Maksud :
a. Menentukan, memilih dan mengusulkan KPI sebagai dasar penilaian akuntabilitas bagi Direksi
mengenai tingkat keberhasilan BUMN mencapai target-target kinerja dalam satu periode;
b. Menuangkan KPI yang terpilih dan target kinerja yang diusulkan ke dalam Kontrak Manajemen
sebagai kesepakatan kinerja antara Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, dan RUPS/Menteri;
Penentuan KPI dan target kinerja tahun 2013, khususnya KPI Perspektif Keuangan dan Pasar, dapat
mengacu pada RKAP BUMN yang bersangkutan, sedangkan KPI perspektif lainnya dapat mengacu pada
dokumen perencanaan resmi lainnya.
Dalam proses penyusunan KPI beserta target-targetnya, agar mengoptimalkan pegawai BUMN yang
telah mengikuti pelatihan KPKU BUMN, baik yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN bekerja
sama dengan Forum Ekselen BUMN (FEB), maupun In House Training yang diadakan oleh masing-masing
BUMN.
Latar Belakang :
Sesuai dengan Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara,
calon anggota Direksi yang telah dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan wajib menandatangani
kontrak manajemen sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai anggota Direksi. Yang dimaksud
dengan kontrak manajemen adalah Statement of Corporate Intent (SCI) yang, antara lain, berisikan janji-
janji atau pernyataan Direksi untuk memenuhi segala target-target yang ditetapkan oleh RUPS/Menteri
BUMN. Periode yang dicakup dalam Kontrak Manajemen tersebut meliputi 5 (lima) tahun atau sesuai
dengan periode masa jabatan Direksi. Target-target kinerja yang diperjanjikan oleh Direksi pun
seharusnya bersifat generik. Oleh karena itu, Kontrak manajemen tersebut hams diperbaharui setiap
tahun untuk disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan perusahaan.
a. Pemberitahuan hasil penilaian uji kelayakan dan kepatutan yang telah dilaksanakan penunjukan
sebagai Calon Direksi untuk periode masa jabatan 5 tahun;
b. Penyampaian hal-hal penting yang berkaitan dengan peran, tugas dan tanggung jawab, kewenangan,
hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang perlu diketahui sebagai anggota Direksi. Sebagai lampiran dari
Kontrak Manajemen tersebut adalah Key Performance Indicators (KPI) dan Sasaran Perusahaan, yang
terdiri dari indikator keuangan, indikator operasional dan indikator administrasi.
Pada prinsipnya terdapat 2 (dua) jenis Kontrak Manajemen, yaitu:
a. Kontrak Manajemen yang ditandatangani oleh calon anggota Direksi yang telah dinyatakan lulus uji
kelayakan dan kepatutan dan Menteri BUMN/RUPS, untuk periode 5 (lima) tahun atau sesuai masa
jabatan Direksi; dan
b. Kontrak Manajemen yang ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas setiap
tahun, serta disahkan oleh RUPS.
Poin Penting :
a. KPI terpilih, merupakan KPI yang paling prioritas dan paling penting yang secara tepat mengukur
kemampuan perusahaan dalam merespon secara optimal terhadap tantang utama dan dinamika
lingkungan usaha,
b. Bobot per KPI secara tepat mencerminkan prioritas maupun penekanan yang dikehendaki key
stakeholders secara proporsional.
c. Target per KPI mampu mengkapitalisasi segenap potensi perusahaan dan mendorong penciptaan nilai
dan pertumbuhan usaha secara berklenajutan, serta mendorong peningkatan daya saing perusahaan.
e. Lebih menjamin upaya dan efektifitas penciptaan nilai oleh masing masing BUMN dalam kerangka
pertumbuhan dan sustainabilitas kinerja maupun peningkatan daya saing perusahaan, E Terpilih KPI
yang seimbang dan saling selaras antar KPI keuangan dan non keuangan, selaras dengan Sasaran
Strategis Perusahaan, dan dengan Critical Success Factors (CSF) perusahaan yang merupakan key
performance drivers perusahaan.
Berdasarkan pendekatan KPKU, terdapat 5 (lima) perspektif pengukuran kinerja usaha, dan terdapat 12
aspek pengukuran kematangan kesisteman perusahaan. Kama perspektifpengukuran kinerja bisnis
tersebut adalah:
2. Fokus pelanggan,
1. Kepemimpinan Senior
3. Pengembangan Strategi
4. Implementasi Strategi
5. Suara Pelanggan
6. Engagement pelanggan
Langkah KPI
1. Identifikasi KPI
3. Pembobotan KPI
7. Evaluasi Pencapaian KPI Triwulanan dan Tahunan 8. Pengesahan Pencapaian KPI Tahunan
IDENTIFIKASI KPI
Skor KPKU adalah skor (skala 0 — 1.000 poin) hasil penilaian kinerja perusahaan secara menyeluruh
berdasarkan KPKU yang terdiri dari dimensi proses yang menggambarkan tingkat kematangan
kesisteman perusahaan dan dimensi hasil yang menggambarkan capaian hasil-hasil bisnis.
(1)pengukuran mutu internal, (2) kinerja dari produk, (3) tingkat kecacatan, (4) kesalahan penggunaan,
(5) waktu tanggap, dan (6) data yang dikumpulkan dari pelanggan oleh perusahaan lain mengenai
kemudahan penggunaan atau atribut lainnya, serta (7) survey pelanggan tentang kinerja produk dan
layanan
2.Fokus Pelanggan
(1)kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan; (2) retensi, perolehan, dan kehilangan pelanggan dan akun
pelanggan; (3) pengaduan (compliant) pelanggan, pengelolaan pengaduan, penyelesaian pengaduan
yang efektif, dan klaim garansi; (4) nilai yang dipersepsi pelanggan berdasarkan mutu dan harga; (5)
penilaian pelanggan terhadap akses dan kemudahan penggunaan (termasuk etika dalam interaksi
layanan); (6) dukungan pelanggan terhadap merek dan produk yang ditawarkan; dan (7) penghargaan,
pemeringkatan, dan pengakuan pelanggan dan perusahaan pemeringkat yang independen.
(1)Pendapatan (revenue), (2) Laba atau rugi, (3) posisi kas (cash position), (4) Aset bersih, (5) debt
leverage, (6) siklus waktu kas-ke-kas (cash-to-cash cycle time), (7) pendapatan per saham, (8) financial
operations efficiency (collection, billing, receivables), dan (9) financial returns.
(1) keselamatan kerja, (2) kemangkiran (ketidak-hadiran), (3) turnover, (4) kepuasan, dan (5) keluhan
tenaga kerja.
Mengikuti kerangka KPKU, Direksi mengidentifikasi dan menentukan KPI untuk masing masing perspektif
dari 5 perspektif yang dinyatakan.
a. Melakukan telaah terhadap dokumen Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan/atau dokumen
perencanaan resmi lainnya, khususnya terkait aspekaspek, sebagai berikut:
(6) KPI
(7) Asumsi-asumsi
b. Memastikan bahwa sasaran strategis, strategi, CSF yang harus dikuasai atau diperkuat atau
dipertahankan, dan KPI untuk tahun yang direncanakan telah dinyatakan dalam RJPP dimaksud atau
dalam dokumen perencanaan resmi lainnya. Keterkaitan antara KF dengan KPI adalah vital. Apabila RJPP
belum mendefinisikan CSF, maka Direksi harus membuat CSF dari informasi yang terdapat dalam RJPP
yang bersangkutan. CSF bagi perusahaan meliputi semua faktor-faktor yang paling dominan menjadi
penentu kesehatan, ketahanan dan keberlanjutan perusahaan. KPI adalah ukuran kinerja aktual, yang
secara alami merupakan turunan dari CSF.
c. Memastikan bahwa seluruh informasi yang diidentifikasi tersebut telah selaras dan terintegrasi
dengan aspek-aspek RJPP, antara lain (I)Kompetensi inti merupakan kemampuan perusahaan yang
secara strategis, penting, dan bersifat sentral dalam memenuhi misi perusahaan atau memberikan
keunggulan di pasar. (2)Sasaran strategis perusahaan yang diidentifikasi dengan menggunakan 5 (lima)
perspektif KPKU, seluruhnya mendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan strategis perusahaan.
(3)Faktor-faktor utama keberhasilan (CSF) merupakan faktor-faktor yang paling dominan pengaruhnya
terhadap keberhasilan strategi dan sasaran-sasaran strategis perusahaan. CSF harus dikaji ulang minimal
sekali dalam setahun.
Untuk memudahkan pemilihan, seluruh KPI yang sudah teridentifikasi dikelompokkan ke dalam 5
Perspektif KPKU. Pemilihan KPI harus mengikuti ketentuan jumlah minimum dan maksimum KPI :
Total bobot yang diberikan secara keseluruhan untuk 5 perspektif adalah 100%.
a. Untuk Perusahaan yang mayoritas bisnis utamanya berada dalam Industri yang pertumbuhannya
pesat (>15%)
b. Untuk Perusahaan mayoritas bisnis utamanya ada dalam Industri yang Pertumbuhannya sedang (5%
— 15%)
c. Untuk perusahaan dalam industri yang mayoritas bisnis utamanya ada dalam industri yang
pertumbuhannya relatif lambat (0% — 5%)
d. Untuk perusahaan mayoritas bisnis utamanya ada dalam Industri yang pertumbuhannya negative
(<0%)
Penentuan target yang hendak dicapai perusahaan pada periode tahunan tertentu di masa depan
mengacu kepada sasaran-sasaran strategis dalam RJPP serta dengan mempertimbangkan: a. Potensi
yang dihadapi perusahaan pada periode perencanaanya, b. Pertumbuhan industrinya, c. Kompetensi inti
perusahaan saat ini, dan d. Rencana pengembangan kompetensi inti perusahaan pada periode
perencanan.
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan pendapat dan saran terhadap dokumen Kontrak
manajemen dimaksud serta menyampaikan kepada RUPS/Pemilik Modal Paling lambat 60 (enam puluh)
had sebelum memasuki tahun anggaran yang direncanakan, untuk bahan pertimbangan keputusan
RUPS/Pemilik Modal mengesahkan dokumen Kontrak Manajemen tersebut.
4. Dokumen Kontrak Manajemen yang telah ditandatangani bersama dengan Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas, diajukan kepada RUPS/Menteri BUMN selambatlambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum
tahun anggaran yang direncanakan dimulai, untuk memperoleh pengesahan.
5. Berdasarkan hasil evaluasi dan klarifikasi terhadap Dokumen Kontrak manajemen yang disampaikan
Direksi serta mempertimbangkan pendapat dan saran Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, RUPS
menentukan dan mengesahkan Dokumen Kontrak Manajemen, yang memuat: a. KPI dari masing-masing
perspektif KPKU, b. Pembobotan KPI dan perspektif KPKU, c. besaran target dari masing-masing KPI,
serta d. Informasi relevan lainnya.
Terhadap pencapaian kinerjanya, Direksi mengusulkan besaran Skor atau Nilai Prestasi per masing
masing KPI dan Perspektif KPU maupun Skor atau Nilai Prestasi secara keseluruhan, dengan ketentuan:
a. Nilai Prestasi per KPI pada perspektif keuangan dan pasar maksimum 120%; dan b. Untuk masing
masing KPI pada perspektif lainnya, maksimum 105%.
Berdasarkan hasil evaluasi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan umpan balik kepada Direksi
untuk ditindaklanjuti, dalam konteks perbaikan atau peningkatan kinerja perusahaan. Umpan balik
dimaksud disampaikan kepada Pemegang Saham/Menteri BUMN sebagai bagian dari laporan triwulanan
perkembangan realisasi pencapaian kinerja Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
PENGESAHAN PENCAPAIAN KPI TAHUNAN
Berdasarkan hasil evaluasi dan klarifikasi, RUPS menentukan dan mengesahkan Skor atau Nilai Prestasi
Direksi untuk tahun yang barn dilaksanakan.
***
Cara Pengisian: Kolom 2: Ditulis nama perspektif KPKU meliputi 5 perspektif, yaitu Keuangan dan Pasar,
Fokus Pelanggan, Efektivitas Produk dan Proses, Fokus Tenaga Kerja, serta Kepemimpinan, Tatakelola,
dan Tanggung Jawab Sosial. Kolom 3: Ditulis nama KPI dalam setiap perspektif KPKU. Masing-masing
perspektif KPKU terdiri dari minimal 2 KPI dan maksimal 5 KPI. Kolom 4: Ditulis bobot pada masing-
masing KPI, Perspektif KPKU, dan keseluruhan jumlah bobot perspektif adalah 100 Kolom 5: Ditulis
satuan dari setiap KPI. Kolom 6: Ditulis realisasi kinerja audited tahun sebelumnya (N-1) untuk setiap KPI
yang ditetapkan dalam setiap perspektif KPKU. Kolom 7: Ditulis realisasi kinerja tahun berjalan (N) dari
masing-masing KPI yang ditetapkan dalam setiap perspektif KPKU. Pada saat penyusunan KPI bersamaan
dengan penyusunan RKAP, dengan demikian realisasi kinerja sampai dengan triwulan III dan estimasi
triwulan IV. Kolom 8: Ditulis target dari masing-masing KPI tahun yang akan datang (N+1).
Terlampir
Cara Pengisian: Formulir tersebut merupakan contoh untuk pengukuran kinerja triwulan I Kolom 2:
Ditulis nama perspektif KPKU meliputi 5 perspektif, yaitu serta Kepemimpinan, Tatakelola, dan Tanggung
Jawab Kemasyarakatan. Fokus Tenaga Kerja, Efektivitas Produk dan Proses, Fokus Pelanggan, Keuangan
dan Pasar, Kolom 3: Ditulis nama KPI dalam setiap perspektif KPKU. Masing-masing perspektif KPKU
terdiri dari minimal 2 KPI dan maksimal 5 KPI. Kolom 4: Ditulis satuan dari setiap KPI. Kolom 5: Ditulis
target triwulanan untuk setiap KPI dari masing-masing perspektif KPKU. BUMN harus memerinci target
KPI Tahunan ke dalam target-target triwulanan sehingga dapat dievaluasi kemajuan pencapaian KP1.
Kolom 6: Ditulis realisasi sampai dengan triwulan I dari masing-masing KPI yang ditetapkan dalam setiap
perspektif KPKU. Kolom 7: lihat penjelasan untuk kolom 5. Kolom 8: Ditulis realisasi sampai dengan
triwulan II dari masing-masing KPI dalam setiap perspektif KPKU. Kolom 9: Ditulis perbandingan kolom 8
(realisasi sampai dengan triwulan II) dengan target dari masing-masing KPI dikalikan dengan 100,
merupakan pencapaian KPI sampai dengan triwulan II. Kolorn 10: lihat penjelasan untuk kolom 5 Kolom
11: lihat penjelasan untuk kolom 5.
■ Jika semakin tinggi realisasi KPI menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka
menggunakan formula: Realisasi KPI Persentase Pencapaian KPI= x 100
■ Target KPI Jika semakin tinggi realisasi KPI menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka
menggunakan formula:
■ Persentase Pencapaian KPI = ( Realisasi KPI — (Realisasi Target) / Target KPI ) x 100