Anda di halaman 1dari 12

STUDI KASUS CHAPTER 7

 Bagaimana pendapat saudara ttg analisa BSC dilihat dari perspektif yg mencakup 4 perspektif
dan terukur. Sebut dan jelaskan.

 BSC menjanjikan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangannya melalui


kekomprehensivan dan sasaran strategis.Jelaskan.

 Pilih salah satu perusahaan multinasional yg telah melakukan akuisisi dan tunjukkan
keberhasilan serta kendala ketika merintisnya.

STUDI KASUS CHAPTER 8

PEMILIHAN TIPE AGROINDUSTRI YANG MEMILIKI PROSPEK CERAH JIKA DIKEMBANGKAN. DALAM KASUS
INI, TERDAPAT EMPAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TERDIRI DARI MANAJER PENGEMBANG BISNIS,
MANAJER MARKETING, PAKAR AGROINDUSTRI DAN PAKAR DALAM BUSINESS DEVELOPMENT. DARI
PROSES BRAINSTORMING DIPEROLEH 6 ALTERNATIF. KEENAM ALTERNATIF HASIL PROSES
BRAINSTORMING, YAITU :

1. Industri produk susu

2. Industri gula tebu

3. Industri pengolahan ikan

4. Industri pemrosesan buah

5. Industri kelapa sawit

6. Industri ternak hewan

STUDI KASUS CHAPTER 9

 Teori Z adalah gabungan dari nilai-nilai individualisme dan kemajuan teknologi Barat dengan
nila-nilai kolektivitas, disiplin/kerja keras serta kemauan untuk mengatasi kegagalan dari
persoalan-persoalan yg sedang dihadapi, dimana sesuatu dianggap gagal bila sudah 4-6 gagal.

 Bagaimana pendapat saudara TQM dikaitkan dengan zone atau teori Z yg dikembangkan oleh
W.OUCHI pada organisasi saudara sendiri.

STUDI KASUS CHAPTER 10

 Perusahaan Mie “X” saat ini memiliki 70% dari pasar mie instant. Data tahun lalu 80% dari
pelanggan tetap loyal pada mie tsb, akan tetapi 9% pelanggannya berpindah pada kompetitor
lain dgn produk sejenis merk “Y” sebagai tambahan,85% dari pelanggan perusahaan kompetitor
tetap loyal kepada mereka,ttp 15% dari pelanggan mereka beralih ke mie”X”

 Pertanyaanya:

Simpulkan bagaimana tren ini dapat menentukan market share mie instant “X” utk 3 tahun
kedepan
STUDI KASUS CHAPTER 12

Industri handphone merupakan industri yang mengalami pergerakan sangat cepat dan teknologi
menyediakan motivasi kepeda konsumen untuk mengganti handphone setiap tahunnya.
Kepercayaan merek sangat penting dan perusahaan-perusahaan mencoba segala cara untuk
menjaga agar konsumen menjadi puas. Bagaimanapun juga, beberapa konsumen mencoba
untuk mengganti dengan merek yang lain (perusahaan lain). Tiga merek tertentu Nokia, Sony
Ericson, Siemen yang meguasai pangsa pasar. Orang yang memiliki handphone merk Nokia akan
membeli tipe Nokia yg lain 90% dan sisanya membeli 2 merek yang lain dengan peluang sama
besar. Pemilik handpone Sony Ericson akan membeli Sony Ericson lagi 75% dari waktu
sementara itu 15% akan membeli Nokia dan 10% akan membeli Siemen. Sekitar 70% pemilik
Siemen akan membeli Siemen, 5% akan membeli Nokia. Tiap merk memiliki 300.000 konsumen
yang berencana untuk membeli sebuah handphone baru pada tahun depan, berapa banyak
handphone dari tiap tipe akan dibeli ?
Jawaban chapter 7

 Bagaimana pendapat saudara ttg analisa BSC dilihat dari perspektif yg mencakup 4 perspektif
dan terukur. Sebut dan jelaskan.

1. Perspektif Keuangan (Financial)

Pertanyaan yang harus dijawab korporasi di sini adalah bagaimana kita dilihat oleh pemegang
saham baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. Korporasi bisa rugi pada waktu
tertentu, akan tetapi pemegang saham menyadari bahwa setelah itu korporasi akan mendapat
keuntungan, sehingga dividen akan diperoleh. Semakin baik korporasi dimata pemegang saham,
semakin aman korporasi memperoleh sumber modal .

2. Perspektif Pelanggan (Customer)

Perspektif ini menunjukkan seperti apa perusahaan di mata pelanggan. Pelanggan mempunyai
kemampuan teknis melihat korporasi dari berbagai sisi: waktu, kualitas, kinerja dan jasa, dan
biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh pelayanan. Dimensi kebutuhan
pelanggan demikian pada akhirnya akan menentukan bagaimana perusahaan dilihat oleh
pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai korporasi dimata
pelanggan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process)

Ukuran ini menunjukkan dalam proses produksi seperti apa korporasi lebih baik. Orientasi
kepada pelanggan memang mutlak, akan tetapi permasalahan bagi manajemen adalah
bagaimana caranya menyiapkan kompetensi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, manajemen, dan organisasi (Learning and
Growth)

Perspektif ini menunjukkan bagaimana korporasi dapat bertahan dan mampu berubah sesuai
dengan tuntutan eksternal.

 BSC menjanjikan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangannya melalui


kekomprehensivan dan sasaran strategis.Jelaskan.

Komprehensif

Balanced Scorecard menjanjikan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja


keuangannya dalam jangka panjang melalui kekomprehensivan sasaran-sasaran startegis yang
dihasilkan dalam perencanaan stategisnya.

Sasaran Srategis

penggunaan BSC dalam perencanaan strategis dapat menghasilkan sasaran-sasaran strategis


yang koheren, yaitu dihasilkannya hubungan sebab akibat antara sasaran strategis non
keuangan degan sasaran strategis keuangan serta hubungan antara sasaran non keuangan
dengan sasaran non keuangan lainnya. Jadi, sasaran strategis yang dihasilkan pada perspektif
non keuangan tidak ada yang tidak bermanfaat untuk mewujudkan sasaran strategis keuangan.

 Pilih salah satu perusahaan multinasional yg telah melakukan akuisisi dan tunjukkan
keberhasilan serta kendala ketika merintisnya.
Perusahaan adalah PT Bank Syariah, dimana merupakan bank umum yang beroperasi
berdasarkan syariah islam dimana sistem bunga dalam bank konvensional diganti dengan sistem
bagi hasil.

PT. Bank Syariah sebagai bank yang menerapkan syariah islam mempunyai keunikan dalam
struktur organisasinya yaitu dengan adanya suatu badan yang pengawasi penerapan syariah
islam secara benar yaitu “ Dewan Pengawas Syariah “.

VISI MISI BANK SYARIAH

1. Bank Syariah terdepan yang paling utama di Indonesia

2. Pelaku perbankan yang dominan di pasar syariah

3. Bank yang dikagumi di pasar nasional

4. Menjadi Bank Syariah yang dikelola secara professional dengan penekanan pada keunggulan
manajemen, orientasi pasar dan jiwa kewirausahaan.

5. Menjadi model bagi pengelolaan Bank Islam.

6.Menjadi Bank yang paling inovatif dalam kegiatan investasi

Prespektif Keuangan

PT Bank Syariah, sebagaimana perusahaan-perusahaan (perbankan) lainnya di Indonesia


menggunakan tolak ukur kinerja keuangan dari rasio-rasio keuangan (financial ratio), yaitu :
ROA, ROE, CAR, LDR, dsb Tolok ukur yang dipergunakan harus selalu dilakukan Update , sesuai
dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi. Hal tersebut untuk melihat seberapa besar
pencapaian kinerja perusahaan atas tujuan-tujuan strategisnya, yaitu tolok ukur yang dapat
menunjukan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

Prespektif Nasabah

Tolak ukur yang tepat untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis dalam
perspektif nasabah adalah :

1. Tingkat Kepuasan Nasabah (customer satisfaction)


2. Penguasaan Pasar (marker share)
3. Kemampuan untuk mempertahankan nasabah lama atau retensi nasabah (customer
retention)
4. Kemampuan memperoleh nasabah baru atau akuisisi nasabah (customer acquisition)

Prespektif Bisnis Internal

Tolak ukur yang tepat untuk melihat sasaran strategis yang dicapai oleh Bank Syariah yaitu,
Sasaran strategis yang berupa pengembangan produk-produk baru yang dapat diandalkan untuk
mengantisipasi kebutuhan nasabah akan layanan keuangan sehingga nasabah lama dapat
dipertahankan dan nasabah baru dapat diperoleh yang pada akhirnya akan memperbesar
pengusaan pangsa pasar

Prespektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Pertumbuhan dan pembelajaran yang dilakukan oleh bank Syariah dengan melakukan,

1. Peningkatan Kompetensi Pemasaran

2. Peningkatan Sikap kerjasama (dalam hal pelayanan yang diberikan oleh nasabah)

3. Peningkatan kompetensi pelayanan

4. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan


Chapter 8

PEMILIHAN TIPE AGROINDUSTRI YANG MEMILIKI PROSPEK CERAH JIKA DIKEMBANGKAN. DALAM KASUS
INI, TERDAPAT EMPAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TERDIRI DARI MANAJER PENGEMBANG BISNIS,
MANAJER MARKETING, PAKAR AGROINDUSTRI DAN PAKAR DALAM BUSINESS DEVELOPMENT. DARI
PROSES BRAINSTORMING DIPEROLEH 6 ALTERNATIF. KEENAM ALTERNATIF HASIL PROSES
BRAINSTORMING, YAITU :

1. Industri produk susu

2. Industri gula tebu

3. Industri pengolahan ikan

4. Industri pemrosesan buah

5. Industri kelapa sawit

6. Industri ternak hewan

jawab

masing – masing pengambil keputusan menilai secara komprehensif keenam alternatif


tersebut dengan metode penilaian dengan skala 1 sampai dengan 6. Nilai preferensi
yang diberikan masing – masing pengambil keputusan terhadap alternatif dapat dilihat
pada tabel dibawah ini

Ronde Evaluasi = 1
Alternati PK 1 PK 2 PK 3 PK 4 Rata
f
1 6 5 4 6
2 3 4 5 2
3 6 5 3 6
4 4 4 4 3
5 6 5 5 5
6 3 2 3 4

Tabel Hasil akhir metode Delphi

Alternatif Rataan
1 5
2 3
3 6
4 2
5 5
6 4

Dari hasil akhir tersebut, alternatif yang akan ditindaklanjuti adalah alternatif yang
memiliki nilai rataan minimal yang tinggi (5), yaitu alternatif 1, 3 dan 5 yang masing –
masing berturut – turut adalah :
1.      Industri produk susu
2.      Industri pengolahan ikan
3.      Industri kelapa sawit
Chapter 9

 Teori Z adalah gabungan dari nilai-nilai individualisme dan kemajuan teknologi Barat dengan
nila-nilai kolektivitas, disiplin/kerja keras serta kemauan untuk mengatasi kegagalan dari
persoalan-persoalan yg sedang dihadapi, dimana sesuatu dianggap gagal bila sudah 4-6 gagal.

 Bagaimana pendapat saudara TQM dikaitkan dengan zone atau teori Z yg dikembangkan oleh
W.OUCHI pada organisasi saudara sendiri.

jawab

seorang pegawai harus memperoleh rasa aman dan memperoleh masa kerja jangka
panjang. Dan hal ini perlu di terpakan dalam sistem pendidikan. Dengan adanya teori Z dalam
sistem pendidikan maka akan menghasilkan suatu sistem yang terorganisir. Dengan adanya
jaminan rasa aman maka tenaga pendidik dan tenaga kependidikan akan bekerja secara
maksimal. Sebab dengan adanya jaminan rasa aman maka tidak ada keragu-raguan dalam
bekerja. Mereka akan dapat memaksimalkan potensi diri mereka. Mereka akan bisa
mengembangkan atau memunculkan inovasi baru dalam dunia pendidikan. Sehingga tidak akan
muncul rasa takut akan berbuat kesalahan yang fatal dalam pekerjaan mereka.

Teori Z dapat di jabarkan sebagai berikut, mereka yang bekerja di bawah naungan manajemen
berkonsep tersebut pasti memiliki jaminan jangka panjang pekerjaan tetap, mereka dalam
pengambilan keputusan dengan cara konsensus, evaluasi dan promosi lambat prosedur, dan
tanggung jawab individu dalam konteks kelompok. Teori Z lebih menekankan pada peran dan
posisi pegawai atau karyawan dalam perusahaan dan khusus disini adalah manajemen
pendidikan yang dapat membuat para tenaga pendidik atau kependidikan  menjadi nyaman,
betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam organisasi pendidikan. Dengan
demikian maka tenaga pendidik dan kependidikan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien
dalam melakukan pekerjaannya. Dengan adanya jaminan keamanan mereka akan fokus dalam
bekerja. Selain itu dengan jaminan kerja jangka panjang tentu mereka akan selalu bersemangat
dalam bekerja. Mereka tidak akan terbebani dengan acaman pemecatan yang berujung
terhadap tertekannya mereka dalam bekerja. Tentu ini akan mengganggu kinerja mereka.
Mereka bekerja secara all out sehingga tidak ada tekanan dalam pikiran mereka. Mereka juga
dilibatkan dalam musyawarah atau pengambilan keputusan sehingga mereka akan merasa
bahwa mereka adalah bagian dari organisasi dan tidak akan merasa di abaikan oleh anggota lain
yang mana memiliki jabatan lebih tinggi.

Teori Z menganggap, rasa aman (security) secara khusus punya arti penting. Kita  dapat
membahas sedikit tentang teori ini dalam sistem manajemen Jepang, keamanan itu terjamin
karena sebagian besar pekerja memiliki masa kerja seumur hidup (lifetime employment) di satu
perusahaan. Organisasi gaya Jepang ini berkomitmen pada hubungan jangka panjang tersebut,
dengan tinjauan kinerja secara reguler dan tegas, yang memberikan umpan-balik yang dituntut
sebagian besar karyawan, agar bisa berfungsi efektif. Dengan sistem tersebut tentu akan sangat
menarik bagi mereka yang bekerja dalam dunia pendidikan untuk bekerja dalam waktu yang
lama. Teori Z juga menekankan perkembangan hubungan kepercayaan (trust relationship)
antara pemimpin dan yang dipimpin. Penekanan itu didasarkan pada asumsi bahwa motivasi
orang pertama-tama bersifat internal. Namun, perasaan-perasaan itu harus diperkuat oleh
komitmen jelas terhadap karyawan dari pihak majikan/pimpinan. Dengan adanya hal tersebut
akan terjalin hubungan yang harmonis antar pegawai. Tidak akan ada pegawai yang menaruh
curiga kepada pegawai lain atau pemimpin yang menuduh bawahannya tanpa pertimbangan
yang jelas.  Teori Z melihat pengambilan keputusan kolektif dan tanggung jawab kelompok
memberikan dukungan sosial yang diperlukan bagi tercapainya kinerja puncak. Hal itu terjadi
lewat penciptaan rasa aman, yang memungkinkan para karyawan membangkitkan ide-ide baru
tanpa takut ditolak atau takut gagal. Dengan keputusan yang di ambil secara musyawarah tentu
akan mencapai keputusan bersama dengan tidak mengesampingkan pendapat-pendapat orang
lain. Apabila terjadi pengambilan keputusan sepihak tanpa melakukan musyawarah terlebih
dahulu pasti akan menimbulkan perbedaan pendapat atau ketidak puasan pegawai lain yang
berujung pada perpecahan organisasi atau manajemen yang ada. Dapat di ambil contoh,
seorang guru yang mendapat dukungan penuh dari orang orang di sekitar tempat dia bekerja
pasti akan merasa nyaman untuk melakukan pekerjaan sebagai pengajar di sekolah tersebut.
Dengan kenyamanan itu seorang guru pasti akan memiliki keberanian untuk mengemukakan
pendapat tentang metode pembelajaran yang lebih inovatif. Tapi juga di barengi dengan
tanggung jawab dia sebagai seorang guru untuk memberikan hasil yang maksimal terhadap apa
yang telah dia ciptakan. Kebebasan di sini bukan berarti kebebasan yang tak bertanggung jawab.
Kebebasan di sini yaitu mereka bebas mengemukakan pendapat tapi tidak melupakan tanggung
jawab yang telah di embannya sebagai seorang guru. Bebas bukan berari mereka akan bertindak
semau mereka tapi dengan adanyakebebasan itu mereka akan dapat berpikir bahwa ada
tanggung jawab yang lebih besar sedang menanti mereka.

Tapi dalam penggunaan teori Z tentu ada hal-hal yang menghambat atau kekurangan dari teori
tersebut. Karena pada dasarnya munculnya suatu teori akan selalu diikuti oleh teori lain yang
akan menyempurnakan teori sebelumnya. Kekuatan dari teori Z ini terletak pada upaya suatu
organisasi pendidikan  untuk mengikat karyawan dengan loyalitas tanpa batas, sehingga mereka
para pegawai  diharapkan mau bekerja dalam sikap yang penuh integritas untuk meningkatkan
kinerja organisasi agar dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang memang saat ini telah
di penuhi oleh persaingan dari berbagai bidang.
Sedangkan kelemahan teori ini apabila di terapkan dalam suatu manajemen pendidikan adalah
saat kemampuan perusahaan menurun dalam komitmennya untuk tetap mempertahankan
pegawai, apalagi saat ketidakpastian ekonomi merusak sektor financial yang meningkatkan
keinginan pegawai untuk mencari atau berpindah tempat kerja untuk memeperoleh penghasilan
yang lebih memadai dari sebelumnya. Selain itu teori ini membutuhkan banyak pengorbanan,
karena sifatnya yang holistik dan kurang sederhana.

Pada dasarnya dunia pendidikan selalu memerlukan inovasi yang harus selalu di perbarui agar
suatu saat dapat bersaing dengan kemajuan zaman. Dengan dunia pendidikan yang tidak kalah
saing dengan kemajuan teknologi dan kemajuan zaman tentu akan menghasilakn peserta didik
yang capable di bidangnya. Mereka tidak akan kalah kualitas dengan tenaga ahli dari negara lain.
Chapter 10

 Perusahaan Mie “X” saat ini memiliki 70% dari pasar mie instant. Data tahun lalu 80% dari
pelanggan tetap loyal pada mie tsb, akan tetapi 9% pelanggannya berpindah pada kompetitor
lain dgn produk sejenis merk “Y” sebagai tambahan, 85% dari pelanggan perusahaan kompetitor
tetap loyal kepada mereka,ttp 15% dari pelanggan mereka beralih ke mie”X”

 Pertanyaanya:

Simpulkan bagaimana tren ini dapat menentukan market share mie instant “X” utk 3 tahun
kedepan

jawab

erikut analisis lingkungan PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Faktor Internal
> Kekuatan (strenght)
a.       Keahlian dalam cita rasa Indonesia
b.       Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
c.       Jangkauan distribusi luas
d.      Kecepatan dalam menjangkau konsumen
e.       Brand yang sudah terkenal
f.       Kualitas SDM yang baik
g.      Sudah mendapatkan berbagai penghargaan
> Kelemahan (weakness)
a.       Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
b.      Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
c.       Permintaan pasar yang belum terpenuhi
d.      Produk yang tidak dapat dibedakan dengan kompetitor
e.       Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada Impor
f.       Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya yang
cenderung mahal
g.      Merk Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai penjualan

Faktor Eksternal
> Peluang (opportunity)
a.       Melakukan ekspansi ke luar negeri
b.      Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
c.        Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
d.      Pasar domestik yang berkembang
e.       Segmen pasar yang baru
f.       Pasar Internasional
g.      Pasar yang luang karena kompetiror yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer
h.      Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat.
i.        Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang dapat
diimpor
j.        Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun
> Ancaman (threats)
a.       Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
b.      Tidak fokus terhadap satu jenis produk
c.       Persaingan harga dengan kompetitor
d.      Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
e.       Kompetitor memegang pangsa terbesar
f.       Dikenakan pajak penjualan
g.      Krisis keuangan dunia
Strategi Manajemen
1.      Distribusi
Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood
juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara
agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui
rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi
gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
2.      Corporate Social Responsibility
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk
membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal
kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
a.       Membangun Human Capital
b.      Mempertahankan Kohesi Sosial
c.       Memperkuat Nilai Ekonomi
d.      Mendorong Good Governance
e.       Melindungi Lingkungan
3. Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan
percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan
manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam
mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai
program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial
akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di
Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)


a.      Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85
gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus
sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi
jumbo dengan massa 120 gram.(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan
selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang
semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie
goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
b.      Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau
paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi
semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1500,-
( toko Sjahudi, Rungkut Gunung Anyar Harapan 2012).
c.       Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus
sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak
secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui
rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet
retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-
masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di
Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-
warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng
sebagai menu utama)
d.      Promotion
· Tagline : Indomie Seleraku
·Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
· Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
·Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah
stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind
merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap
harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu
berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut
pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie
menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari
bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur
panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal
seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin
mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga
mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih
memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness
remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer
masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai
Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering
The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,
memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan
menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and
higher margin.

Strategi Kunci 3a
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat
konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a.       Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b.      Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c.       Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)

G. Kesimpulan

Dengan menggunakan analisis SWOT dapat diketahui kekuatan dan peluang yang
dimiliki serta tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mencapai kesuksesan meraih peluang
tersebut. Disamping itu, dengan analisis SWOT juga dapat mengetahui ancaman dan kelemahan
yang dimilik, dengan paham dan mengetahuinya seorang manajer dapat mengambil alternatif-
alternatif dan strategi untuk memanfaatkan itu semua sebagai peluang bisnis.
Dapat dilihat dari hasil analisis SWOT pada PT. Indofoot Sukses Makmur, produk indomie
sangat diminati para pencinta mie instans. Dengan kekuatan yang dimiliki seperti kualitas dan
cita rasa yang beragam membuat indomie semakin melekat dihati para pencitanya, dan
mengalahkan para kompetitornya. Cepatnya distribusi dan tanggap ikutserta dalam acaar-acara
guna mempromosikan produknya, dan harga yang terjangkau menjadi strategi indomie dapat
masuk diberbagai segmen masyarakat. Dilihat dari semakin majunya inovasi yang dilakukan
indomie dapat diprediksikan akan semakin berkembang maju.

STUDI KASUS CHAPTER 12

Industri handphone merupakan industri yang mengalami pergerakan sangat cepat dan teknologi
menyediakan motivasi kepeda konsumen untuk mengganti handphone setiap tahunnya.
Kepercayaan merek sangat penting dan perusahaan-perusahaan mencoba segala cara untuk
menjaga agar konsumen menjadi puas. Bagaimanapun juga, beberapa konsumen mencoba
untuk mengganti dengan merek yang lain (perusahaan lain). Tiga merek tertentu Nokia, Sony
Ericson, Siemen yang meguasai pangsa pasar. Orang yang memiliki handphone merk Nokia akan
membeli tipe Nokia yg lain 90% dan sisanya membeli 2 merek yang lain dengan peluang sama
besar. Pemilik handpone Sony Ericson akan membeli Sony Ericson lagi 75% dari waktu
sementara itu 15% akan membeli Nokia dan 10% akan membeli Siemen. Sekitar 70% pemilik
Siemen akan membeli Siemen, 5% akan membeli Nokia. Tiap merk memiliki 300.000 konsumen
yang berencana untuk membeli sebuah handphone baru pada tahun depan, berapa banyak
handphone dari tiap tipe akan dibeli ?

Penyelesaian :

Kasus diatas merupakan kasus rantai Markov

sony
nokia ericson siemen

nokia 300,000.00 0.9 0.05 0.05

sony ericson 300,000.00 0.15 0.75 0.1

siemen 300,000.00 0.05 0.25 0.7

0.9 0.05 0.05


[
P= 0.15 0.75 0.1
0.05 0.25 0.7 ]
0.9 0.05 0.05 0.9 0.05 0.05
2
[ ][
P = 0.15 0.75 0.1 0.15 0.75 0.1
0.05 0.25 0.7 0.05 0.25 0.7
0.82 0 .095 0.085
]
[
= 0.2525 0 .595 0.1525
0.1175 0 .365 0.5175 ]
sony
nokia ericson siemen

nokia 300,000.00 0.82 0.095 0.085

sony ericson 300,000.00 0.2525 0.595 0.1525

siemen 300,000.00 0.1175 0.365 0.5175

246,000.00 28,500.00 25,500.00

75,750.00 178,500.00 45,750.00

35,250.00 109,500.00 155,250.00

jumlah 357,000.00 316,500.00 226,500.00

• Pada tahun depan konsumen yang memiliki handphone Nokia akan membeli Nokia lagi 82%,
membeli Sony Ericson 9.5% dan membeli Siemen 8.5%.

• Untuk konsumen yang memiliki handphone Sony Ericson akan membeli Sony Ericson lagi 59.5%,
membeli Nokia 25.25% dan membeli Siemen 15.25%.

• Sedangkan untuk konsumen yang memiliki handphone Siemen akan membeli Siemen lagi
51.75%, membeli Nokia 11.75% dan membeli Sony Ericson 36.5%.

• Banyaknya komputer yang akan di beli pada tahun depan untuk handphone Nokia sebanyak
357.000, Sony Ericson sebanyak 316.500 dan Siemen sebanyak 226.500.

Anda mungkin juga menyukai