Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju, sehingga
menyebabkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang terampil dalam bidang keahliannya.
Mahasiswa sebagai salah satu sumber daya manusia di dunia kerja harus menyesuaikan dan
mengembangkan diri terhadap lingkungan yang akan dihadapinya dengan pendidikan. Agar
dapat menghasilkan tenaga kerja yang handal dan profesional maka perguruan tinggi diharuskan
untuk mempersiapkan para lulusannya dengan baik. Universitas widyatama sebagai salah satu
Lembaga Pencetak Tenaga Kependidikan (LPTK) yang terletak Bandung , sekarang ini tidak
hanya melatih mahasiswanya untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional saja, tetapi juga
melatih para mahasiswa untuk berkarir di bidang non kependidikan, sehingga mahasiswa
tersebut dapat memilih pekerjaan sesuai dengan potensi dan bakat yang dimilikinya. Untuk itu,
Fakultas Ekonomi memiliki program unggulan untuk melatih mahasiswa dalam dunia kerja,
yaitu dengan adanya kuliah kerja lapangan.

Program kuliah kerja lapangan merupakan salah satu cara yang efetif untuk memajukan
antara teori dan praktik yang dipelajari selama perkuliahan dengan praktik kerja secara nyata di
perusahaan tersebut. Sebagai mahasiswa S1 Program sttudi akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Widyatama , fakultas ekonomi diwajibkan untuk mengikuti program KKL.
Alasan,saya mengikuti program KKL ini selain untuk memenuhi persyaratan lulus kkl , selain itu
untuk mengenalkan dengan dunia kerja sebenarnya. Dengan mengikuti program KKL ini,
mahasiswa diharapkan dapat mengenal, mengetahui, dan memiliki pengalaman dengan kondisi
dunia kerja. Selain itu untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja yang sebenarnya
dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah.

Laporan KKL Semarang Page 1


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
1.2 Tujuan KKL

Tujuan dilakukannya Kuliah kerja lapangan antara lain :

1. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan


keterampilan.
2. Memenuhi salah satu persyaratan lulus kkl Program Studi Akuntansi , Fakultas
Ekonomi Universitas Widyatama.

1.3. Manfaat KKL

Setelah melakukan kegiatan Kuliah kerja lapangan maka manfaat yang di dapat adalah:

1. Peneliti
a) Memperoleh keterampilan sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh
selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas
widyatama bandung
b) Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata di dunia kerja pada unit-unit
kerja, baik dalam lingkungan pemerintah maupun perusahaan.
c) Mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan mencoba
menemukan sesuatu yang baru yang belum pernah diperoleh dari
pendidikan formal.
2. Universitas Widyatama
a) Memperkenalkan kualitas terbaik lulusan Universitas Widyatama
Bandung khususnya Fakultas Ekonomi kepada instansi baik pemerintah
maupun swasta.
b) Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan di lingkungan kerja dan tuntutan pembangunan pada
umumnya. Dengan demikian Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama
bandung dapat mencetak lulusan yang kompeten dalam dunia kerja
c) Membuka peluang kerjasama antara Universitas Widyatama dengan
perusahaan dalam pelaksanaan KKL di waktu mendatang.

Laporan KKL Semarang Page 2


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
3. PT.KAI (Persero) dan PT.Pelindo III (Pesero)
a) Terjalinnya hubungan yang teratur, sehat dan dinamis antara
instansi/perusahaan dengan lembaga pendidikan, serta menumbuhkan
hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat.
b) Mendapatkan bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum sempat
dikerjakan sebelumnya
c) Dapat membantu menyiapkan sumber daya yang potensial untuk
perusahaan.
d) Perusahaan dapat mengidentifikasi kualitas yang dimiliki oleh lulusan
untuk perekrutan dengan menilai mahasiswa magang

1.4. Tempat kuliah Kerja Lapangan

Tempat dan waktu yang kita kunjungi selama KKL sebagai berikut:
1. PT. KAI (Perseroan)
Nama instansi : PT Kereta Api Indonesia (Persero) Dearah Operasi IV Semarang
Alamat : Jalan MH Thamrin No.3, Sekayu, Semarang Tengah, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50130
Telepon : (024) 3544606
Fax : (024) 3544606
Website : www.kai.id
Waktu Pelaksanakan : 21 November 2018
2. PT. Pelindo III (Perseroan)
Nama instansi : PT Pelindo III (Perseroan) Cabang Tanjung Emas
Alamat : Jalan Coaster No.10, Semarang Utara, Tanjung Mas, Semarang,
Tj. Mas, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174
Telepon : (024) 3545721
Fax : (024) 3545721
Website : www.pelindo.co.id
Waktu Pelaksanakan : 21 November 2018

Laporan KKL Semarang Page 3


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
1.5 Rumsan Masalah

1. Siapa yang mengaudit Perusahaan PT. KAI DAOP 4 dan PT. Pelindo III ?
2. Apa opini yang diberikan kepada perusahaan dalam Laporan Audit Independen ?
3. Bagaimana Profil Dari setiap Perusahaan yg Dikunjungi ?

Laporan KKL Semarang Page 4


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pofil PT.KAI(Persero)

2. 1.1 Sejarah Berdirinya PT.KAI(Persero)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai PT KAI


(Persero) atau “Perseroan“ adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan,
mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api Indonesia. Bidang usaha yang
menyelenggarakan oleh Persero ini adalah dalam bentuk pelayanan jasa transportasi
perkeretaapian kepada masyarakat luas. PT KAI (Persero) adalah perusahaan Non Listen
sehingga baik masyarakat, Direksi maupun Dewan Komisaris PT KAI (Persero) tidak
mempunyai kepemilikan saham atas perseroan. Kepemilikan saham seluruhnya dimiliki
oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Pada tanggal 03 Februari 1998 Perusahaan Umum Kereta Api atau PERUMKA
berganti status menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) sampai dengan saat ini. Segala
bentuk penyediaan, pengaturan, pengoperasian dan pengurusan terhadap perseroan ini
sudah diatur didalam Undang - undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007
Tentang Pekertaapian Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 56
Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkertaapian. Yang antara lain memiliki tujuan,
tugas, dan fungsinya sebagai operator perkertaapian di Indonesia. Riwayat PT Kereta Api
Indonesia (Persero) dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa colonial, sebagai lembaga
pelayanan publik, dan sebagai perusahaan jasa. Pada masa colonial, industri
perkertaapian dimulai pada tahun 1864 ketika Namlooze Venootschap Nederlanche
Indische Spoorweg Maatschappij memprakarsai pembangunan jalan kereta api di dalam
dan luar Pulau Jawa. Perusahaan yang terlibat dalam industry kereta api zaman kolonial
adalah Staat Spoorwegen, Verenigde Spoorwegenbedrifj, dan Deli Spporwegen
Maatscappij. Periode perusahaan berorientasi pada pelayanan publik bermula pada masa
awal kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 25 Mei berdasarkan Peraturan Peraturan

Laporan KKL Semarang Page 5


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
Pemerintah No. 22 Tahun 1963, pemerintah Republik Indonesia membentuk Perusahaan
Negara Kereta Api (PNKA). Pada 15 September 1997 berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 61 Tahun 1971, PNKA diubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
Dengan status sebagai Perusahaan Negara atau Perusahaan Jawatan, PT Kereta Api
Indonesia (Persero) saat ini beroperasi melayani masyarakat dengan dana subsidi dari
pemerintah. Babak baru pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dimulai ketika
PJKA diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api Indonesia (Perumka) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990. Dengan status barunya sebagai perusahaan
umum, Perumka berupaya untuk mendapatkan laba dari jasa yang disediakannya. Untuk
jasa layanan penumpang, Perumka menawarkan tiga kelas layanan, yaitu kelas eksekutif,
bisnis, dan ekonomi. Pada tanggal 31 Juli 1995 Perumka meluncurkan layanan kereta api
penumpang kelas eksekutif dangan merek Kereta Api Argo Bromo JS-950. Merek ini
kemudian dikembangkan menjadi Kereta Api (KA) Argo Anggrek dan dioperasikan
mulai tanggal 24 September 1997.

Pengoperasian KA Argo Bromo Anggrek mengawali pengembangan KA merek


Argo lainnya, seperti KA Argo Lawu, KA Argo Mulia, dan KA Argo Parahyangan.
Untuk mendorong Perumka menjadi perusahaan bisnis jasa, pada tanggal 3 Februari 1998
pemerintah menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum) Kereta Api
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun
1998. Dengan status barunya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) beroperasi sebagai
lembaga bisnis yang berorientasi laba. Untuk tetap menjalankan sebagai misinya sebagai
organisasi pelayanan publik, pemerintah menyediakan dana Public Service Organization
(PSO).

Wilayah operasi Peseroan mencakup pulau Sumatera dan Jawa-Bali. Wilayah


kerja di pulau Jawa dibagi berdasarkan Daerah Operasi (DAOP), sedangkan wilayah
kerja di Sumatera dibagi berdasarkan divisi Regional (DIVRE), yaitu

1. Divisi Regional (DIVRE) 1 Medan (Sumatera Utara) Balai Yasa Pulubrayan.


2. Divisi Regional (DIVRE) 2 Padang (Sumatera Barat)
3. Divisi Regional (DIVRE) 3 Palembang (Sumatera Selatan) balai yasa Lahat.

Laporan KKL Semarang Page 6


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
Sedangka dipulau jawa ,Perseroaan memiliki 9 daerah operasi (DAOP) yaitu :
1. Daerah operasi (DAOP) 1 Jakarta
2. Daerah operasi (DAOP) 2 Bandung
3. Daerah Operasi (DAOP) 3 Cirebon
4. Daerah Opersi (DAOP) 4 Semarang
5. Daerah Operasi (DAOP) 5 Purwokorto
6. Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta
7. Daerah Operasi (DAOP) 7 Madium
8. Daerah Operasi (DAOP) 8 Surabaya
9. Daerah Operasi (DAOP) 9 Jembe

2.1.2. Visi dan Misi PT Kereta Api Indonesia (perseroan).

Berdasarkan hasil rapat Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero), merubah visi
dan misi yang lama menjadi visi dan misi yang baru, yakni Maklumat Direksi Nomor:
06/PR.006/KA-2008 menyebutkan bahwa, sejalannya dengan arah dan strategi
pengembangan (Restrukturisasi) perusahaan, maka sesuai kesepakatan pada tanggal 26
Mei 2008 di Bandung, Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menetapkan VISI
dan MISI perusahaan yang baru sebagai berikut:

1. Visi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Menjadi penyedia jasa


perkertaapian terbaik yang berfokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi
harapan pemangku kepentingan
2. “ Misi PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyelenggarakan bisnis
perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis
dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang
tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4
pilar utama : “Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan
Kenyamanan “

Laporan KKL Semarang Page 7


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
2.1.3. Logo ,Slogan dan Budaya PT Kereta Api Indonesia (Perseroaan )

1. Logo dan Arti Lambang PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Gambar 1.1 LOGO Perusahaan

Sumber: Arsip Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Arti /makna lambang PT KAI

Bentuk
a) Garis melengkung: Melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam
mencapai Visi dan Misinya.
b) Anak Panah berwarna putih : Melambangkan Nilai Integritas, yang harus
dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.

Warna
a) 2 garis warna Orange: Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepu asan
Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
b) 1 garis lengkung berwarna Biru: Melambangkan semangat Inovasi yang
harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi
dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal
yang paling kecil sehingga dapat melesat

Laporan KKL Semarang Page 8


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
2. Slogan dan Budaya PT.KAI(Perseroaan).
Gambar 1.2. Slogan PT.Kereta Api Indonesia (Persero)

Sumber: Master Manual Versi Publikasi Short PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Lima Nilai Utama Perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), yakni sebagai berikut:

a) Integritas : Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bertindak


konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik
perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri
dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun
sulit untuk melakukannya.

b) Profesional: Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki


kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terka it dengan
pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan,
membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.

c) Keselamatan : Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sifat


tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem
atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap
terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan
terjadinya kerugian.

d) Inovasi : Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selalu menum buh
kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan
dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan
nilai tambah bagi stakeholder.

Laporan KKL Semarang Page 9


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
e) Pelayanan Prima : Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan
memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang
memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan
memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap),
Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan
Accountability (Tanggung jawab).

Budaya perusahaan merupakan pola sikap, keyakinan asumsi dan harapan yang
dimiliki bersama dan dipegang secara mendalam untuk membentuk cara bagaimana
karyawan/karyawati bertindak dan berinteraksi agar sasaran perusahaan tercapai.

3. Galeri Logo PT.KAI Sebelum perubahan dan Sesudah perubahan


Gambar 1.3 Galeri Logo PT.KAI(Persero)

Logo DKA, PNKA, dan PJKA (1953-1988) Logo Wahana Daya Pertiwi

Logo Perumka, PT Kereta Api dan PT


Logo segilima warna biru PJKA & Kereta Api Indonesia (1990-28 September
PERUMKA (1988-1990) 2011)

Logo PT Kereta Api Indonesia (28 September 2011-saat ini)

Sumber: Arsip Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Laporan KKL Semarang Page 10


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
2.1.4. Daftar Anak Perusahaan PT.KAI (Perseroaan).

1) PT. Reska Multi Usaha

Pemilik PT Kereta Api Indonesia

Wilayah Nasional (seluruh Daop dan Divre)

Jenis Restorasi kereta api

Kantor Jalan Bengawan No.


pusat 25, Bandung, Indonesia

PT Reska Multi Usaha (RMU) adalah anak perusahaan PT Kereta Api


Indonesia yang melayani jasa layanan penumpang kereta api. Produk dan layanan
RMU antara lain restorasi kereta api, pelayanan di atas kereta, Loko Cafe, jasa
boga(catering), restoran dan kafe, parkir, housekeeping, on-trip cleaning (OTC), cuci
kereta, Res-TV, dan pendukung kenyamanan

2) PT.

Pemilik PT Kereta Api Indonesia

Wilayah Jakarta - Bogor - Depok -


Tangerang - Tangerang Selatan -
PT Kereta Commuter
Bekasi - Lebak
Indonesia (dulu dikenal dengan
nama PT KAI Commuter Jenis Kereta komuter
Jabodetabek) adalah salah satu
Jumlah jalur 6
anak perusahaan di
lingkungan PT Kereta Api Jumlah stasiun 72
Indonesia yang mengelola KRL
Commuter Line.

PT Kereta Commuter Indonesia yang pada saat itu bernama PT KAI Commuter
Jabodetabek (KCJ) dibentuk sesuai dengan Inpres No. 5 tahun 2008 dan Surat Menneg

Laporan KKL Semarang Page 11


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
BUMN No. S-653/MBU/2008 tanggal 12 Agustus 2008. Pembentukan anak perusahaan
ini berawal dari keinginan para stakeholder-nya untuk lebih fokus dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas dan menjadi bagian dari solusi permasalahan transportasi
perkotaan yang semakin kompleks. Perusahaan ini resmi menjadi anak perusahaan PT
Kereta Api Indonesia (Persero) sejak tanggal 15 September 2008 yaitu sesuai dengan
Akta Pendirian No. 415 Notaris Tn. Ilmiawan Dekret, S.H.

Kehadiran PT Kereta Commuter Indonesia dalam industri jasa angkutan KA


Commuter bukanlah kehadiran yang tiba-tiba, tetapi merupakan proses pemikiran dan
persiapan yang cukup panjang. Dimulai dengan pembentukan Divisi Angkutan Perkotaan
Jabotabek oleh induknya PT Kereta Api (Persero), yang memisahkan dirinya dari saudara
tuanya PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta. Setelah pemisahan ini,
pelayanan KRL di wilayah Jabotabek berada di bawah PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek dan pelayanan KA jarak jauh yang beroperasi di
wilayah Jabodetabek berada di bawah PT Kereta Api (Persero) Daop 1 Jakarta. Dan
akhirnya PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek
berubah menjadi sebuah perseroan terbatas, PT KAI Commuter Jabodetabek. Setelah
menjadi perseroan terbatas perusahaan ini mendapatkan izin usaha No. KP 51 Tahun
2009 dan izin operasi penyelenggara sarana perkeretaapian No. KP 53 Tahun 2009 yang
semuanya dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia.

Tugas pokok perusahaan yang baru ini adalah menyelenggarakan pengusahaan


pelayanan jasa angkutan kereta api komuter dengan menggunakan sarana Kereta Rel
Listrik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang (Serpong) dan Bekasi (Jabodetabek)
serta pengusahaan di bidang usaha non angkutan penumpang . Pada 20 September 2017,
PT KAI Commuter Jabodetabek berganti nama menjadi PT Kereta Commuter Indonesia
(KCI), 3 hari setelah ulang tahun perusahaan tersebut yang ke-9.Perubahan nama ini juga
mewadahi penugasan penyelenggaraan kereta api komuter yang lebih luas di seluruh
Indonesia.

Laporan KKL Semarang Page 12


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
3) PT. KA Parawisata

Pemilik PT Kereta Api Indonesia

Wilayah Nasional (seluruh Daop dan Divre)

Jenis Jasa layanan KA pariwisata

Kantor Kompleks Gedung Jakarta Railway Center, Jalan Insinyur


pusat Haji Djuanda 1B No. 8 Jakarta Pusat, 10120, Indonesia

PT KA Pariwisata adalah anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia bertujuan


untuk menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar
dalam wilayah Indonesia di bidang pariwisata kereta api, dan kegiatan usaha yang
mendukung pariwisata kereta api dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta, di Gedung Jakarta Railway Center.

4) PT Railink

Pemilik PT Kereta Api Indonesia

Wilayah Nasional (seluruh Daop dan Divre)

Jenis Layanan kereta bandara

Railink (perseroan terbatas) Jumlah jalur 2


merupakan perusahaan hasil
kerja sama (joint venture) antara Jumlah stasiun 9 (6 dalam pembangunan)

dua BUMN, yaitu PT Kereta


Kantor pusat Stasiun BNI City, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Api Indonesia dan PT Angkasa
Pura II (kedua-duanya Persero) dengan komposisi kepemilikan saham 60% PT KAI dan
40% PT AP II. Kegiatan usaha yang dijalaninya yakni pengoperasian, pengelolaan dan
pengusahaan kereta api bandara, pengembangan dan pengelolaan stasiun kereta api di
bandara dan di pusat kota, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kereta api,

Laporan KKL Semarang Page 13


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
pembangunan prasarana kereta api, konsultasi dan desain sistem perkeretaapian, dan
pengusahaan jasa lainnya yang menunjang usaha-usaha pokok.

5) PT. Kereta Api Logistik(Kalog).

Pemilik PT Kereta Api Indonesia

Wilayah Seluruh Indonesia (seluruh Daop dan Divre)

Jenis Distribusi logistik berbasis kereta api

Kantor Stasiun Gondangdia lantai dasar, Jalan K.H. Wahid


PT Kereta Api pusat Hasyim Nomor 11A, Jakarta Pusat 10340, Indonesia
Logistik (Kalog) adalah nama
salah satu anak perusahaan PT Kereta Api Indonesiayang bergerak di bidang angkutan
barang berbasis kereta api. Fokus perusahaan ini adalah mewujudkan pengangkutan
barang ke seluruh Indonesia dan pasar ekspor melalui kereta api, serta mengintegrasikan
layanannya dengan angkutan antarmoda (pra- dan lanjutan). Layanan Kalog meliputi
pengelolaan terminal peti kemas (TPK), bongkar muat, pergudangan, pengepakan,
pelabelan, pengangkutan, penjejakan, pengawalan logistik, serta manajemen logistik.
Kalog menerima sertifikat ISO 9001:2008.

6) PT KA Property Management

Pemilik PT Kereta Api Indonesia

Wilayah Nasional (seluruh Daop dan Divre)

Jenis Property
PT KA Property
Management atau Kantor Kompleks JRC Lt. 3 Jalan Insinyur Haji

disingkat KAPM adalah anak pusat Juanda 1B No. 8-10, Jakarta Pusat

perusahaan PT Kereta Api


Indonesia yang menyelenggarakan usaha di bidang pengelolaan aset/properti

Laporan KKL Semarang Page 14


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
perkeretaapian milik PT Kereta Api Indonesia maupun pihak lainnya dengan tujuan
mengoptimalkan pemanfaatan serta memberikan nilai tambah aset/properti tersebut guna
memenuhi standar mutu terbaik. KAPM bertanggung jawab atas pengelolaan aset-
aset railways dan nonrailways milik KAI.

2.2. Pembahasan PT.KAI (Persero) terhadap Bidang Laporan Auditing

2.2.1 Laporan Auditor Idependent PT.KAI(Persero)

Laporan Auditor Independen

PT.KAI(Persero)

Laporan No:004/LAI-KLOG/16

Kepada :

Pemegang Saham .Dewan Komisaris dan Direksi

PT.Kereta Api Logistik

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT.Kereta api Logistik


(“Perusahan”)Terlampil yang terdiri atas laporan Posisi Keuangan tanggal 31 Desember
2015 ,serta laporan Laba-Rugi dan penghasilan komperhensif lain,laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut ,serta kas
untuk tahun yang berahir pada tanggal tersebut ,serta suatu ringkasan kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasn lainnya

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar atas laporan
keuangan ini sesuai dengan standar akuntansi keuangan diindonesia,dan atas
pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Laporan KKL Semarang Page 15


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keungan
ini berdasarkan audit kami ,kami melaksanakan audit kami berdasaran audit kami.kami
melaksanakan audit kami berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh institute
akuntan public Indonesia stadar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan
tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi.ketentuan etika serta merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit


tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan prosedur yang dipilih
tergantung pada pertimbangan auditor ,termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyaji
material dalam laporan keuangan ,baik disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan
.dalam melakukan penilaian atsa resiko tersebut ,auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan denagn penyusunan dan penyajian yang wajar laporan
keuangan untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan komdisinya,tetapi
bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas
.suatu audit juga mencakup pengevaluasiaan atas kewajaran estimasi akuntansi atas
penyajiaan laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Opini

Menurut opini kami,laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar ,dalam


semua hal yang material ,posisi keuangan PT.KAI Logistik tanggal 31 desember 2015
serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
,sesuai dengan stadar akuntansi keuangan diindonesia .

Penekanan atas suatu hal

Sebagimana yang diungkapan pada catatan 3 dan 4 atas laporan keuangan


terlampir dalam tahun 2015 perusahan telah mengubah kebijakan akuntansi sebagai

Laporan KKL Semarang Page 16


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
akibat penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) “Lembar Kerja” angka Koresponding terkait
pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 desember 2014 dan 2013 telah
disajikan kembali.

Abdul Khoir ,CPA

Izin Akuntan Publik /Public Accountant License AP.0048

9 febuari 2016

2.3 Profil PT.Pelindo III(persero)

2.3.1 Sejarah

Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebelumnya bernama Pelabuhan Semarang,


yang dahulu berupa sungai kecil atau Kali Semarang yang menjadi satu-satunya urat nadi
pengangkutan barang-barang dengan perahu dari dan ke kapal samudera yang berlabuh di
lepas pantai. Pada menara suar pelabuhan Semarang tertera Tahun 1874, dapat
menunjukkan bahwa pelabuhan Semarang berdiri pada abad ke-19. Walaupun sudah ada
penambahan fasilitas pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Semarang masih terbatas untuk
disandari kapal-kapal berukuran besar.

Sejak 1970, arus kapal dan barang yang melalui Pelabuhan Semarang cenderung
semakin meningkat setiap tahun. Menurut data tahun 1970-1983 kenaikan arus barang
rata-rata tiap tahun yaitu 10% lebih. Mengingat keterbatasan fasilitas pelabuhan seperti
kedalaman dan lebar alur/ kolam yang tidak memadai untuk masuk / keluarnya kapal-
kapal samudera, maka Pemerintah menetapkan untuk mengembangkan Pelabuhan
Semarang.

Pelabuhan Tanjung Emas, dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero),
diresmikan pada tahun 1985. Pelabuhan ini merupakan satu-satunya pelabuhan di Kota
Semarang. Pelabuhan Tanjung Emas ke arah Tugu Muda Semarang berjarak sekitar 5 km

Laporan KKL Semarang Page 17


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
atau kira-kira 30 menit dengan kendaraan sepeda motor/mobil. Fasilitas Dermaga pada
pelabuhan ini: Nusantara, Pelabuhan dalam II, Dermaga Gd VII, DUKS PLTU, DUKS
Pertamina, DUKS BEST serta DUKS Sriboga. Pelabuhan Tanjung Emas juga didukung
dengan peralatan: Kapal Tunda, Kapal Pandu, Kapal Kepil, Gudang, Lapangan
Penumpukan dan alat Bongkat, serta dengan pelayanan meliputi: Pelayanan Kapal,
Pelayanan Barang, Pelayanan Terminal, Palayanan Tanah, Bangunan, Air, dan Listrik.

2.3.2 Visi dan Misi

1. Visi : Menjadi pelaku penyedia jasa pelabuhan yang prima, berkomitmen memacu
integrasi logistik nasional.
2. Misi : Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku
secara konsisten, Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya
logistik yang kompetitif, Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip
kesetaraan dan tata kelola perusahaan (GCG) yang baik, Menjadikan SDM yang
kompeten, berkinerja handal dan berpekerti luhur.Mendukung perolehan devisa
negara dengan memperlancar arus perdagangan.

2.3.3 Bidang usaha PT.Pelindo III (Persero)

PT. Pelindo III Tanjung Emas Semarang ini memiliki beberapa Bidang Usaha yaitu :

1. Pelayanan Jasa Kapal, terdiri dari Labuh & Tambat, Pemanduan, Penundaan dan
Pelayanan Air Kapal.
2. Pelayanan Jasa Barang terdiri dari Dermaga, Gudang Penumpukan dan Lapangan
Penumpukan.
3. Pengusahaan Alat-Alat, terdiri dari Crane, Forklift, dan Headtruck, Chasis
4. Pelayanan Bongkar Muat dari Stevedoring, Cargodoring,dan Receiving/Delivery
5. Pelayanan Terminal terdiri Terminal Petikemas, Terminal Curah Kering,
Terminal Curah Cair dan Terminal Penumpang

Laporan KKL Semarang Page 18


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
2.3.4 Logo PT.Pelindo III (Persero)

Gambar 1.5 Logo perusahaan

Sumber : arsip Logo PT.Pelindo III(persero)

2.3.5 Tata Kelola PT.Pelindo III(Persero)

1. Prinsip-prinsip Tata kelola yg baik


Pelindo III berkomitmen untuk menerapkan dan menjaga praktek Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik dengan kualitas dan standar yang tinggi. Penerapan GCG pada
Pelindo III ditujukan untuk menjadikan GCG sebagai bagian dari Budaya Perusahaan,
yang pelaksanaannya didukung oleh nilai-nilai perusahaan yang melekat di setiap
Insan Pelindo III. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan komitmen yang tinggi
untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada
semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur sedemikian
rupa sehingga penerapan tata keloa perusahaan yang baik dapat berlangsung secara
konsisten dan sesuai dengan praktik-praktik terbaik (best practice) penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik.
Sejak tahun 2011, Pelindo III telah melaksanakan pemutakhiran beberapa
aturan internal yang merupakan implementasi dari kaidah Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik, peraturan perundangan yang berlaku, nilai-nilai budaya yang dianut, visi
dan misi serta praktik-praktik terbaik (best practice) penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik, diantaranya:

Laporan KKL Semarang Page 19


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
a) Board Manual nnn
b) Code of Corporate Governance
c) Pedoman Audit Berbasis Risiko
d) Pedoman Teknis Manajemen Risiko Korporat
e) Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern
f) Pedoman Pengendalian Gratifikasi
g) fakta Integritas Dewan Komisaris dan Direksi yang menunjukkan tidak
adanya benturan kepentingan
2. Sistem manajemen
Gambar 1.6 sistem manajemen

Sumber : Arsip PT.Pelindo III (persero)

3. Sistem Pelaporan Pelanggaran


Sistem pelaporan pelanggaran (whistle blowing system) adalah sistem yang
digunakan untuk menerima, mengolah dan menindaklanjuti serta membuat pelaporan
atas informasi yang disampaikan oleh pelapor mengenai pelanggaran yang terjadi di
lingkungan perusahaan.

Laporan KKL Semarang Page 20


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
Tujuan dari WBS adalah sebagai pedoman dalam mempermudah dan
mempercepat proses pelaksanaan penyelesaian pengaduan atas adanya indikasi
pelanggaran yang dilakukan oleh terlapor.
Pelanggaran yang dapat dilaporkan adalah semua perbuatan yang
menyimpang atau bertentangan dengan peraturan perusahaan, kode etik, melawan
hukum dan segala perbuatan di luar ketentuan yang dapat mengakibatkan kerugian
secara materiil maupun penurunan citra perusahaan.
Kategori pelanggaran meliputi:
a) Pelanggaran Peraturan Perusahaan,
b) Pelanggaran Pedoman Etika dan Perilaku,
c) Penyalahgunaan kewenangan jabatan,
d) Tindakan yang menyebabkan hilang/berkurangnya pendapatan
perusahaan,
e) Kecurangan/penggelapan/pencurian aset-aset perusahaan,
f) Pelanggaran dalam proses pengadaan barang dan jasa.

2.3.6 Struktur Organisasi PT.Pelindo III(persero)

Gambar 1.3 Struktur Organisasi

Laporan KKL Semarang Page 21


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
2.3.7 Laporan Tahunan PT.pelindo III(Persero)

Tujuan utama penyusunan Laporan Tahunan ini adalah untuk meningkatkan


keterbukaan informasi Perseroan kepada otoritas terkait serta menjadi buku tahunan yang
turut membangun rasa bangga dan solidaritas di antara karyawan. Laporan Tahunan 2017
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menjadi sumber dokumentasi komprehensif yang
berisikan informasi kinerja Perseroan dalam setahun. Informasi tersebut memuat
dokumentasi lengkap yang menggambarkan profil Perseroan; kinerja operasional,
pemasaran, dan keuangan; informasi tentang tugas, peran, serta fungsi struktural
organisasi Perusahaan yang menerapkan konsep best practices dan prinsipprinsip
corporate governance.

Selain itu, Laporan Tahunan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman
dan kepercayaan tentang Perseroan dengan menyediakan informasi yang tepat, seimbang,
dan relevan. Para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan lainnya dapat
memperoleh informasi yang memadai terkait kebijakan yang ada akan dilakukan,serta
kesuksesan pencapaian Perseroan pada tahun 2017.

2.3.8 Pemegang Saham PT.Pelindo III (Persero)

Pemegang Saham Pelindo III sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
memiliki kompetensi inti di bidang jasa pelayanan kepelabuhanan senantiasa
berkomitmen untuk memberikan dividen kepada pemegang saham (Kementerian BUMN)
serta berupaya memperlancar integrasi logistik dalam upaya mendukung pembangunan
dalam lingkup makro ekonomi. Lebih lanjut, Perseroan akan berupaya memenuhi
keinginan pemegang saham yang antara lain:

a) Mengedepankan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi


sebagai upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas serta optimalisasi kinerja
perusahaan
b) Pencapaian sasaran kinerja perusahaan melalui peningkatan produktivitas
layanan dan operasional yang unggul berlandaskan kaidah dan norma
penyelenggaraan perusahaan yang baik (GCG)

Laporan KKL Semarang Page 22


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
c) Meningkatkan kesadaran terhadap kontrol dan pengawasan, baik secara internal
maupun eksternal perusahaan, guna menunjang keberhasilan manajemen.

2.4 Pembahasan PT.Pelindo III(Persero) Terhadap Bidang Laporan Auditing

2.4.1 Laporan auditor Independen PT.Pelindo III(Persero)

Laporan Auditor lndependen

PT Pelabuhan lndonesia lll (Persero)

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Pelabuhan lndonesia lll


(Persero) dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari Iaporan posisi keuangan
konsolidasian tanggal 3't Desember 2016 dan 2015, serta laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manaiemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan


keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di lndonesia,
dan atas pengendalian intemal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan
keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut Akuntan Publik lndonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta
merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang
apakah laporan keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian material.

Laporan KKL Semarang Page 23


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit
tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur
yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko
kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko
tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan
penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan
menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti
audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagiopiniaudit kami.

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara


wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Pelabuhan
lndonesia lll (Persero) dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta
kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia.

Penekanan suatu hal

Seperti diungkapkan dalam Catatan 52 atas laporan keuangan konsolidasian, PT


Pelabuhan lndonesia lll (Persero) dan entitas anak telah melakukan reklasifikasi beberapa
akun pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2015 dan 2016 untuk disesuaikan
dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2017. Kami telah mengaudit
reklasifikasi tersebut dan opini kami tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut.

Hal Lain

Laporan KKL Semarang Page 24


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
Sebelum laporan ini, kami telah menerbitkan laporan auditor independen No.
R/026.AGA/epw.1/2016 bertanggal 22 Februari 2016 dan No.R/033.AGNepw.212017
bertanggal 28 Februari 2017 atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut dengan opini tanpa modifikasian. Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk
dicantumkan dalam dokumen penawaran sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk
melakukan penawaran umum surat utang senior, serta tidak ditujukan dan tidak
diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.

Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan Endang

Pramuwati Nomor lzin Akuntan Publik: AP.0500/

Public Accountant License Number: AP.050

Laporan KKL Semarang Page 25


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu jenis perusahaan yang bergerak
di bidang jasa, dimana perusahaan ini menyediakan dan memberikan jasa pelayanan kepada
pelanggan (masyarakat) dan memenuhi harapan stakeholders. Selain itu juga PT Kereta Api
Indonesia (Persero) merupakan satu-satunya modal angkutan yang memiliki multi keunggulan
komparatif serta ramah lingkungan. PT Kereta Api Indonesia menyediakan berbagai macam
produk jasa transportasi kereta api yang terdiri dari Kereta Penumpang dan Kereta Barang.

penyaji materi disetiap perusahaan mengarahkan untuk mencari data dan dokumen
perusahaan di website maka penulis mendapatkan data tersebut sesuai dengan daftar pustaka
yang dilampirkan. Dan Laporan auditor independen PT KAI DAOP 4 Semarang, tidak
ditemukan penulis hanya mendapatkan laporan auditor independen kereta api logistic 2015 dan
penyaji disetiap perusahaanpun tidak menampilkan atau menyinggung dalam tentang Auditing.

3.2 Saran

a) PT Kereta Api Indonesia (Persero) harus terus meningkatkan produk jasa mereka agar
masyarakat terus memakai jasa perusahaan tersebut.
b) Pihak Fakuktas Ekonomi Universitas Widyatama menambah kerja sama secara
berkelanjutan dengan beberapa perusahaan yang berkompoten dibidang Akuntansi
c) Pihak perusahan seharusnya lebih memberikan arahan dan bimbingan terhadap
mahasiswa yg berkunjung untuk KKL ,sehingga mahasiswa yang kkl diperusahan
tersebut mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pekerjaan yang akan dilakukan
khususnya dalam membuat laporan kkl dalam bidang akuntansi.

Laporan KKL Semarang Page 26


PT.KAI(Persero) dan PT.Pelindo III( Persero)

Anda mungkin juga menyukai