PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar
dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing
bangsa.Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik maka
lulusan perguruan tinggi haruslah memiliki kualitas yang unggul.
Dalam meningkatkan suatu pembelajaran diperlukan kinerja dan usaha. Praktik
kerja lapangan merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap, kemampuan dan
keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku kuliah. Dengan mengikuti Praktik
kerja lapangan diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang
sebenarnya.
Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1998 tentang pendidikan dan
peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang pendidikan tinggi ditetapkan bahwa
terdapat dua jalur pendidikan di Indonesia, yaitu jalur Akademik dan jalur Profesional.
Pada jalur Akademik yang bersifat pengembangan ilmu Matematika, Fisika, dan
sebagainya. Sedangkan jalur Profesional adalah bersifat terapan dengan tujuan akhir
pendidikannya mengharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan pekerjaan
pada disiplin ilmunya masing-masing untuk dipersiapkan menjadi tenaga kerja yang
siap pakai. Politeknik merupakan salah satu jalur pendidikan tinggi vokasional yang
memiliki system pendidikan 60% Praktik dan 40% Teori. Oleh karena itu perlu
dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Jam istirahat
Jam istirahat pada balai latihan kerja, ditentukan dengan bunyi
sirine/bel yang disediakan. Berikut ini adalah beberapa jam istirahat
yang ditentukan pada PT. Kaliraya Sari:
1. Jam 11.45-12.00
Penggunaan Standard ini hanya terbatas pada penggunaan kode, untuk standar
spesfikasi nya di tentukan oleh PERTAMINA HULU MAHAKAM selaku pemilik
proyek, yang mana Standar untuk Piping menggunakan ASME B31.3
MHK.COMP.SPE.EP. PVV 0611/071.
Intensifying screen harus selalu dalam keadaan bersih, bebas dari minyak, kotoran,
oxide, coating dan atau kerusakan permukaan yang lain seperti mengkerut, bergaris dan
sebagainya. Screen harus selalu direct contac dengan film.
Pembacaan film dilakukan dalam ruangan yang gelap, bebas dari pantulan cahaya yang
diakibatkan oleh permukaan film. Karena untuk membutuhkan dokumentasi PKL maka
lampu harus dinyalakan agar terlihat saat kita melakukan interpretasi film RT.
Gambar 7 Densitometer
Laporan tentang hasil radiography minimal terdiri dari : Nomor laporan, tanggal
laporan, nomor perjanjian kerja (kontrak), kode-kode dari Inspektor tentang standad
pemeriksaan. Nomor sambungan yang diperiksa, nomor urutan film. Sumber radiasi,
kekuatan dan type, ahli radiography dan Inspektor dari Pemilik Proyek sesuai stnadar
yang di tetapkan. Merk dan type film yang dipakai dan methode proses film. Dan
laporan radiography harus di kirim ke KRS dan juga PERTAMINA HULU
MAKAHAM.
Untuk proses terakhir dari Review film di perlukan PENILAIAN AKHIR (FINAL
INTERPRETATION) Untuk mendapatkan pengesahan dari QC Inspector KRS dan
Authorized Inspector dari PERTAMINA HULU MAHAKAM, apabila diperlukan film
radiography dapat diperiksa dan dievaluasi oleh Pemilik Proyek untuk meyakinkan
Di dalam chart barton ada komponen seperti: Range alat (Range yang terdapat di
alat barton) , Range Chart (Range yang terdapat di kertas barton) ,Satuan dari chart itu
sendiri (yang sedang dipakai satuannya Psi
Pembacaan barton chart yang digunakan untuk mengetahui Pressure Upstream (Pu)
dengan satuan yang diinginkan adalah dalam Ksc. Informasi yang diketahui: Range
alat (Static Pressure) 500, dan range chart 100 (satuan dalam Psi). Pada saat chart
dibaca, hasil pembacaan menunjukkan garis di angka 20.
Membuat laporan Magnetic Particle Inspection ( MPI ) untuk salah satu contoh
report yang telah di buat, di sini bagian sambungan pipa yang sudah di inspeksi dengan
diameter ketebalan 8” inchi telah melewati spesifikasi yang di tentukan. Dan tidak
terdapat defect pada material dan sambungan las-lasan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi mahasiswa. Karena dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja di lapangan
sesuai keahian masing – masing. Sehingga mahasiswa dapat melihat gambaran
mengenai kegiatan bidang usaha di masa yang akan datang, serta mahasiswa dapat
mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan
kerja. Setelah melaksanan praktek kerja lapangan, penulis dapat mengambil
kesimpulan:
Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda
PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 24
1. Praktek kerja lapangan merupakan penerapan teori yang didapat di bangku
kuliah ke dalam dunia kerja.
2. Dengan melaksanakan praktek kerja lapangan mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman kerja praktek yang sesungguhnya didunia kerja
4.2 Saran
Penulis memberikan saran dan masukan yang dapat dipertimbangkan sebagai
acuan dalam proses pelatihan kepada para mahasiswa PKL di kemudian hari, yaitu :
1. Gunakanlah APD (Alat Pelindung Diri) saat menggerjakan pekerjaan,
sehingga dapat mencegah resiko kecelakaan saat bekerja.
2. Selalu perhatikan SOP dan aturan yang berlaku pada tempat PKL saat ingin
melakukan pekerjaan.
3. Apabila ditugaskan menjadi asisten instruktur, wajib mematuhi aturan yang
dijelaskan oleh instruktur karena BLK adalah lembaga pelatihan yang tentunya
dapat berpengaruh kedepannya untuk peserta pelatihan.
4. Selalu berkoordinasi kepada pembimbing apabila menemui kesulitan dalam
bekerja.
5. Selalu menjaga nama baik Almamater Polnes, karena nama baik Polnes sangat
berpengaruh untuk penerimaan mahasiswa PKL yang akan datang.