Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beranjak dari kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas,
membuat setiap individu harus memiliki keunggulan untuk mampu bersaing dalam
dunia kerja/bisnis. Lebih lagi didorong oleh perkembangan globalilasi yang
semakin pesat membuat persaingan di berbagai bidangpun semakin ketat. Kondisi
ini tentu menjadi perhatian dunia pendidikan salah satunya perguruan tinggi, oleh
karena itu Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan menyelenggarakan mata
kuliah KKU (Kuliah Kerja Usaha) sebagai salah satu komitmen untuk membina,
membentuk serta melahirkan individu-individu yang memiliki keunggulan serta
diharapkan dapat mengisi dan/atau menjadi bagian dari pelaku bisnis/dunia kerja.
Keunggulan yang dimaksud tentunya bukan hanya pada tataran ilmu pengetahuan
dan teknologi saja tetapi juga keunggulan akan kemampuan soft skill (komunikasi,
kerjasama, serta tanggungjawab).
Untuk mata kuliah KKU ini bobot Sks-nya adalah 3 Sks. KKU wajib diikuti
oleh seluruh mahasiswa program studi non-kependidikan di Fakultas Ekonomi
Unimed. KKU dilaksanakan dalam kurung waktu 1 (satu) bulan, dalam jangka
waktu tersebut mahasiswa akan diperkenalkan secara langsung pada praktek-
praktek lapangan yang dilakukan oleh suatu perusahaan/instansi, sekaligus akan
diberi kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku
perkuliahan ke dalam lingkungan kerja. Penulis melaksanakan mata kuliah ini di
perusahaan PT Jasa Raharja (Persero) cabang Sumatera Utara yang merupakan
perusahaan milik pemerintah (BUMN) dimana kegiatan utamanya yakni
melaksanakan Asuransi Kecelakaan penumpang alat angkutan umum dan asuransi
tanggung jawab.
2

B. Tujuan dan Manfaat KKU


Adapun tujuan dan manfaat dari pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha adalah
sebagai berikut :

1. Tujuan
a. Untuk memenuhi persyaratan akademik yang telah ditetapkan oleh
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.
b. Untuk memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa/i Universitas
Negeri Medan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dengan cara ikut
serta bekerja pada perusahaan, koperasi, atau instansi pemerintah
secara langsung.
c. Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi
(soft skill) mahasiswa/i dengan lingkungan dimana tempat
dilaksanakannya KKU.
d. Untuk menciptakan jalinan kerjasama yang baik antara pihak instansi
perusahaan dengan pihak Univesitas dalam hal ini Fakultas Ekonomi
Unimed.

2. Manfaat
a. Memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa/i tentang dunia kerja
yang sesungguhnya, sehingga tidak ada rasa canggung ketika nantinya
terjun ke dunia kerja/bisnis.
b. Menambah pemahaman dan pengetahuan mahasiswa/i, sekaligus
memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
di bangku kuliah ke dunia kerja.
c. Mempererat hubungan antara Universitas dengan Perusahaan tempat
pelaksanaan KKU terutama dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas.
3

C. Teknik Pengumpulan Data


Dalam menyusun laporan ini, penulis membutuhkan beberapa informasi/data.
Data yang dimaksud, penulis kumpulkan dengan beberapa teknik, yakni:

1. Studi Lapangan
Penulis mengumpulkan data dengan cara terjun langsung ke perusahaan tempat
melaksanakan KKU dengan menggunakan teknik:

a. Wawancara
yaitu dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak perusahaan guna
memperoleh data langsung yang diperlukan untuk menyusun laporan ini.
b. Observasi
untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis ikut terlibat sekaligus
mengamati secara langsung kegiatan perusahaan (PT Jasa Raharja cabang
Sumatera Utara).

2. Studi Literatur
Dalam penyusunan laporan ini, penulis juga banyak menggali informasi dari
beberapa bahan literatur seperti buku, dan internet.
4

BAB II
PROFIL PT. JASA RAHARJA (PERSERO)
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk
melakukan nasionalisasi terhadap Perusahaan-Perusahaan milik Belanda dengan
diundangkannya Undang-Undang No. 86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi
Perusahaan Belanda.
Penjabaran dari Undang-Undang tersebut dalam bidang asuransi kerugian,
pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asuransi kerugian
Belanda berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.6 tahun 1960 tentang
Penentuan Perusahaan Asuransi Kerugian Belanda yang dikenakan Nasionalisasi.
Adapun perusahaan-perusahaan yang dinasionalisasi dimaksud sebagai
berikut:

1. Perusahaan Firma Bekouw & Mijnssen di Jakarta.


2. Perusahaan Firma Blom & van Der Aa di Jakarta
3. Perusahaan Firma Sluyters di Jakarta.

Peraturan Pemerintah tersebut ditetapkan tanggal 16 Januari 1960, namun berlaku


surut sampai tanggal 3 Desember 1957.

Selanjutnya, beberapa perusahaan yang telah dinasionalisasi tersebut ditetapkan


dengan status badan hukum Perusahaan Negara Asuransi Kerugian (PNAK) sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 19 Prp Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara
yang seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara Republik Indonesia.

Sebagai perusahaan negara, berdasarkan Pengumuman Keputusan Menteri Urusan


Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No.12631/B.U.M. II. tanggal 9
Februari 1960, kemudian nama perusahaan-perusahaan tersebut diubah sebagai
berikut :
5

No Nama Lama Nama Baru


1. Firma Blom & Van Der Aa di
Jakarta
2. Firma Bekouw & Mijnssen di
1 Perusahaan Asuransi Kerugian Negara
Jakarta
"IKA BHAKTI"
3. Firma Sluyters & Co
4. N.V. Assurantie Maatschappij
Jakarta di Jakarta
2 N.V. Assurantie Kantoor Langveldt- Perusahaan Asuransi Kerugian Negara
Schroder di Jakarta "IKA DHARMA"

Tahun 1961
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1961 tentang Pendirian
Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Karya, keempat PNAK tersebut yaitu
Eka Bhakti, Eka Dharma, Eka Mulya dan Eka Sakti pada tanggal 1 Januari 1961
dilebur untuk menjadi satu perusahaan dengan nama PNAK Eka Karya. Dengan
peleburan tersebut, maka segala hak dan kewajiban, kekayaan, pegawai dan usaha
keempat perusahaan tersebut beralih kepada PNAK Eka Karya
Namun dalam Pengumuman Menteri Keuangan (Badan Penguasa Perusahaan-
perusahaan Asuransi Kerugian Belanda) No.: 29495%/B.U.M.II tanggal 31
Desember 1960, penyebutan nama perusahaan-perusahaan tersebut kembali
menggunakan “Ika” termasuk perusahaan yang baru didirikan tersebut yaitu “Ika
Karya”. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena Pengumuman Menteri
Keuangan tersebut diterbitkan mendahului diundangkannya Peraturan Pemerintah
Nomor 15 Tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian
Eka Karya yaitu pada tanggal 24 Maret 1961.

PNAK Eka Karya yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dan dapat
mempunyai kantor cabang, kantor perwakilan, agen atau koresponden di dalam
dan/atau di luar negeri, bergerak dalam bidang usaha perasuransian yaitu:

1. Mengadakan dan menutup segala macam asuransi termasuk reasuransi, kecuali


pertanggungan jiwa.
2. Memberi perantaraan dalam penutupan segala macam asuransi.
6

Tahun 1965
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1965 tentang Pendirian
Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Djasa Rahardja, mulai 1 Januari 1965
PNAK Eka Karya dilebur menjadi perusahaan baru dengan nama “Perusahaan
Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja” dan seluruh kekayaan, pegawai dan segala
hutang piutang PNAK Eka Karya dialihkan kepada PNAK Jasa Raharja.
Sebagaimana PNAK Eka Karya, PNAK Jasa Raharja pun berkedudukan dan
berkantor pusat di Jakarta dan dapat mempunyai kantor cabang, kantor perwakilan,
sedangkan untuk agen atau koresponden hanya diperkenankan di dalam negeri.
Perbedaan dengan PNAK Eka Karya yang memberikan pertanggungan yang
bersifat umum untuk segala jenis asuransi, maka PNAK Jasa Raharja didirikan
dengan kekhususan memberikan pertanggungan dalam bidang asuransi tanggung
jawab kendaraan bermotor dan kecelakaan penumpang termasuk reasuransi dan
perantaraan dalam bidang asuransi tanggung jawab kendaraan bermotor dan
kecelakaan penumpang.
Beberapa bulan sejak pendirian PNAK Jasa Raharja, tepatnya tanggal 30 Maret
1965 Pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Urusan Pendapatan,
Pembiayaan dan Pengawasan No. B.A.P.N. 1-3-3 yang menunjuk PNAK Jasa
Raharja untuk melaksanakan penyelenggaraan Dana Pertanggungan Wajib
Kecelakaan Penumpang dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sesuai Undang-
Undang Nomor 33 dan Undang-Undang Nomor 34 tahun 1964.

Tahun 1970
Pada tahun 1970, PNAK Jasa Raharja diubah statusnya menjadi Perusahaan
Umum (Perum) Jasa Raharja. Perubahan status ini dituangkan dalam Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.750/KMK/IV/II/1970
tanggal 18 November 1970, yang merupakan tindak lanjut dikeluarkannya Undang-
Undang Nomor 9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1969 Tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara
Menjadi Undang-Undang. Pasal 2 ayat 2 dari UU tersebut menyatakan bahwa
PERUM adalah Perusahaan Negara yang didirikan dan diatur berdasarkan
7

ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang No. 19 Prp tahun


1960.

Tahun 1978
Pada tahun 1978 yaitu berdasarkan PP No.34 tahun 1978 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan
Umum Asuransi Kerugian “Jasa Raharja”, selain mengelola pelaksanaan UU.
No.33 dan UU. No. 34 tahun 1964, Jasa Raharja mendapat mandat tambahan untuk
menerbitkan surat jaminan dalam bentuk Surety Bond. Penunjukan tersebut
menjadikan Jasa Raharja sebagai pionir penyelenggara surety bond di Indonesia, di
saat perusahaan asuransi lain umumnya masih bersifat fronting office dari
perusahaan surety di luar negeri sehingga terjadi aliran devisa ke luar negeri untuk
kepentingan tersebut.
Kemudian sebagai upaya pengemban rasa tanggung jawab sosial kepada
masyarakat khususnya bagi mereka yang belum memperoleh perlindungan dalam
lingkup UU No.33 dan UU No.34 tahun 1964, maka dikembangkan pula usaha
Asuransi Aneka.

Tahun 1980
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, mengingat usaha yang ditangani
oleh Perum Jasa Raharja semakin berkembang sehingga diperlukan pengelolaan
usaha yang lebih terukur dan efisien, maka pada tahun 1980 berdasarkan PP No.39
tahun 1980 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Asuransi Kerugian “Jasa
Raharja” menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) tanggal 6 November 1980, status
Jasa Raharja diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT
(Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja.

Tahun 1981
Anggaran Dasar Jasa Raharja yang semula diatur dalam Peraturan Pemerintah
pendiriannya, maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1969 tentang
Perusahaan Perseroan (PERSERO) pengaturannya harus dipisahkan. Anggaran
8

Dasar Jasa Raharja tersebut selanjutnya dituangkan dalam Akte Notaris Imas
Fatimah, SH No.49 tahun 1981 tanggal 28 Februari 1981.
Dengan adanya perubahan nomenklatur kementerian, pada tahun ini pula,
Pemerintah melalui Menteri Keuangan memperbaharui penunjukan Jasa Raharja
dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan No: 337/KMK.011/1981
tanggal 2 Juni 1981 tentang Penunjukan Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi
Kerugian Jasa Raharja untuk Menyelenggarakan Dana Pertanggungan Wajib
Kecelakaan Penumpang dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

Tahun 1994 – Sekarang


Pada tahun 1994, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 73
Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian sebagai penjabaran UU
No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Peraturan Pemerintah tersebut
mengatur antara lain ketentuan yang melarang Perusahaan Asuransi yang telah
menyelenggarakan program asuransi sosial untuk menjalankan asuransi lain selain
program asuransi sosial.
Sejalan dengan ketentuan tersebut, maka terhitung mulai tanggal 1 Januari
1994 hingga saat ini Jasa Raharja melepaskan usaha asuransi non wajib dan surety
bond untuk lebih fokus dalam menjalankan program asuransi sosial yaitu
menyelenggarakan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang
sebagaimana diatur dalam UU. No.33 tahun 1964 dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan sebagaimana diatur dalam UU. No.34 tahun 1964.
9

B. Struktur Organisasi PT. Jasa Raharja


Cabang Sumatera Utara

KELAPA CABANG
SUMATERA UTARA
MARKUS HORO, SH
2 -37

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


ASURANSI KLAIM ADMINISTRASI
Heri Kusuma, SE, MM Pahlevi Bamawi Syarif, SE Moch Toha, SH
6 - 28 6 - 28 6 - 28

AJUN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


Arsiparis IURAN WAJIB PELAYANAN KLAIM ADM & UMUM KEUANGAN & AKUNTANSI
HERI INDRA PRATAMA, SE HERIANTO, SE SUMARIADI, SE Ir. PRABA SOTYA HANDANA, MM AMSISAR AGUS, SE
8 - 17 7 - 22 7 - 22 7 - 22 7 / 23
EMI NURHAYATI
8 - 21 ..................

MOBILE SERVICE PELAKSANA ADMINISTRASI PELAKSANA ADMINISTRASI


AZI SUZI WIJAYA, ST 9-18 FANNY AKBAR. S, SE 9-15 KURNIA RAHMI, SE 9-16

SUB BAGIAN
IURAN WAJIB
PELAKSANA ADMINISTRASI SUB BAGIAN
STAFF KEPALA CABANG HERIANTO, SE SUB BAGIAN
ARNOLD TINAMBUNAN, ST (CP) 9-18 PKBL
7 - 22 ADMINISTRASI KLAIM
DESMON H. TAMBUNAN ANDRI CH, SIREGAR, ST, MSi
SUHERNI, A.Md 8 - 15
.................. 7 - 23 7 / 23
YOUGI P. HARAHAP, Amd 9 - 13
Pelaksana Administrasi ..................
YULIA SEVENTINA 9-16

KANTOR PELAYANAN STABAT


PAHALA H. HASIAN, SE, MM
SAMSAT BINJAI SAMSAT STABAT SAMSAT P. BRANDAN 8 - 20 Pelaksana Administrasi
YASSIR HADI TAMPUBOLON, SE TRI INDAH SYAFITRI BAHRUMSYAH
8 - 17 9 - 16 8 - 16 .................. KASIR
ANGGI AULIA 9-8 NOVARIA, SP
8 -19

SAMKEL, BINJAI SAMKEL, STABAT SAMKEL, P.BRANDAN


……………………… ……………………… ………………………
……………… ……………… ………………

9
SAMSAT KUALA BEGUMIT
………………………

M.RIDHO NALDI LUBIS (PHO) 9-14

PERWAKILAN TINGKAT I PERWAKILAN TINGKAT II


10

Perwakilan Tingkat I meliputi :


Perwakilan tingkat I Medan/Benyamin Bob Panjaitan, Samsat Medan Utara/Hamzah Arridho SE , Samsat Medan Selatan/M. Said, SH , Samsat Corner Medan Fair/Yunita,
ST , Samsat Corner Sun Plaza/Mulyono , Samsat Gerai Marelan/Sinta Sulastri , Samsat Gerai Tembung/Rusmini , Samsat Drive THRU Bank Sumut/---, Samkel
Medan Utara/Meigi Anggita, SE (CP) , Samkel Medan Utara I/---, Samkel Medan Utara II/---, Samkel Drive THRU Medan Utara/Venny Yunita LG, Amd , Samkel Medan
Selatan I/Hj. Irini Angreini, SH , Samkel Medan Selatan II/Yohanes Marpaung, Samsat Gerai Deli Tua/Muhammad Ikbal, AM.d.
Perwakilan tingkat I Kisaran/M. Hidayat Harahap, SE , Samsat Kisaran/Arif Rahman Nasution SE , Samsat Rantau Prapat/Yusdar Sani S.Sos , Samsat Tanjung Balai/Saulim
Tampubolon , Samsat Kota Pinang/Toto Hendro (CP) , Samsat Aek Kanopan/Tabitha I Simatupang AM.d (CP) , Samsat Lima Puluh/Fauzi Rizal Lbs, Amd , Kantor Pelayanan Rantau
Prapat/Sahat M. Sitompul , Samsat Gerai Indrapura/Maulana Azhari (CP) , Samsat Gerai Kampung Pajak/Arridho Yunanda (CP) , Samkel Rantau Prapat/---, Samkel Kisaran/-
--, Samkel Lima Puluh/--- , Samkel Aek Kanopan/--- , Samsat Gerai Ajamu/Surya Abdi Sastra.
Perwakilan tingkat I Pematang Siantar/A. Sumaryo, S.Kom, AAAIK , Samsat Pematang Siantar/Bonar Esra Harahap SE , Samsat Tarutung/Dedi K Manurung , Samsat
Balige/Tuani B. Sitompul, A.Md , Samsat Perdagangan/Roy Gokma Silalahi, SH , Samsat Dolok Sanggul/Endang suwarman, Samsat Pangururan/Irwansyah OH Silaban, SE , Samkel
Pem. Siantar/---, Samsat Gerai Kerasaan/Mhd. Arief Rahman (CP) , Kantor Pelayanan Balige/Hendrik Hidayat, SE.
Perwakilan tingkat I Padang Sidempuan/Syafaruddin, SE , Samsat Padang Sidempuan/Israrona Safitri, AM.d , Samsat Payabungan/Asri Tanjung , Samsat Gunung
Sitoli/Boyle Perangin-angin, SE , Samsat Sibolga/Erianto Pasaribu, SH , Samsat Sibuhuan/Adi Kurniawan, SBM (CP) , Samsat Barus/Doli Kurnia Hutagalung , Samsat Natal/Agus Syahputra,
SE , Samsat Gunung Tua/Mardiansyah Putra , Samsat Teluk Dalam/Otniel Ferdinand W (PHO), Samkel P. Sidempuan/---, Samsat Gerai Huta Balang/Mustafa Kamal Rambe ,
Samsat P. Sidempuan Kota/Nadra F. Lestari, SE (CP) , Samsat Pandan/Septian Jonatan , Samsat Kotanopan/Chainur Rasyid (PHO).

Perwakilan Tingkat II meliputi :


Perwakilan tingkat II Kabanjahe/Pardamean Ari Tonang, SE , Samsat Kabanjahe/Taufik Hidayat (CP) , Samsat Sidikalang/Dian Martin, S.Sos , Samsat Salak/M. Rizal Nst. SE
, Samkel Kabanjahe/---.
Perwakilan tingkat II Tebing Tinggi/Halomoan Harahap, S.Sos , Samsat Tebing Tinggi/Sugiono Damanik, SE , Samsat Gerai T. Morawa/Rini Lestari , Samsat Lubuk
Pakam/Rudi Ardiansyah, S.Sos , Samsat Sergei/M. Asman Siregar , Samsat Gerai Perbaungan/Widyoko, SE (CP) , Kantor Pelayanan L. Pakam/Indharta Pujawarman, SE , Samkel
Tebing Tinggi/Novaria K. Panjaitan , Samkel Lubuk Pakam/---.

10
11

BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA USAHA

A. Uraian Kegiatan KKU


Saat melaksanakan Kuliah Kerja Usaha di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang
Sumatera Utara penulis ditempatkan pada bagian pelayanan dibawah bimbingan
Bapak Desmon H. Tambunan (Kasubbag Administrasi Klaim).

Berikut adalah rangkaian kegiatan yang telah penulis rangkum selama pelaksanaan
KKU berlangsung. Ada beberapa kegiatan yang sifatnya terus menerus dilakukan
dan kegiatan yang hanya sesekali dilakukan (Lampiran 1).

1. Penempelan label pada map berkas pembayaran santunan; Hal ini dimaksud
agar setiap berkas dapat dengan mudah diidentifikasi.
2. Pengenalan/pemaparan mengenai sistem pembukuan perusahaan yang telah
terkomputerisasi; tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada penulis
tentang kondisi pembukuan perusahaan yang sudah lebih mapan/tidak
manual dan sudah saling terkoneksi.
3. Pembuatan tabel pada buku berkas konsul/konfirmasi dan buku tamu;
4. Penyusunan berkas pembayaran santunan berdasarkan tanggal penyerahan;
agar mempermudah pengarsipan berkas.
5. Pengecekkan berkas yang telah diarsip; kegiatan ini dilakukan apabila ada
klaiment yang telah mengajukan permohonan santunan (luka-luka) telah
diproses serta dibayarkan akan tetapi pada beberapa waktu dinyatakan cacat
tetap atau meninggal dunia.
6. Pembuatan label pada arsip laporan SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan); untuk mempermudah perngarsipan dan
pengidentifikasian apabila sewaktu-waktu laporan kembali dibutuhkan.
7. Perangkapan berkas – berkas seperti berkas permohonan santunan; guna
kelengkapan administrasi.
12

Berikut adalah alur/proses pengajuan santunan hingga pada penyerahannya kepada


klaiment.

Petugas Front Office Kasubbag. Adm. Klaim Kasubbag. Pelayanan Santunan


Menerima Meneliti kelengkapan Meneliti keabsahan
berkas berkas, dan berkas, dan kasus
pengajuan memproses kecelakaan serta
santunan dari administrasi memberikan
klaiment dan penerimaan berkas rekomendasi kepada
mencetak tanda serta meneruskan Kepala Bagian
terima kepada Sub. Bag. Pelayanan.
Pelayanan Santunan.

Kepala Cabang Kabag. Pelayanan Santunan


Memberikan Instruksi Menetapkan otorisasi
/ Informasi terhadap berkas/kasus.
kasus spesifik. Tidak terjamin/
Kasus Spesifik
Terjamin

Kasubbag. Keuangan
Melakukan verifikasi
terhadap
kebenaran/keabsyahan
Kasus Spesifik
kuintansi biaya-biaya
perawatan/ pengobatan
dan mencocokkan
dengan kuintansi
pembayaran santunan.

Kabag. Keuangan
Melakukan
pengesahan
penyerahan santunan.

Kasir
Melakukan wawancara
untuk memastikan
kebenaran penerima
santunan sebelum
penyerahan santunan
dilaksanakan.
Sumber: data PT. Jasaraharja Cab. Sumut (diolah penulis)

Gambar 3.1. Proses Pengajuan Santuan Hingga Selesai


13

B. Kendala/ Permasalahan yang Dihadapi


Adapun kendala yang dihadapi ketika penulis melaksanakan Kuliah Kerja
Usaha di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara antara lain:
1. Kurangnya komunikasi dengan pegawai perusahaan, menyebabkan adanya
berbagai kesulitan yang dihadapi penulis. Seperti contoh: dalam
penyusunan berkas santunan terkadang terjadi ketidaksesuaian.
2. Adanya perbedaan ilmu yang pelajari oleh penulis dengan keadaan
perusahaan, sehingga hasil dari kegiatan yang dilakukan kurang maksimal.

C. Alternatif Pemecahan Masalah


Adapun upaya yang penulis lakukan untuk menghadapi permasalahan diatas
yakni:

1. Penulis berusaha membangun hubungan komunikasi dengan pegawai


perusahaan disela-sela jam istirahat (makan siang) dengan cara bertanya
ataupun menyapa.
2. Sebisa mungkin penulis mempelajari dan menyesuaikan diri dengan
keadaan/lingkungan perusahaan.
14

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha merupakan salah satu metode pembelajaran
untuk membina, membentuk serta melahirkan individu-individu yang unggul.
Dengan telah terlaksananya KKU yang penulis lakukan di PT. Jasa Raharja
(Persero) selama satu bulannya, banyak hal dan pengalaman yang penulis terima,
salah satu diantaranya yakni pentingnya untuk menjalin hubungan komunikasi yang
baik, kedisplinan, tanggung jawab serta kerjasama antar team.

Adanya perbedaan ilmu yang penulis terima di bangku perkuliahan dengan


kenyataan di lapangan juga menjadi keunikan tersendiri, tentang bagaimana
prosedur dalam pengajuan santunan (asuransi kecelakaan), administras-
administrasi yang diperlukan serta tuntutan pelayanan yang baik bagi klaiment.
Sehingga bisa disimpulkan pelaksanaan KKU tentunya sangat membantu dan
mengedukasi mahasiswa.

B. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran dari penulis untuk pelaksanaan KKU ke
depannya, yaitu:

1. Pentingnya jalinan kerjasama yang lebih baik antara Universitas dengan


Perusahaan sebagai tempat dilaksanakannya KKU agar kegiatan-kegiatan
KKU lebih terawasi dan terorganisir.
2. Diharapkan pelaksanaan KKU untuk lebih difokuskan pada perusahaan-
perusahaan yang aktivitas sehari-harinya sejalan dengan ilmu pengetahuan
yang dipelajari oleh mahasiswa. Sehingga ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan dapat di transfer ke lapangan serta dapat disesuaikan dan
dikembangkan.
15

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Negeri Medan, 2015, Buku Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja


Usaha, FE Unimed, Medan.

http://www.jasaraharja.co.id

Anda mungkin juga menyukai