Anda di halaman 1dari 17

Penilaian

perkembangan
usaha
KELOMPOK 6
01
Mengapa
penilaian
perkembangan
usaha penting
Pentingnya penilaian dalam usaha

Penilaian dalam bisnis adalah proses yang penting dan strategis untuk
mengukur nilai atau kinerja suatu perusahaan atau usaha. Penilaian ini
dilakukan untuk memahami berbagai aspek bisnis dan membantu pengambilan
keputusan yang lebih baik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penilaian
bisnis itu penting:
1. Pengambilan Keputusan Investasi: Penilaian bisnis memainkan peran
penting dalam menentukan nilai perusahaan

2. Evaluasi Kinerja Bisnis: Dengan melakukan penilaian secara berkala, Anda dapat
mengevaluasi kinerja bisnis dan melihat apakah perusahaan mencapai target dan
tujuan yang telah ditetapkan

3. Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan: Penilaian bisnis membantu


dalam mengukur pertumbuhan dan perkembangan bisnis dari waktu ke waktu

4. Penentuan Nilai Aset dan Liabilitas: Penilaian bisnis membantu


menentukan nilai aset dan liabilitas perusahaan.
Manfaat utama penilaian usaha
1. Pemantauan Kinerja Bisnis: Dengan penilaian bisnis yang
berkelanjutan, perusahaan dapat memantau kinerja bisnis dari
waktu ke waktu

2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Penilaian bisnis


yang teratur memberikan data dan informasi yang lebih akurat
dan terkini

3. Identifikasi Peluang dan Ancaman: Penilaian bisnis yang


berkelanjutan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi
peluang pertumbuhan dan potensi risiko atau ancaman

4. Evaluasi Strategi Bisnis: Penilaian yang teratur membantu


menilai keberhasilan strategi bisnis yang telah dilaksanakan.
02
Tujuan
perkembangan
usaha
Menetapkan tujuan yang jelas dalam penilaian bisnis.

Tujuan yang jelas dalam melakukan penilaian 1. Penentuan Nilai: Tujuan utama dari penilaian bisnis adalah
bisnis adalah untuk mendapatkan pemahaman
menentukan nilai pasar dari perusahaan atau aset bisnis
yang akurat dan komprehensif tentang nilai
sebuah bisnis. Penilaian bisnis dilakukan dengan tertentu
tujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai suatu 2. Pengambilan Keputusan Investasi: Penilaian bisnis membantu
perusahaan. Beberapa tujuan utama dari penilaian para investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih
bisnis antara lain: cerdas.

3. Mendapatkan Pendanaan: Bagi pemilik bisnis yang mencari


pendanaan dari investor atau lembaga keuangan, penilaian
bisnis menjadi penting.

4. Perencanaan Strategis: Penilaian bisnis membantu manajemen


perusahaan dalam merencanakan strategi bisnis jangka
panjang dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan
untuk meningkatkan nilai perusahaan.
03

Indikator
kerja utama
(KPIs)
Apa itu KPIs?
Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators/KPIs) adalah
metrik atau ukuran yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
suatu organisasi, tim, atau individu berhasil mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. KPIs merupakan alat yang penting
dalam mengukur kinerja dan mengevaluasi kesuksesan dalam
berbagai bidang, termasuk bisnis, pendidikan, kesehatan, dan sektor
lainnya.
Contoh KPIs yang relevan untuk berbagai
sektor usaha.`
1. sektor retail 2. Sektor manufaktur:
a. Pendapatan Rata-rata per Transaksi: Rata-rata a. Efisiensi Produksi: Persentase waktu
pendapatan yang dihasilkan dari setiap produksi yang efektif dibandingkan
transaksi penjualan. dengan waktu total yang tersedia.

b. Konversi Penjualan: Persentase pelanggan b. Tingkat Rendemen: Rasio produk yang


potensial yang berubah menjadi pembeli aktif. memenuhi standar kualitas dibandingkan
dengan total produksi.
c. Retensi Pelanggan: Persentase pelanggan yang
kembali berbelanja dalam periode tertentu. c. Waktu Tunggu dan Pengiriman: Waktu
antara pemesanan dan pengiriman produk
d. Tingkat Persediaan: Persentase produk yang kepada pelanggan.
tersedia dalam stok dibandingkan dengan
permintaan. e. Kepuasan Pelanggan: Skor d. Tingkat Kecelakaan Kerja: Jumlah
kepuasan pelanggan melalui survei atau kecelakaan kerja dalam periode tertentu. e.
feedback. OEE (Overall Equipment Efficiency):
Efisiensi dan ketersediaan mesin produksi.
Contoh KPIs yang relevan untuk berbagai
sektor usaha.`
3. Sektor keuangan
a. NPM (Net Profit Margin): Persentase laba Setiap sektor usaha akan memiliki
bersih dibandingkan dengan pendapatan total. KPI yang khusus dan dapat
disesuaikan berdasarkan tujuan
b. ROA (Return on Assets): Rasio laba bersih
dibandingkan dengan total aset perusahaan. dan strategi bisnis masing-
masing. Penting untuk memilih
c. NPL (Non-Performing Loan): Persentase KPI yang relevan dengan bisnis
pinjaman yang gagal dibayar oleh peminjam.
Anda dan dapat memberikan
d. Rasio Kecukupan Modal: Persentase modal wawasan yang berguna untuk
perusahaan dibandingkan dengan total aset. e. meningkatkan kinerja dan
Kepuasan Nasabah: Skor kepuasan nasabah
melalui survei atau feedback. mencapai kesuksesan.
04

Proses penilaian
perkembangan
usaha
Langkah-Langkah dalam melakukan penilaian
yang efektif
Penilaian bisnis yang efektif memerlukan pendekatan yang terstruktur dan metodologi yang tepat. Berikut
adalah langkah-langkah yang dapat membantu dalam melakukan penilaian bisnis yang efektif:

1. Tujuan Penilaian: Tetapkan tujuan yang jelas untuk penilaian bisnis. Apakah tujuannya untuk akuisisi, penjualan,
pengalihan kepemilikan, atau tujuan lainnya? Menetapkan tujuan akan membantu memandu seluruh proses
penilaian.

2. Pengumpulan Data: Kumpulkan data terkait dengan bisnis yang akan dinilai. Data ini dapat mencakup laporan
keuangan, laporan operasional, proyeksi keuangan, struktur kepemilikan, catatan inventaris, dan data lain yang
relevan.

3. Analisis Industri dan Pasar: Lakukan analisis menyeluruh terhadap industri di mana bisnis beroperasi dan pasar
tempat bisnis beroperasi. Pahami tren industri, potensi pertumbuhan, dan bagaimana bisnis berdiri dibandingkan
dengan pesaing.

4. Pemilihan Metode Penilaian: Pilih metode penilaian yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik bisnis. Beberapa
metode penilaian yang umum digunakan meliputi metode pendapatan, metode aset, metode perbandingan pasar,
dan metode diskon arus kas.
05
Tantangan
penilaian
perkembangan
usaha
Tantangan dalam penilaian
perkembangan usaha
Tantangan yang mungkin dihadapi dalam melakukan penilaian perkembangan usaha
dapat mencakup hal-hal berikut:

1. Pengumpulan data yang tepat pelanggan, keberlanjutan, atau kepuasan karyawan.


• Kesulitan dalam mengumpulkan data yang relevan dan • Tidak adanya metrik yang jelas untuk mengukur hal-
akurat untuk melakukan penilaian. hal ini dapat menjadi tantangan.
• Keterbatasan sumber data yang ada atau data yang
terfragmentasi. 4. Kompleksitas analisis data
• Menghadapi kesulitan dalam menganalisis data yang
2. Konflik kepentingan besar dan kompleks.
• Pemangku kepentingan yang memiliki tujuan dan • Keterbatasan dalam mengubah data menjadi wawasan
kepentingan yang berbeda-beda dalam bisnis. yang berarti dan tindakan nyata.
• Sulit untuk mencapai konsensus atau kesepakatan
mengenai indikator kinerja yang tepat.

3. Kesulitan Mengukur Aspek Non-Keuangan


• Mengukur aspek non-keuangan seperti kepuasan
Cara menghadapi tantangan
tersebut
Menghadapi tantangan-tantangan ini, penting untuk
membangun rencana yang matang, berkoordinasi dengan
baik dengan pemangku kepentingan, dan menggunakan
alat dan teknologi yang tepat untuk memfasilitasi proses
penilaian. Fleksibilitas dan keterbukaan untuk perubahan
juga kunci dalam menghadapi tantangan yang muncul
dalam melakukan penilaian perkembangan usaha.
TERIMA KASIH
Dengan demikian, kami ingin mengakhiri
presentasi kami pada hari ini. Kami berharap
materi yang telah kami sampaikan dapat
memberikan wawasan yang berharga dan
memberikan manfaat bagi Anda semua.

Terkait pertanyaan atau diskusi lebih lanjut,


kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dan
berbagi pemikiran lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai