Anda di halaman 1dari 10

BAB 3.

PENYUSUNAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA DAN STRATEGI
INISIATIF BAGI PERUSAHAAN
PROFIT DAN NON PROFIT
MERDEKA BELAJAR - KAMPUS MERDEKA
(MBKM)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diharapkan bisa
diperoleh oleh mahasiswa/i melalui internalisasi pengetahuan, sikap,
keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman yang terjadi
selama mahasiswa/i mengikuti program MBKM. Adapun capaian
pembelajaran dari materi Competitive Advantage 1 Materi III adalah
mahasiswa mampu menyusun Indikator Kinerja Utama Bagi
Perusahaan Profit dan Non Profit.
A. PERSYARATAN PENENTUAN
KINERJA YANG IDEAL
Indikator kinerja berbeda-beda tergantung dengan jenis organisasinya. Berdasarkan
Moeheriono (2018), ada 17 persyaratan untuk indikator yang baik dan ideal dalam
pengukuran kinerja yaitu sebagai berikut :
1. Spesifik dan jelas 10
Controllability
2. Measurable 11.
Contingency
3. Attributable ` 12.
Comprehensiveness
4. Fleksibel dan sensitif 13.
Boundedness
5. Efektif 14.
Relevance
6. Efisien 15.
Feasibility
7. Consistency 16.
Timely
B. JENIS-JENIS INDIKATOR KINERJA
Berdasarkan jenisnya, indikator kinerja dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
1. Indikator kualitatif, indikator ini menggantikan angka dengan menggunakan bentuk
kualitatif. Nilai yang diberikan berupa suatu kelompok drajat kualitatif yang
berurutan dalam bentuk rentang skala.
2. Indikator Kuantitas Absolut, indikator ini cenderung selalu menggunakan angka
absolut. Angka absolut adalah angka bilangan positif, nol, negatif termasuk dalam
bentuk pecahan desimal.
3. Indikator Persentase
Indikator ini menggunakan perbandingan atau proporsi angka absolut dari yang
akan diukur dengan total populasi. Persentase umumnya berupa angka positif
termasuk dalam bentuk pecahan atau desimal.
B. JENIS-JENIS INDIKATOR KINERJA
Berdasarkan jenisnya, indikator kinerja dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
4. Indikator Rasio, indikator ini menggunakan perbandingan absolut dan suatu
yang akan diukur dengan angka absolut lainnya yang terkait.
5. Indikator Rata-Rata, indikator ini biasanya menggunakan bentuk rata-rata
angka dari sejumlah kegunaan atau populasi. Angka rata-rata ini membagi total
angka untuk sejumlah kejadian atau suatu populasi kemudian dibagi dengan
jumlah kejadiannya atau jumlah populasinya.
6. Indikator Indeks, indikator ini menggunakan gabungan angka-angka indikator
lainnya yang dihimpun melalui satu formula maupun pembobotan pada masing-
masing variabelnya. Misalnya : Indeks pengangguran, Indeks saham, Indeks
harga konsumen.
C. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator merupakan alat ukur yang digunakan untuk menjelaskan dan


memberikan pemahaman mengenai hasil suatu aktivitas kegiatan. Penentuan
indikator kinerja utama merupakan bagian yang sangat penting dalam merancang
sistem pengukuran kinerja. Oleh karena itu, dalam penentuan IKU haruslah
benar-benar merupakan penjabaran dari visi, misi, strategi dan tujuan strategis
perusahaan. IKU idealnya didapatkan melalui diskusi antar karyawan, dan
pimpinan melalui wawancara atau dari dokumen internal perusahaan.
Tabel Penentuan Indikator Kinerja Organisasi Profit

Tujuan Strategis Key Performance Indicator (KPI)

Key Performance Outcome Key Performance Driver

Perspektif Finansial a. Tingkat pertumbuhan penjualan 1. Tingkat penjualan


1. Kemampuan memperoleh laba b. Tingkat keuntungan/laba 2. Market share
2. Investasi perusahaan yang efektif c. Return on Capital Employed 3. Tingkat pendapatan
(ROCE) 4. Total asset
d. Tingkat penggunaan investasi 5. Investasi/pendanaan

Perspektif Pelanggan a. Laba bersih pelanggan 1. Keuntungan/profit pelanggan


1. Menguasai pasar domestik dan global b. Pangsa pasar domestik dan global 2. Penjualan produk
2. Pertumbuhan pelanggan yang tinggi c. Persentase penjualan global 3. Database pasar
3. Kepuasan pelanggan yang tinggi d. Persentase pertumbuhan 4. Database pesaing
4. Kesetian dan dukungan pelanggan pelanggan 5. Jumlah pelanggan
e. Tingkat kepuasan pelanggan 6. Rancangan survei
f. Tingkat pemenuhan keluhan 7. Respon time
g. Tingkat loyalitas pelanggan 8. Akurasi data
9. Dukungan administrasi

Perspektif Bisnis Internal a. Persentase jenis produk atas 1. Pengakuan internasional


1. Meningkatkan sistem proses kerja yang pengakuan internasional 2. Standarisasi mutu
lebih baik b. Persentase produk cacat 3. Kualitas produk
2. Meningkatkan proses manufaktur yang c. Jumlah produk baru 4. Produk cacat
efektif d. Rasio biaya yang dikeluarkan 5. Manufacturing cycle
3. Meningkatkan kualitas produk 6. Waktu proses
7. Perancangan produk
8. Investasi R&D
D. HAMBATAN DALAM PEMBUATAN IKU
Dalam pembuatan IKU seringkali menemui hambatan untuk menentukan bagaimana cara
pembuatan IKU. Hal ini terjadi karena penetapan IKU dapat menimbulkan perbedaan
persepsi dari masing-masing karyawan. Berikut dijabarkan hambatan dalam pembuatan
IKU, yaitu :
1. Hambatan penentuan atau identifikasi IKU sendiri
Beberapa posisi mudah dalam penyusunan IKU nya, seperti bagian pemasaran,
penjualan maupun produksi. Tetapi untuk seorang Sekretaris akan lebih susah
ditentukan IKU yang cocok.
1. Hambatan menentukan sistem monitoring setelah IKU ditetapkan
Banyak perusahaan yang dapat menyusun IKU dengan baik, tetapi berhenti ditengah
jalan akibat sistem monitoring yang belum disiapkan dengan baik.
1. Hambatan merekayasa hasil penilaian IKU atau ketidakakuratan laporan.
Monitoring yang tidak berjalan dengan baik akibatnya memunculkan apa yang
dinamakan Permainan IKU, dan dalam hal ini yang paling rentan adalah sistem
administrasi penunjangnya.
E. PROSES PENGEMBANGAN IKU
Tahapan dalam proses pengembangan IKU adalah sbb:
1. Komitmen kembali pada Visi dan Misi
Selalu berpatokan pada visi dan misi perusahaan, yaitu bagaimana setiap misa tersebut
telah terealisasi dan apakah sudah sesuai dengan target dari misi tersebut.
1. Menetapkan Strategi
Apabila dari visi misi belum atau sudah memenuhi target, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan strategi perusahaan
1. Menentukan Critical Success Factors
Pada masing-masing perspektif dengan memilih dan mengembangkan tujuan strategis
berikut target pencapaiannya serta mengembangkan indikator kinerja pada setiap tujuan
strategis.
1. Mengembangkan dan Menerapkan Information Sistem
Pada semua lini atau departemen, dalam hal ini masing-masing satker harus dilibatkan.
Latihan Soal
1. Carilah contoh IKU untuk perusahaan profit dan non profit. Dari contoh IKU
yang didapatkan, kategorikan perspektif masing-masing IKU dari Finansial,
Pelanggan, Bisnis Internal untuk perusahaan profit dan Keuangan,
Pelayanan dan Hubungan Internal untuk perusahaan non profit!
2. Buatlah indikator kinerja utama untuk bisnis yang anda rencanakan.

Anda mungkin juga menyukai