Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar
dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing
bangsa.Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik maka
lulusan perguruan tinggi haruslah memiliki kualitas yang unggul.
Dalam meningkatkan suatu pembelajaran diperlukan kinerja dan usaha. Praktik
kerja lapangan merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap, kemampuan dan
keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku kuliah. Dengan mengikuti Praktik
kerja lapangan diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang
sebenarnya.
Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1998 tentang pendidikan dan
peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang pendidikan tinggi ditetapkan bahwa
terdapat dua jalur pendidikan di Indonesia, yaitu jalur Akademik dan jalur Profesional.
Pada jalur Akademik yang bersifat pengembangan ilmu Matematika, Fisika, dan
sebagainya. Sedangkan jalur Profesional adalah bersifat terapan dengan tujuan akhir
pendidikannya mengharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan pekerjaan
pada disiplin ilmunya masing-masing untuk dipersiapkan menjadi tenaga kerja yang
siap pakai. Politeknik merupakan salah satu jalur pendidikan tinggi vokasional yang
memiliki system pendidikan 60% Praktik dan 40% Teori. Oleh karena itu perlu
dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Berkaitan dengan proses Praktik Kerja Lapangan (PKL) inilah diperlukan


kerjasama dengan pihak perusahaan swasta maupun dengan instansi Pemerintah (yang
nantinya sebagai pihak pengguna lulusan Politeknik) untuk menampung mahasiswa
yang akan melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dalam kegiatan
perkuliahan materi yang didapatkan oleh mahasiswa hampir sebagian besar adalah teori
yang didapat dari berbagai sumber yang didapat dari dosen pengajar maupun literatur
yang diperoleh mahasiswa itu sendiri,untuk memPraktik kan dan memperdalam teori-
teori yang telah didapat mahasiswa membutuhkan sebuah wadah yang dapat
Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda
PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 1
menampung hal tersebut yaitu suatu perusahaan baik swasta atau pun negeri yang
bersedia menampung mahasiswa tersebut untuk menerapkan ilmu yang telah
diperolehnya di bangku kuliah dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan mahasiswa pada dasarnya
merupakan salah satu persyaratan akademik yang harus ditempuh oleh mahasiswa
Diploma IV/S1-TERAPAN di Program Studi Produksi dan Perawatan Politeknik
Negeri Samarinda yang dilaksanakan pada semester ke-6. Pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) didasarkan pada persyaratan untuk dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir mahasiswa yang mana pelaksanaan kegiatan ini melibatkan banyak pihak yaitu
pihak perguruan tinggi, dunia kerja dan mahasiswa itu sendiri dengan adanya
pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sangat efektif untuk saling
bekerja sama sehingga membantu bagi semua pihak.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Adapun tujuan secara umum dari pelaksanaan kerja praktek di PT. Kaliraya
Sari ini adalah:
1) Bagi Mahasiswa :
a. Untuk memperoleh pengalaman secara langsung penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang didapat dalam dunia pendidikan pada
lembaga pelatihan.
b. Melatih kemampuan analisa permasalahan yang ada di lapangan
berdasarkan teori yang diperoleh.
c. Untuk menambah wawasan tentang dunia kerja sehingga nantinya ketika
terjun ke dunia kerja dapat menyesuaikan diri dengan cepat.
d. Mahasiswa bisa memaparkan ilmu praktiknya ke dunia kerja yang nyata
dengan prosedur yang berlaku

2) Bagi Institusi Pendidikan


a. Menjalin kerja sama antara perguruan tinggi dengan dunia industri.
b. Mendapatkan bahan masukan tentang system pengajaran yang lebih
sesuai dengan lingkungan kerja.
c. Untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman lulusan yang dihasilkan.

3) Bagi lembaga pelatihan


a. Menjadi sarana untuk menjembatani antara instansi/lembaga dengan
lembaga pendidikan untuk bekerjasama lebih lanjut baik bersifat
akademis maupun non akademis

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 2
b. Membina hubungan baik dengan pihak institusi, Politeknik dan
mahasiswa.
c. Untuk merealisasikan partisipasi lembaga terhadap pengembangan dunia
pendidikan.
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan
1) Dapat mengenali segala pekerjaan pada lembaga pelatihan sehingga bisa
menjadi sarana pelatihan mahasiswa.
2) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memperol
eh masukan serta umpan baik guna memperbaiki dan mengembangkan kes
esuaian pendidikan dan kenyatan yang ada dilapangan kerja.
3) Terjadinya hubungan yang saling menguntungkan antara Politeknik dan
lembaga pelatihan sehingga program pembelajaran dan pelatihan dapat ber
jalan dengan baik.
4) Mahasiswa menjadi terampil dan berdedikasi tinggi dalam
mengaplikasikan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam lingkungan
lembaga pelatihan.
5) Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mengambil keputusan
disaat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya setelah lulus dari
politeknik.

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 3
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. KALIRAYA SARI

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. KALIRAYA SARI


Mulai berdiri pada tanggal 2 Maret 1971 dengan Nama PT. KALIMANTAN
RAYA SARI. Tanggal 20 Desember 1973 berganti Nama
PT. KALIRAYA SARI. Bidang Usaha Awal adalah:
Perdagangan,
Pekerjaan Sipil,
 Pemasok Peralatan untuk bidang usaha; Kilang Minyak, Konstruksi,
Elektrik, Instrumen dan Navigasi untuk;
Pemerintahan Pusat Maupun Daerah
Swasta Nasional Maupun Asing
Dalam waktu singkat PT. KALIRAYA SARI berkembang pesat sampai
sekarang ini hampir di seluruh bidang jasa konstruksi baik didarat maupun dilepas
pantai yaitu: Gedung dan Pabrik Perumahan dan Pemukiman, Jalan,Jembatan,Irigasi,
Bendungan, Penahan Gelombang, Landasan ,Dermaga ,Reklamasi Pengerukan,Instalasi
Minyak dan Gas, Konstruksi Lepas Pantai dan Elektrikal, yang didanai dan diprakarsai
oleh:
1) Pemerintah Pusat maupun Daerah.
2) Swasta Nasional maupun Asing.
Untuk menjamin kepuasan pelanggan dan mutu pekerjaan PT. KALIRAYA
SARI telah menjalankan Sistem Manajemen Integrasi ISO 9001:2015, ISO
14001:2015, ISO 45001:2018 dan PP No.50 Tahun 2012 Penerapan SMK3. Keikut
sertaan dalam menjaga kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup, PT.
KALIRAYA SARI telah memperoleh sertifikat penghargaan dari TOTAL INDONESIA
pada tahun 1999 dengan prestasi 600.000 jam kerja tanpa kecelakaan

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


1) Visi
Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda
PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 4
Perusahaan Jasa Konstruksi Yang PrimaMenyediakan produk yang dapat
dipercaya, sesuai bahkan lebih baik dari persyaratan yang ditetapkan pelanggan,
dengan harga yang kompetitif dan pengiriman tepat waktu.
2) Misi
Membangun Kerja Sama TIM Yang Terpadu, Merancang dan Mengembangkan
Inovasi Serta Kinerja Mutu Secara Tepat dan Efektif Demi Kepuasan Pelanggan.
Mengoperasikan aktivitas bisnis senantiasa didasari nilai-nilai integritas,
profesional dan profitabilitas, mengutamakan lingkungan kerja yang aman dan
nyaman, memuaskan pelanggan dan meningkatkan nilai investasi bagi pemegang
saham.

2.3 Jenis Usaha PT. KALIRAYA SARI


Sesuai pembahasan diatas, bahwa PT. KALIRAYA SARI dalam melaksanakan
bidang kegiatan dan usahanya memerlukan beberapa disiplin ilmu untuk memenuhi
masing-masing karakteristik sesuai ruang lingkup pekerjaannya. Ruang lingkup
pekerjaan yang sampai saat ini dikerjakan oleh PT. KALIRAYA SARI meliputi:
2.3.1 Pekerjaan Sipil;
 Jalan, Jembatan,dan Landasan
 Reklamasi dan Pengerukan
 Irigasi dan Jaringan
 Dermaga dan Penahan Gelombang
 Bendungan
2.3.2 Pekerjaan Arsitektur;
 Perumahan dan Pemukiman
 Gedung dan Pabrik
2.3.3 Pekerjaan Mekanikal;
 Instalasi Minyak, Gas dan Geotermal
 Konstruksi Lepas Pantai
 Perpipaan Minyak. Gas dan Energi
2.3.4 Pekerjaan Elektrikal;
 HVAC
2.4 Struktur Organisasi
Sesuai dengan bidang usaha yang ditekuni, yakni perusahaan jasa
konstruksi/kontraktor, organisasi PT. KALIRAYA SARI sangatlah tergantung pada
banyaknya kegiatan serta besar kecilnya pekerjaan yang dilaksanakan.
Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda
PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 5
Dewan Direksi menetapkan organisasi PT. KALIRAYA SARI yang mengikuti
perkembangan perusahaan, tersusun dengan struktur organisasi sebagai berikut :
a) Organisasi Kantor Pusat
b) Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek sangatlah bergantung pada besar kecilnya proyek
yang dilaksanakan. Dalam struktur tersebut Manajemen PT. KALIRAYA SARI
menetapkan dua macam bagan organisasi yakni :
 Organisasi Proyek berskala besar,
 Organisasi untuk proyek berskala menengah kebawah,
Bagan organisasi tersebut dapat mengalami Modifikasi/Penyesuaian, bergantung pada
situasi yang ada atau bila pelanggan menghendaki/mensyaratkan bentuk lain. Struktur
Organisai PT. Kaliraya Sari sebagai berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Kaliraya Sari Handil

2.5 Job Deskripsi Pekerjaan

Pembagian pekerjaan dari bagian-bagian dalam struktur organisasi


di atas adalah sebagai berikut :
1. Chief Executive

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 6
a. Bertanggung jawab keseluruhan operasional dan melakukan visi dan misi
perusahaan
b. Membentuk tim kerja dalam merencanakan program kerja tahunan untuk
mencapai target yang telah ditentukan
c. Menjalin kerjasama dan menjaga hubungan baik dengan pihak luar
2. Chief Finance Officer
a. Menyusun laporan keuangan perusahaan per periode
b. Melakukan pengendalian biaya operasional perusahaan sehingga tidak
melewati anggaran yang telah ditetapkan
c. Pembuatan dan analisa realisasi anggaran bulanan dan tahunan dari setiap
bagian dari perusahaan.
3. Chief Commercial Officer
a. Melakukan promosi produk perusahaan ke setiap pelanggan baik yang lama
maupun pelanggan yang baru
b. Mengatur pertemuan atau gathering untuk memperkenalkan
produk yang baru jika ada
4. Chief Operating Officer
a. Melakukan evaluasi dan pengarahan kepada setiap bawahan agar dapat
bekerja sesuai dengan jalur yang sudah ditetapkan
b. Mengevaluasi produk lama dan melakukan pengembangan terhadap produk
baru
c. Mengatur keadaan pabrik pembuatan pipa di PT. Bakrie Pipe Industries
d. Mengecek dan mengatur ketersediaan atau stock pipa
5. Chief Logistic
a. Mengatur masuknya bahan baku atau bahan mentah yang akan dipesan
b. Mengatur pengiriman atau pendistribusian pipa – pipa yang akan dikirim

6. C.H.R & Continues Improvement


a. Melakukan perekrutan karyawan sampai dengan proses penerimaan dan
pengangkatan karyawan

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 7
b. Menentukan gaji karyawan serta mengevaluasi hasil kerja untuk
menentukan kenaikan gaji setiap karyawan
c. Melakukan pelatihan bagi semua karyawan dengan tujuan meingkatkan
kinerja karyawan
d. Menangani masalah ijin sakit dan cuti karyawan perusahaan
e. Maintanance / pengadaan / aktiva perusahaan sesuai dengan anggaran yang
ada

2.6 Pemeriksaan Kualitas


Setiap pipa yang diproduksi PT. Kaliraya Sari telah menjalani
pengujian dan pengawasan yang sangat ketat mulai pemesanan bahan
baku, proses produksi serta pengiriman pipa guna memenuhi kepuasan
pelanggan.
1. Pemeriksaan Dimensi
Pemeriksaan dimensi dilakukan untuk memeriksa diameter,
tebal, panjang dan kelurusan pipa.
2. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test)
Pengujian tidak merusak (Non Destructive Test) dilakukan
untuk memeriksa cacat-cacat pada daerah lasan dengan
Ultrasonic(UT), Eddy Current, Magnetic Particle (MPI)
maupun Dye Penetrant (DPT).
3. Pengujian Merusak (Destructive Test)
Pengujian merusak (Destructive Test) dilakukan untuk
mengetahui kekuatan dan kehandalan pipa baik pada daerah
pengelasan maupun pada materialnya. Pengujian merusak
yang dilakukan di dalam proses produksi adalah pengujian
hidrostatik dan pengujian flattening. Pengujian merusak
yang dilakukan di laboratorium adalah Chemical Analysis,
Tensile Test, Hardness Test, Metallograpy, Charpy Test,
Drop Weight Tear Test (DWTT) dan Bursting Test.
BAB III
DESKRIPSI PEKERJAAN
3.1 Bidang Kerja

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 8
Praktikan melaksanakan kegiatan PKL di PT. Kaliraya Sari yang merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi yang memproduksi platform fabrikasi.
Pada saat melaksanakan PKL, praktikan ditempatkan di Divisi Dossier QA/QC.
Selama menjalani praktik kerja lapangan di PT. Kaliraya Sari dibagian staf Quality
Control diperlukan pemahaman dan ketelitian untuk melakukan setiap pekerjaannya.
Dimana Quality Control memiliki peranan penting dalam karena mengatur bertugas
input dan membuat laporan pada semua yang ada pada bag,quality control, termasuk
jumlah produksi, jumlah produk cacat, dan hasil inspeksi.
Bagian Dossier QC bertugas untuk menginput data- data laporan pipa yang sudah
di lakukan inspeksi. Selain praktikan juga di berikan tugas untuk membuat request
NDT Plan bertujuan untuk meminta kepada tim NDT untuk melakukan pipa yang mana
saja belum di inspeksi.

3.2 Pelaksanaan Praktik


Pelaksanaan praktik kerja lapangan/pemagangan pada PT. Kaliraya Sari, dimulai
dari tanggal 1 Juli 2019 hingga 31 Agustus 2019. Pemagangan dilakukan bersama 3
orang teman saya yang ditempatkan pada workshop divisi peralatan dan saya di
tempatkan di workshop fabrikasi. Karena di bagian Quality Control ada salah satu staff
yang sedang mengambil cuti ke luar negeri. Sehingga saya di tempatkan di sana.
1. Penempatan pada Workshop Fabrikasi.
Saya ditempatkan pada workshop Fabrikasi oleh QA/QC Manager
PT. Kaliraya sari, karena di quality control juga bagian penting dari sebuah
produksi. Sehingga Manager menyuruh saya untuk di bagian Quality
Control.
2. Ruang lingkup kegiatan
Adapun ruang lingkup kegiatan pada PT. Kaliraya Sari meliputi
Jam masuk, jam istirahat, dan jam pulang sebagai berikut.
a. Jam masuk
Jam masuk yang berlaku pada PT. Kaliraya Sari yaitu jam 07.15
WITA. Waktu tersebut berlaku untuk seluruh,pegawai, dan mahasiswa PKL.

b. Jam istirahat
Jam istirahat pada balai latihan kerja, ditentukan dengan bunyi
sirine/bel yang disediakan. Berikut ini adalah beberapa jam istirahat
yang ditentukan pada PT. Kaliraya Sari:
1. Jam 11.45-12.00

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 9
Adalah istirahat untuk coffee break , yang biasanya
dimanfaatkan oleh pegawai untuk istirahat sejenak.
2. Jam 12.15-13.15
Adalah istirahat makan siang, biasanya karyawan
memanfaatkan waktu istirahat ini untuk makan siang dan solat
zuhur.
3. Jam 14.45-15.15
Adalah jam istirahat coffee break kedua, yang disediakan
untuk istirahat sebentar dan solat ashar.
c. Jam pulang
Jam pulang yang ditentukan oleh PT. Kaliraya Sari adalah jam
17.40 untuk seluruh pegawai dan Mahasiswa PKL.

3.3 Workshop Pipa Fabrikasi


Istilah fabrikasi dalam sistem perpipaan adalah membuat dan
merangkai (assembly) beberapa komponen sehingga menjadi suatu sistem
yang komplit dengan cara las.Fabrikasi dapat dilakukan di lapangan dan
dapat dilakukan juga di bengkel (workshop).Beberapa keuntungan
fabrikasi di bengkel, ongkos tenaga kerja yang lebih murah, tidak
tergantung cuaca dan memungkinkan untuk menerapkan teknologi
fabrikasi yang mutakhir. Keputusan untuk melakukan fabrikasi di
lapangan dan di bengkel tergantung dari beberapa faktor,seperti : ukuran,
konfigurasi, tekanan kerja dan temperatur kerja. saya ditempatkan untuk
praktik magang pada jurusan ini karena dianggap sangat cocok dan sejalan
dengan jurusan yang dipelajari di Polnes. Penempatan saya ditentukan
oleh QA/QC Manager, yaitu Bapak Slamet Wahyudi.

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 10
Gambar 2. Workshop Fabrikasi PT. Kaliraya Sari
Karena saya sudah ditempatkan, saya pun diserahkan pada Inspector workshop
Fabrikasi, yaitu pak Dharma Putra. Selama pkl di KRS banyak hal- hal yang baru
saya pelajari karena tugas saya membantu inspector.

3.4 Pekerjaan yang di lakukan ( Inspection Piping )


Untuk menjadi seorang inspector di PT. Kaliraya sari, adapun pekerjaan- pekerjaan
yang harus di lakukan, yaitu :
a. Review Film RT ( Radiography Testing )
b. Witness fit up joint
c. Visual inspection welding
d. Record heat number dan mirc pipeline
e. Witness hydrotest piping
f. Reporting
di sini saya sebagai praktikan akan menjelaskan satu – persatu pekerjaan yang saya
lakukan di PT. Kaliraya sari.
3.4.1 Review Film RT ( Radiography Testing )
Standard yang dipakai untuk ini sesuai dengan API 1140 untuk pipe line. Standard
pemeriksaan Radiography yang dikeluarkan oleh pihak Inspektor merupakan kebutuhan
untuk Safety, untuk memastikan weldingan di ACC atau REJECT

Penggunaan Standard ini hanya terbatas pada penggunaan kode, untuk standar
spesfikasi nya di tentukan oleh PERTAMINA HULU MAHAKAM selaku pemilik
proyek, yang mana Standar untuk Piping menggunakan ASME B31.3
MHK.COMP.SPE.EP. PVV 0611/071.

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 11
Untuk mereview suatu Film RT ( Radiography Testing) kita membutuhkan ruang
khusus. Nah utuk di KRS sudah tersedia ruangan yang di beri nama DARK ROOM
Ruang kamar gelap untuk memproses film harus selalu dalam keadaan bersih dan rapi.
Temperatur didalam ruangan kamar gelap sebaiknya berkisar antara 15° C sampai
dengan 22° C.

Gambar 3 Ruangan Dark Room PT. Kaliraya sari

Pekerjaan Radiographhy harus dilakukan oleh tenaga yang terlatih dan


berpengalaman dan memiliki Surat Izin Bekerja dari BATAN. KRS telah menunujuk
perusahaan PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk sebagai tim yang melakukan
inspeksi di lapangan.Metode untuk proses film, pencucian film, handling film dan
pengeringan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam API Std. 1104,
Section 8, Paragraph 8.8., 8.9., dan 8.10.
Setiap hasil Radiography yang tidak memenuhi syarat sebagian atau seluruhnya
harus dilakukan Radiography ulang (reshoot), juga termasuk kerusakan yang
diakibatkan oleh kerusakan screen, cacat film dan sebagainya.

Intensifying screen harus selalu dalam keadaan bersih, bebas dari minyak, kotoran,
oxide, coating dan atau kerusakan permukaan yang lain seperti mengkerut, bergaris dan
sebagainya. Screen harus selalu direct contac dengan film.

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 12
Gambar 4 Film Radiography Testing
Pembacaan Film (Film Viewing) Lampu yang digunakan untuk pembacaan film
harus menghasilkan sinar yang cukup terang untuk semua bagian film.

Pembacaan film dilakukan dalam ruangan yang gelap, bebas dari pantulan cahaya yang
diakibatkan oleh permukaan film. Karena untuk membutuhkan dokumentasi PKL maka
lampu harus dinyalakan agar terlihat saat kita melakukan interpretasi film RT.

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 13
Gambar 6 Review Film
Densitometer alat yang di gunakan untuk mengukur Density yang ada pada film RT.
Alat ini mampu mengukur derajat kegelapan yang di letakkan pada sumber cahaya Film
viewer.sehingga densitometer menampilkan hasilnya dengan menggunakan satuan OD (
optical density )

Gambar 7 Densitometer

Film Radiography dievaluasi hanya bagian dimana penetrameter kelihatan, merupakan


hasil dari penggunaan methode Radiography yang benar.
Harus dilakukan langkah-langkah dimana tidak akan terjadi kerusakan permukaan film

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 14
akibat dari bekas-bekas jari, cacat permukaan dan sebagainya.

Laporan tentang hasil radiography minimal terdiri dari : Nomor laporan, tanggal
laporan, nomor perjanjian kerja (kontrak), kode-kode dari Inspektor tentang standad
pemeriksaan. Nomor sambungan yang diperiksa, nomor urutan film. Sumber radiasi,
kekuatan dan type, ahli radiography dan Inspektor dari Pemilik Proyek sesuai stnadar
yang di tetapkan. Merk dan type film yang dipakai dan methode proses film. Dan
laporan radiography harus di kirim ke KRS dan juga PERTAMINA HULU
MAKAHAM.

Gambar 9 Report Radiographic Testing

Untuk proses terakhir dari Review film di perlukan PENILAIAN AKHIR (FINAL
INTERPRETATION) Untuk mendapatkan pengesahan dari QC Inspector KRS dan
Authorized Inspector dari PERTAMINA HULU MAHAKAM, apabila diperlukan film
radiography dapat diperiksa dan dievaluasi oleh Pemilik Proyek untuk meyakinkan

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 15
apakah metode radiography yang digunakan sesuai dengan prosedue radiography.

Gambar 10 Final Interpretasi oleh pihak PT. KRS


3.4.2 Witness fit up joint
Memastikan groove angle, root face pada weldingan sesuai dengan WPS
( Welding Procedure Specification )

3.4.3 Visual Inspecton welding


Pengujian visual dilakukan untuk mendeteksi adanya cacat pada material
di daerah yang terjangkau oleh mata normal tanpa menggunakan alat bantu.
Namun, keandalan inspeksi visual sangat dipengaruhi oleh faktor manusia
Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda
PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 16
bahkan personil yang berpengalaman saja dapat tertipu oleh adanya goresan
atau tanda permesinan dalam melihat cacat yang tidak tampak.
Visual Test merupakan pengujian yang dikakukan pada hasil las dengan
cara melihat dan mengamati hasil las tersebut secara kasat mata, jadi hanya
dilihat bagian luar dari produk tersebut. Uji ini memiliki kelemahan, yaitu
adanya keterbatasan penglihatan dari inspektor, sehingga apabila terdapat cacat
pada hasil las tidak terlalu terlihat. Di sini saya sedang mendampingi seorang
isnpector KRS sedang melakukan Visual Inspection pada Pipeline. Apabila ada
defect yang terdapat pada sambungan las –lasan maka tersebut harus di gerinda
ulang dan di las kembali , agar lasan dapat sesuai dengan spesifikasi WPS yang
telah di tentukan oleh PERTAMINA HULU MAHAKAM

Gambar 11Visual Inspection di lakukan QC inspector KRS

3.4.4 Record heat number dan MIRC pipeline


Memastikan apakah material tersebut sesuai dengan sertifikat, apabila sesuai dan
sudah di ACC oleh inspector maka siap di bawa ke sumur yang sudah di tentukan.
Kalau tidak sesuai material pipa tersebut di hold atau tahan. Untuk pencatatan heat
number pada pipeline biasanya terdapat pada ujung pipa. Yang kita record adalah
Panjang Pipa, Nomor pipa dan

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 17
Gambar 12 Inspector KRS melakukan record Heat number pada pipeline

3.4.5 Witness Hydrotest Piping


Hydrotest piping yang di lakukan salah satu cara pengujian untuk memastikan
kekuatan dan kebocoran pada spool dengan pressure 465 barg. Cara melakukan
hydrostatic test adalah dengan memasukkan air ke dalam perpipaan dengan tekanan
tertentu. Kemudian, kondisi bertekanan ditahan sampai jangka waktu tertentu sesuai
dengan standar yang telah di tentukan.

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 18
Gambar 13 Proses Hydrotest Piping di PT. Kaliraya sari
barton yang berwarna merah di gunakan untuk Pengukuran Differensial pressure
dan yang berwarna biru Presure Upstream digunakan sebagai salah satu dari parameter
untuk menghitung seberapa besar total flow dari fluida (gas, uap, air brine) yang
dihasilkan.

Gambar 14 Barton Recorder Chart

Di dalam chart barton ada komponen seperti: Range alat (Range yang terdapat di
alat barton) , Range Chart (Range yang terdapat di kertas barton) ,Satuan dari chart itu
sendiri (yang sedang dipakai satuannya Psi

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 19
Gambar 15 Spesifikasi yang ada di alat Recoder

Pembacaan barton chart yang digunakan untuk mengetahui differensial pressure


(Dp) dengan satuan yang diinginkan adalah dalam Ksc. Informasi yang
diketahui: Range (Dp) alat 23, dan range chart 100 (satuan dalam Psi). Pada saat
chart dibaca, hasil pembacaan menunjukkan garis di angka 60.

Pembacaan barton chart yang digunakan untuk mengetahui Pressure Upstream (Pu)
dengan satuan yang diinginkan adalah dalam Ksc. Informasi yang diketahui: Range
alat (Static Pressure) 500, dan range chart 100 (satuan dalam Psi). Pada saat chart
dibaca, hasil pembacaan menunjukkan garis di angka 20.

Gambar 16 Pressure Gauge yang digunakan PT. KRS


3.4.6 Report
Membuat dokumen atau hasil dari
kegiatan yang sudah di record. Contohnya dari fit up
dan visual dan membuat welding map dan NDT plan.
Inspeksi tersebut di lakukan oleh Tim Inspeksi dari PT. RADIANT UTAMA
INTERINSCO. di laporan Liquid penetrant testing ini kita menulis bagian-bagian pipa,
dan metode nya di lakukan dengan cara menguas cairan penetrant pada pipa. Mengikuti
SOP pekerjaan yang di tetapkan oleh perusahaan.

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 20
Gambar 17 Liquid penetrant testing report

Membuat laporan Magnetic Particle Inspection ( MPI ) untuk salah satu contoh
report yang telah di buat, di sini bagian sambungan pipa yang sudah di inspeksi dengan
diameter ketebalan 8” inchi telah melewati spesifikasi yang di tentukan. Dan tidak
terdapat defect pada material dan sambungan las-lasan

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 21
Gambar 18 Magnetic particle testing report

Gambar 19 Ultrasonic testing report


Membuat report welding map untuk perlakuan NDT. Di sini seorang tim inspeksi mau
mengerjakan piping TN-B178. Jadi apa yang harus di NDT mengacu ke weld map.

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 22
Gambar 20 Welding Map & NDT Plan
Request NDT di buat tujuan nya untuk meminta kepada tim inspeksi PT
RADIANT UTAMA INTERINSCO, agar melakukan inspeksi Magentic particle testing
pada bagian-bagian pipa yang belum di inspeksi.

Gambar 21 Report request NDT

3.5 Hambatan dan Solusi


3.5.1. Hambatan
Dari pengalaman melakukan pembubutan secara langsung, kami
menyimpulkan faktor yang mempengaruhi perbedaan waktu teoritis dan
aktual yaitu :

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 23
1. Praktikan memiliki pengalaman yang sangat minim dalam
mengoperasikan mesin bubut dan masih membutuhkan banyak
bimbingan dari Instruktur bengkel.
2. Praktikan kurang fokus sehingga banyak melakukan inspeksi berulang.
3. Praktikan terlalu berhati-hati dalam megoperasikan mesin bubut
sehingga gerakan yang dilakukan sangatlah lamban.
4. Banyak melakukan delay
5. Mesin bubut yang kurang dalam kondisi optimal sehingga banyak terjadi
pengasahan pahat dan pemasangan alat yang memakan waktu.
6. Mesin bubut yang tersedia, untuk kemampuan pengukuran pada handle
eretan diameter, maksimal adalah 1 strip= Ø 0.04mm benda yang
berkurang. Maka saat uji pengepasan tidak dapat mengepaskan
pengurangan diameter hingga 0.01mm
3.5.2 Solusi
Dari hambatan diatas dapat diberikan solusi sebagai berikut :
1. Praktikan banyak melakukan bimbingan dari Instruktur bengkel.
2. Praktikan harus lebih focus terhadap pekerjaan, agar pekerjaan bisa
maksimal.
3. Praktikan lebih cepat namun tetap sesuai SOP yang ada.
4. Praktikan jangan terlalu bersantai terhadap pekerjaan
5. Adanya perbaikan yang tersistem agar kondisi mesin tetap siap bekerja.
6. Gunakan mesin bubut yang mempunyai layar LED digital. Karena
kemampuan mesin bubut yang memiliki alat ukur LED digital mempunyai
kemampuan pengurangan hingga Ø 0.01mm. sehingga kita dapat memutar
handle sambil melihat layar angka pada LED digital untuk mengetahui
jumlah pengurangan yang akan dikerjakan.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi mahasiswa. Karena dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja di lapangan
sesuai keahian masing – masing. Sehingga mahasiswa dapat melihat gambaran
mengenai kegiatan bidang usaha di masa yang akan datang, serta mahasiswa dapat
mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan
kerja. Setelah melaksanan praktek kerja lapangan, penulis dapat mengambil
kesimpulan:
Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda
PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 24
1. Praktek kerja lapangan merupakan penerapan teori yang didapat di bangku
kuliah ke dalam dunia kerja.
2. Dengan melaksanakan praktek kerja lapangan mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman kerja praktek yang sesungguhnya didunia kerja

4.2 Saran
Penulis memberikan saran dan masukan yang dapat dipertimbangkan sebagai
acuan dalam proses pelatihan kepada para mahasiswa PKL di kemudian hari, yaitu :
1. Gunakanlah APD (Alat Pelindung Diri) saat menggerjakan pekerjaan,
sehingga dapat mencegah resiko kecelakaan saat bekerja.
2. Selalu perhatikan SOP dan aturan yang berlaku pada tempat PKL saat ingin
melakukan pekerjaan.
3. Apabila ditugaskan menjadi asisten instruktur, wajib mematuhi aturan yang
dijelaskan oleh instruktur karena BLK adalah lembaga pelatihan yang tentunya
dapat berpengaruh kedepannya untuk peserta pelatihan.
4. Selalu berkoordinasi kepada pembimbing apabila menemui kesulitan dalam
bekerja.
5. Selalu menjaga nama baik Almamater Polnes, karena nama baik Polnes sangat
berpengaruh untuk penerimaan mahasiswa PKL yang akan datang.

Laporan PKL – Politeknik Negeri Samarinda


PT. Kaliraya Sari Handil - 2019 25

Anda mungkin juga menyukai