Ian BUMN
DAYAT
0703 198003 1 001
Tembusan:
1. Menteri BUMN;
2. Wakil Menteri BUMN;
3. Para Deputi Teknis di Lingkungan Kementerian BUMN.
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS(KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
A. LATAR BELAKANG
1. Sesuai dengan Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara, calon anggota Direksi yang telah dinyatakan lulus uji kelayakan
dan kepatutan wajib menandatangani kontrak manajemen sebelum ditetapkan
pengangkatannya sebagai anggota Direksi. Yang dimaksud dengan kontrak
manajemen adalah Statement of Corporate Intent (SCI) yang, antara lain, berisikan
janji-janji atau pernyataan Direksi untuk memenuhi segala target-target yang
ditetapkan oleh RUPS/Menteri BUMN. Periode yang dicakup dalam Kontrak
Manajemen tersebut meliputi 5 (lima) tahun atau sesuai dengan periode masa jabatan
Direksi. Target-target kinerja yang diperjanjikan oleh Direksi pun seharusnya bersifat
generik. Oleh karena itu, Kontrak manajemen tersebut hams diperbaharui setiap
tahun untuk disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan perusahaan.
2. Sebagai pelaksanaan Pasal 16 ayat (3) UU BUMN tersebut, Kementerian BUMN
menerbitkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-59/MBU/2004
Tentang Kontrak Manajemen Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.
Kontrak manajemen tersebut memuat:
a. Pemberitahuan hasil penilaian uji kelayakan dan kepatutan yang telah
dilaksanakan penunjukan sebagai Calon Direksi untuk periode masa jabatan 5
tahun;
b. Penyampaian hal-hal penting yang berkaitan dengan peran, tugas dan tanggung
jawab, kewenangan, hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang perlu diketahui
sebagai anggota Direksi.
Sebagai lampiran dari Kontrak Manajemen tersebut adalah Key Performance
Indicators (KPI) dan Sasaran Perusahaan, yang terdiri dari indikator keuangan,
indikator operasional dan indikator administrasi.
3. Berdasarkan ketentuan tersebut, pada prinsipnya terdapat 2 (dua) jenis Kontrak
Manajemen, yaitu:
a. Kontrak Manajemen yang ditandatangani oleh calon anggota Direksi yang telah
dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan dan Menteri BUMN/RUPS, untuk
periode 5 (lima) tahun atau sesuai masa jabatan Direksi; dan
b. Kontrak Manajemen yang ditandatangani oleh Direksi dan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas setiap tahun, serta disahkan oleh RUPS.
Kontrak Manajemen tahunan pada huruf b pada prinsipnya turunan atau penjabaran
dari Kontrak Manajemen pada huruf a, dengan KPI dan target-target kinerja yang
disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan perusahaan pada tahun yang
bersangkutan, untuk mengoptimalkan kinerja Direksi dalam mengkapitalisasi
segenap potensi yang dihadapi perusahaan.
halaman 1 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
4. Berdasarkan evaluasi, implementasi penentuan KPI dan target kinerja tahunan pada
kenyataannya belum membawa dampak pertumbuhan yang optimal pada usaha
BUMN. Terbukti antara lain, ROA (Return on Assets) seluruh usaha BUMN dalam 5
tahun terkahir hampir stagnan pada kisaran 4%. Disamping itu, pengaturan penentuan
KPI yang berlaku saat ini, kurang jelas, kurang tegas, dan kurang komperehensif
dalam mengatur pemilihan KPI, pembobotan dan penentuan target-targetnya yang
dapat mengoptimalkan upaya pertumbuhan dan sustainabilitas kinerja maupun
peningkatan daya saing perusahaan.
5. Rencana Strategis Kementerian BUMN Tahun 2012 — 2014 diantaranya ditetapkan
penggunaan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sebagai pedoman dalam
peningkatan kinerja BUMN maupun dalam pengukuran kinerja BUMN, yang
diadopsi dan diadaptasi dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excelence
(MBCfPE), dimana MBCfPE telah terbukti sebagai sistem pengelolaan kinerja
perusahaan paling komprehensif yang dapat membuat sebuah perusahaan menjadi
unggul.
6. Berdasarkan hal-hal tersebut (butir 1 s.d. 5), dibutuhkan penyempurnaan pengaturan
yang lebih jelas, lebih tegas, komprehensif dengan berbasis substansi KPKU,
mengenai penentuan KPI, pembobotan KPI, penetapan target kinerja, pengukuran
dan evalmsi kinerja perusahaan, serta penentuan nilai prestasi, sehingga:
a. KPI terpilih, merupakan KPI yang paling prioritas dan paling penting yang secara
tepat mengukur kemampuan perusahaan dalam merespon secara optimal terhadap
tantang utama dan dinamika lingkungan usaha,
b. Bobot per KPI secara tepat mencerminkan prioritas maupun penekanan yang
dikehendaki key stakeholders secara proporsional.
c. Target per KPI mampu mengkapitalisasi segenap potensi perusahaan dan
mendorong penciptaan nilai dan pertumbuhan usaha secara berklenajutan, serta
mendorong peningkatan daya saing perusahaan.
d. Terakomodasinya kepentingan key stakeholders lainnya, terutama dari departemen
teknis pemerintahan pusat.
e. Lebih menjamin upaya dan efektifitas penciptaan nilai oleh masing masing
BUMN dalam kerangka pertumbuhan dan sustainabilitas kinerja maupun
peningkatan daya saing perusahaan,
E Terpilih KPI yang seimbang dan saling selaras antar KPI keuangan dan non
keuangan, selaras dengan Sasaran Strategis Perusahaan, dan dengan Critical
Success Factors (CSF) perusahaan yang merupakan key performance drivers
perusahaan
halaman 2 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
1. Kepemimpinan Senior
2. Tanggung Jawab Kemasyarakatan dan Tatakelola
3. Pengembangan Strategi
4. Implementasi Strategi
5. Suara Pelanggan
6. Engagement pelanggan
7. Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Kinerja Perusahaan
8. Pengelolaan Informasi, pengetahuan dan teknologi Informasi
9. Lingkungan Tenaga Kerja
10.Engagement tenaga kerja
11.Sistem Kerja
12.Proses Kerja
1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan panduan bagi Direksi BUMN dalam
menggunakan kerangka kerja Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) untuk:
a. Menentukan, memilih dan menetapkan KPI sebagai dasar penilaian akuntabilitas
bagi Direksi mengenai tingkat keberhasilan BUMN mencapai target-target kinerja
dalam satu periode.
b. Menuangkan KPI yang terpilih ke dalam Kontrak Manajemen sebagai kesepakatan
kinerja antara Direksi. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, dan RUPS/Menteri;
c. Mengukur dan melaporkan kemajuan pencapaian target-target kinerja yang
ditetapkan.
2. Tujuan
halaman 4 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
D. RUANG LINGKUP
1. Identifikasi KPI
2. Penentuan KPI terpilih
3. Pembobotan KPI
4. Penentuan Target Kinerja,
5. Pengesahan Kontrak Manajemen,
6. Pengukuran dan Pelaporan Pencapaian KPI Triwulanan dan Tahunan
7. Evaluasi Pencapaian KPI Triwulanan dan Tahunan
8. Pengesahan Pencapaian KPI Tahunan
E. PENGERTIAN
halaman 5 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
isu-isu sosial, dan keunggulan bisnis. Tujuan strategis umumnya baik secara
eksternal maupun internal difokuskan pada hal-hal berhubungan dengan pelanggan,
pasar, produk, atau peluang dan tantangan teknologi (tantangan strategis) yang
signifikan. Secara umum, tujuan strategis adalah apa yang harus dicapai suatu
perusahaan untuk tetap atau menjadi kompetitif dan memastikan keberlanjutan
jangka panjang. Tujuan strategis menetapkan arah jangka panjang dari suatu
perusahan memandu pengalokasian sumber daya dan penerapannya
7. Strategi Perusahaan adalah garis besar cara-cara yang akan ditempuh perusahaan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Direksi yang menjadi pegangan
manajemen dalam melaksanakan kegiatan usaha perusahaan.
8. Faktor-Faktor Utama Keberhasilan (Critical Success Factors) adalah aspek-aspek
dari kinerja perusahaan yang paling dominan menjadi penentu keberhasilan
perusahaan.
9. Kontrak Manajemen adalah statement of corporate intent (SCI) yang, antara lain,
berisikan janji-janji atau pernyataan Direksi untuk memenuhi segala target-target
yang ditetapkan oleh pemegang saham. Kontrak manajemen tersebut diperbaharui
setiap tahun untuk disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan perusahaan.
10. Key Performance Indicator (KPI) adalah ukuran atau indikator yang fokus pada
aspek-aspek kinerja perusahaan yang paling dominan menjadi penentu keberhasilan
perusahaan pada saat ini dan waktu yang akan datang
11. Laporan Pencapaian Kinerja Perusahaan adalah basil pengukuran KPI atas
pencapaian target kinerja yang didukung dengan analisis kinerja untuk menilai
keberhasilan perusahaan, keunggulan daya saing, kesehatan keuangan dan kemajuan
pencapaian sasaran strategis dan program kerja.
12. Skor KPKU adalah skor (skala 0 — 1.000 poin) hasil penilaian kinerja perusahaan
secara menyeluruh berdasarkan KPKU yang terdiri dari dimensi proses yang
menggambarkan tingkat kematangan kesisteman perusahaan dan dimensi hasil yang
menggambarkan capaian hasil-hasil bisnis_
F. IDENTIFIKASI KPI
halaman 6 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
d. Relevan, KPI yang dipilih harus terkait dengan Critical Success Factor (CSF),
sasaran strategis, serta visi dan misi perusahaan.
e. Berbatas waktu, KPI yang dipilih harus memiliki batas waktu pencapaian.
2. KPI yang digunakan untuk mengukur dan menilai kinerja Direksi dalam pengurusan
perusahaan berdasarkan pendekatan KPKU terdiri dari 5 (lima) perspektif, yaitu:
a. Efektivitas Produk dan Proses.
Perspektif produk dan proses memfokuskan pada hasil-hasil kinerja produk dan
operasional utama dari perusahaan, yang bertujuan memeragakan mutu dan nilai
produk dan jasa yang menimbulkan kepuasan dan keterikatan pelanggan.
Perspektif ini juga memfokuskan hasil-hasil proses utama lainnya dari perusahaan
yang tidak dilaporkan dalam perspektif lainnya, yang bertujuan memeragakan
efektivitas dan efisiensi sistem kerja dan proses kerja.
Perspektif ini menekankan pada ukuran-ukuran kinerja produk yang berfungsi
sebagai indikator dari sisi pandangan pelanggan dan keputusan-keputusan
pelanggan yang relatif terhadap interaksi dan hubungan masa depan.
Ukuran-ukuran produk yang sesuai untuk dicantumkan bisa didasarkan pada hal-
hal berikut:
(1) pengukuran mutu internal,
(2) kinerja dari produk,
(3) tingkat kecacatan,
(4) kesalahan penggunaan,
(5) waktu tanggap, dan
(6) data yang dikumpulkan dari pelanggan oleh perusahaan lain mengenai
kemudahan penggunaan atau atribut lainnya, serta
(7) survey pelanggan tentang kinerja produk dan layanan.
Korelasi antara kinerja produk dan indikator pelanggan merupakan suatu perkakas
manajemen yang kritis dengan berbagai penggunaan: (1) menetapkan dan fokus
pada persyaratan mutu dan pelanggan utama; (2) mengidentifikasi pembeda
produk dan jasa di pasar; dan (3) menentukan hubungan sebab akibat antara
atribut produk dan bukti kepuasan dan keterikatan pelanggan. Korelasi dapat
mengungkapkan munculnya dan berubahnya segmen pasar, perubahan pada
pentingnya persyaratan, atau bahkan potensi keusangan dari produk yang
ditawarkan.
Ukuran dan indikator efektivitas dan efisiensi proses bisa meliputi:
(1) kinerja sistem kerja yang menunjukkan meningkatnya penghematan biaya atau
produktivitas yang lebih tinggi dengan menggunakan sumber daya internal
dan/atau eksternal;
halaman 7 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
(2) berkurangnya tingkat emisi atau konsumsi energi, pengurangan aliran limbah,
penggunaan produk samping, dan daur ulang;
(3) indikator kecepattanggapan internal, seperti siklus waktu, fleksibilitas
produksi, waktu tunggu, waktu pemasangan, dan waktu ke pasar; dan
(4) meningkatnya kinerja fungsi administrasi dan fungsi pendukung lainnya.
Ukuran dan indikator juga bisa meliputi indikator yang khusus bisnis, yaitu:
(1) tingkat inovasi dan meningkatnya penggunaan produk dan basil proses dan
kinerja produk yang dapat diterima pada saat penyampaian;
(2) indikator rantai pasokan, seperti pengurangan inspeksi inventaris dan
kedatangan barang, peningkatan mutu dan produktivitas, peningkatan
pertukaran data elektronik, dan pengurangan biaya pengelolaan rantai pasokan;
dan
(3) hasil-hasil penilaian pihak ketiga, seperti audit ISO 9001, SMK3, dan lain-lain.
Perspektif ini mendorong perusahaan untuk mengembangkan dan
mengikutsertakan ukuran-ukuran yang unik dan inovatif untuk menelusuri
perbaikan proses-proses dan operasional utama. Ukuran-ukuran yang unik harus
mempertimbangkan hubungan sebab akibat antara kinerja operasional dan mutu
atau kinerja produk. Seluruh bidang utama dari kinerja perusahaan dan
operasional, termasuk kesiapan perusahaan menghadapi keadaan darurat, harus
dievaluasi dengan ukuran-ukuran yang relevan dan penting bagi perusahaan.
b. Fokus Pelanggan
Perspektif ini memfokuskan pada hasil-hasil kinerja fokus pada pelanggan dari
perusahaan, yang bertujuan menunjukkan sebaik apa perusahaan telah memuaskan
pelanggan dan keterikatannya dalam hubungan jangka panjang.
Perspektif ini juga fokus pada seluruh data yang relevan untuk menentukan dan
membantu memprediksi kinerja perusahaan dari sisi pandangan pelanggan. Data
dan informasi yang relevan antara lain:
(1) kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan;
(2) retensi, perolehan, dan kehilangan pelanggan dan akun pelanggan;
(3) pengaduan (compliant) pelanggan, pengelolaan pengaduan, penyelesaian
pengaduan yang efektif, dan klaim garansi;
(4) nilai yang dipersepsi pelanggan berdasarkan mutu dan harga;
(5) penilaian pelanggan terhadap akses dan kemudahan penggunaan (termasuk
etika dalam interaksi layanan);
(6) dukungan pelanggan terhadap merek dan produk yang ditawarkan; dan
halaman 8 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 9 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
Hasil yang dilaporkan dapat meliputi faktor-faktor yang bersifat umum maupun
yang bersifat spesifik perusahaan. Faktor yang bersifat umum dapat meliputi hal-
hal sebagai berikut:
(1) keselamatan kerja,
(2) kemangkiran (ketidak-hadiran),
(3) turnover,
(4) kepuasan, dan
(5) keluhan tenaga kerja.
Data Pembanding untuk sejumlah ukuran tertentu, seperti kemangkiran dan
turnover, dapat digunakan data pembanding yang bersifat lokal ataupun regional.
Faktor yang bersifat spesifik perusahaan pada dasarnya merupakan faktor-faktor
untuk mengukur iklim dan tingkat keterikatan (engagement) tenaga kerja
perusahaan. Faktor-faktor spesifik perusahaan dapat meliputi:
(1) efektifitas pelatihan, pelatihan-ulang, atau pelatihan lintas fungsi dalam
memenuhi kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja perusahaan;
(2) efektifitas kerja tenaga kerja mandiri (self directing); dan
(3) efektifitas kemitraan serikat pekerja-manajemen.
Hasil yang dilaporkan untuk indikator kapasitas dan kapabilitas tenaga kerja, dapat
meliputi tingkat pengisian formasi/posisi diseluruh unit organisasi perusahan, dan
tingkat perolehan sertifikasi untuk memenuhi kebutuhan keterampilan tertentu.
Faktor lainnya dapat meliputi efektifitas restrukturisasi organisasi, dan juga
efektifitas rotasi pekerjaan yang dirancang untuk memenuhi arah strategi
perusahaan atau untuk memenuhi tuntutan pelanggan.
Ukuran-ukuran hasil yang dilaporkan untuk indikator keterikatan dan kepuasan
tenaga kerja dapat meliputi:
(1) peningkatan kualitas pengambilan keputusan di baerbagai tingkatan organisasi,
(2) efektifitas internalisasi budaya perusahaan, dan
(3) efektifitas kegiatan berbagi pengetahuan.
Data seperti jumlah penghargaan, dapat dimasukkan, tetapi yang paling
diutamakan adalah data yang menunjukkan efektifitas atau hasil akhir. Contohnya,
ukuran hasil akhir adalah meningkatnya retensi tenaga kerja yang merupakan
dampak dari implementasi program penghargaan rekan kerja; contoh lain adalah
jumlah promosi yang merupakan dampak dari program pengembangan
kepemimpinan perusahaan.
halaman 10 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
terdapat dalam RJPP yang bersangkutan. CSF bagi perusahaan meliputi semua
faktor-faktor yang paling dominan menjadi penentu kesehatan, ketahanan dan
keberlanjutan perusahaan. KPI adalah ukuran kinerja aktual, yang secara alami
merupakan turunan dari CSF.
c. Memastikan bahwa seluruh informasi yang diidentifikasi tersebut telah selaras
dan terintegrasi dengan aspek-aspek RJPP, antara lain
(I)Kompetensi inti merupakan kemampuan perusahaan yang secara strategis,
penting, dan bersifat sentral dalam memenuhi misi perusahaan atau
memberikan keunggulan di pasar.
(2)Sasaran strategis perusahaan yang diidentifikasi dengan menggunakan 5
(lima) perspektif KPKU, seluruhnya mendukung pencapaian visi, misi, dan
tujuan strategis perusahaan.
(3)Faktor-faktor utama keberhasilan (CSF) merupakan faktor-faktor yang paling
dominan pengaruhnya terhadap keberhasilan strategi dan sasaran-sasaran
strategis perusahaan.
CSF harus dikaji ulang minimal sekali dalam setahun. Lingkungan tempat
perusahaan beroperasi berubah dengan sangat cepat sehingga persyaratan
untuk bertahan hidup dan maju dapat berubah dengan mencolok dalam satu
tahun.
Jika dari hasil indentifikasi, masih terdapat informasi yang belum selaras dengan
satu atau lebih aspek-aspek RJPP, maka Direksi harus melakukan penyelarasan
terlebih dahulu.
4. Memperhatikan aspirasi Pemegang Saham dan Stakeholders Utama lainnya
Pesan aspirasi Pemegang Saham dan Stakeholders Utama lainnya (contoh, aspirasi
Kementerian Teknis terkait dengan pelaksanaan kewajiban layanan umumlpublic
service obligation) harus dipelajari dan dipahami oleh Direksi. Dari dokumen
Rencana Jangka Panjang Perusahaan, lakukan identifikasi apakah terdapat KPI yang
relevan dengan pesan dalam aspirasi pemegang saham dan stakeholder utama
tersebut. Jika belum ada, maka Direksi harus mengembangkan KPI dan memastikan
keterkaitannya dengan salah satu atau lebih sasaran perusahaan pada tahun yang
direncanakan tersebut.
5. Memperhatikan temuan-temuan terpenting dan umpan balik basil evaluasi KPKU
tahun-tahun sebelumnya.
6. Memastikan bahwa seluruh informasi yang diidentifikasi dan diperhatikan tersebut
telah diakomodasi secara seimbang dan telah saling selaras dan terintegrasi.
halaman 12 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
1. Jumlah KPI harus dibatasi agar Direksi memfokuskan diri pada sejumlah kecil KPI
yang paling kritis bagi keberhasilan perusahaan saat ini maupun di masa datang.
Dengan pembatasan tersebut, perhatian Direksi tidak teralihkan pada hal-hal lain
yang tidak terlalu penting.
2. Untuk memudahkan pemilihan, seluruh KPI yang sudah teridentifikasi
dikelompokkan ke dalam 5 Perspektif KPKU. Pemilihan KPI harus mengikuti
ketentuan jumlah minimum dan maksimum KPI, sebagai
Jumlah Ukuran Kinerja
PERSPEKTIF Terpilih
Minimum Maksimum
Keuangan dan Pasar 3 5
Fokus Pelanggan 2 3
Efektivitas Produk dan Proses 3 5
Fokus Tenaga Kerja 2 3
Kepemimpinan, Tata kelola, dan Tanggung 3 5
Kemasyarakatan
TOTAL 13 21
halaman 13 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
penjelasan bagaimana KPI dikalkulasikan, pemilik KPI, dan informasi Iainnya terkait
KPI Terpilih.
1. Pemberian bobot KPI berfungsi sebagai tanda untuk menentukan perolehan Skor KPI
pada suatu KPI dari masing-masing perspektif KPU, Skor Perspektif KPKU dan
Total Skor KPKU.
2. Pertimbangan pemberian bobot didasarkan pada tingkat kepentingan per masing
masing perspektif KPKU untuk perusahaan dikaitkan dengan dinamika industri
mayoritas bisnis utama perusahaan tersebut maupun fase lifecycle perusahaan
tersebut dalam konteks upaya pencapaian visi, misi, sasaran strategis dan penguasaan
faktor keberhasilan utama perusahaan. Semakin penting suatu perspektif, sasaran
strategik dan KPI (Ukuran Hasil) bagi perusahaan, maka akan semakin besar bobot
yang diberikan. Besar nilai pembobotan suatu perspektif pada suatu periode tertentu,
akan mempengaruhi nilai prestasi kinerja pada perspektif tersebut karena nilai
pembobotan akan dikalikan dengan pencapaian kinerja (kinerja aktual) pada periode
tersebut. Total bobot yang diberikan secara keseluruhan untuk 5 perspektif adalah
100%.
3. Bobot masing masing Perspektif diatur sebagai berikut:
a. Untuk Perusahaan yang mayoritas bisnis utamanya berada dalam Industri yang
pertumbuhannya pesat (>15%)
PERSPEKTIF Bobot
Keuangan dan Pasar 20.00%
Fokus Pelanggan 24.00%
Efektivitas Produk dan Proses 18.00%
Fokus Tenaga Kerja 20.00%
Kepemimpinan, Tatakelola, dan Tanggung Kemasyarakatan 18.00%
TOTAL 100.00%
halaman 14 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
PERSPEKTIF Bobot
Keuangan dan Pasar 24.00%
Fokus Pelanggan 22.00%
Efektivitas Produk dan Proses 20.00%
Fokus Tenaga Kerja 17.00%
Kepemimpinan, Tatakelola, dan Tanggung Kemasyarakatan 17.00%
TOTAL 100.00%
c. Untuk perusahaan dalam industri yang mayoritas bisnis utamanya ada dalam
industri yang pertumbuhannya relatif lambat (0% — 5%)
PERSPEKTIF Bobot
Keuangan dan Pasar 26.00%
Fokus Pelanggan 20,00%
Efektivitas Produk dan Proses 22.20%
Fokus Tenaga Kerja 16.00%
Kepemimpinan, Tatakelola, dan Tanggung Kemasyarakatan 16.00%
TOTAL 100.00%
PERSPEKTIF Bobot
Keuangan dan Pasar 28.00%
Fokus Pelanggan 18.00%
Efektivitas Produk dan Proses 24.00%
Fokus Tenaga Kerja 15.00%
Kepemimpinan, Tatakelola, dan Tanggung Kemasyarakatan 15.00%
TOTAL 100.00%
halaman 15 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
5. Jumlah Nilai Bobot seluruh KPI pada suatu perspektif sama dengan nilai bobot
perspektif tersebut seperti diatur pada huruf H butir 2.
1. Direksi menuangkan KPI, target-target kinerja untuk tahun yang direncanakan serta
informasi penting relevan lainya ke dalam Format Kontrak Manajemen, sebagaimana
huruf N butir 4. Sistematika dokumen Kontrak Manajemen sekurang-kurangnya
me liputi :
halaman 16 dari 27
PEDOMAN PEN ENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
a. Pendahuluan;
b. Sasaran dan strategi;
c. Key Performance Indicators dan target-targetnya;
d. Proyeksi laporan keuangan;
e. Arahan Pemegang Saham & Aspirasi Key Stakeholder lainnya;
f. Kesepakatan Kinerja.
2. Dokumen Kontrak Manajemen disampaikan kepada Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas bersamaan dengan rancangan RKAP untuk memperoleh persetujuan atas
Kontrak Manajemen dimaksud. Untuk keperluan penelaahan, Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas dapat meminta Direksi untuk memberikan penjelasan
atas Dokumen Kontrak Manajemen serta memberikan saran perbaikan.
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan pendapat dan saran terhadap
dokumen Kontrak manajemen dimaksud serta menyampaikan kepada RUPS/Pemilik
Modal Paling lambat 60 (enam puluh) had sebelum memasuki tahun anggaran yang
direncanakan, untuk bahan pertimbangan keputusan RUPS/Pemilik Modal
mengesahkan dokumen Kontrak Manajemen tersebut.
4. Dokumen Kontrak Manajemen yang telah ditandatangani bersama dengan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, diajukan kepada RUPS/Menteri BUMN selambat-
lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum tahun anggaran yang direncanakan dimulai,
untuk memperoleh pengesahan.
5. Berdasarkan hasil evaluasi dan klarifikasi terhadap Dokumen Kontrak manajemen
yang disampaikan Direksi serta mempertimbangkan pendapat dan saran Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, RUPS menentukan dan mengesahkan Dokumen
Kontrak Manajemen, yang memuat:
a. KPI dari masing-masing perspektif KPKU,
b. Pembobotan KPI dan perspektif KPKU,
c. besaran target dari masing-masing KPI, serta
d. Informasi relevan lainnya.
6. Pemegang Saham/Menteri BUMN menandatangani dokumen Kontrak Manajemen
yang telah ditandatangani Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
Dokumen Kontrak Manajemen yang telah ditandatangani oleh Direksi, Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, dan Pemegang Saham/Menteri BUMN merupakan
lampiran Risalah RUPS/Keputusan Pemilik Modal.
7. Pengesahan dan/atau penandatanganan Dokumen Kontrak Manajemen dilakukan
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tahun anggaran yang direncanakan
bed alan.
halaman 17 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
1. Direksi melakukan pengukuran kinerja sesuai jadwal yang diatur dalam Dokumen
Kontrak Manajemen. Tools/metode yang digunakan dalam pengukuran kinerja harus
memenuhi aspek reliabilitas dan validitas.
2. Terhadap pencapaian kinerjanya, Direksi mengusulkan besaran Skor atau Nilai
Prestasi per masing masing KPI dan Perspektif KPU maupun Skor atau Nilai Prestasi
secara keseluruhan, dengan ketentuan:
a. Nilai Prestasi per KPI pada perspektif keuangan dan pasar maksimum 120%; dan
b. Untuk masing masing KPI pada perspektif lainnya, maksimum 105%.
3. Hasil Pengukuran kinerja dituangkan dalam format Laporan Pencapaian Kinerja
Perusahaan, sebagaimana diatur dalam huruf N butir 5 dan 6.
4. Khusus pengukuran skor KPKU pada perspektif Kepemimpinan, Tata Kelola, dan
Tanggung Kemasyarakatan, dilakukan oleh tim evaluator yang ditunjuk oleh
RUPS/Menteri BUMN.
5. Hasil Pengukuran kinerja atau Laporan Pencapaian Kinerja Perusahaan dilaporkan
kepada Pemegang Saham/Menteri BUMN dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
sebagai bagian tersendiri dalam Laporan Manajemen Perusahaan Triwulanan dan
Laporan Manajemen Tahunan.
6. Direksi harus melakukan review kinerja dan memanfaatkan hasil review untuk
menilai keberhasilan perusahaan, keunggulan daya saing, kesehatan keuangan dan
kemajuan pencapaian sasaran strategis dan program kerja; menilai kemampuan
perusahaan dalam menanggapi secara cepat terhadap perubahan kebutuhan dan
tantangan-tantangan lingkungan internal dan ekstemal perusahaan; dikomunikasikan
sebagai pembelajaran dan acuan praktek terbaik ke seluruh unit kerja dan lintas
proses kerja; mengembangkan prioritas peningkatan yang berkelanjutan dan peluang
berinovasi.
7. Review kinerja perusahaan dapat dilakukan berdasarkan hasil penilaian internal atau
ekstemal. Penilaian tersebut meliputi penilaian kecukupan dalam pengidentifikasian
dan penentuan KPI terpilih, pembobotan, penentuan target kinerja, proses
pengesahan Kontrak Manajemen, serta pengukuran dan pelaporan pencapaian KPI.
halaman 18 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 19 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
2. Berdasarkan hasil evaluasi dan klarifikasi, RUPS menentukan dan mengesahkan Skor
atau Nilai Prestasi Direksi untuk tahun yang barn dilaksanakan.
Setiap KPI yang dipilih sebagai tolok ukur penilaian kinerja didefinisikan dan
dilampirkan dalam Kontrak Manajemen. Format Daftar Data Key Performance
Indicators (KPI) Terpilih, dengan contoh sebagai berikut:
Revenue PT Perkasa Consolidated (Gross)
Definisi : Indikator yang menunjukkan persentasi Revenue yang dihasilkan PT. Perkasa
dibandingkan dengan Industri, yang dihitung dan Total Revenue consolidated
Gross s.d Triwulan pengukuran
Satuan : %
Parameter : Pendapatan Usaha PT Perkasa (consolidated) s/d bulan pengukuran
Formula : Realisasi Pendapatan Usaha consolidated = Realisasi Pendapatan PT
Perkasa consolidated s/d TW-N
halaman 20 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
Cara Pengisian:
Kolom 2: Ditulis nama perspektif KPKU meliputi 5 perspektif, yaitu Keuangan
dan Pasar, Fokus Pelanggan, Efektivitas Produk dan Proses, Fokus
Tenaga Kerja, serta Kepemimpinan, Tatakelola, dan Tanggung Jawab
Sosial.
Kolom 3: Ditulis nama KPI dalam setiap perspektif KPKU. Masing-masing
perspektif KPKU terdiri dari minimal 2 KPI dan maksimal 5 KPI.
Kolom 4: Ditulis bobot pada masing-masing KPI, Perspektif KPKU, dan
keseluruhan jumlah bobot perspektif adalah 100
Kolom 5: Ditulis satuan dari setiap KPI.
Kolom 6: Ditulis realisasi kinerja audited tahun sebelumnya (N-1) untuk setiap
KPI yang ditetapkan dalam setiap perspektif KPKU.
Kolom 7: Ditulis realisasi kinerja tahun berjalan (N) dari masing-masing KPI
yang ditetapkan dalam setiap perspektif KPKU.
Pada saat penyusunan KPI bersamaan dengan penyusunan RKAP,
dengan demikian realisasi kinerja sampai dengan triwulan III dan
estimasi triwulan IV.
Kolom 8: Ditulis target dari masing-masing KPI tahun yang akan datang (N+1).
Target
No Perspektif KP1 Bobot Satuan Tw 1 TW 11 Tw III TW IV
Th N+1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
halaman 21 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
Cara Pengisian:
Kolom 2: Ditulis nama perspektif KPKU meliputi 5 perspektif, yaitu Keuangan
dan Pasar, Fokus Pelanggan, Efektivitas Produk dan Proses, Fokus
Tenaga Kerja, serta Kepemimpinan, Tatakelola, dan Tanggung Jawab
Sosial.
Kolom 3: Ditulis nama KPI dalam setiap perspektif KPKU. Masing-masing
perspektif KPKU terdiri dari minimal 2 KPI dan maksimal 5 KPI.
Kolom 4: Ditulis bobot pada masing-masing KPI dan Perspektif KPKU,
keseluruhan jumlah bobot perspektif adalah 100.
Kolom 5: Ditulis satuan dari setiap KPI.
Kolom 6- 9:
Ditulis target triwulanan I s.d. Triwulanan IV dari masing-masing
KPI.
Kolom 10:Ditulis target dari masing-masing KPI tahun yang akan datang (N+1).
Pendahuluan
Kegiatan Usaha
Sasaran Kinerja
Diisi dengan sasaran kinerja perusahaan untuk periode Kontrak Manajemen ini,
yang merupakan bagian dari, atau yang selaras dengan sasaran strategis
perusahaan sesuai RIP Perusahaan yang berlaku.
halaman 22 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
Strategi
Disini diisi dengan strategi perusahaan yang akan dijalankan pada periode Kontrak
Manajemen ini, untuk mencapai sasaran kinerja perusahaan. Strategi perusahaan
yang dinyatakan di sisni harus sama atau selaras dengan strategi perusahaan yang
dinyatakan dalam RIP perusahaan yang berlaku.
Performance Drivers
Diisi dengan sejumlah inisiatif perusahaan yang akan dijalanlcan pada periode
Kontrak Manajemen ini, untuk mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan.
Diisi sesuai dengan Key Performance Indicators (KPI) terpilih, Bobot Per KPI dan
target-target yang dihasilkan dari tahap penentuan Key Performance Indicators,
penetuan Bobot, dan Penentuan Target per KPI.
Asumsi-asumsi
Diisi dengan Asumsi-asumsi untuk periode Kontrak Manajemen ini yang meliputi:
trend regulasi, lingkungan kompetisi, teknologi yang berpengaruh, indikator makro
ekonomi dan faktor-faktor penting internal perusahaan; Asumsi Asumsi tersebut
harus selaras dengan Data dan Informasi pada RJPP. Dalam Hal terdapat ketidak
sesuaian antara Asumsi yang telah ditetapkan dalam RJPP dengan Fakta-fakta
tahun berjalan, maka Asumsi yang digunakan adalah Asumsi yang Paling mutakhir.
halaman 23 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
Diisi dengan informasi mengenai program belanja modal perusahaan dalam periode
Kontrak Manajemen, yang meliputi aset dalam konstruksi, belanja modal yang
direncanakan dimulai pada periode tahun Kontrak Manajemen pengembangan
bisnis (pengeluaran material pada proyek-proyek yang dipertimbangkan, dan total
belanja modal), dan belanja operas!.
Diisi dengan arahan Pemegang Saham kepada Direksi dalam dalam RUPS terkait
dengan Kontrak Manajemen Direksi.
Kesepakatan Kinerja
Diisi dengan pernyataan dan kesepakatan Direksi, yang didukung oleh Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas dengan Pemegang Saham untuk periode Kontrak
Manajemen ini.
Kesepakatan kinerja ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, serta diketahui oleh Pemegang Saham/Menteri
BUMN. Penandatanganan dilakukan pada saat RUPS Pengexsahan RKAP.
Isi Kesepakatan kinerja tersebut, sebagai berikut:
Kontrak Manajemen ini dan seluruh lampirannya merupakan satu kesatuan yang
terintegrasi, dan berlaku untuk periode tahun
Datum hal terjadi perubahan yang signifikan terhadap sejumlah asumsi-asumsi yang
dinyatakan pada Kontrak Manajemen ini, maka Direksi segera melaporkannya
kepada dan membahasnya dengan Pemegang Saham, setelah terlebih dahulu
disetujui oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Perubahan isi Kontrak
Manajemen dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Cara Pengisian:
Formulir tersebut merupakan contoh untuk pengukuran kinerja triwulan I
Kolom 2: Ditulis nama perspektif KPKU meliputi 5 perspektif, yaitu serta
Kepemimpinan, Tatakelola, dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan.
Fokus Tenaga Kerja, Efektivitas Produk dan Proses, Fokus Pelanggan,
Keuangan dan Pasar,
Kolom 3: Ditulis nama KPI dalam setiap perspektif KPKU. Masing-masing
perspektif KPKU terdiri dari minimal 2 KPI dan maksimal 5 KPI.
Kolom 4: Ditulis satuan dari setiap KPI.
Kolom 5: Ditulis target triwulanan untuk setiap KPI dari masing-masing
perspektif KPKU. BUMN harus memerinci target KPI Tahunan ke
dalam target-target triwulanan sehingga dapat dievaluasi kemajuan
pencapaian KP1.
Kolom 6: Ditulis realisasi sampai dengan triwulan I dari masing-masing KPI
yang ditetapkan dalam setiap perspektif KPKU.
Kolom 7: lihat penjelasan untuk kolom 5.
Kolom 8: Ditulis realisasi sampai dengan triwulan II dari masing-masing KPI
dalam setiap perspektif KPKU.
halaman 25 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
Cara Pengisian:
Kolom 2: Ditulis nama perspektif KPKU meliputi 5 perspektif, yaitu Keuangan
dan Pasar, Fokus Pelanggan, Efektivitas Produk dan Proses, Fokus
Tenaga Kerja, serta Kepemimpinan, Tatakelola, dan Tanggung Jawab
Sosial.
Kolom 3: Ditulis nama KPI dalam setiap perspektif KPKU. Masing-masing
perspektif KPKU terdiri dari minimal 2 KPI dan maksimal 5 KPI.
Kolom 4: Ditulis satuan dari setiap KPI.
Kolom 5: Ditulis target untuk setiap KPI yang ditetapkan dalam setiap perspektif
KPKU.
Kolom 6: Ditulis realisasi dari masing-masing KPI yang ditetapkan dalam setiap
perspektif KPKU.
Untuk memperoleh data yang fengkap dan akurat mengenai realisasi
dari masingmasing KPI dimaksud, perlu susun sistem pengumpulan
data kinerja pada masing-masing perusahaan.
Kolom 7: Ditulis persentase pencapaian target dari masing-masing KPI melalui
realisasi yang berhasil dicapai dibandingkan dengan target pada KPI
dimaksud.
halaman 26 dari 27
PEDOMAN PENENTUAN
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
Kolom 8: Ditulis bobot dan masing-masing KPI dalam setiap perspektif KPKU,
sebagaimana ditetapkan dalam RUPS.
Kolom 9: Ditulis hasil perkalian antara bobot dan masing-masing KPI dengan
persentase pencapaian dan KPI dimaksud..
Jumlah bobot dan prestasi dan masing-masing KPI dalam setiap perspektif
KPKU disebut subjumlah perspektif, dan keseluruhan bobot dan prestasi dan
setiap perspektif KPKU merupakan Prestasi Perusahaan.
Penghitungan Prosentase Pencapaian
Dalam menghitung prosesntase pencapaian KPI perlu memperhatikan
karakteristik komponen realisasi KPI, sebagai berikut:
■
Jika semakin tinggi realisasi KPI menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik, maka menggunakan formula:
Realisasi KPI
Persentase Pencapaian KPI= x 100
Target KPI
■
Jika semakin tinggi realisasi KPI menunjukkan semakin rendah pencapaian
kinerja, maka menggunakan formula:
Realisasi KPI — (Realisasi Target)
■
Persentase Pencapaian KPI— x 100
Target KPI
halaman 27 dan 27
Surat Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor : S-08/S.MBU/2013
Tanggal : 16 Januari 2013
Lampiran :II
KRITERIA PENILAIAN
KINERJA UNGGUL (KPKU) PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 1 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
C
3
tu
C
a.
To'
aC
2
engukuran,Ma
Sistem Kinerja
Sistem kinerja terdiri dari tujuh kategori (lihat bagian tengah gambar), dimana enam di
antaranya mengenai proses dan satu kategori mengenai hasil-hasil usaha.
Kepemimpinan (kategori 1), Perencanaan Strategis (kategori 2), dan Fokus Pelanggan
(kategori 3) merupakan segitiga serangkai kepemimpinan. Kategori-kategori ini ditempatkan
bersama untuk menekankan pentingnya fokus kepemimpinan pada strategi dan pelanggan.
Pimpinan senior menetapkan arah perusahaan dan mencari peluang masa depan untuk
perusahaan.
Fokus Tenaga Kerja (kategori 5), Fokus Operasi (kategori 6), dan Hasil-hasil Usaha (kategori
7) merupakan tiga kesatuan hasil. Tenaga kerja perusahaan dan proses-proses operasional
halaman 2 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 3 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 5 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 8 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 10 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 11 clari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
b. Sasaran Strategis
(1) Sasaran Strategis Utama. Apa saja sasaran strategis utama dan jadwal
untuk mencapainya? Apa target yang paling penting untuk setiap sasaran
strategis tersebut?
(2) Pertimbangan Sasaran Strategis Bagaimana sasaran strategis
perusahaan mencapai hal-hal berikut ini
• menjawab tantangan dan keunggulan strategis
• menanggapi peluang untuk berinovasi dalam produk, operasi, dan
model bisnis
• mampu mengkapitalisasi kompetensi inti yang dimiliki perusahaan saat
ini dan menanggapi kebutuhan kompetensi inti baru yang akan datang
• memastikan keseimbangan antara tantangan jangka panjang dan jangka
pendek
• memperhitungkan dan menyeimbangkan semua harapan seluruh
pemangku kepentingan
• meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghadapi perubahan
pasar yang tiba-tiba dan sangat cepat
Catatan:
C I . "Pengembangan Strategi" merujuk pada sistem & metode perusahaan terhadap
persiapan menghadapi masa depan. Pengembangan Strategi dapat menggunakan
berbagai tipe peramalan, proyeksi, opsi, skenario, pengetahuan (lihat 4.2a untuk
pengetahuan perusahaan yangrelevan), atau sistem & metode lainnya untuk
melihat masa depan bagi keperluan pembuatan keputusan dan pengalokasian
sumber daya. Pengembangan strategi bisa melibatkan partisipasi pemasok,
distributor, mitra, dan pelangganutama. Untuk beberapa perusahaan nirlaba,
pengembangan strategi bisa menyangkut partisipasi perusahaan dengan
menyediakan jasa sejenis atau menarik dari populasi donor populasi atau tenaga
kerja relawan yang sama.
C2. Istilah "strategi" harus ditafsirkan secara luas. Strategi bisa dibangun disekitar atau
meluas ke sebagian atau semua hal berikut: produk baru; pendefinisian ulang
kelompok pelanggan atau segmen pasar utama; resiko yang cerdas; kompetensi
inti baru; pertumbuhan pendapatan melalui berbagai sistem & metode, termasuk
akuisisi, hibah, dan donasi; divestitur; kemitraan dan aliansi baru; dan pegawai
atau hubungan relawan baru. Strategi dapat diarahkan kearah menjadi pemasok
utama, pemasok lokal di masing-masing pasar pelanggan atau mitra utama ,
produsen biaya rendah, inovator pasar, atau penyedia produk atau jasa papan atas
atau kustomasi. Juga dapat diarahkan menuju pemenuhan kebutuhan komunitas
atau publik.
C3 Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan (2.1a[2]) hams
menyampaikan semua faktor yang merupakan utama bagi keberhasilan masa
depan perusahaan, termasuk yang berikut, jika sesuai: persyaratan pelanggan dan
pasar , pengharapan, dan peluang; kinerja peluang untuk inovasi dan role-model;
lingkungan kompetitif dan kinerja sekarang dan di masa depanyang relatif
terhadap pesaing dan perusahaan sejenis; daur kehidupan produk; inovasi
teknologi dan inovasi utama lainnya atau perubahan yang dapat mempengaruhi
halaman 12 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
produk dan jasa dan bagaimana beroperasi, dan juga tingkat inovasi; kebutuhan
akan tenaga kerja dan sumber daya lainnya; kemampuan untuk memanfaatkan
keragaman; peluang untuk menyalurkan sumber dayake produk, jasa, atau Bidang
yang prioritasnya lebih tinggi; resiko dan peluang finansial, sosial, etis, regulasi,
tekonologi, keamanan, dan resiko dan peluang yang potensial lainnya;
kemampuan untuk mencegah dan menanggapi situasi darurat, termasuk bencana
alarn atau bencana lainnya; perubahan perekononaian nasional atau global;
persyaratan untuk dan kekuatan dan kelemahan mitra dan rantai pasokan;
perubahan-perubahan dalam perusahaan induk; dan faktor-faktor lain yayang unik
bagi perusahaan
C4 Kemampuan untuk melaksanakan rencana strategis (2.1a[2]) hams
menyampaikan kemampuan untuk memobilisasi sumber daya dan pengetahuan
yang diperlukan. Juga harus meliputi kecekatan perusahaan yang didasarkan pada
rencana contingency atau, jika situasi membutuhkan, perubahan rencana dan
pelaksanaan yang cepat dari rencana barn atau yang telah berubah.
C5. Tujuan strategis yang menyampaikan tantangan dan keuntungan utama (2.1b[2])
bisa meliputi tanggapan yang cepat, kustomisasi, lokasi bersama dengan
pelanggan atau mitra utama, kemampuan dan kapasitas tenaga kerja, joint ventures
yang spesifik, manufaktur virtual, inovasi yang cepat, registrasi sistem mutu atau
lingkungan ISO, tindakan atau kepemimpinan yang bertanggung jawab secara
sosial, pengelolaan hubungan pemasok dan pelanggan berbasis Web, dan
peningkatan mutu produk dan jasa. Jawaban terhadap subkategori 2.1 harus focus
pada tantangan dan keuntungan spesifik—yang terpenting bagi keberhasilan yang
terus-menerus dan bagi penguatan keseluruhan kinerja perusahaan
C6. Subkategori 2.1 menyangkut strategi perusahaan secara keseluruhan, yang bisa
meliputi perubahan-perubahan dalam proses-proses produk yang ditawarkan dan
keterikatan pelanggan. Tetapi, subkategori tersebut tidak menyampaikan strategi
desain produk atau keterikatan pelanggan; hams menyampaikan faktor-faktor ini
dalam subkategori 12 dan 6.1, jika sesuai.
2.2 Implementasi Strategi: Bagaimana mengimplementasikan Proses
strategi? (45 poin)
Jelaskan bagaimana perusahaan menindaklanjuti sasaran strategis menjadi
program kerja. Jelaskan secara singkat program kerja perusahaan,
bagaimana program tersebut diimplementasikan, serta ukuran atau
indikator kinerja terpenting yang digunakan. Proyeksikan kinerja masa
depan perusahaan terhadap kinerja pembanding untuk setiap ukuran atau
indikator kinerja dimaksud.
Dalam laporan anda, berikan data dan informasi yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut:
a. Pengembangan dan Implementasi Program Kerja
(I) Pengembangan Program Kerja. Bagaimana perusahaan
mengembangkan program kerja? Apa program kerja jangka pendek dan
panjang utama perusahaan dan keterkaitannya dengan sasaran strategis?
Apa perubahan-perubahan penting yang diprogramkan, jika ada, terkait
dengan produk, pelanggan, pasar, pemasok dan mitra, serta bagaimana
halaman 13 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
melaksanakannya?
(2) Implementasi Program Kerja. Bagaimana perusahaan
mengimplementasikan program kerja ke seluruh jajaran perusahaan:
kepada tenaga kerja, pemasok dan mitra utama yang relevan untuk
mencapai sasaran strategis utama? Dan bagaimana memastikan bahwa
hasil-hasil atau target terpenting dari program kerja dapat dicapai/
dipertahankan?
(3) Pengalokasian Sumber Daya. Bagaimana perusahaan memastikan
bahwa sumber daya finansial dan sumber daya lainnya tersedia untuk
mendukung pencapaian program kerja, sekaligus memenuhi kewajiban
saat ini? Bagaimana perusahaan mengalokasikan sumber daya tersebut
untuk mendukung pencapaian program kerja? Bagaimana perusahaan
menilai dan mengelola risiko finansial dan risiko lainnya yang terkait
program kerja, untuk memastikan keberlangsungan usaha secara finansial?
(4) Program Tenaga Kerja. Apa saja program utama tenaga kerja atau
sumber daya manusia untuk mencapai sasaran strategis dan program kerja
jangka pendek dan panjang perusahaan? Bagaimana program SDM
tersebut mengantisipasi dampak potensial terhadap tenaga kerja dan
kemungkinan perubahan kebutuhan terkait dengan kapabilitas dan
kapasitas tenaga kerja?
(5) Ukuran Kinerja. Apa saja ukuran atau indikator kinerja utama untuk
menelusuri pencapaian dan efektivitas program kerja? Bagaimana
memastikan bahwa keseluruhan sistem pengukuran dan evaluasi program
kerja perusahaan dapat memperkuat keselarasan seluruh elemen
perusahaan? Bagaimana perusahaan memastikan bahwa sistem
pengukuran dan evaluasi program kerja tersebut telah meliputi penerapan
di seluruh bidang yang terkait, serta meliputi pemangku kepentingan
utama?
(6) Revisi Program Kerja. Bila keadaaan mengharuskan terjadi perubahan
dan menuntut segera diterapkannya program baru, bagaimana perusahaan
menyusun revisi program kerja dan mengimplementasikannya?
b. Proyeksi Kinerja
Untuk ukuran atau indikator kinerja utama yang diidentifikasi pada 2.2a(5),
apa saja proyeksi kinerjanya, baik untuk jangka pendek maupun panjang?
Bagaimana proyeksi kinerja perusahaan dibandingkan dengan proyeksi kinerja
pesaing atau perusahaan sejenis pada ukuran-ukuran tersebut di atas?
Bagaimana proyeksi tersebut dibandingkan dengan benchmarks utama, target,
dan kinerja sebelumnya, jika ada? Jika pencapaian kinerja saat ini atau
proyeksi kinerja perusahaan berada di bawah pesaing atau pembanding,
bagaimana perusahaan menyikapi kesenjangan tersebut?
Catatan:
Cl. Pengembangan dan implementasi strategi dan program kerja berkaitan erat dengan
subkategori lainnya dalam Kriteria. Berikut ini adalah contoh-contoh dari
keterkaitan yang kuat:
halaman 14 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILK NEGARA
halaman 17 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
faktor seperti privasi dan keamanan data pelanggan. Hasil-hasil terkait dengan
kinerja fitur-fitur produk utama harus disajikan dalam subkategori 7.1, dan hasil-
basil yang meliputi persepsi dan tindakan pelanggan harus disajikan dalam
subkategori 7.2.
C3 Tujuan dari dukungan terhadap pelanggan (3.2a[2]) adalah untuk memudahkan
perusahaan berbisnis dan tanggap terhadap harapan pelanggan.
C4. Membangun hubungan pelanggan (3.2b) dapat meliputi pengembangan kemitraan
atau aliansi dengan pelanggan.
Pengukuran, Analisis, dan Penge1olaan Pengetahuan (90 poin)
Kategori pengukuran, analisis dan pengelolaan pengetahuan menguji perusahaan dalam
menyeleksi, mengumpulkan, menganalisis, mengelola, dan meningkatkan kwalitas data,
informasi, dan aset pengetahuan dan keterkaitannya dalam mengelola teknologi
informasi. Kategori ini juga menguji perusahaan dalam memanfaatkan dan
menindaklanjuti hasil review untuk meningkatkan kinerja.
4.1 Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Kinerja Perusahaan: Proses
Bagaimana perusahaan mengukur, menganalisa, dan
selanjutnya meningkatkan kinerjanya? (45 poin)
Jelaskan bagaimana perusahaan mengukur, menganalisa, me-review, dan
meningkatkan kinerja melalui penggunaan data dan informasi pada semua
tingkatan dan di semua bagian organisasi di perusahaan.
Dalam laporan anda, berikan data dan informasi yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut:
a. Pengukuran Kinerja
(1) Pengukuran Kinerja. Bagaimana perusahaan memilih, mengumpulkan,
menyelaraskan, dan mengintegrasikan data dan informasi untuk
menelusuri kinerja operasional harian dan kinerja keseluruhan organisasi,
termasuk pencapaian kemajuan sasaran strategis dan program kerja? Apa
ukuran kinerja utama perusahaan, termasuk ukuran-ukuran utama
keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang? Seberapa sering
perusahaan menelusuri pengukuran kinerja tersebut ? Bagaimana
perusahaan memanfaatkan data dan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dan melakukan inovasi?
(2) Data Pembanding. Bagaimana perusahaan memilih dan memastikan
efektifitas pemanfaatan data dan informasi pembanding yang penting
untuk mendukung operasional, pengambilan keputusan strategis dan
melakukan inovasi ?
(3) Data Pelanggan. Bagaimana perusahaan memilih dan memastikan
efektifitas pemanfaatan data dan informasi suara pelanggan (termasuk
data dan informasi keluhan pelanggan) untuk mendukung keputusan yang
diambil di tingkat operasional, pengambilan keputusan strategis serta
melakukan inovasi?
(4) Kecekatan Pengukuran Kinerja
Bagaimana perusahaan memastikan sistem pengukuran kinerjanya mampu
halaman 19 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 20 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
C3. Review kinerja perusahaan (4.1 b) harus berdasarkan informasi dari hasil
pengukuran kinerja dan dan ukuran-ukuran kinerja seluruh subkategori KPKU
BUMN, dan review ini hams mengacu pada sasaran strategis dan program kerja
yang dijelaskan dalam subkategoris 2.1 dan 2.2. Review tersebut juga bisa
didasarkan pada hasil penilaian internal atau eksternal.
C4. Analisis Kinerja (4.1 b) meliputi analisa trend kinerja, proyeksi kinerja perusahaan,
proyeksi industri, dan perkembangan teknologi ke depan; dan meliputi analisa;
perbandingan, hubungan sebab-akibat, dan korelasi. Analisis kinerja harus dapat
mendukung review kinerja, membantu menentukan akar penyebab, dan membantu
menetapkan prioritas penggunaan sumberdaya. Untuk itu, analisis tersebut harus
menggunakan semua ragam data: yang terkait pelanggan, keuangan, pasar,
operasional, dan persaingan.
CS. Hasil-hasil analisis dan review kinerja perusahaan harus digunakan pada
perencanaan strategis perusahaan (kategori 2).
4.2 Pengelohian Informasi, Pengetahuan, dan Teknologi Informasi: Proses
Bagaimana perusahaan mengelola informasi, pengetahuan
organisasi, dan teknologi informasi? (45 poin)
Jelaskan bagaimana perusahaan membangun dan mengelola aset
pengetahuan. Jelaskan bagaimana perusahaan memastikan kualitas dan
ketersediaan; data, informasi software dan hardware yang dibutuhkan untuk
tenaga kerja, pemasok, mitra, kolaborator, dan pelanggan.
Dalam laporan anda, berikan data dan informasi yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut:
a. Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan
) Properti. Bagaimana Perusahaan mengelola data, informasi, dan
pengetahuan organisasi untuk memenuhi karalcteristik berikut :
■
Akurasi
■
Integritas dan reliabilitas (kehandalan)
■
Ketepatan dan kesesuaian waktu
■
Keamanan dan kerahasiaan
(2) Ketersediaan Data dan Informasi. Bagaimana Perusahaan berusaha agar
data dan informasi yang dibutuhkan dapat tersedia untuk tenaga kerja,
pemasok, mitra, kolaborator dan pelanggan sesuai kebutuhan?
(3) Pengelolaan Pengetahuan
Bagaimana perusahaan mengelola pengetahuan organisasi untuk mencapai
hal-hal sebagai berikut :
■
Pengumpulan dan transfer pengetahuan tenaga kerja
■
Transfer pengetahuan yang relevan dari dan kepada pelanggan,
pemasok, mitra, kolaborator.
■
Identifikasi secara cepat, berbagi dan implementasi praktik terbaik.
■
Pengumpulan dan transfer pengetahuan yang relevan untuk
melakukan inovasi dan perencanaan strategis
halaman 21 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 23 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
Kerja.
C5. dalam mempersiapkan perubahan kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja
(5.144j) dapat meliputi pelatihan, pendidikan, komunikasi, pertimbangan
mempekerjakan dan kemampuan tenaga kerja untuk dipekerjakan, konseling
karier, dan penempatan diluar perusahaan atau penugasan lainnya.
5.2 Keterikatan (Engagement) Tenaga Kerja: Bagaimana Proses
perusahaan membangun keterikatan (meng-engage) tenaga
kerja untuk mencapai keberhasilan perusahaan dan individu?
(45 poin)
Jelaskan cara perusahaan membangun keterikatan (meng-engage), memberi
kompensasi dan penghargaan kepada tenaga kerja untuk mencapai kinerja
yang tinggi. Jelaskan bagaimana perusahaan menilai keterikatan tenaga
kerja dan menggunakan hasilnya untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi.
Jelaskan bagaimana tenaga kerja, termasuk unsur pimpinan dikembangkan
untuk mencapai kinerja yang tinggi.
Dalam laporan anda, berikan data dan informasi yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut:
a. Kinerja Tenaga Kerja
(1) Elemen-elemen keterikatan. Bagaimana perusahaan menentukan
elemen-elemen Utama yang mempengaruhi keterikatan tenaga kerja?
Bagaimana perusahaan menentukan elemen-elemen utama yang
mempengaruhi kepuasan tenaga kerja? Bagaimana elemen-elemen
tersebut ditetapkan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja yang
berbeda?
(2) Budaya Perusahaan. Bagaimana perusahaan membangun budaya
perusahaan yang memiliki karakteristik; komunikasi yang terbuka,
berkinerja tinggi, dan tenaga kerja yang memiliki keterikatan tinggi
dengan perusahaan? Bagaimana memastikan bahwa budaya perusahaan
mengambil manfaat dan beragam gagasan, budaya, dan pemikiran dari
tenaga kerja?
(3) Manajemen Kinerja. Bagaimana sistem manajemen kinerja tenaga kerja
mencapai hal-hal berikut?
■
mendukung pekerjaan yang berkinerja tinggi dan keterikatan tenaga
kerja
■
menjadi pertimbangan dalam pemberian kompensasi, penghargaan,
pengakuan, dan pemberian insentif tenaga kerja
■
memperkuat fokus pada pelanggan dan bisnis serta pencapaian
program kerja perusahaan
b. Penilaian keterikatan Tenaga Kerja
(1) Penilaian Keterikatan. Bagaimana perusahaan men i lai tingkat
keterikatan tenaga kerja? Apa metode dan ukuran balk formal maupun
informal yang digunakan perusahaan untuk menentukan tingkat
keterikatan tenaga kerja dan kepuasan tenaga kerja? Bagaimana metode
dan ukuran tersebut dibedakan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja?
halaman 24 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 25 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 26 dori 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 29 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 30 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 31 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 32 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 33 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 34 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
,,..
/3.0
7
ct -0
0 ct L
W-0 -0
-o 3 ."---
V .., -0 <1 -g LD.
; .. 5 7
c., •E
.—Ito .5 _c,
,Ts
-o td ,.. ,, o 0,
..0<,$
C .:4
P,,4 ,v
C.)
d 1
'
bl)
fd
,_.....P. a 1-71 I
..t)
1 ;d g "I 1.t ia ia 1
/ ill- 1 -arig:-.
' 0.
,..:
:g ! i
4 111 II -Ig i% i'121° .4-2-15 'tr.
I 11 ii11, II 1
For additionaldcstripti
11 11 -09 5f.a,6 i 6 il i 1 tiI
1 1 i I 1 I l iii
tern Form. •
..g 1 11 1 Ifni ;
ir 3'11g1 '":2 ..4 IF;
74.
•1 a Vi ,dpv b
a ill i t3I 0 e..i.S;F.;- zt.E.e., z•z,
va t
%G.
1
, ;.. 1.
Fi
sev, lit 19° t: 1;
.....
. ill -114..pa q ai
ot
W' ilkil'il
igfY '9 if
V
7 7 -,.;1 ■
1.. O t li
'
I
g 'g 11 11011
pilli11 gill
i }Li
Dti
4. 9 1 I
A liii
-0 a-
c, -0 ir i OD a iii
at g tiaoffi - e hi
, N. 1 i ,i 4
a .c
eO...._,4
8 •'
-1 7 "7:
7,," 00.0 77
1=
c., c 3 5' --q -=-1
-0 3 -; 8 "=-
61) ...7 ._2 .2 g '-' g d
op -c 12
;'.4 5 §
Lg _ zt.-0li gC.41
_0 i„..
7 ,
,3 e y F., 74 y` V F.; —
. r.
ti ■
•••., c....)
L.
E Zo
— —ji 71:.
-a' br; O. i--.7:f t=-r-
•,
halaman 35 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 36 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
50
+ Good
fin Product Line C
Product Line B
ElProduct Line A
-- Level
Overall Company
•■
••••■
• Best Competitor
halaman 40 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
• Memahami siapa pesaing, berapa banyak yang anda miliki, dan karakteristik
utamanya adalah sangat penting untuk menentukan apa keuntungan kompetitif
dalam industri dan pasar. Perusahaan terkemuka memiliki pemahaman
mendalam tentang lingkungan kompetitifnya saat ini, termasuk perubahan-
perubahan penting yang sedang berlangsung.
• Sumber-sumber data komparatif dan kompetitif dapat meliputi publikasi
industri, aktivitas benchmarking, laporan tahunan bagi perusahaan yang
diperdagangkan, dan perusahaan publik, konferensi, jaringan lokal, dan
asosiasi industri.
• Menjalankan perusahaan di pasar yang sangat kompetitif dewasa ini artinya
sedang menghadapi tantangan strategis yang dapat mempengaruhi
kemampuan untuk mempertahankan kinerja dan memelihara posisi
kompetitif. Tantangan-tantangan ini dapat meliputi biaya operasional (contoh,
material, tenaga kerja, lokasi geografi); pasar yang meningkat atau pasar yang
menurun; merjer atau akuisisi oleh perusahaan dan oleh pesaing ; kondisi
perekonomian, termasuk perrnintaan yang fluktuatif dan merosotnya
perekonomian lokal dan global; sifat musiman industri ; diperkenalkannya
produk barn atau substitusi; perubahan teknologi yang cepat; atau pesaingbaru
yang memasuki pasar. Selain itu, perusahaan bisa menghadapi tantangan yang
terkait dengan rekruitmen, penggunaan tenaga kerja, dan mempertahankan
tenaga kerja yang cakap.
• Tantangan yang sangat signifikan, jika ini terjadi pada perusahaan, adalah
tidak siap untuk menghadapi "teknologi penggangu" yang mengancam posisi
kompetitif atau pasar Di masa lalu, teknologi semacam itu antara lain personal
computer yang menggantikan mesin tik, telepon seluler yang menantang
telepon tradisional dan berbayar, mesin fax yang merebut bisnis dari jasa
titipan semalam, dan e-mail dan media social yang menantang semua cara lain
berkomunikasi. Dewasa ini, perusahaan perlu menguji lingkungan didalam
dan diluar industrinya untuk mendeteksi tantangan-tantangan semacam itu
sedini mungkin pada waktunya.
1111 Kepemimpinan (Kategori 1.)
Kepemimpinan menyangkut bagaimana tindakan-tindakan pimpinan senior dalam
memandu dan mempertahankan keberlangsungan perusahaan, menetapkan visi, tatanilai
dan kinerja yang diharapkan. Perhatian diberikan kepada bagaimana pimpinan senior
berkomunikasi dengan tenaga kerja, meningkatkan keterampilan memimpinnya,
berpartisipasi dalam pembelajaran perusahaan dan mengembangkan pemimpin masa
depan, menciptakan focus pada tindakan, dan membangun sebuah lingkungan yang
mendorong perilaku etis serta kinerja yang tinggi. Kategori ini juga meliputi sistem tata
kelola perusahaan dan bagaimana perusahaan memenuhi tanggung jawab hukum, etika,
dan sosialnya dan mendukung komunitas utamanya.
1.1 Kepemimpinan Senior: Bagaimana pimpinan senior memimpin?
Maksud
Subkategori ini menguji aspek-aspek Utama dari tanggung jawab pimpinan senior.
Subkategori ini menguji bagaimana pimpinan senior menetapkan dan
mengomunikasikan visi dan nilai-nilai perusahaan dan bagaimana mereka
halaman 42 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 44 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
menjalankannya.
KPKU BUMN menekankan tiga aspek utama dan keunggulan perusahaan. Aspek-aspek
ini penting bagi perencanaan strategis;
• Keunggulan yang didorong pelanggana dalah suatu pandangan yang strategis
mengenai keunggulan. Fokusnya adalah pada pendorong keterikatan pelanggan,
pasar baru, dan pangsa pasar—faktor-faktor utama dalam daya saing, ting,kat iaba,
dan kesinambungan perusahaan.
• Perbaikan kinerja dan inovasi operasional memberi kontribusi kepada produktivitas
pertumbuhan dan daya saing biaya/harga jangka pendek dan panjang. Pembangunan
kapabilitas operasional—termasuk kecepatan, kecepat tanggapan, dan fleksibilitas-
mewakili suatu investasi dalam memperkuat kemampuan perusahaan.
• Pembelajaran perusahaan dan personal merupakan pertimbangan-pertimbangan
strategis yang diperlukan dalam lingkungan yang bergerak dengan cepat dewasa ini.
Kriteria ini menekankan bahwa perbaikan dan pembelajaran perlu dimasukkan
dalam proses kerja. Peran khusus dari perencanaan strategis adalah menyelaraskan
sistem kerja dan inisiatif pembelajaran dengan arah strategi perusahaan, dengan
demikian memastikan bahwa perbaikan dan pembelajaran mempersiapkan untuk
rnenghadapi dan memperkuat prioritas perusahaan.
• Kategori Perencanaan Strategis menguji bagaimana perusahaan menentukan
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utamanya; kompetensi intinya; dan
kemampuannya melaksanakan strategi.
• mengoptimalkan penggunaan sumber daya, menjamin ketersediaan tenaga kerja
terampil, dan menjembatani persyaratan jangka pendek dan panjang yang
membutuhkan pengeluaran modal, pengembangan atau akuisisi teknologi,
pengembangan pemasok, dan kemitraan atau kolaborasi baru
• memastikan bahwa implementasi akan efektif—bahwa terdapat mekanisme untuk
mengkomunikasikan persyaratan dan mencapai keselarasan pada tiga level: (1) level
perusahaan dan eksekutif, (2) level sistem kerja dan proses kerja utama, dan (3) level
unit kerja dan pekerjaan perorangan
Persyaratlam kategori Perencanaan Strategis mendorong untuk berfikir dan bertindak
strategis untuk mengembangkan basis bagi posisi kompetitif yang menonjol di pasar.
Persyaratan-persyaratan ini tidak mengandung implikasi perlunya departemen
perencanaan yang bersifat formal atau siklus perencanaan yang spesifik. Juga tidak
mengandung implikasi bahwa semua perbaikan dapat atau hams direncanakan dimuka.
Sistem perbaikan yang efektif menggabungkan perbaikan-perbaikan dari banyak tipe dan
derajat keterlibatan. Ini membutuhkan pedoman strategis yang jelas, terutama ketika
alternatif-alternatif perbaikan, termasuk perubahan besar atau inovasi, berlomba-lomba
memperebutkan sumber daya yang terbatas. Umumnya, penetapan prioritas sangat
tergantung pada pertimbangan biaya. Tetapi, juga memiliki persyaratan yang kritikal,
seperti tanggung jawab sosial, yang tidak didorong oleh pertimbangan-pertimbangan
biaya semata.
halaman 45 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 48 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 50 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
Komentar
• Penyelarasan dan integrasi merupakan konsep utama untuk keberhasilan
implementasi dan penggunaan sistem pengukuran kinerja. Konsep-konsepini
dilihat dalam hal taraf dan efektifitas penggunaannya untuk memenuhi
kebutuhan penilaian dan perbaikan kinerja dan pengembangan dan
pelaksanaan strategi. Penyelarasan dan integrasi meliputi bagaimana
ukurandiselaraskan di seluruh perusahaan dan bagaimanaini diintegrasikan
untuk menghasilkan data dan informasi di seluruh perusahaan. Penyelarasan
dan integrasi juga meliputi bagaimana persyaratan pengukuran kinerja
disebarkan oleh pimpinan senior untuk menelusuri kinerja kelompok kerja dan
level proses mengenai ukuran-ukuran utama yang ditargetkan untuk
kepentingan atau perbaikan di seluruh perusahaan.
• Penggunaan data dan informasi komparatif penting bagi semua perusahaan.
Premis utama penggunaannya adalah bahwa (1) perusahaan perlu mengetahui
dimana is berdiri yang relatif terhadap pesaing dan terhadap praktik terbaik,
(2) informasi komparatif dan informasi yang diperoleh dari benchmarking
sering memberikan dorongan bagi perbaikan atau perubahan yang signifikan
("terobosan"), (3) membandingkan kinerja infonnasi sering menghasilkan
pemahaman yang lebih baik mengenai proses-proses dan kinerjanya, dan (4)
proyeksi kinerja komparatif dan kinerja pesaing bisa mengungkapkan
tantangan perusahaan maupun Bidang dimana inovasi diperlukan. Informasi
komparatif juga dapat mendukung analisis bisnis dan keputusan-keputusan
yang yang berhubungan dengan kompetensi inti, kemitraan, dan outsourcing.
• Seleksi dan penggunan data dan informasi komparatif yang efektif
membutuhkan (1) penentuan kebutuhan dan prioritas, (2) kriteria untuk
mencari sumber-sumber yang tepat untuk perbandingan----dari dalam dan
diluar industri dan pasar perusahaan, dan (3) penggunaan data dan
inforrnasiuntuk menetapkan luasan sasaran dan untuk mendorong perbaikan-
perbaikan utama yang tidak bersifat sepotong-sepotong ("terobosan") dalam
Bidang-Bidang yang paling kritis bagi strategi kompetitif perusahaan
• Tinjauan perusahaan yang diminta dalam subkategori ini dimaksudkan untuk
meliputi semua Bidang kinerja. Ini meliputi tidak saja kinerja yang ada scat ini
akan tetapi juga proyeksi terhadap kinerja masa depan . Sudah diantispasi
bahwa temuan dari tinjauan tersebut akan menyediakan suatu cara yang dapat
dilkan untuk memandu baik perbaikan maupun peluang inovasi yang
disertakan kedalam tujuan-tujuan, kompetensi inti, faktor-fator keberhasilan,
dan ukuran-ukuran utama perusahaan Oleh karena itu, salah sate komponen
penting dari tinjauan perusahaan adalah menerjemahkan temuan dari tinjauan
tersebut kedalam tindakan yang disebarkan di seluruh perusahaan dan kepada
pemasok, mitra, kolaborator, dan pelanggan utama yang sesuai.
• Analisis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh suatu pemahaman
terhadap kinerja dan tindakan-tindakan yang diperlukan bisa sangat berbeda
tergantung dari tipe perusahaan, ukuran, lingkungan kompetitif, dan faktor-
faktor lainnya. Contoh-contoh analisis yang dapat dilakukan antara lain
sebagai berikut:
o bagaimana perbaikan produk berkorelasi dengan indikator pelanggan
halaman 51 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 56 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
komunikasi yang efektif, kerja sama, dan kerja tim; keamanan pekerjaan;
apresiasi terhadap kebutuhan yang berbeda dari kelompok tenaga kerja yang
beragam; dan dukungan perusahaan untuk melayani pelanggan.
• Selain ukuran-ukuran langsung dari keterikatan tenaga kerja melalui survei
formal atau informal, beberapa indikator lainnya antara lain kemangkiran,
turnover, keluhan, dan pemogokan.
Fokus Pada Operasi (Kategori 6)
Fokus pada Operasi menyangkut bagaimana pekerjaan perusahaan dilaksanakan. Fokus
operasi ini menguji bagaimana perusahaan mendesain, mengelola, dan memperbaiki
proses-proses kerja utamanya dan sistem kerja dimana proses-proses ini menjadi bagian.
Fokus ini menekankan pentingnya kompetensi inti dan bagaimana melindungi dan
memanfaatkannya untuk keberhasilan dan kesinambungan perusahaan. Fokus ini
meminta perhatian yang khusus terhadap perlunya mempersiapkan diri untuk
menghadapi potensi keadaan darurat dan untuk memastikan kelangsungan operasi.
Sistem kerja yang efisien dan efektif membutuhkan desain yang efektif; orientasi
pencegahan; dan keterkaitan dengan pelanggan, pemasok, mitra, dan kolaborator, dan
juga focus pada penciptaan nilai untuk semua pemangku kepentingan utama;
peningkatan kinerja operasional; pengurangan waktu siklus; kesiapan darurat; dan
evaluasi, perbaikan yang terus-menerus, inovasi, dan pembelajaran perusahaan.
Sistem kerja juga harus dirancang dengan sedemikian rupa sehingga memungkinkan
perusahaan menjadi lebih cekatan. Dalam istilah yang paling sederhana, "kecekatan"
merujuk pada kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat, fleksibel, dan secara
efektif pada persyaratan yang berubah-ubah. Tergantung dari sifat strategi dan pasar
perusahaan, kecekatan bisa berarti perubahan cepat dari satu produk ke produk lainnya,
tanggapan yang cepat terhadap tuntutan atau kondisi pasar yang berubah-ubah, atau
kemampuan untuk menghasilkan berbagai jasa pesanan. Kegesitan juga semakin
menyangkut keputusan-keputusan untuk meng-out source, peijanjian dengan pemasok
utama, mengadakan kemitraan baru.
Pengurangan biaya dan waktu siklus dapat dicapai dengan strategi manajemen proses
Lean. Pengurangan kecacatan dan hasil perbaikan produk bisa melibatkan proyek Six
Sigma. Penting sekali memanfaatkan ukuran-ukuran Utama untuk menelusuri seluruh
aspek pengelolaan operasi
6.1 Sistem Kerja: Bagaimana mendesain, mengelola, dan memperbaiki sistem
kerja?
Maksud
Subkategori ini menguji keseluruhan sistem & metode perusahaan terhadap
desain, manajemen, dan perbaikan sistem kerja, dengan memanfaatkan
kompetensi inti, dengan tujuan menciptakan nilai untuk pelanggan,
mempersiapkan potensi keadaan darurat, dan mencapai keberhasilan dan
kelangsungan perusahaan.
Komentar
• Subkategori ini bertanya bagaimana mendesain keseluruhan sistem kerja dan
bagaimana mengorganisir semua pekerjaan tersebut yang diperlukan untuk
memproduksi produk. Subkategori ini menarik suatu keterkaitan kritis dengan
halaman 57 dart 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
• Sistem & metode desain bisa sangat berbeda tergantung dari sifat produk yang
ditawarkan—apa produknya sama sekali bare, berupa varian, atau melibatkan
perubahan-perubahan proses kerja yang besar atau kecil. Harus
mempertimbangkan persyaratan utama untuk produk. Faktor yang mungkin
perlu dipertimbangkan dalam desain proses kerja antara lain keselamatan,
kinerja jangka panjang, dampak lingkungan, manufaktur "hijau", kapabilitas
pengukuran, kapabilitas proses, kemampuan dibuat, kemampuan dipelihara,
kemampuan divariasikan dalam pengharapan pelanggan yang membutuhkan
pilihan produk atau dukungan, kapabilitas pemasok, dan dokumentasi. Desain
yang efektif juga harus mempertimbangkan siklus waktu dan produktivitas
dari produksi dan proses-proses renyampaian. Ini dapat melibatkan pemetaan
yang lengkap terhadap proses-proses manufaktur atau layanan dan desain
ulang ("perekayasaan ulang") atas proses-proses untuk mencapai efisiensi, dan
juga untuk memenuhi persyaratan pelanggan yang berubah-ubah.
• Acuan yang spesifik dilakukan terhadap pengukuran-pengukuran in-proses
dan interaksi dengan pelanggan dan pemasok. Pengulcuran-pengulchran dan
interaksi ini perlu mengidentifikasi titik-titik yang kritis dalam proses-proses
pengukuran, observasi, atau interaksi. Aktivitas-aktivitas ini harus
berlangsung pada titik-titik yang seawal mungkin dalam proses-proses untuk
meminimalkan permasalahan dan biaya yang dapat mengakibatkan
penyimpangan-penyimpang dari kinerja yang diharapkan. Mencapai kinerja
yang diharapkan sering perlu menetapkan tingkat atau standard kinerja dalam-
proses untuk memandu pembuatan keputusan. Ketika penyimpangan-
penyimpangan terjadi, tindakan koreksi diperlukan untuk memulihkan kinerja
proses sesuai dengan spesifikasi desainnya. Tergantung dari sifat prosesnya,
tindakan koreks idapat melibatkan teknologi dan/atau orang-orang. Tindakan
koreksi yang baik melibatkan perubahan-perubahan pada sumber (penyebab
akar) penyimpangan. Tindakan koreks itersebut hams meminimalkan
kemungkinan tipe dari variasi ini terjadi kembali atau di tempat lain dalam
perusahaan. Ketika interaksi pelanggan dilibatkan, perbedaan diantara
pelangganh arus dipertimbangkan dalam mengevaluasi sebaik apa proses
tersebut berlangsung. Ini khususnya berlaku pada jasa profesi dan personal.
Waktu siklus proses utama di beberapa perusahaan bisa setahun atau lebih,
yang dapat menciptakan tantangan khusus dalam mengukur kemajuan hari-ke-
haridan mengidentifikasi peluang untuk mengurangi waktu siklus, jika sesuai.
• Bagi banyak perusahaan, pengelolaan rantai pasokan sudah menjadi faktor
utama dalam mencapai sasaran-sasaran produktivitas dan profitabilitas dan
keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Pemasok, mitra, dan kolaborator
semakin mendapatkan perhatian yang strategis ketika perusahaan
mengevaluasi ulang kompetensi intinya. Proses-proses pemasok hams
memenuhi dua tujuan: untuk membantu memperbaiki kinerja pemasok dan
mitra dan, untuk tindakan yang spesifik, untuk membantu mereka memberikan
kontribusi kepada keseluruhan operasi perusahaan yang telah diperbaiki.
Pengelolaan rantai pasokan biSa meliputi proses-proses pemilihan pemasok,
dengan tujuan mengurangi jumlah total pemasok dan menambah pemasok
utama dan pengaturan kemitraan.
• Subkategori ini juga meminta informasi mengenai bagaimana proses-proses
halaman 59 dart 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
diperbaiki untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Kinerja yang lebih baik
artinya tidak saja mutunya lebih baik dari perspektif pelanggan akan tetapi
juga kinerja finansial dan operasional yang lebih baik—seperti produktivitas
dari perspektif pemangku kepentingan lainnya. Berbagai sistem & metode
perbaikan proses lazim digunakan. Contohnya antara lain (1) menggunakan
hasil-hasil tinjauan kinerja perusahaan, (2) berbagi strategi yang berhasil di
seluruh perusahaan untuk mendorong pembelajaran dan inovasi, (3)
melakukan analisis dan riset proses (contoh, pemetaan proses, eksperimen
optimisasi, pembuktian kesalahan), (4) melakukan riset dan pengembangan
teknis dan bisnis, (5) benchmarking, (6) menggunakan teknologi altematif,
dan (7) menggunakan informasi dari pelanggan dari proses-proses—didalam
dan diluar perusahaan. Sistem & metode perbaikan proses dapat
memanfaatkan data finansial untuk mengevaluasi alternatif-alternatif dan
menetapkan prioritas. Secara bersama-sama, sistem & metode-sistem &
metode ini menawarkan banyak sekali kemungkinan, termasuk prencangan
ulang yang lengkap ("perekayasaan ulang") atas proses-proses.
H asi 1 (Ka tegori 7)
Kategori hasil berisi fokus pada hasil-hasil yang meliputi evaluasi obyektif dan evaluasi
pelanggan terhadap produk yang ditawarkan perusahaan, dan juga evaluasi terhadap
proses-proses utama dan aktivitas perbaikan proses; hasil-hasil dari fokus pada
pelanggan ; hasil-hasil tenaga kerja; hasil-hasil tata kelola, sistem kepemimpinan, dan
tanggung jawab sosial; dan keseluruhan kinerja finansial dan pasar. Melalui fokus ini,
tujuan Kriteria—nilai yang unggul dari penawaran sebagaimana dilihat oleh pelanggan
dan pasar; kinerja perusahaan yang unggul sebagaimana tercermin dalam indikator-
indicator operasional, tenaga kerja, hukum, etika, sosial, dan finansial; dan pembelajaran
perusahaan dan pribadi—terpelihara. Kategori 7 dengan demikian menyediakan
informasi "real-time" (ukuran kemajuan) untuk evaluasi dan perbaikan terhadap proses-
proses dan produk, yang selaras dengan strategi perusahaan secarakeseluruhan.
Subkategori 4.1 menuntut analisis dan tinjauan terhadap data dan informasi hasil-hasil
untuk menentukan keseluruhan kinerja perusahaan dan untuk menetapkan prioritas
perbaikan.
7.1 Hasil Produk dan Proses: Apa hasil-hasil dari kinerja produk dan
efektifitas proses?
Maksud
Subkategori ini menguji hasil-hasil kinerja produk dan operasional utama dari
perusahaan, yang bertujuan memeragakan mutu dan nilai produk dan jasa yang
menimbulkan kepuasan dan keterikatan pelanggan. Subkategori ini juga menguji
hasil-hasil proses utama lainnya dari perusahaan yang tidak dilaporkan dalam
subkategori 7.2-7.5, yang bertujuan memeragakan efektifitas dan efisiensi sistem
kerja dan proses kerja.
Komentar
• Subkategori ini menekankan pada ukuran-ukuran kinerja produk yang
berfungsi sebagai indikator dari sisi pandangan pelanggan dan keputusan-
keputusan pelanggan yang relatif terhadap interaksi dan hubungan masa
depart. Ukuran-ukuran kinerja produk ini berasal dari informasi yang terkait
halaman 60 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 61 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
Woman 62 dad 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
• Ukuran hasil yang dilaporkan untuk indikator keterikatan dan kepuasan tenaga
kerja bisa meliputi perbaiklam pembuatan keputusan lokal, kultur perusahaan,
dan berbagi pengetahuan tenaga kerja. Data masukan, sepertijumlah cash
awards, bisa dimasukkan, tetapi penekanan utamanya harus pada data yang
menunjukkan efektifitas atau hasil-hasil. Contohnya, suatu ukuran hasil bisa
berupa meningkatnya retensi tenaga kerja yang diakibatkan oleh penetapan
program pengakuan rekanan atau jumlah promosi yang dialcibatkan oleh
program pengembangan kepemimpinan perusahaan.
7.4 Hasil Kepemimpinan clan Tata Kelola: Apa hasil kepemimpinan senior
dan tata kelola di perusahaan ?
Maksud
Subkategori ini menguji hasil-hasil utama perusahaan di Bidang kepemimpinan
senior dan tata kelola, yang ditujukan untuk menunjukkan perusahaan yang mapan
secara keuangan dan beretika yang memenuhi tanggung jawab sosialnya dan
mendukung komunitas utamanya.
Komentar
• Lepas dan semakin meningkatnya perhatian nasional alas iStl-iSLI tata kelola
dan akuntabilitas fiskal, etika, dan akuntabilitas kepemimpinan, penting bagi
perusahaan untuk mempraktikan dan menunjukkan tingginya standar perilaku
secara keseluruhan. Badan tata kelola dan pimpinan senior harus menelusuri
pengukuran kinerja yang relevan secara teratur dan menekankan kinerja ini
dalam komunikasi dengan pemangku kepentingan.
• Hasil yang dilaporkan harus meliputi penaatan lingkungan, hukum, dan
peraturan; hasil-hasil dari audit pengawasan oleh pernerintah atau lembaga
pendanaan; dan pencapaian-pencapaian yang layak untuk dicatat dalam
Bidang-Bidang ini, jika sesuai. Hasil-hasil juga harus meliputi kontribusi
perusahaan terhadap kesejahteraan sosial dan manfaat serta dukungan kepada
komunitas utama.
• Jika perusahaan telah menerima sanksi atau tindakan yang merugikan
berdasarkan undang-undang, peraturan, atau kontrak selama lima tahun
terakhir, maka insiden dan statusnya saat ini harusdiJelaskan secara ringkas.
7.5 Hasil-Hasil Finansial clan Pasar: Apahasil-hasil kinerja finansial dan
pasar?
Maksud
Subkategori ini menguji hasil-hasil finansial dan pasar Utama dari perusahaan,
yang bertujuan menunjukkan kesinambungan finansial dan pencapaian pasar .
Komentar
• Ukuran-ukuran yang dilaporkan dalam subkategori ini adalah ukuran-ukuran
yang biasanya ditelusuri oleh pemimpinan senior secara tens-menerus untuk
menilai kinerja financial dan visibilitas perusahaan
• Selain ukuran-ukuran yang tercantum dalam subkategori 7.5, catatan 1, ukuran
dan indikator financial yang sesuai bisa meliputi pemasukan, anggaran, laba
halaman 63 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
atau rugi, posisi kas, aset bersih, debt leverage, sikius waktu kas-ke-kas,
pendapatan per saham, efisiensi operasi finansial (tagihan, billing,
receivables), dan finansial returns. Pengukuran kinerja pasarbisa meliputi
ukuran pertumbuhan bisnis, produk dan pasar barn yang dimasuki, atau
persentase pemasukan yang berasal dari produk barn..
halaman 64 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 65 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
ini berarti bahwa pembelajaran (1) merupakan suatu kegiatan rutin sehari-hari; (2)
dipraktikan pada tingkatan individu, unit kerja, dan perusahaan; (3) hasil-hasil
pemecahan masalah pada sumbernya ("akar masalah"); (4) difokuskan pada
pembangunan dan berbagi pengetahuan di seluruh perusahaan ; dan (5) digerakkan oleh
peluang untuk menghasilkan perubahan yang signifikan dan bermakna serta untuk
melakukan inovasi.
Sumber-sumber pembelajaran meliputi gagasan pegawai dan relawan, riset dan
pengembangan (R&D), masukan pelanggan, berbagi praktik-terbaik, dan benchmarking.
Pembelajaran organisasi dapat menghasilkan (1) peningkatan nilai bagi pelanggan
melalui pembaharuan produk dan layanan; (2) pengembangan peluang bisnis baru; (3)
pengembangan dan peningkatan proses-proses atau model bisnis baru; (4) pengurangan
kesalahan, kecacatan, limbah, dan biaya yang terkait; (5) peningkatan kinerja daya
tanggap dan siklus waktu; (6) meningkatkan produktivitas dan efektifitas dalam
penggunaan seluruh sumber daya; dan (7) peningkatan kinerja perusahaan dalam
memenuhi tanggung jawab sosialnya.
Keberhasilan tenaga kerja tergantung dari adanya kesempatan pembelajaran individu dan
untuk mempraktikan keterampilan barn. Keberhasilan pemimpin tergantung pada akses
terhadap jenis-jenis peluang semacam ini.
Perusahaan berinvestasi dalam pembelajaran individu melalui pendidikan, pelatihan, dan
kesempatan lainnya untuk keberlangsungan pertumbuhan dan pengembangan.
Kesempatan tersebut bisa meliputi rotasi kerja dan peningkatan upah untuk pengetahuan
dan keterampilan yang digunakan. on-the-job training menawarkan cam yang murah
untuk training lintas fungsi dan mengaitkan pelatihan secara lebih baik dengan
kebutuhan dan prioritas perusahaan. Program-program pendidikan dan pelatihan dapat
dilakukan melalui berbagai metode, termasuk pembelajaran berbasis komputer clan Web
serta pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran individu dapat menghasilkan (1) tenaga kerja yang lebih engage, puas, dan
serba bisa yang bertahan bersama perusahaan; (2) pembelajaran lintas fungsi perusahaan;
(3) pembangunan aset pengetahuan perusahaan ; dan (4) perbaikan lingkungan untuk
melakukan inovasi.
Dengan demikian, pembelajaran diarahkan tidak hanya untuk menghasilkan produk yang
lebih baik akan tetapi juga untuk menjadi lebih tanggap, mudah menyesuaikan diri,
inovatif, dan efisien, sehingga perusahaan dapat beroperasi secara berkelanjutan di pasar
dan memiliki keunggulan kinerja serta meng-engage tenaga kerja untuk meningkatkan
kepuasan dan motivasi untuk menjadi unggul.
Mengharkati Tenaga Kerja dan Mitra
Keberhasilan suatu perusahaan tergantung dari tenaga kerja yang engage yang
memperoleh manfaat dari pekerjaan yang bermakna, arah perusahaan yang jelas,
akuntabilitas kinerja, serta lingkungan kerja yang aman, dapat dipercaya, dan kooperatif.
Selain itu, perusahaan yang sukses, mendayagunakan keragaman latar belakang,
pengetahuan, keterampilan, kreativitas, serta motivasi tenaga kerja dan mitranya.
Mengharkati tenaga kerja memiliki arti berkomitmen terhadap engagement, kepuasan,
pengembangan, dan kesejahteraannya. Hal tersebut melibatkan praktik-praktik kerja
yang lebih fleksibel dan berkinerja tinggi yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan
tempat kerja dan kehidupan keluarga. Tantangan utama dalarn bidang pengharkatan
halaman 66 dari 94
KRITERIA PEN1LAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 67 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
memenuhi tuntutan pasar yang terus berubah dpngan cepat, perusahaarl perlu melakukan
integrasi tahap-demi-tahap (seperti perekayasaan yang serentak) terhadap aktivitas-
aktivitas dari tahap riset atau konseptualisasi hingga ke komersialisasi atau
implementasi.
Saat ini seluruh aspek kinerja waktu menjadi lebih penting, dan siklus waktu sudah
menjadi sebuah ukuran proses utama. Banyak manfaat penting lainnya berasal dari fokus
pada aspek waktu; perbaikan waktu sering mendorong perbaikan yang secara simultan
dalam sistem kerja, organisasi, mutu, biaya, integrasi rantai pasokan, produktivitas, dan
kesinambungan dalam perekonomian yang menantang.
Fokus pada Masa Depan
Untuk memastikan kelangsungan perusahaan dibutuhkan pemahaman terhadap faktor-
faktor jangka pendek dan panjang yang mempengaruhi perusahaan dan pasar. Untuk
mengejar pertumbuhan yang terus menerus dan kepemimpinan kinerja, dibutuhkan
orientasi masa depan yang kuat dan kemauan membuat komitmen jangka panjang
kepada pemangku kepentingan utama—pelanggan, tenaga kerja, pemasok, mitra,
pemegang saham, dan masyarakat
Perencanaan perusahaan harus mengantisipasi banyak faktor, seperti harapan pelanggan,
peluang bisnis dan kemitraan baru, kondisi perekonomian yang berubah, kebutuhan
pengembangan dan perekrutan tenaga kerja, pasar global yang semakin meningkat,
perkembangan teknologi, perubahan segmen pelanggan dan pasar, model bisnis baru,
persyaratan regulasi yang semakin berkembang, perubahan dalam harapan serta
kebutuhan komunitas dan masyarakat, dan pergerakan strategis pesaing.
Tujuan strategis dan alokasi sumberdaya perlu mengakomodasikan pengaruh-pengaruh
tersebut diatas. Fokus pada masa depan meliputi pengembangan Pemimpin, tenaga kerja,
dan pemasok; pelaksanaan kaderisasi yang efelctif; penciptaan peluang inovasi; dan
antisipasi terhadap tanggung jawab dan kepedulian kemasyarakatan.
Pengelolaan untuk Inovasi
Inovasi adalah melakukan perubahan yang bermakna untuk memperbaiki produk, jasa,
program, proses, operasi, dan model bisnis suatu perusahaan dalam rangka menciptakan
nilai baru untuk pars pemangku kepentingan perusahaan. Inovasi harus membawa
perusahaan menuju dimensi-dimensi kinerja baru.
Inovasi menyangkut pengambilan resiko yang rasional. Inovasi tidak lagi terbatas pada
departemen riset dan pengembangan; inovasi penting bagi seluruh aspek operasi dan
seluruh sistem kerja dan proses kerja. Perusahaan harus diarahkan dan dikelola sehingga
inovasi menjadi bagian budaya pembelajaran. Inovasi harus dipadukan ke dalam
pekerjaan sehari-hari dan harus didukung oleh sistem perbaikan kinerja. Proses-proses
sistematis untuk inovasi harus menjangkau ke seluruh perusahaan.
Inovasi tumbuh berdasarkan akumulasi pengetahuan dari perusahaan dan orang-
orangnya. Oleh karena itu, kemampuan untuk secara cepat menyebarluaskan dan
memanfaatkan pengetahuan ini sangat penting dalam mendorong inovasi perusahaan.
Manajetten berdasarkan Fakta
Perusahaan tergantung pada pengukuran dan analisis kinerja. Pengukuran tersebut harus
didasarkan pada kebutuhan dan strategi bisnis, dan harus memberikan data dan informasi
yang penting tentang proses, keluaran (output), dan hasil utama. Banyak jenis data dan
halaman 68 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
memperbaiki praktik-praktik industri dan bisnis, dan berbagi informasi umum. Untuk
perusahaan teladan, kepemimpinan juga mempengaruhi perusahaan lain, swasta dan
umum, untuk menjadi mitra dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Pengelolaan tanggung jawab kemasyarakatan membutuhkan penggunaan ukuran-ukuran
dan pemimpin yang tepat untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut.
Fokus pada Hasil dan Penciptaan Nilai
Pengukuran kinerja perusahaan perlu fokus pada hasil-hasil utama. Hasil hams
digunakan untuk menciptakan dan menyeimbangkan nilai bagi pemangku kepentingan
utama —pelanggan, tenaga kerja, pemegang saham, pernasok, mitra, dan masyarakat.
Dengan menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan utama, perusahaan membangun
kesetiaan, memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, dan pada masyarakat.
Untuk memenuhi tujuan yang kadang berbenturan dan terus berubah, yang
menyeimbangkan nilai, maka strategi perusahaan hams secara eksplisit memasukkan
persyaratan pemangku kepentingan utama. Hal ini akan membantu memastikan bahwa
rencana dan program kerja perusahaan memenuhi kebutuhan beragam pemangku
kepentingan dan menghindari dampak merugikan terhadap pemangku kepentingan
tersebut.
Penggunaan perpaduan yang seimbang atas ukuran-ukuran kinerja yang bersifat leading
dan lagging merupakan cara yang efektif untuk mengkomunikasikan prioritas jangka
pendek dan panjang, memonitor kinerja aktual, dan memberikan landasan yang jelas
untuk meningkatkan hasil-hasil.
Perspektif Kesisteman
KPKU BUMN menyediakan suatu perspektif kesisteman untuk pengelolaan perusahaan
dan proses-proses utamanya untuk mencapai keunggulan kinerja. Ketujuh kategori
KPKU BUMN, nilai-nilai inti dan konsep, sistem penilaian membentuk fondasi dan
mekanisme terintegrasi untuk sistem tersebut.
Namun demikian keberhasilan pengelolaan kinerja secara menyeluruh membutuhkan
sintesis yang spesifik masing-masing perusahaan, penyelarasan, dan integrasi. Sintesa
adalah memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan dan dibangun berdasarkan
atribut bisnis utama, termasuk kompetensi inti, tujuan strategis, program kerja dan sistem
kerja.
Penyelarasan adalah penggunaan hubungan-hubungan utama antar persyaratan-
persyaratan KPKU BUMN untuk memastikan konsistensi dan rencana-rencana, proses-
proses, ukuran, dan tindakan. Integrasi dibangun berdasarkan keselarasan, sehingga
masing-masing komponen dari sistem pengelolaan kinerja bekerja sepenuhnya secara
saling terhubung dan memberikan hasil yang telah diantisipasi.
Konsep-konsep ini digambarkan dalam kerangka kerja KPKU BUMN. Perspektif
kesisteman meliputi fokus pemimpin senior pada arah strategis dan pada pelanggan. lni
artinya bahwa pemimpin senior memonitor, merespon, dan mengelola kinerja
berdasarkan hasil-hasil. Perspektif kesisteman juga meliputi penggunaan ukuran,
indikator, kompetensi inti, dan pengetahuan organisasi untuk membangun strategi Utama
perusahaan.
hal ini berarti menghubungkan strategi dengan sistem dan proses kerja utama
perusahaan serta menyelaraskan sumberdaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja
halaman 70 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
secara menyeluruh dan fokus pada pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya.
Dengan demikian, perspektif kesisteman berarti mengelola perusahaan secara
keseluruhan, termasuk komponen-komponennya, untuk mencapai keberhasilan.
halaman 71 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 72 dart 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
H. Datiar i lah
Daftar istilah ini menjelaskan secara singkat pengertian istilah-istilah penting yang digunakan
dalam KPKU BUMN dan pedoman penilaiannya.
Program kerja (Action Plan)
"Program kerja" adalah rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari tujuan strategis
jangka pendek dan panjang perusahaan. Program kerja mencakup rincian tentang sumberdaya
dan jadwal waktu pelaksanaannya. Penyusunan program kerja merupakan tahapan yang
penting dalam perencanaan karena memungkinkan pemahaman dan penerapan yang efektif di
seluruh perusahaan atas tujuan, sasaran strategis, dan strategi perisahaan.
Dalam Kriteria, penerapan program kerja mencakup penetapan ukuran-ukuran yang
diselaraskan untuk semua departemen dan unit kerja. Selain itu, penerapan program kerja
membutuhkan pelatihan tertentu untuk sebagian karyawan atau juga membutuhkan
perekrutan tenaga kerja bare.
Keselarasan (Align/en/9
"Keselarasan" adalah konsistensi antara rencana, proses-proses, informasi, keputusan-
keputusan sumberdaya, tindakan, hash-hasil, dan analisis untuk mendukung tujuan-tujuan
utama di seluruh perusahaan. Penyelarasan yang efektif membutuhkan pemahaman bersama
terhadap maksud dan tujuan. Juga membutuhkan penggunaan ukuran dan informasi tambahan
untuk perencanaan, penelusuran, analisis, dan perbaikan pada tiga level organisasi: (1) level
perusahaan dan eksekutif; (2) level sistem kerja dan proses kerja utama; dan (3) level unit
kerja dan masing-masing pekerja.
Analisis (Analysis)
"Analisis" merujuk pada pengkajian fakta dan data sebagai dasar bagi pengambilan
keputusan-keputusan yang efektif. Analisis sexing melibatkan penetapan hubungan sebab
akibat. Seluruh analisis perusahaan memandu pengelolaan sistem kerja dan proses kerja
kearah pencapaian hasil-hasil bisnis utama dan kearah pencapaian tujuan strategis.
Anekdot (Anecdotal)
"Anekdot" adalah informasi tentang proses yang tidak spesifik baik dari aspek metode,
ukuran, mekanisme penerapan, evaluasi, perbaikan, maupun faktor pembelajaran. Informasi
anekdot biasanya hanya menyampaikan contoh-contoh dan menguraikan kegiatan orang-
orang dan tidak menggambarkan alur proses yang sistematis.
Metode/sistem (Approach)
"Metode/sistem" atau "Approach" adalah tahapan atau langkah-langkah yang digunakan
perusahaan dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan atau kegiatan yang ditanyakan persyaratan
subkategori KPKU BUMN. Metode/sistem mencakup kesesuaiannya dengan persyaratan
subkategori KPKU BUMN dan dengan lingkung,an operasional perusahaan, dan juga dengan
cara metode tersebut digunakan secara efektif. Metode/sistem (Approach)
"Metode/sistem" atau "Approach" adalah tahapan atau langkah-langkah yang digunakan
perusahaan dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan atau kegiatan yang ditanyakan persyaratan
subkategori KPKU BUMN. Metode/sistem mencakup kesesuaiannya dengan persyaratan
subkategori KPKU BUMN dan dengan lingkungan operasional perusahaan, dan juga dengan
card metode tersebut digunakan secara efektif.
halaman 73 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 74 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 75 doll 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
Pemberdayaan ditujukan agar orang-orang dapat memuaskan pelanggan pada kontak pertama,
untuk memperbaiki proses-proses dan meningkatkan produktivitas, dan untuk memperbaiki
hasil-hasil kinerja perusahaan. Seorang tenaga kerja yang diberdayakan membutuhkan
informasi untuk membuat keputusan-keputusan yang sesuai; dengan demikian, persyaratan
perusahaan adalah menyediakan informasi tersebut pada waktunya dan secara bermanfaat.
Perilaku Etis
"Perilaku etis" adalah cara perusahaan memastikan bahwa seluruh keputusan-keputusan,
tindakan, dan interaksinya dengan pemangku kepentingan, sesuai dengan prinsip-prinsip
perilaku moral dan profesi perusahaan. Prinsip-prinsip ini harus sesuai dengan seluruh
peraturan dan perundangan yang berlaku dan menjadi fondasi budaya dan nilai-nilai
perusahaan. Prinsip-prinsip ini membedakan yang "benar" dari yang "salah."
Pimpinan senior harus bertindak sebagai contoh teladan untuk prinsip-prinsip perilaku ini.
Prinsip-prinsip ini berlaku untuk seluruh orang-orang yang terlibat dalam perusahaan, dan
tenaga kerja tidak tetap sampai ke anggota dewan direksi, dan perlu dikomunikasikan dan
ditingkatkan pemahamannya secara teratur. Meskipun KPKU BUMN tidak menetapkan
bahwa semua perusahaan menggunakan contoh yang sama untuk menjamin perilaku beretika,
pimpinan senior harus memastikan bahwa misi dan visi perusahaan selaras dengan prinsip-
prinsip etikanya. Perilaku beretika hams dipraktikan bersama dengan seluruh pemangku
kepentingan, termasuk tenaga kerja, pemegang saham, pelanggan, mitr•a, pernasok, dan
masyarakat setempat dari perusahaan.
Prinsip-prinsip etika yang didesain dengan baik dan diartikulasikan dengan jelas dapat
memberdayakan orang-orang untuk membuat keputusan-keputusan yang efektif dengan
keyakinan yang tinggi. Sebagian perusahaan juga menggunakan prinsip-prinsip etikanya
sebagai kondisi pembatas untuk mencegah perilaku yang sebaliknya yang dapat menimbulkan
dampak yang merugikan terhadap perusahaannya dan/atau masyarakat.
Tujuan (Goals)
"Tujuan" adalah suatu kondisi atau level kinerja masa depan yang akan atau ingin dicapai
oleh perusahaan. Tujuan dapat berupa jangka pendek maupun panjang. Tujuan adalah akhir
yang memandu tindakan. Tujuan kuantitatif, sering disebut sebagai "target," meliputi sebuah
titik atau kisaran numerik. Target bisa berupa proyeksi yang didasarkan pada data komparatif
atau kompetitif. Istilah "stretch goals" merujuk pada perbaikan besar, diskontinyu
(noninkremental) atau "terobosan" yang dikehendaki, biasanya dalam bidang yang paling
kritis bagi keberhasilan perusahaan di masa depan.
Tujuan memenuhi banyak maksud, termasuk
• mengklarifikasi tujuan strategis dan program kerja untuk menunjukkan bagaimana
akan mengukur keberhasilan
• mendorong kerja tim dengan fokus pada hasil bersama
• mendorong cara berfikir "diluar kotak" (inovasi) untuk mencapai stretch goal
• menjadi dasar untuk mengukur dan mempercepat kemajuan
Ta to Kelola
"Tata kelola" adalah sistem pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan dalam
kepengurusan perusahaan. Tata kelola mencakup tanggung jawab pemilik/pemegang saham,
dewan direksi, dan pimpinan senior dan perusahaan. Angaran Dasar, peraturan-peraturan,
halaman 76 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
kebijakan perusahaan yang mengatur hak dan tanggung jawab masing-masing dari para pihak
dan menguraikan tujuan (arah) perusahaan serta cara pengawasannya untuk memastikan: (1)
akuntabilitas kepada pemilik/ pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, (2)
transparansi operasi, dan (3) perlakuan yang adil terhadap seluruh pemangku kepentingan.
Proses-proses tata kelola mencakup persetujuan atas arah strategi, pemantauan dan evaluasi
kinerja Dewan Direksi, penetapan kompensasi dan tunjangan eksekutif, rencana suksesi, audit
keuangan, manajemen resiko, disclosure, dan pelaporan pemegang saham. Proses tata kelola
yang efektif penting bagi kepercayaan para pemangku kepentingan dan kepercayaan dari
masyarakat yang lebih luas dan bagi efektifitas perusahaan.
Pekerjaan berkinerja tinggi
"pekerjaan berkinerja tinggi" adalah proses-proses kerja yang secara sistematis digunakan
untuk mencapai tingkat kinerja perusahaan dan individu yang lebih tinggi, termasuk mutu,
produktivitas, tingkat inovasi, dan kinerja siklus waktu. Pekerjaan berkinerja tinggi
menghasilkan peningkatan layanan bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
Pekerjaan berkinerja tinggi fokus pada keterlibatan tenaga kerja.
Bagaimana (How)
"Bagaimana" adalah pertanyaan dalam KPKU BUMN yang membutuhkan informasi tentang
sistem-sistem dan proses-proses yang digunakan perusahaan untuk mencapai misinya.
Informasi yang disajikan terkait dengan pertanyaan "bagaimana" pada subkategori KPKU
BUMN harus mencakup informasi seperti faktor metode/sistem (metode/tahapan/langlcah-
lang,kah dan ukuran), penerapan metode/sistem, pembelajaran, dan integrasi.
Inovasi
"inovasi" adalah cara melakukan perubahan yang berarti (signifikan) guna memperbaiki
produk, proses-proses, atau keefektifan perusahan untuk menciptakan nilai barn untuk
pemangku kepentingan. Inovasi mengdopsi gagasan, proses, teknologi, produk, atau model
bisnis yang barn ataupun usulan laporan kinerja perusahaan berbasis KPKU BUMN bare.
Hasil inovasi adalah perubahan yang menyeluruh atau terobosan terhadap hasil-hasil, produk,
atau proses-proses.
Inovasi yang berhasil merupakan sebuah proses dengan banyak langkah yang melibatkan
pengembangan dan berbagi (sharing) pengetahuan, keputusan untuk mengimplementasikan,
implementasi, evaluasi, dan pembelajaran. Meskipun sering kali inovasi berhubungan dengan
inovasi teknologi, inovasi berlaku untuk seluruh proses-proses utama perusahaan yang akan
memperoleh manfaat dari perubahan, apakah melalui perbaikan terobosan atau suatu
perubahan dalam metode/sistem atau perubahan hasil/output. Inovasi bisa mencakup
perubahan-perubahan mendasar dalam struktur perusahaan atau model bisnis untuk dapat
lebih efektif dalam melaksanakan pekerjaan.
Integrasi
"integrasi" adalah harmonisasi rencana-rencana, proses-proses, informasi, keputusan-
keputusan sumberdaya, tindakan-tindakan, hasil-hasil, dan analisis untuk mendukung tujuan
uatam di seluruh perusahaan. Integrasi yang efektif melampaui keselarasan dan tercapai
ketika masing-masing komponen dari suatu sistem manajemen kinerja bekerja sebagai unit
yang terinterkoneksi penuh.
Integrasi merupakan salah satu dari dimensi yang dijadikan penilaian dalam mengevaluasi
halaman 77 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 78 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
Kemitraan formal biasanya berlangsung untuk waktu yang lama dan melibatkan suatu
pemahaman yang jelas terhadap peran masing-masing dan bersama dan manfaat untuk mitra.
Kinerja
"kinerja" adalah output dan hasil-hasil yang diperoleh dart proses-proses, produk, dan
pelanggan yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi dan membandingkan hasil-hasilnya
relatif terhadap proyeksi, standar, hasil-hasil di masa lain, tujuan kinerja, dan hasil-hasildari
perusahaan lain. Kinerja dapat dinyatakan dalam istilah-istilah non-finansial dan finansial.
KPKU BUMN menetapkan empat tipe kinerja: (1) produk, (2) fokus pelanggan, (3)
operasional, dan (4) finansial dan pasar.
"Kinerja produk" adalah kinerja yang relatif terhadap ukuran dan indikator dart karakteristik
produk dan jasa yang penting bagi pelanggan. Contohnya: kehandalan produk, pengiriman
yang tepat waktu, tingkat kecacatan produk yang dialami pelanggan, dan waktu tanggap dart
pelayanan pelanggan. Untuk perusahaan nirlaba, contoh "kinerja produk" bisa mencakup
kinerja program dan proyek di bidang yang membutuhkan respon yang cepat terhadap
keadaan darurat, layanan yang ramah, atau layanan multi bahasa.
"Kinerja fokus pelanggan" adalah kinerja yang relatif terhadap ukuran dan indikator dart
persepsi, reaksi, dan perilaku pelanggan. Contohnya: retensi pelanggan, pengaduan, dan hasil-
hasil survei pelanggan.
"Kinerja operasional" adalah kinerja tenaga kerja, kepemimpinan, perusahaan, dan etika yang
relatif terhadap ukuran dan indikator keefektifan, efisiensi, dan akuntabilitas. Contohnya:
waktu siklus, produktivitas, pengurangan limbah, turnover tenaga kerja, tingkat pelatihan
silang tenaga kerja, penaatan peraturan, akuntabilitas fiskal, pelaksanaan strategi, dan
keterlibatan masyarakat. Kinerja operasional dapat diukur di level unit kerja, level proses
kerja utama, dan level perusahaan.
"Kinerja finansial dan pasar" adalah kinerja yang relatif terhadap ukuran biaya, pendapatan,
dan posisi pasar, termasuk pemanfaatan aset, pertumbuhan aset, dan pangsa pasar.
Contohnya: returns on investment (ROI), nilai tambah per karyawan, debt-to-equity ratio,
returns on assets (ROA), operating margins, kinerja terhadap anggaran, jumlah dana
cadangan, waktu siklus cash-to-cash, ukuran profitabilita.s dan likuiditas lainnya, dan
perolehan pasar.
Kinerja Unggul
"kinerja unggul" adalah suatu metode/sistem terpadu tentang manajemen kinerja perusahaan
yang menghasilkan (1) penyampaian nilai yang semakin sempurna kepada pelanggan dan
pemangku kepentingan, yang memberikan kontribusi pada kesinambungan perusahaan; (2)
perbaikan terhadap keefektifan dan kemampuan perusahaan secara keseluruhan; dan (3)
pembelajaran perusahaan dan pribadi.
KPKU BUMN menyediakan suatu kerangka kerja dan sebuah metoda penilaian untuk
memahami kekuatan dan peluang perbaikan perusahan dalam memandu upaya perencanaan.
Proyeksi Kinerja
"proyeksi kinerja" adalah taksiran dart kinerja di masa depan. Proyeksi didasarkan pada
pemahaman kinerja masa lalu, tingkat perbaikan, dan asumsi-asumsi tentang perubahan-
perubahan internal dan inovasi dimasa depan, maupun asumsi-asumsi tentang perubahan-
perubahan lingkungan eksternal yang menghasilkan perubahan-perubahan internal. Jadi
halaman 80 dart 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
proyeksi kinerja dapat berfungsi balk dalam pengelolaan operasi maupun pengembangan
strategi dan implementasi.
Proyeksi kinerja untuk pesaing atau perusahaan sejenis dapat menunjukkan tantangan yang
dihadapi perusahaan dan bidang dimana kinerja terobosan atau inovasi diperlukan,
Proses
"Proses" adalah rangkaian aktivitas yang menghasilkan produk (atau jasa) untuk pelanggan
(pengguna) didalam atau diluar perusahaan. Umumnya, proses-proses melibatkan kombinasi
dari orang-orang, mesin, perkakas, teknik, material, dan perbaikan serangkaian langkah atau
tindakan. Proses-proses hampir tidak pernah berdiri sendiri, maka perlu diperhatikan
kemungkinan ada hubungan dengan proses-proses lain yang saling terkait. Dalam beberapa
hal, proses-proses merupakan urutan langkah-langkah yang spesifik, yang didokumentasikan
(kadang kadang secara formal) dalam bentur prosedur dan persyaratan, termasuk langkah-
langkah pengukuran dan pengendalian yang ditetapkan dengan baik.
Untuk produk berupa jasa, khususnya jika pelanggan secara Iangsung terlibat dalam
penggunaan jasa tersebut, proses digunakan dengan cam yang lebih umum (yakni,
menyebutkan apa yang harus dilakukan, mungkin termasuk suatu rangkaian yang dipilih atau
diharapkan). Jika suatu rangkaian bersifat kritis, maka jasa perlu mencantumkan informasi
untuk membantu pelanggan memahami dan mengikuti urutan tersebut. Proses-proses jasa
tersebut juga membutuhkan panduan kepada penyedia jasa-jasa tersebut mengenai
penanganan keadaan-keadaan yang berhubungan dengan kemungkinan tindakan atau perilaku
dari mereka yang dilayani.
Dalam pekerjaan, pengetahuan seperti perencanaan strategis, riset, pengembangan, dan
analisis, prosesnya tidak harus berupa serangkaian langkah-langkah yang formal. Namun,
proses mengimplikasikan pemahaman yang umum mengenai kinerja yang kompeten, seperti
timing, opsi yang harus dimasukan, evaluasi, dan pelaporan. Rangkaian muncul sebagai
bagian dan pemahaman ini.
Dalam Sistem Penilaian KPKU BUMN, level pencapaian proses dinilai. Level pencapaian
ini didasarkan pada empat faktor yang dapat dievaluasi untuk masing-masing proses utama
suatu perusahaan: metode/sistem (Aproach), penerapan (Deployment), pembelajaran
(Learning), dan integrasi (Integration).
Produktivitas
"Produktivitas" adalah ukuran efisiensi penggunaan sumberdaya. Produktivitas sering
digunakan pada satu faktor, seperti tenaga kerja (produktivitas tenaga kerja), mesin, material,
energi, dan modal. Selain itu konsep produktivitas tersebut dapat dipakai juga pada total
sumber daya yang digunakan dalam menghasilkan output.
11aksod
"maksud" adalah alasan mendasar dibentuknya perusahaan, pada umumnya tercantum dalam
A. Peran utama dari Anggaran Dasar Perusahaan. Maksud menginspirasi suatu perusahaan
dan memandunya menetapkan nilai-nilai. Maksud biasanya sangat luas dan tetap/abadi. Dua
perusahalam bisnis yang berbeda dapat memiliki maksud yang sama, dan dua perusahalam
bisnis yang sama dapat memiliki maksud yang berbeda.
halaman 81 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
Hasil-Hasil
"hasil-hasil" adalah output yang dicapai oleh sebuah perusahaan dalam menjawab
pertanyaan/persyaratan subkategori KPKU BUMN. Hasil-hasil dievaluasi atas dasar kinerja
yang sekarang; kinerja yang relatif terhadap perbandingan yang sesuai; kecepatan, keluasan,
dan pentingnya perbaikan kinerja; dan hubungan dari ukuran hasil-hasil terhadap persyaratan
kinerja perusahaan.
Segmen
"segmen" adalah salah satu bagian dari pelanggan, pasar, penawaran produk, atau tenaga
kerja keseluruhan suatu perusahaan.
Segmen umumnya memiliki karakteristik bersama yang dapat dikelompokan secara logis.
Dalam subkategori-subkategori hasil, istilah tersebut adalah pada membadi data hasil
sehingga memungkinkan untuk dilakukan analisis yang bermakna terhadap kinerja suatu
perusahaan. Segmen sangat tergantung dari masing-masing perusahaan dalam menentukan
faktor spesifik yang is gunakan untuk memilah pelanggan, pasar, produk, dan tenaga
kerjanya.
Memahami segmen adalah penting sekali dalam mengidentifikasi kebutuhan dan pengharapan
yang berbeda dari pelanggan, pasar, dan kelompok tenaga kerja yang berbeda dan dalam
menyesuaikan produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan pengharapannya.
Sebagai contohnya, pemilahan pasar dapat didasarkan pada saluran distribusi, volume bisnis,
geografi, atau teknologi yang digunakan. Pemilahan tenaga kerja dapat didasarkan pada
geografi, keterampilan, kebutuhan, tugas pekerjaan, atau klasifikasi pekerjaan.
Pimpinan Senior
"pimpinan senior" adalah kelompok manajemen tingkat atas atau tim dari suatu perusahaan.
Dalam banyak perusahaan, ini terdiri dari kepala dari perusahaan tersebut dan pelaporan
langsungnya. Contohnya: umumnya di BUMN pimpinan senior adalah tim yang terdiri dari
Dewan Direksi, atau tim Dewan Direksi ditambah dengan manajemen satu level dibawah
Direksi
Pe un a n gku Kepentingan
"pemangku kepentingan" adalah seluruh kelompok yang terpengaruh oleh tindakan dan
keberhasilan dari suatu perusahaan. Contoh: pemangku kepentingan utama antara lain
pelanggan, tenaga kerja, mitra, kolaborator, dewan tata kelola, pemegang saham, donor,
pemasok, pembayar pajak, badan pengatur, pembuat keputusan, penyandang dana, dan
masyarakat lokal dan profesi.
Keunggulan Strategis (Strategic Advantages)
"keunggulan strategis" adalah manfaat pasar yang memberi pengaruh yang menentukan
terhadap kemungkinan sukses di masa depan dari suatu perusahaan. Keunggulan ini sering
menjadi sumber dari keberhasilan kompetitif saat ini dan masa depan suatu perusahaan yang
relatif terhadap penyedia produk sejenis lainnya. Keunggulan strategis umumnya muncul dari
salah satu atau dua sumber:
(1) kompetensi inti, yang fokus pada membangun dan memperluas kemampuan internal suatu
perusahaan, dan (2) sumber daya eksternal yang secara strategis penting, yang dibentuk dan
didongkrak melalui hubungan dan kemitraan eksternal utama.
Ketika suatu perusahaan merealisasikan kedua sumber keunggulan strategis, maim is dapat
halaman 82 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 83 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
Sistematis
"sistematis" adalah metode/sistem yang tersusun dengan baik, dapat diulang, dan
menggunakan data dan informasi sehingga dimungkinkan ada pembelajaran. Dengan
perkataan lain, metode/sistem adalah sistematis jika metode/sistem tersebut mengandung
peluang untuk evaluasi, perbaikan, dan berbagi, sehingga memungkin-kan diperolehnya
kematangan.
Tren (Trends)
"tren" adalah informasi numerik yang menunjukkan kecenderungan arah dan tingkat
perubahan untuk hasil-hasil suatu perusahaan atau konsistensi kinerjanya sepanjang waktu.
Tren berisi rangkaian waktu kinerja perusahaan.
Sedikitnya tiga titik (periode pengukuran) data historis (bukan proyeksi) umumnya
diperlukan untuk mulai memastikan suatu tren, Dibutuhkan lebih banyak lagi titik data untuk
mendefinisikan tren yang baik secara statistik. Periode waktu untuk sebuah tren ditentukan
oleh waktu siklus dari proses yang sedang diukur. Waktu siklus yang lebih pendek menuntut
pengukuran yang lebih sering, sedangkan waktu siklussyang lebih lama membutuhkan
periode waktu yang lebih lama sebelum tren yang bermakna dapat ditentukan.
Contoh dari tren yang diminta oleh Kriteria antara lain data yang terkait dengan kinerja
produk, hasil-hasil kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan dan tenaga kerja, kinerja finansial,
kinerja pasar, dan kinerja operasional, seperti waktu siklus dan produktivitas.
Nilai
"nilai" adalah nilai yang dipersepsi dad sebuah produk, process, asset, atau fungsi yang relatif
terhadap biaya dan terhadap hal-hal lain yang memungkinkan.
Perusahaan sering menggunakan pertimbangan-pertimbangan nilai untuk menentukan
manfaat dari berbagai opsi yang relatif terhadap biayanya, seperti nilai dad berbagai
kombinasi produk dan jasa bagi pelanggan. Perusahaan perlu memahami apa nilai kelompok
pemangku kepentingan yang berbeda dan kemudian menyampaikan nilai bagi setiap
kelompok. lni sering membutuhkan penyeimbangan nilai bagi pelanggan dan pemangku
kepentingan lainnya, seperti tenaga kerja dan masyarakat.
Nilai-nilai
"nilai-nilai" adalah prinsip-prinsip pemandu dan perilaku bagaimana perusahaan dan orang-
orangnya diharapkan beroperasi. Nilai-nilai mencerminkan dan memperkuat budaya yang
diinginkan dari suatu perusahaan. Nilai-nilai mendukung dan memandu pembuatan keputusan
dari setiap anggota tenaga kerja, membantu perusahaan melaksanakan misinya dan
merealisasikan visinya. Contoh dari nilai-nilai antara lain memeragakan integritas dan
kejujuran dalam seluruh interaksi, melebihi pengharapan pelanggan, menghargai individu dan
keragaman, melindungi lingkungan, dan mengejar keunggulan kinerja setiap hari.
Visi
"visi" adalah keadaan masa depan yang diinginkan dari perusahaan Visi menjelaskan
kemana perusahaan menuju, apa yang ia tuju, atau bagaimana ia ingin dilihat di masa depan.
Suara Pelanggan
"suara pelanggan" adalah proses untuk menangkap informasi yang terkait dengan pelanggan.
Proses-proses suara pelanggan dimaksudkan agar menjadi proaktif dan tetap inovatif untuk
halaman 84 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 85 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
-0
(4) Integrated MetodelSistem (70--100%
(2) MetodelSistem dini yang Sistema
:= _4 .= ..-7, 2 _,:<•.' E
= = "i."' -.e , .--.• m
,=" a -,
r.,..: _ ....!.4
.= V
a-4
(1) Reaktif terhadap Permasalaha
1.0
4.
c c .
•75 '-' -F.," 7' C-15
'..7., ...; ''..=: ^r" -03
-0 I II -c
III
7.-
-4 - 0
E .-i
a
- --:-.-
,:-. . ., .1
.)
CS -C _0 Z.1
..:1 E 1.5 _le
El' .f;
....e -Fi T.-,
... ._. 4
halaman 86 dan 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
1. Sistem Penilaian
Penilaian terhadap Laporan per Subkategori
Laporan atas pemenuhan persyaratan pada suatu subkategori dinilai dengan
mempertimbangkan: persyaratan subkategori tersebut, faktor-faktor bisnis utama yang
dilaporkan dalam Profil Perusahaan, kesempurnaan sistem yang diterapkan di perusahaan,
keluasan cakupan penerapan sistem, serta konsistensi peningkatan kualitas proses dan kinerja
sebagaimana diatur dalam sistem pemberian skor.
Penilaian kinerja BUMN berdasarkan pada dua dimensi penilaian: (1) proses dan (2) hasil.
Faktor-faktor penilaian untuk masing masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
Faktor Penilaian Proses
Faktor yang digunakan untuk menilai proses adalah Metode/Sistem (Approach), Penerapan
(Deployment), Pembelajaran (Learning), dan Integrasi (Integration) atau disingkat ADLI.
"Metode/Sistem (Approach)" adalah:
• metode/sistem yang didesain untuk melaksanakan pekerjaan
• kesesuaian metode/sistem dengan persyaratan dalam KPKU BUMN dan lingkungan
operasi perusahaan
• efektifitas dari penggunaan metode/sistem tersebut
• sejauh mana metode/sistem dilakukan secara berulang (repeatable) dan didasarkan pada
data dan informasi yang reliable (misalnya, terstruktur dan sistematik)
"Penerapan (Deployment)" mengacu pada sejauh mana:
• Metode/sistem diterapkan sesuai dengan desainnya.
• Metode/sistem diterapkan secara konsisten
• Metode/sistem dilaksanakan oleh seluruh fungsi/unit kerja yang relevan sesuai dengan
desainnya
"Pembelajaran (Learning)" mengacu pada:
• penyempumaan Metode/sistem melalui siklus evaluasi dan perbaikan (improvement)
• Inovasi metode/sistem untuk mendorong perubahan yang bersifat terobosan
(breakthrough).
• Berbagi basil penyempurnaan dan inovasi terhadap metode/sistem, kepada unit-unit
kerja lain dan pemilik proses lainnya yang relevan dalam perusahaan
"Integrasi (Integration)" mengacu pada:
• Keselarasan sistem/metode dengan kebutuhan perusahaan yang dijelaskan pada Profil
Perusahaan dan pada subkategori proses lainnya.
• ukuran, informasi, dan sistem perbaikan telah saling melengkapi/saling bersesuaian
pada lintas unit kerja dan lintas proses
• Program kerja, proses, hasil, analisis, pembelajaran, dan tindakan, diharmonisasikan di
lintas proses dan lintas unit kerja untuk mendukung tercapainya sasaran perusahaan.
halaman 87 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
langsung hal ini terkait dengan penerapan dan pembelajaran perusahaan; jika proses-proses
perbaikan disebarkan secara luas, maka harus ada hasilnya yang sesuai. Skor untuk sebuah
subkategori pada dimensi Hasil, dengan demikian merupakan campuran komposit yang
didasarkan pada keseluruhan kinerja, dengan memperhitungkan keempat faktor penilaian
dimensi Hasil yaitu Level, Tend, Comparison, dan Integration atau (LeTCI).
unsur "Penting" sebagai Pertimbangan Penilaian
Kedua dimensi evaluasi yang digambarkan sebelumnya yaitu Dimensi Proses dan Dimensi
Hasil adalah sangat penting bagi evaluasi dan umpan batik. Suatu pertimbangan yang kriitikal
dalam evaluasi dan umpan balik adalah unsur penting atau derajatpentingnya proses dan hasil
yang dilaporkan bagi faktor-faktor bisnis utama. Bidang-bidang yang paling penting harus
diidentifikasi dalam Profil Perusahaan dan dalam subkategori seperti 2.1, 2.2, 3.2, 5.1, 5.2,
dan 6.1. Persyaratan pelanggan utama, lingkungan kompetitif, kebutuhan tenaga kerja, tujuan
strategis utama, dan program kerja sangatlah penting.
Pemberian Skor terhadap Laporan Kinerja
Pedoman berikut harus diperhatikan dalam memberikan skor terhadap laporan kinerja per
subkategori.
• Laporan kinerja (proses maupun hasil) hendaknya meliputi seluruh bidang dan suatu
subkategori. Demikian juga, bahwa laporan kinerja harus mencerminkan apa yang
penting bagi perusahaan.
• Dalam memberikan suatu skor untuk suatu subkategori, pertama-tama tentukan kisaran
penilaian yang paling menggambarkan level pencapaian perusahaan sesuai konten
laporan pada suatu subkategori (contoh, 50 persen hingga 65 persen). "Yang paling
menggambarkan level pencapaian perusahaan" boleh jadi mencakup beberapa
kesenjangan dalam satu atau lebih faktor ADLI (proses) atau faktor LeTCI (hasil-hasil)
untuk kisaran penilaian yang dipilih. Level pencapaian suatu perusahaan didasarkan
pada pandangan holistik dari keempat faktor penilaian Proses atau keempat faktor
penilaian Hasil secara total, dan bukan berdasarkan taksiran atau rata-rata dan penilaian
independen terhadap masing-masing faktor dari keempat faktor tersebut. Pemberian
skor yang aktual didalam kisaran yang dipilih memerlukan evaluasi apakah informasi
laporan pada subkategori tersebut lebih mendekati ke pernyataan di kisaran penilaian
berikutnya yang lebih tinggi atau di kisaran berikutnya yang lebih rendah.
• Skor 50 persen untuk suatu subkategori dari suatu Proses menggambarkan bahwa
metode/sistem pada subkatagori tersebut memenuhi persyaratan umum (overall)
subkategori tersebut, yang telah diterapkan secara konsisten kepada hampir semua unit
kerja, dan telah mengalami beberapa siklus perbaikan dan pembelajaran, dan bahwa
metode/sistem tersebut memenuhi kebutuhan utama perusahaan. Skor yang lebih tinggi
mencerminkan pencapaian yang lebih besar, yang ditunjukkan oleh penerapan yang
lebih luas, pembelajaran perusahaan yang signifikan, dan integrasi yang lebih
meningkat.
• Skor 50 persen untuk suatu subkategori dari Katagori 7 Hasil-Hasil, menunjukkan
indikasi yang jelas dicapainya level kinerja yang baik, tren yang positif, dan tersedianya
data pembanding yang sesuai untuk bidang-bidang dalam subkategori tersebut, dan
kinerja yang dilaporkan merupakan data yang penting bagi bisnis atau misi perusahaan.
Proyeksi kinerja juga disajikan untuk hasil-hasil priorotas tinggi. Skor yang lebih tinggi
mencerminkan tren dan level kinerja yang lebih baik, kinerja komparatif yang lebih
halaman 89 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
kuat, dan cakupan dan integrasi yang lebih luas dengan persyaratan bisnis atau misi
perusahaan.
halaman 90 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
90%, 95%, • ditemukan bukti improvement maupun evaluasi yang sistematis dan berbasis
atau 100% fakta serta pembelajaran perusahaan melalui inovasi, telah menjadi alat utama
diseluruh perusahaan; penyempurnaan dan inovasi telah didukung oleh
analisis dan sharing pada seluruh perusahaan. (L)
• Metode/sistem telah sepenuhnya terintegrasi dengan kebutuhan perusahaan
saat ini maupun di masa mendatang yang dijelaskan dalam Profil Perusahaan
dan sub-sub kategori proses lainnya. (I)
pedoman penilaianhasil-hasil
HASIL-HASIL (untuk digunakan dengan kategori 7)
• Tidak ada hasil-hasil kinerja perusahaan yang dilaporkan, atau kecenderungan
hasil yang dilaporkan memburuk. (Le)
• Kecenderungan data tidak dilaporkan atau yang dilaporkan kebanyakan
0% atau 5°/0 menunjukkan trend memburuk. (T)
• Informasi pembanding tidak dilaporkan. (C)
• Hasil-hasil tidak dilaporkan pada beberapa bidang yang penting dalam
pencapaian misi perusahaan (I)
halaman 91 dad 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 92 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
3. Kelas Kinerja
Untuk menentukan kelas kinerja BUMN dari hasil penilaian KPKU BUMN, maka
dibutuhkan hasil skor pada waktu penilaian KPKU, rentang skor, dan kelas kinerja yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. World Class Leader (rentang skor 876 -1000)
Proses outstanding, full deployment, kinerja excellent dan sustain, integrasi/analisis
excellent, pembelajaran dan best practices menjadi budaya, dan sebagai benchmark
nasional & internasional.
2. Benchmark Leader (rentang skor 776 - 875)
Proses selaras, deployment excellent, kinerja good/excellent,
integrasi/analisis/pembelajaran dan best practices sebagai strategi manajemen, dan
sebagai benchmark nasional.
3. Industry Leader (rentang skor 676 — 775)
Proses selaras, pada umumnya deployment dan kinerja baik, beberapa outstanding. Basis
integrasi, analisis, pembelajaran, dan best practices sudah tarnpak, dan sebagai
benchmark industri peraih penghargaan KPKU BUMN.
4. Emerging Industry Leader (rentang skor 576 — 675)
Pada umumnya proses sudah sistematik, tidal( ada gap signifikan, analisis atas dasar data
dan fakta, komit dalam pembelajaran, trends kinerja pada umumnya baik di banyak area
penting.
5. Good Performance (rentang skor 476 — 575)
Proses sudah efektif, namun di beberapa area masih bervariasi. Diperlukan penekanan
pada deployment, pencapaian kinerja, integrasi, kontinuitas, dan learning.
6. Early Improvement (rentang skor 376 — 475)
Pada umumnya proses sudah sistematik, namun deployment di beberapa area masih
variasi, dan Baru mulai ada peningkatan trends kinerja penting.
halaman 93 dari 94
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL PADA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
halaman 94 dari 94