuk tentangAkuntansiInvestasi;
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas 8. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi
pengelolaan keuangan negara adalah Aset Tetap;
penyampaian laporan pertanggungjawaban 9. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi
keuangan pemerintah yang memenuhi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
prinsip tepat waktu dan disusun dengan 10. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi
mengikuti standar akuntansi pemerintahan Kewajiban;
yang telah diterima secara umum. Standar 11. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi
akuntansi pemerintahan merupakan prinsip- Kesalahan, Perubahan Kebijakan
prinsip akuntansi yang diterapkan dalam Akuntansi, Perubahan Estimasi
menyusun dan menyajikan laporan Akuntansi dan Operasi Yang Tidak
keuangan pemerintah. Setiap entitas Dilanjutkan;
pelaporan pemerintah pusat dan pemerintah 12. PSAP Nomor 11 tentang Laporan
daerah wajib menerapkan SAP (Standar Keuangan Konsolidasian;
Akuntansi Pemerintahan). Peraturan 13. PSAP Nomor 12 tentang Laporan
Pemerintah No. 24 tahun 2005 Operasional.
sebagaimana telah dirubah dengan
SAP akan digunakan sebagai
Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010
pedoman dalam menyusun dan menyajikan
tentang Standar Akuntansi Pemerintah
laporan keuangan pemerintah pusat dan
terdiri dari:
daerah berupa:
1. Kerangka konseptual akuntansi
1. Laporan Realisasi Anggaran
pemerintah.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
2. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian
Lebih (SAL)
Laporan Keuangan;
3. Neraca
3. PSAP Nomor 02 tentang Laporan
4. Laporan ArusKas
Realisasi Anggaran;
5. Laporan Operasional
4. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus
6. Laporan Perubahan Ekuitas
Kas;
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Dengan adanya SAP, maka laporan Informasi yang termuat dalam laporan
keuangan pemerintah pusat/daerah akan keuangan akan lebih berguna jika
lebih berkualitas (dapat dipahami, relevan, dapat dibandingkan dengan laporan
andal dan dapat diperbandingkan). Laporan keuangan periode sebelumnya atau
tersebut akan diaudit terlebih dahulu oleh laporan keuangan entitas pelaporan
BPK untuk diberikan opini dalam rangka lain pada umumnya. Perbandingan
meningkatkan kredibilitas laporan, sebelum dapat dilakukan secara internal dan
disampaikan kepada para stakeholder eksternal.
antara lain pemerintah, DPR/DPRD, 4. Dapat dipahami
investor, kreditor dan masyarakat dalam Informasi yang disajikan dalam
rangka transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan dapat dipahami oleh
keuangan negara. pengguna dan dinyatakan dalam
Kualitas Laporan Keuangan bentuk serta istilah yang disesuaikan
Agar laporan keuangan dapat dengan batas pemahaman pengguna.
memenuhi kualitas yang dikehendaki, maka
Akuntabilitas Kinerja Instansi
laporan keuangan harus memenuhi empat
Pemerintah
karakteristik kualitatif yaitu:
Definisi akuntabilitas kinerja menurut
1. Relevan
LAN dan BPKP (2000) adalah kewajiban
Laporan keuangan dikatakan relevan
untuk memberikan pertanggungjawaban
apabila informasi yang termuat di
atau menjawab dan menerangkan kinerja
dalamnya dapat mempengaruhi
dan tindakan seseorang/badan
keputusan pengguna dengan membantu
hukum/pimpinan suatu organisasi kepada
mereka mengevaluasi peristiwa masa
pihak yang memiliki hak atau berkewajiban
lalu atau masa kini, dan memprediksi
untuk meminta keterangan atau
masa depan, serta menegaskan atau
pertanggungjawaban. Maka semua instansi
mengoreksi hasil evaluasi mereka di
pemerintah, bagian atau lembaga negara di
masa lalu.
pusat maupun di daerah sesuai dengan
2. Andal
tugas pokok masing-masing harus
Informasi dalam laporan keuangan
memahami lingkup akuntabilitasnya
bebas dari pengertian yang
masing-masing, karena akuntabilitas yang
menyesatkan dan kesalahan material,
diminta meliputi keberhasilan dan juga
menyajikan setiap fakta secara jujur,
kegagalan pelaksanaan misi instansi yang
serta dapat diverivikasi.
bersangkutan.
3. Dapat dibandingkan
Y=PYXX +1
Persamaan jalur sub struktur kedua:
PXY
Z=PZXX + PZYY + 2
Keterangan:
Kualitas
X = standar akuntansi pemerintah 1
Laporan
Y = kualitas laporan keuangan Keuangan (Y)
Z = akuntabilitas kinerja
PXY = Koefisien jalur Standar Akuntansi
Berikut hasil output pengaruh standar
Pemerintah terhadap Kualitas
akuntansi pemerintah terhadap kualitas
Laporan Keuangan
laporan keuangan adalah sebagaimana
PXZ = Koefisien jalur Standar Akuntansi
dalam table 2:
Pemerintah terhadap Akuntabilitas
Kinerja
PYZ = Koefisien jalur Kualitas Laporan
Keuangan terhadap Akuntabilitas Kinerja
= Pengaruh faktor lain
Tabel 2
Hasil Output Pengaruh Standar Akuntansi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Correlations Statistics
Std. Zero-
Model B Error Beta t Sig. order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 7,504 4,671 1,607 ,113
X ,620 ,069 ,749 8,976 ,000 ,749 ,749 ,749 1,000 1,000
Tabel 3
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
1 ,749a ,561 ,554 4,052 2,241
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Tabel 4
Output Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah Dan Kualitas Laporan
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,428 2,727 1,257 0,213
X 0,117 0,060 0,218 1,957 0,055
Y 0,411 0,072 0,637 5,703 0,000
Tabel 5
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6,081 2,419 2,513 0,015
Y 0,517 0,049 0,800 10,588 0,000
Sumber: Data diolah
Tabel 5 adalah hasil hasil output Gambar 3
Diagram jalur masing-masing variabel
setelah variabel standar akuntansi
pemerintah dikeluarkan dari persamaan sub
struktur kedua. Adapun Persamaan sub SAP (X) Akuntabilitas
Kinerja (Z)
struktur yang baru adalah:
Z = PYZ Y + 2
PXY 0,749PYZ 2 0,800
PYZ = 0,800
2 = 1 R2 = 1 0,6402 = 0,768 0,768
1
Persamaannya adalah : Kualitas Laporan
Keuangan (Y)
Y = PYZ + 2 0,828
Y = 0,800 + 0,768 2
Berdasarkan tabel 5 diatas terlihat
Pembahasan
bahwa nilai signifikansi kualitas laporan
Standar Akuntansi Pemerintahan
keuangan (Y) 0,00 < 0,05 sehingga
adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
hipotesis 2 yang menyatakan bahwa
diterapkan dalam menyusun dan
kualitas laporan keuangan berpengaruh
menyajikan laporan keua ngan pemerintah.
terhadap akuntabilitas kinerja diterima.
Dengan demikian SAP (Standar Akuntansi
Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Sumiyati, 2012, Pengaruh penerapan sistem
Andi, Yogyakarta. akuntansi pemerintahan daerah
(SAPD), akuntabilitas keuangan,
Nugraheni, Purwaniati dan Subaweh, ketaatan pada peraturan
Imam, 2008, Pengaruh penerapan perundangan terhadap akuntabilitas
standar akuntansi pemerintahan kinerja instansi pemerintah daerah
terhadap kualitas laporan (AKIP), SKPD Kabupaten Siak,
keuangan, Jurnal Ekonomi Bisnis, universitas Riau.
No. 1, Vol 13.
UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Peraturan Pemerintah No 24 tahun 2005 Negara
tentang Standar Akuntansi
Pemerintah basis kas menuju UU No. 1 tahun 2004 tentang
akrual. Perbendaharaan Negara