Anda di halaman 1dari 16

Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)


Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

PENATAAN STRUKTUR ORGANISASI


PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Muhammad Iqbal 1, Andri Sandria 2

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bantul, Indonesia 1,2

Email: muhammad_iqbal.2013@fisipol.umy.ac.id

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Penataan Kelembagaan di


Kabupaten Sleman Dengan Merespon Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun
2016 sebagai urgensi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman melakukan
restrukturisasi organisasi perangkat daerah di Kabupaten Sleman. Metode
penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah analisis penataan
kelembagaan di Kabupaten Sleman dengan merespon Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 dianalisis menggunakan teori penataan kelembagaan.
Hasil yang didapat adalah bahwa analisis penataan kelembagaan di Kabupaten
Sleman tersebut sudah berhasil dilaksanakan dengan baik akan tetapi masih
terdapat kendala dalam melakukan penataan kelembagaan yaitu tidak melibatkan
aspek private sektor dan masyarakat dalam penataan kelembagaan, selain itu
untuk penempatan kembali jabatan 3 struktural dan fungsional masih bersifat
politis, kurangnya transparansi terhadap masyarakat dalam melakukan penataan
kelembagaan dan tidak mengikutsertakan masyarakat dalam penataan
kelembagaan.

Kata Kunci: Penataan Organisasi, Organisasi Perangkat Daerah, Sleman

PENDAHULUAN penanganan urusan pemerintahan harus


Pelaksanaan otonomi daerah dibentuk ke dalam organisasi
memberikan keleluasaan bagi tersendiri.
pemerintah daerah untuk menyusun Menurut (Rasyid Thaha, 2009)
organisasi perangkat daerahnya Pentingnya otonomi daerah
(Annafie & Nurmandi, 2016; Helmi & dikarenakan beberapa alasan sebagai
Nurmandi, 2016). Dasar utama berikut: Pertama, demi efisiensi-
penyusunan perangkat daerah dalam efektivitas pemerintahan, yakni dengan
bentuk suatu organisasi adalah adanya diberikannya kewenangan kepada
urusan pemerintahan yang menjadi daerah, maka tugas-tugas pemerintahan
kewenangan daerah yang terdiri dari dapat dibagi-bagi antara pemerintah
urusan wajib dan urusan pilihan, pusat dan pemerintah daerah. Kedua,
namun tidak berarti bahwa setiap demi pendidikan politik, yakni sebagai

Halaman|294
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

kancah pelatihan (training ground) dan belum tertangani secara baik,


pengembangan demokrasi serta pengangkatan ASN baru dilakukan
partisipasi masyarakat dalam pemilihan moratorium kecuali untuk tenaga-
umum lokal maupun pembuatan tenaga yang mendesak untuk direkrut
kebijakan publik. Ketiga, demi karir (Juliarso, 2018).
lanjutan, yakni karir politik dan Adanya kecenderungan
pemerintahan dari pemerintahan daerah Departemen/LPND meminta daerah
menuju ke pemerintahan nasional. untuk membuat kelembagaan serupa di
Keempat, demi stabilitas politik, yakni daerah baik dalam bentuk Dinas, Badan
memberi kewenangan kepada daerah atau Kantor. Sedangkan Peraturan
untuk turut bertanggung jawab guna Pemerintah Nomor 18 tahun 2016
mendukung pemerintahan nasional. membatasi jumlah SOTK daerah untuk
Kelima, demi kesetaraan politik mencegah terserapnya sebagian besar
(political equality), yakni kesempatan anggaran daerah untuk membiayai
yang sama untuk berpartisipasi dan SOTK tersebut (Munthe, Warjio, &
memperjuangkan isu-isu lokal. Kariono, 2018; Nursanti et al., 2019).
Keenam, demi akuntabilitas publik, Bengkaknya overhead cost daerah akan
yakni dengan partisipasi masyarakat mengurangi kemampuan daerah
dalam perumusan, implementasi, dan membiayai pelayanan publik untuk
evaluasi kebijakan publik, maka kesejahteraan masyarakat. Untuk itu
kebijakan publik tersebut sangat dapat daerah menyusun SOTK sesuai dengan
dipertanggung jawabkan. prioritas pelayanan publik, baik dalam
Sedangkan menurut Suwandi bentuk pelayanan dasar maupun
dalam (Juliarso, 2018; Nursanti, Tayo, pengembangan sektor unggulan yang
& Utamidewi, 2019) ada pemerintah menjadi prioritas daerah tersebut
daerah yang cenderung (Munthe et al., 2018).
membengkakkan struktur organisasinya Regulasi dari Peraturan
dan ada pula instansi pusat yang Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
menginginkan agar daerah membentuk diharapkan seluruh kabupaten/kota
lembaga yang serupa sebagai berikut: membentuk suatu kelembagaan guna
Adanya kecenderungan untuk untuk merampingkan serta
membengkakkan struktur organisasi mengefesiensikan suatu kelembagaan
(SOTK) daerah karena tekanan di suatu daerah. Kabupaten Sleman
birokrasi yang terlalu besar. Salah satu salah satunya dengan terbitnya
penyebabnya adalah terus diangkatnya Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun
Aparatur Sipil Negara (ASN) baru. 2016 tentang Pembentukan dan
Permasalahan ASN adalah Susunan Perangkat Daerah Pemerintah
pemerataannya yang tidak seimbang Kabupaten Sleman dan dibentuknya
antar daerah. Sebaiknya sebelum kelembagaan tersebut diharapkan
pemerataan dan pengaturan ASN pemerintah Kabupaten Sleman

Halaman|295
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

menyusun dan memetakan Adapun perubahan Kelembagaan


kelembagaan secara ramping, efektif Daerah di Kabupaten Sleman sebelum
dan fleksibel sesuai dengan potensi dan dan sesudah penetapan Peraturan
kebutuhan di daerah Kabupaten Daerah Nomor 11 Tahun 2016 adalah
Sleman. sebagai berikut:
Tabel. 1
Perubahan SOTK Kabupaten Sleman
Perda Nomor 8 Tahun 2014 Perda Nomor 11 Tahun 2016
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Tipe B
Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD Tipe A
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Tipe A
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tipe B
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Tipe
A
Dinas Kesehatan Dinas KesehatanTipe A
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Dinas Pendidikan Tipe A
Dinas Pemuda dan Olahraga Tipe C
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tipe A
Koperasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Tipe C
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Dinas Tenaga Kerja Tipe B
Dinas Sosial Tipe B
Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Dinas Perhubungan Tipe B
Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika Tipe B
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan Tipe B
Dinas Pariwisata Tipe B
Dinas Pasar (dihapuskan)
Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral (dihapuskan)
Dinas Pendapatan Daerah (dihapuskan)
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Badan Keuangan dan Aset Daerah Tipe A
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan DaerahTipe
A
Badan Kepegawaian Daerah Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Tipe B
Badan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Tipe B
Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Dinas Pemberdayaan Perempuan
Masyarakat, dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
Keluarga Berencana Tipe A
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Tipe B
Satuan Polisi Pamong Praja Satuan Polisi Pamong Praja Tipe A
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tipe
A

Halaman|296
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Inspektorat Kabupaten Inspektorat KabupatenTipe A


Rumah Sakit Umum Daerah Sleman (dimerger ke Dinas Kesehatan)
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan (dimerger ke Dinas Kesehatan)

Kantor Perpustakaan Daerah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tipe B


Kantor Arsip Daerah
Kantor Kesatuan Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tipe B
Kantor Pengendalian Pertanahan Daerah Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Tipe B
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Perizinan Terpadu Tipe A
Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai (dihapus)
Republik Indonesia
Kecamatan KecamatanTipe A
Sumber: JDIH Kabupaten Sleman
Terdapat 13 Dinas pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2014, 2016 yang mendorong terjadinya
sedangkan pada Peraturan Daerah penambahan Dinas di Kabupaten
Nomor 11 Tahun 2016 terdapat 21 Sleman. Dengan bertambahnya Dinas
Dinas. Sehingga adanya penambahan pada Peraturan Daerah Nomor 11
Dinas pada Peraturan Daerah Nomor Tahun 2016 dapat menyebabkan
11 Tahun 2016. Selain itu terdapat 6 terjadinya belanja jumlah pegawai serta
Badan pada Peraturan Daerah Nomor 8 terjadinya penambahan sarana dan
Tahun 2014, sedangkan pada Peraturan prasarana pada Dinas di Kabupaten
Daerah Nomor 11 Tahun 2016 terdapat Sleman (Iqbal, 2019).
4 Badan. Fenomena tersebut Selain itu dengan adanya
menunjukkan bahwa adanya pandangan dari fraksi Partai Amanat
pengurangan Badan pada Peraturan Nasional di dalam pembahasan
Daerah Nomor 11 Tahun 2016. perencanaan dan penganggaran APBD
Selain itu terdapat 4 Kantor pada tahun 2017 yang di mana Perda Nomor
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 11 Tahun 2016 tentang pembentukan
dan pada Peraturan Daerah Nomor 11 dan susunan perangkat daerah
Tahun 2016 tidak terdapat jumlah pemerintah Kabupaten Sleman
kantor. Selanjutnya terdapat 1 merupakan tahun pertama diterapkan di
sekretariat Daerah dan sekretariat dalam pembahasan RAPBD Kabupaten
DPRD Peraturan Daerah Nomor 8 Sleman tahun 2017. Implementasi
Tahun 2016 dan Peraturan Daerah Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun
Nomor 11 Tahun 2016. Selain itu 2016 tersebut berimplikasi pada
terdapat 2 Rumah Sakit Umum Daerah penataan kelembagaan daerah
pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun Kabupaten Sleman menjadi 30
2014 sedangkan pada Peraturan Daerah kelembagaan daerah dan berpengaruh
Nomor 11 Tahun 2016 tidak adanya terhadap struktur perencanaan dan
rumah sakit umum. Dengan adanya penganggarannya. Adapun perubahan

Halaman|297
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

mendasar pada penyesuaian program Disbudpar menjadi dua dinas atau


dan kegiatan masing-masing perangkat pembentukan Dinas Kebudayaan itu
daerah sesuai Peraturan Daerah sesuai amanah dari Peraturan
(Naskah Akademik Pembentukan OPD Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
Kab Sleman, 2016). pengganti dari Peraturan Pemerintah
Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Nomor 18 Tahun 2016 pemerintah organisasi perangkat daerah (Iqbal,
Kota Yogyakarta juga merampingkan 2019).
kelembagaan menjadi 33 dinas/badan Pembentukan Dinas Kebudayaan
sehingga menjadi 27 dinas/badan. diatur dalam Peraturan Daerah sebagai
Kebijakan ini diberlakukan mulai awal dasar hukumnya dan mengacu pada
tahun 2017. Kepala bagian organisasi Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
pemerintah Kota Yogyakarta Kris 2016 sebagai pedoman pembentukan
Sardjono Sutejo mengaku pihaknya daerah. Semangat dari pemisahan
cukup kesulitan melaksanakan aturan struktur organisasi Disbudpar dengan
baru tersebut dikarenakan alasan utama membentuk Dinas Kebudayaan yang
karena waktu yang diberikan cukup berdiri sendiri karena pemerintah
terbatas. Ada beberapa dinas yang daerah ingin mengoptimalkan serapan
dikembangkan atau dipisah menjadi Dana Keistimewaan yang
dua dinas dan ada pula kelembagaan digelontorkan pemerintah pusat melaui
yang disatukan dengan dinas atau pemerintah daerah DIY. Hal ini akan
badan yang sudah ada. Seperti bidang lebih mendukung keistimewaan DIY
pertanian akan ditetapkan menjadi karena kalau dipisah lebih mudah
dinas sendiri menjadi Dinas Pertanian mengelola dana keistimewaan, apalagi
dan Pangan (Hanafi, R, 2016). dinas yang baru ini klasifikasinya tipe
Pemerintah Kabupaten Bantul A sehingga ada urusan yang harus
memisahkan struktur organisasinya segera dilaksanakan misalnya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kebutuhan untuk pengembangan
menjadi dua satuan kerja perangkat kebudayaan (Sidik, H, 2016).
daerah yaitu Dinas Kebudayaan Terbitnya Peraturan Pemerintah
tersendiri dan Dinas Pariwisata Nomor 18 Tahun 2016 pemerintah
tersendiri. Pemisahan organisasi itu Kulon Progo juga melakukan penataan
menyusul disetujuinya rancangan kelembagaan daerahnya. Menurut
peraturan daerah tentang pembentukan kepala bagian organisasi sekretariat
organisasi dinas daerah di Kabupaten daerah Kabupaten Kulon Progo telah
Bantul menjadi Peraturan Daerah pada ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor
rapat paripurna di Dewan Perwakilan 14 Tahun 2016 tentang pembentukan
Rakyat Daerah Kabupaten Bantul. perangkat daerah. Menurut Dr. Frans
Menurut Amir Syarifudin selaku ketua Dione, M.Si, selaku tim pemetaan
panitia khusus IV DPRD Pemisahan urusan pemerintahan Ditjen Otoda

Halaman|298
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Kemendagri mengatakan persoalan adanya pembengkakan. Dengan


mendasar yang ditemui dalam bertambahnya kelembagaan yang
kelembagaan di daerah adalah terdapat pada Dinas dapat berpengaruh
ketidakjelasan kewenangan/tumpang terhadap APBD dan belanja Dinas serta
tindih kewenangan, ketidakseimbangan pegawai. Permasalahan inilah yang
kemampuan keuangan, pola melatarbelakangi untuk membahasnya
kelembagaan yang cenderung besar dan yang berjudul “Penataan Struktur
seragam. Bupati Kulon Progo juga Organisasi Perangkat Daerah
mengatakan bahwa penataan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa
kelembagaan perangkat daerah harus Yogyakarta”
rasional, proporsional, rentang kendali,
efektif dan efisien. Hal ini sesuai KAJIAN PUSTAKA
dengan amanat Peraturan Pemerintah 1.Analisis Kebijakan
Nomor 18 Tahun 2016 bahwa Menurut William N. Dunn (2000)
penetapan tipe perangkat daerah bahwa hubungan antara komponen-
didasarkan pada perhitungan jumlah komponen informasi kebijakan dan
nilai variabel beban kerja umum yang metode-metode analisis kebijakan
meliputi jumlah penduduk, luas memberikan landasan untuk
wilayah, jumlah APBD dengan bobot membedakan tiga bentuk utama
20 persen dan variabel teknis yang analisis kebijakan, antara lain : analisis
merupakan beban utama dengan bobot kebijakan prospektif, analisis kebijakan
80 persen (Humas, 2016). restrospektif, dan analisis kebijakan
Pemerintah Kabupaten Sleman terintegrasi. Menurut E.S.Quide dalam
mendesain kelembagaan yang (Benzer, Charns, Hamdan, & Afable,
berdasarkan Peraturan Pemerintah 2017) bahwa asal muasal analisa
Nomor 18 Tahun 2016 menimbulkan kebijakan disebabkan banyaknya
terjadinya permasalahan penambahan kebijakan yang tidak memuaskan.
pada jumlah Dinas yang berjumlah 21 Begitu banyak kebijakan yang tidak
Dinas dari 13 Dinas pada Peraturan memecahkan masalah justru bahkan
Daerah sebelumnya, sehingga secara memunculkan masalah baru. Menurut
konsep kelembagaan yang terdapat Carl W. Patton dan David S. Savicky
pada Dinas di Kabupaten Sleman dalam (Marchelina, Meliala, &
membengkak. Selain itu dengan adanya Sulistyo, 2019) dengan kritis
instruksi dari Peraturan Pemerintah menjelaskan bahwa analisa kebijakan
tersebut diharuskan mengefektifkan adalah tindakan yang diperlukan untuk
serta mengefesiensikan kelembagaan dibuatnya sebuah kebijakan, baik
yang ada di Kabupaten Sleman kebijakan yang baru sama sekali atau
sehingga kelembagaan yang dibentuk kebijakan yang baru sebagai
di Kabupaten Sleman dapat efektif, konsekuensi dari kebijakan yang ada.
efesiens dan akuntabel dan tidak 2. Penataan Kelembagaan

Halaman|299
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Menurut (Marchelina et al., d. Reposisi jabatan struktural dan


2019) menyatakan bahwasannya fungsional
penataan kelembagaan pemerintahan e. Restrukturisasi, yaitu tindakan
baik pusat maupun daerah lebih merubah struktur yang
diarahkan pada upaya penyederhanaan dipandang tidak sesuai dengan
birokrasi pemerintah untuk tuntutan zaman dan tidak efektif
menyempurnakan dan mengembangkan lagi dalam memajukan
organisasi dengan lebih proporsional, organisasi. Menata
datar, transparan, hierarki yang pendek kelembagaan pemerintah,
serta terdesentralisasi kewenangannya. membangun organisasi sesuai
Menurut (Benzer et al., 2017; tuntutan kebutuhan.
Harsanto & Rosyadi, 2014) f. Reorientasi, yaitu
menyatakan beberapa bentuk penataan mendefinisikan kembali visi,
kelembagaan dalam sebuah organisasi : misi, peran, strategi,
a. Diterapkannya standar implementasi, dan evaluasi
pelayanan pada setiap unit kelembagaan pemerintah.
pelayanan publik g. Menerapkan strategi organisasi,
b. Adanya penerapan Standar struktur organisasi efektif,
Pelayanan Minimal (SPM) efisien, rasional dan
sesuai dengan SPM yang telah proporsional.
ditetapkan oleh lembaga h. Menerapkan prinsip organisasi,
Kementerian/Lembaga antara lain : pembagian habis
Pemerintah non Kementrian tugas, pembagian tugas.
pada Pemerintah Provinsi dan i. Refungsionalisasi,
Kabupaten/Kota. tindakan/upaya memfungsikan
Menurut (Benzer et al., 2017) kembali sesuatu yang
mengungkapkan penataan kelembagaan sebelumnya tidak atau belum
dilakukan melalui : berfungsi (mengarah kepada
a. Aliansi, yaitu mensinergikan penajaman profesionalisme
seluruh aktor yaitu pemerintah, organisasi dalam mengemban
dunia usaha, dan masyarakat visinya).
dalam tim solid. j. Revitalisasi, upaya memberi
b. Menyempurnakan sistem tambahan energi/daya kepada
kelembagaan yang efektif, organisasi agar dapat
ramping, fleksibel berdasarkan mengoptimalisasi kinerja
prinsip good governance. organisasi. Revitalisasi
c. Menyempurnakan struktur berkaitan dengan perumusan
jabatan negara dan jabatan kembali tugas, kewenangan,
negeri. anggaran,
penambahan/pengantian

Halaman|300
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

instrumen pendukung dalam Unsur kelompok orang-orang


melaksanakan tugas. yang mengisi unit staff yang
3. Organisasi Perangkat Daerah memberi jasa pendukung tidak
Perangkat Daerah atau Organisasi langsung pada organisasi
Perangkat Daerah (OPD) merupakan
organisasi atau lembaga pada METODE PENELITIAN
pemerintah daerah yang bertanggung Penelitian penataan kelembagaan
jawab kepada Kepala Daerah dalam di Kabupaten Sleman ini mengunakan
rangka penyelenggaraan pemerintahan pendekatan deskriptif kualitatif.
di daerah. Perangkat Daerah dibentuk Menggunakan metode ini penulis
oleh masing-masing daerah berusaha untuk dapat mendeskripsikan,
berdasarkan pertimbangan menganalisa serta membangun makna
karakteristik, potensi, dan kebutuhan tentang fenomena yang ada. Menurut
daerah (Organisasi Perangkat Daerah, (Sugiyono, 2013) Penelitian deskriptif
2018) adalah “penelitian yang dilakukan
Elemen – Elemen Umum Dalam untuk mengetahui nilai variabel
Organisasi (Mintzberg, 1979) mandiri, baik satu variabel atau lebih
a. The operating core (independen) tanpa membuat
Unsur pelaksana yaitu pegawai perbandingan, atau menghubungkan
yang melakukan pekerjaan antara variabel satu dengan variabel
dasar berhubungan dengan lain”.
produksi&jasa. Teknik pengumpulan data dalam
b. The strategic apex penelitian ini adalah wawancara
Unsur strategis pimpinan dengan stakeholder terkait dan studi
puncak yang bertanggungjawab pustaka yaitu pengumpulan data
terhadap keseluruhan menggunakan berbagai literatur serta
organisasi. dokumen legal yang terkait penataan
c. The middle line kelembagaan.
Unsur kelompok menengah
para pimpinan yang menjadi HASIL DAN PEMBAHASAN
penghubung kelompok A. Aliansi
pelaksana dengan kelompok 1. Melibatkan Pemerintah Provinsi
strategis. (Gubernur) Dalam Penataan
d. The techno structure Kelembagaan
Unsur kelompok analis yang Tugas gubernur dalam hal
bertanggungjawab pada adanya pembahasan penataan
SOP (standard operating kelembagaan ini secara konsep
prosedure) terlibat di dalam pembahasan
e. The support staff penataan kelembagaan di
Kabupaten Sleman, adapun tugas

Halaman|301
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

dari gubernur di sini hanya 2. Melibatkan Private Sector Dalam


menyampaikan apa yang Penataan Kelembagaan
diinstruksikan oleh amanat dari Private sektor tidak terlibat
pemerintah pusat terhadap secara langsung akan tetapi apa
pemerintah daerah untuk segera yang disampaikan oleh private
membentuk kelembagaan baru. sektor dalam hal ini pengusaha
Akan tetapi adanya perwakilan untuk memberi masukan serta
dari gubernur sebagai bahan apresiasinya melalui dewan, dan
pengawasan di dalam penataan dewan nantinya akan membawa
kelembagaan yaitu kepala biro apresiasi dan masukan apa yang
organisasi yang terlibat secara menjadi keluh kesah di dalam
langsung di dalam persidangan penataan kelembagaan Kabupaten
penataan kelembagaan di Sleman. Hal ini menunjukkan
Kabupaten Sleman. bahwa kurangnya inisiatif dari
Setelah raperda dibahas pemerintah daerah untuk
bersama antara lembaga eksekutif melibatkan private sector secara
dan lembaga legislatif di langsung dalam pembahasan
Kabupaten Sleman dalam kelembagaan. perlunya
pembahasan Rancangan Peraturan keterlibatan private sector secara
Daerah tersebut, hasil pembahasan langsung sangat berperan dalam
kemudian dibawa ke pemerintah mengambil keputusan dan
provinsi Daerah Istimewa mendengarkan aspirasi secara
Yogyakarta untuk dilakukan langsung, dikarenakan apa saja
review atas rancangan peraturan yang menjadi keluhan dari private
daerah yang akan diundangkan. sector di dalam pemerintahan
Setelah dilakukan review oleh biro Kabupaten Sleman tersebut.
organisasi sekretariat daerah Seperti pembukaan lahan yang
provinsi Daerah Istimewa sulit, serta mengurus pelayanan
Yogyakarta, kepala 13 biro yang lama pada Dinas Penanaman
organisasi tersebut memberikan Modal dan Perizinan terpadu di
masukan-masukan guna Kabupaten Sleman.
menyempurnakan rancangan perda 3. Melibatkan Masyarakat Dalam
tersebut. Dan setelah mendapatkan Penataan Kelembagaan
masukan dari pemerintah provinsi, Pihak masyarakat tidak signifikan
pemerintah Kabupaten Sleman dilibatkan secara langsung di dalam
melakukan rapat paripurna guna rapat penataan kelembagaan
membahas dan mengesahkan Kabupaten Sleman hal ini akan
rancangan peraturan daerah sangat berdampak pada kinerja dan
tersebut untuk dijadikan peraturan kualitas pemerintahan dalam
daerah. menjalankan roda pemerintahan di

Halaman|302
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Kabupaten Sleman. Selain itu B. Menyempurnakan Sistem


dampak 14 dari tidak terlibatnya Kelembagaan Yang Efektif,
masyarakat dalam mengambilRamping, Fleksibel
keputusan tersebut dapat merugikan Kabupaten Sleman dalam hal ini
masyarakat dan dalam hal ini sudah membentuk kelembagaan dan
pemerintah daerah Kabupaten memetakan urusannya yang sesuai
Sleman kurangnya transparansi dengan kebutuhan daerah
terkait masukan atau kritikan dari Kabupaten Sleman. Adapun potensi
masyarakat dalam mengayomi dan dan kebutuhan daerah Kabupaten
menjalankan roda pemerintahan di Sleman sudah sesuai dan mengikuti
Kabupaten Sleman. Peran instruksi dari Peraturan Pemerintah
pemerintah Kabupaten Sleman di tersebut. Selanjutnya, adapun Dinas
sini hanya menanggapi masukan- yang tidak sesuai dengan potensi
masukan yang dituangkan oleh daerah di Kabupaten Sleman tidak
anggota DPRD Kabupaten Sleman dibentuk dikarenakan Kabupaten
akan tetapi secara tidak langsung Sleman tidak mempunyai wilayah
pemerintah dalam hal ini kurang tersebut, seperti contoh Dinas
mendengar aspirasi dari masyarakat Kelautan bahwa Kabupaten Sleman
secara langsung. tidak mempunyai laut maka dari itu
pemerintah Kabupaten Sleman tidak
membentuk Dinas tersebut.
Tabel. 2
Hasil Skor Maksimal Per Urusan Tipe OPD Kabupaten Sleman
No Urusan Skor Tipe OPD
1 Administrasi Kependudukan Dan 900 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
Pencatatan Sipil
2 Energi Dan Sumber Daya Minera 190 Bukan Dinas Kabupaten/Kota Tersendiri
(Setingkat Sub Bidang)
3 Inspektorat 840 Inspektorat Kabupaten/Kota Tipe A
4 Kearsipan 670 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
5 Kebudayaan 970 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
6 Kehutanan 190 Bukan Dinas Kabupaten/Kota Tersendiri
(Setingkat Sub Bidang)
7 Kelautan Dan Perikanan 640 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
8 Kepegawaian, Pendidikan, Dan 710 Badan Kabupaten/Kota Tipe B
Pelatihan (Kab/Kota)
9 Kepemudaan Dan Olahraga 990 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
10 Kesehatan 910 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
11 Ketentraman Dan Ketertiban 430 Dinas Kabupaten/Kota Tipe C
Umum Serta Perlindungan
Masyarakat (Sub Kebakaran)
12 Ketentraman Dan Ketertiban 810 Satpol PP Kabupaten/Kota Tipe A

Halaman|303
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Umum Serta Perlindungan


Masyarakat (Sub Pol PP)
13 Keuangan 960 Badan Kabupaten/Kota Tipe A
14 Komunikasi Dan Informatika 944 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
15 Koperasi, Usaha Kecil, Dan 670 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
Menengah
16 Lingkungan Hidup 930 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
17 Pangan 730 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
18 Pariwisata 950 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
19 Pekerjaan Umum Dan Penataan 716 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
Ruang
20 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B 626 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
21 Pemberdayaan PerempuanDan 890 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
Perlindungan Anak
22 Penanaman Modal DanPelayanan 830 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
Terpadu SatuPintu
23 Pendidikan 990 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
24 Penelitian DanPengembangan 740 Badan Kabupaten/Kota Tipe B
25 Pengendalian PendudukDan 684 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
Keluarga Berencana
26 Perdagangan 810 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
27 Perencanaan 802 Badan Kabupaten/Kota Tipe A
28 Perhubungan (UntukWilayah 690 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
Daratan)
29 Perindustrian 910 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
30 Perpustakaan 792 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
31 Persandian 382 Bukan Dinas Kabupaten/KotaTersendiri
(Setingkat Bidang)
32 Pertahanan 560 Dinas Kabupaten/Kota Tipe C
33 Pertanian 926 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A
34 Perumahan Dan 468 Dinas Kabupaten/Kota Tipe C
KawasanPermukiman
35 Sekretariat Daerah 850 Sekretariat Daerah Kabupaten/KotaTipe A

36 Sekretariat Dewan 910 Sekretariat DPRD Kabupaten/KotaTipe A

37 Sosial 828 Dinas Kabupaten/Kota Tipe A


38 Statistik 260 Bukan Dinas Kabupaten/KotaTersendiri
(Setingkat Sub Bidang)
39 Tenaga Kerja 710 Dinas Kabupaten/Kota Tipe B
40 Transmigrasi 290 Bukan Dinas Kabupaten/KotaTersendiri
(Setingkat Sub Bidang)
Sumber: Naskah Akademik Penataan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman

Halaman|304
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Berdasarkan tabel di atas hasil skor per lebih dari 800, tipe B yang memiliki
urusan yang menjadi kewenangan di beban kerja sedang dengan total skor
Kabupaten Sleman adalah terdapat ada antara 601 sampai dengan 800 dan tipe
3 bagian beban Dinas maupun Badan C yang memiliki beban kerja kecil
yaitu dengan tipe A yang memiliki dengan skor kurang dari 600.
beban kerja besar dengan total skor
Tabel. 3
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sleman
Organisasi Perangkat Daerah Tipe
Sekretariat Daerah B
Sekretariat DPRD A
Inspektorat Kabupaten A
Dinas Pendidikan A
Dinas Kesehatan A
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman A
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang B
Satuan Polisi Pamong Praja A
Dinas Sosial B
Dinas Tenaga Kerja B
Dinas Pemuda dan Olahraga C
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,Pengendalian A
Penduduk dan Keluarga Berencana
Dinas Lingkungan Hidup B
Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan A
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil B
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa B
Dinas Perhubungan B
Dinas Komunikasi dan Informatika B
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah C
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu A
Dinas Kebudayaan B
Dinas Pariwisata B 23 B 24 A 26 B 27 A 28 A 29 B 30 A
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan B
Dinas Perindustrian dan Perdagangan A
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan B
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah A
Badan Keuangan dan Aset Daerah A
Badan Kesatauan Bangsa dan Politik B
Kecamatan A
Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman

Berdasarkan tabel di atas hasil daerah yang ditetapkan di dalam


pembentukan dan susunan perangkat Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun

Halaman|305
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

2016 terdapat 22 Dinas dan 4 Badan, salah satu kepala daerah kalah dalam
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,pemilihan maka pendukung-pendukung
dan Inspektorat masing-masing
atau tim sukses yang sebelumnya sudah
berjumlah satu. Sebelumnya terdapat menduduki jabatan strategis di
40 lembaga pada Peraturan Daerah Kabupaten Sleman akan digantikan
Nomor 8 Tahun 2014 tentang dari jabatannya.
Organisasi Perangkat Daerah. Seyogyanya, Aparatur sipil
C. Reposisi Jabatan Struktural negara harus bersifat profesional dan
Dan Fungsional netral sesuai yang diatur di dalam
Penempatan jabatan struktural Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
maupun jabatan fungsional di
dalam pasal 2 tentang aparatur sipil
Kabupaten Sleman itu bersifat politis,
negara. Akan tetapi dalam hal ini
di mana penempatan jabatan-jabatan aparatur sipil negara di Kabupaten
struktural itu ditentukan oleh KepalaSleman sudah menyalahi dan
Daerah Kabupaten Sleman dan DPRD melanggar asas-asas yang dibuat oleh
Kabupaten Sleman. Hal semacam ini Undang-Undang tersebut. Sehingga
tidak bisa dipungkiri lagi ketika adanya
dalam penempatan jabatan struktural di
pemilihan kepala daerah ada aparatur Kabupaten Sleman aparatur sipil
sipil negara di Kabupaten Sleman yangnegara terlibat secara politis tidak
mendukung salah satu calon kepala profesional dan tidak netralitas dalam
daerah sehingga ketika kepala daerah pemilukada kepala daerah karena
itu terpilih aparatur sipil negara itu
adanya kepentingan dari aparatur sipil
diangkat ke dalam jabatan-jabatan yang
negara tersebut untuk menduduki
bersifat strategis di dalam kelembagaan
jabatan-jabatan yang strategis di
Kabupaten Sleman, akan tetapi jika Kabupaten Sleman.
Tabel. 4
Perbandingan Jumlah Jabatan Struktural Berdasarkan Peraturan
Daerah 8 Tahun 2014 Dengan Peraturan Daerah 11 Tahun 2016
No Jabatan Jumlah Jabatan
2014 2016
1 IIa 1 1
2 IIb 32 35
3 IIIa 56 61
4 IIIb 99 117
5 IVa 464 511
6 IVb 123 87
7 V 71 0
Sumber: Kajian Penataan Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Sleman

Dari tabel tersebut dapat dilihat Nomor 11 Tahun 2016 di mana untuk
bahwa terjadinya pengurangan jabatan jumlah total pada Peraturan Daerah
struktural pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 berjumlah 846

Halaman|306
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

orang sedangkan untuk jabatan pada secara spesifik tidak melibatkan aktor
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun berupa private sector serta masyarakat
2016 berjumlah 812 orang. Adapun dalam melakukan penataan
penurunan jumlah jabatan pada eselon kelembagaan hanya pihak internal yang
Va yang sebelumnya di Peraturan terlibat antara eksekutif dan legislatif
Daerah Nomor 8 Tahun 2014 sehingga pemerintah Kabupaten
berjumlah 71 orang dan di Peraturan Sleman dalam membentuk
Daerah Nomor 11 Tahun 2016 menjadi kelembagaan baru tidak transparan.
tidak ada. Selain itu untuk golongan Selain itu penempatan kembali jabatan
IVb mengalami penurunan jumlah struktural dan fungsional masih
pegawai yang sebelumnya berjumlah bernuansa politis, hal tersebut
123 orang menjadi 87 orang. Adapun menunjukan bahwasannya untuk
kenaikan yang cukup signifikan penempatan jabatan struktural dan
terdapat pada eselon IIb sampai dengan fungsional masih ditentukan oleh
IVa pada Peraturan Daerah Nomor 11 kepala daerah dan adanya aparatur sipil
Tahun 2016. negara yang masih bermain politik
untuk menduduki suatu jabatan yang
KESIMPULAN strategis.
Berdasarkan hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa Penataan DAFTAR PUSTAKA
kelembagaan di Kabupaten Sleman Annafie, K., & Nurmandi, A. (2016).
secara umum sudah dilaksanakan dan Kelembagaan otonomi khusus
dijalankan dengan baik dalam (otsus) dalam mempertahankan
membentuk kelembagaan dan sesuai nilai-nilai kebudayaan di provinsi
dengan Peraturan Pemerintah Nomor daerah istimewa yogyakarta.
18 Tahun 2016, dalam melakukan Journal of Governance and Public
penataan Kabupaten Sleman Policy, Vol.3 No.2(304–338).
sebelumnya sudah memetakan apa saja
yang menjadi skala prioritas untuk Benzer, J. K., Charns, M. P., Hamdan,
membentuk kelembagaan sehingga S., & Afable, M. (2017). The role
kelembagaan di Kabupaten Sleman of organizational structure in
menjadi ramping, efektif dan efisien. readiness for change: A
Selain itu penataan kelembagaan sudah conceptual integration. Health
berbasis pada kebutuhan masyarakat di Services Management Research,
mana skala prioritas masyarakat 30(1), 34–46.
diutamakan seperti pendidikan, https://doi.org/10.1177/095148481
kesehatan, pangan dan lain-lain. 6682396

Akan tetapi dalam penataan Harsanto, B. T., & Rosyadi, S. (2014).


kelembagaan di Kabupaten Sleman Penguatan Kelembagaan

Halaman|307
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Kelurahan Pasca Implementasi WIB


UU No . 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Iqbal, M. (2019). Organizational
Strengthening Institution of ‘ Changes Structure Of Regional
Kelurahan ’ After Implementation Land Control Services Into
of the Law of No . 23 / 2014 On Sleman Regional Land Control
Local Governance Pendahuluan. Office Sleman District ( Study Of
(23), 188–196. Sleman Local Act 08 , 2014 ).
International Journal of
Helmi, H., & Nurmandi, A. (2016). Humanities Technology and
Dinamika Kelembagaan Dalam Civilization (IJHTC), 2(7), 26–32.
Pelekasana Otonomi Khusus https://doi.org/10.17605/OSF.IO/2
Syariat Islam Di Aceh (Kajian 956Z
Kelembagaan). Journal of
Governance and Public Policy, Juliarso, A. (2018). Pengembangan
3(2), 263–281. Kapasitas (Capacity Building)
https://doi.org/10.18196/jgpp.201 Kelembagaan Daerah Dalam
6.0059 Meningkatkan Kualitas Layanan
Publik Di Era Revolusi 4.0.
Hanafi, R. (2016, Agustus 23). Pemkot Penguatan Kapasitas
Rampingkan 33 SKPD Jadi 27. Kelembagaan Di Tingkat Lokal
Retrieved from Koran Sindo Dalam Menghadapi Revolusi
Sumber Refrensi Terpercaya: Industri 4.0, 70–92.
http://koran- https://doi.org/10.1017/CBO9781
sindo.com/page/news/2016-08- 107415324.004
23/5/134/Pemkot_Rampingkan_3
3_SKPD_Jadi_27. Pada tanggal Marchelina, H., Meliala, A., &
29 Agustus 2018. Pukul 13.50 Sulistyo, D. H. (2019). Kesiapan
WIB Dinas Kesehatan Provinsi dan
Rumah Sakit Umum Daerah
Humas. (2016, Mei 5). Tiga Persoalan terhadap Implementasi Kebijakan
Mendasar Dalam Kelembagaan Peraturan Pemerintah No. 18
Perangkat Daerah. Retrieved from Tahun 2016 Pasal 21 Tentang
Pemerintah Kabupaten Kulon Rumah Sakit Daerah menjadi Unit
Progo Daerah Istimewa Pelaksana Teknis Dinas
Yogyakarta: Kesehatan di Provinsi Bengkulu.
http://kulonprogokab.go.id/v21/in Jurnal Kebijakan Kesehatan
dex.php?pilih=news&mod=yes&a Indonesia : JKKI, 8(1), 30–34.
ksi=lihat&id=451 3. Pada tanggal https://doi.org/10.22146/JKKI.375
30 Agustus 2018. Pukul 21.30 22

Halaman|308
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Mintzberg, H. (1979). The. structuring


of. Organizations

Munthe, S., Warjio, W., & Kariono, K.


(2018). Implementasi Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah
pada Penataan Kelembagaan
Sekretariat Daerah. JPPUMA:
Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan
Sosial Politik Universitas Medan
Area, 6(1), 38.
https://doi.org/10.31289/jppuma.v
6i1.1518

Nursanti, S., Tayo, Y., & Utamidewi,


W. (2019). Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 Di RSUD Karawang.
Metacommunication: Journal of
Communication Studies, 4(2),
206.
https://doi.org/10.20527/mc.v4i2.6
781

Rasyid Thaha. (2009). Penataan


Kelembagaan Pemerintahan
Daerah. Government: Jurnal Ilmu
Pemerintahan, 2(1), 39–62.
https://doi.org/10.1089/bfm.2010.
9977

Halaman|309

Anda mungkin juga menyukai