Anda di halaman 1dari 9

SURVEI GPR: PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE GROUND

PENETRATING RADAR (GPR) UNTUK ANALISA TERJADINYA GENANGAN DI DAERAH


PENELITIAN

Rossy YS1, Anggi Kristanto1, Dhoni Aslam Bhawikarsu1, Annisa Dian Afsary1, dan Rizkia
Martinawati1
1
Program Sarjana Teknik Geofisika, Universitas Brawijaya Indonesia

ABSTRAK

Masalah banjir sangat menarik untuk diteliti karena sering terjadi banjir di daerah Universitas
Brawijaya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Ground Penetrating Radar (GPR) untuk
mengetahui kondisi bawah permukaan. Penelitian ini meliputi pengambilan data dan interpretasi. Dari
hasil penelitian ini disimpulkan bahwa daerah lokasi A merupakan daerah yang paling banyak terdapat
rongga (void). Daerah lokasi B dan C memiliki jumlah rongga (void) yang lebih sedikit. Dari
perbandingan ketiga data tersebut dapat disimpulkan bahwa genangan air diakibatkan oleh beberapa
faktor yaitu pesebaran rongga (void), daya serap permukaan tanah serta pelapisannya dan kondisi
topografi dari daerah tersebut. Sehingga daerah B sering terjadi genangan saat setelah hujan karena
dipengaruhi faktor tersebut.

1. PENDAHULUAN MIPA. Hal tersebut menjadi masalah yang serius


1.1. LATAR BELAKANG mengingat bahwa disekitarnya telah terdapat
sumur resapan. Namun masih saja terjadi
Seiring dengan berkembangnya suatu
genangan. Begitu juga dengan jalan di belakang
daerah maka lahan kosong untuk meresapkan air
gedung Biologi, Fakultas MIPA yang sering
secara alami tentunya juga semakin berkurang.
terjadi genangan. Namun berdasar survei lapang
Seperti permukaan tanah yang tertutup oleh
daerah ini memang tidak terdapat sumur
beton dan aspal sehingga menyebabkan
resapan.
kelebihan air yang tak terbuang. Kelebihan air
ini yang akan menyebabkan genangan. Banjir merupakan suatu peristiwa atau
keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau
Beberapa lokasi di Universitas Brawijaya
daratan karena volume air yang meningkat.
kerap mengalami genangan hingga banjir. Salah
Proses terjadinya banjir dibagi menjadi dua yaitu
satunya genangan yang sering terjadi yaitu
proses yang terjadi secara alamiah dan non
dijalan antara gedung Fisika dan Kimia, Fakultas
alamiah. Proses terjadinya banjir secara alamiah 4. Bagaimana perbandingan hasil
seperti, air hujan yang turun sebagian tidak interpretasi survei GPR dengan survey
terserap oleh tanah dan menjadi aliran lapang?
permukaan (run off) kemudian menggenang di 5. Bagaimana pemetaan lokasi penelitian
dataran yang lebih rendah. Sedangkan proses yang rawan terjadi genangan?
terjadinya banjir secara non alamiah, karena ulah 1.3. BATASAN MASALAH
manusia [1]. Batasan masalah dalam praktikum ini
yaitu diambil lokasi akuisisi di sekitar Fakultas
Siklus hidrologi menggambarkan
MIPA tepatnya di depan gedung biologi, di
mekanisme pendistribusian massa air yang
belakang gedung biologi, dan jalan diantara
bergerak melalui berbagai media dan dalam
gedung fisika dan kimia, Universitas Brawijaya.
berbagai bentuk karena adanya pengaruh radiasi
1.4. TUJUAN
matahari dan gravitasi bumi. Banjir terjadi pada
Beberapa tujuan dalam praktikum ini,
saat pergerakan massa air dalam bentuk aliran
yaitu :
permukaan terhambat oleh rendahnya kapasitas
1. Mengetahui cara akuisisi dan prinsip dari
pembuangan sehingga terjadi genangan di
GPR.
wilayah yang lebih rendah [1].
2. Mengetahui interpretasi lokasi penelitian
Dengan banyaknya lokasi yang menjadi dengan survei GPR.
perhatian kami disebabkan oleh terjadinya 3. Mengetahui perbandingan hasil
genangan dengan kondisi lapang yang berbeda, interpretasi lokasi akuisisi baik dengan
maka dilakukan penelitian daerah tersebut survei lapang ataupun survei GPR.
dengan membandingkan daerah yang rawan 4. Dapat memetakan lokasi akuisisi yang
terjadi genangan dan daerah yang tidak terajadi rawan terjadi genangan.
genangan guna melihat factor-faktor yang
menyebabkan genangan tersebut. 2. TINJAUAN PUSTAKA

Ground Penetrating Radar (GPR)


1.2. RUMUSAN MASALAH
Ground Penetrating Radar (GPR) adalah
Dalam karya tulis ini akan dibahas
metode geofisika yang digunakan untuk
beberapa rumusan masalah diantaranya yaitu:
mendeteksi benda-benda yang berada di bawah
1. Bagaimana cara akuisisi GPR?
permukaan dengan tingkat kedalaman tertentu,
2. Bagaimana prinsip dari GPR?
dan menggunakan sumber gelombang
3. Bagaimana interpretasi lokasi penelitian
elektromagnetik berupa radar (radio detection
dengan survei GPR?
and ranging) biasanya dalam range 10 MHz
sampai 1 GHz [2]. Metode ini dapat mendeteksi B = Induksi Magnetik (Wb/m2 atau Tesla)
parameter permitivitas listrik (), konduktivitas
= Permeabilitas Magnetik (H/m)
() dan permeabilitas magnetik () [3]. Metode
ini dapat disebut juga dengan metode refleksi = Konduktivitas Listrik (mS/M)
elektromagnetik karena metode ini = Permitivitas listrik (F/m)
memanfaatkan sifat radiasi elektromagnetik
Prinsip Ground Penetrating Radar
yang memperlihatkan refleksi seperti pada
metode gelombang seismik [3], dan digunakan Pada dasarnya Ground Penetrating Radar
dalam berbagai macam aplikasi, termasuk strati- (GPR) bekerja dengan memanfaatkan
grafi tanah, studi air tanah, pemetaan fracture pemantulan sinyal. Teknik penggunaan
bedrock dan penentuan kedalaman dari metode ini adalah sistem Electromagnetic
permukaan air tanah [4]. Subsurface Profiling (ESP), dengan cara
memanfaatkan pemantulan kembali gelombang
Gelombang Elektromagnetik
elektromagnetik yang dipancarkan melalui
Gelombang elektromagnetik dalam ground permukaan tanah dengan perantara antena [2].
penetrating radar didasarkan pada persamaan
maxwell yang merupakan perumusan matematis
untuk hukum-hukum alam yang melandasi
semua fenomena elektromagnetik [3].
Persamaan Maxwell terdiri empat persamaan
differensial yang menyatakan hubungan
antara medan listrik dan medan magnet, pada
gelombang elektromagnetik [5]. Persamaan-
persamaan tersebut adalah :


= + (1)


= (2)

Gambar 1.1 Prinsip Kerja GPR [2]


= + (3)


= (4) Pada Gambar 1.1, unit kontrol radar

menghasilkan pulsa trigger yang terhubung ke
Dimana:
pengirim dan penerima elektronik di antena.
E = Kuat medan listrik (V/m) Pulsa ini mengontrol pengirim dan penerima
elektronik untuk menghasilkan sampel 7.952148 112.611905. Line C1 pada koordinat
gelombang dari pulsa radar yang dipantulkan. -7.952415 112.611928 sampai -7.952472
Pulsa ini akan dipancarkan oleh antena ke 112.612194. Line C2 pada koordinat -
dalam tanah. Selama perambatannya di tanah, 7.952436 112.611924 sampai -7.952489
pulsa ini akan mengalami atenuasi (pelemahan) 112.612188.
dan cacat sinyal lainnya. Sinyal ini kemudian
diproses oleh rangkaian penerima. Kedalaman 3.2. Desain Survei
objek dapat diketahui dengan mengukur selang Pada penentuan desain survei berikut,
waktu antara pemancaran dan penerimaan sebelumnya dilakukan survei lapangan terhadap
pulsa. Dalam selang waktu ini, pulsa akan lokasi yang sering terjadi genangan dan lokasi
bolak balik dari antena ke objek dan kembali yang tidak terjadi genangan.
lagi ke antena [6], lalu data yang terekam di
transmisikan ke Future 2005, dan ditampilkan
pada laptop yang telah terinstal software melalui
transfer bluetooth.

3. METODOLOGI
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Praktikum survei elektromagnetik Gambar 3.1 Desain Survei Praktikum Survei
dilaksanakan pada hari Rabu, 5 April 2017 pada Elektromagnetik
pukul 07.30-10.00 WIB berlokasi di Universitas
5.3 Peralatan
Brawijaya dengan 6 line pada 3 buah titik. Titik
5.3.1 Seperangkat GPR
A berada didepan gedung biologi, titik B berada
di jalan kecil antara gedung fisika-biologi Perangkat GPR pada akuisisi ini terdiri atas
dengan kimia, titik C berada di belakang gedung beberapa komponen yaitu GPR Future 2005,
biologi. Power Tank, komponen Bluetooth, Probe, dan
Line A1 pada koordinat -7.952711 gagang probe. GPR Future 2005 merupakan
112.611851 sampai -7.952934 112.612007. instrument yang berguna untuk memberikan
Line A2 pada koordinat -7.952727 input impuls kepada probe serta mentransfer
112.611834 sampai -7.952940 112.611992. data hasil akuisisi dari probe ke komputer.
Line B1 pada koordinat -7.952412 112.611842 Power Tank berguna sebagai sumber arus listrik
sampai -7.952142 112.611880. Line B2 pada sehingga perangkat GPR dapat digunakan.
koordinat -7.952415 112.611863 sampai - Komponen Bluetooth bertindak sebagai
pentransfer data dari GPR Future 2005 ke elektromagnetik. Koordinat ini penting untuk
komputer. Probe berfungsi sebagai pemberi mencari area survei pada software tertentu.
impuls atau sinyal elektromagnetik ke
5.3.3 Komputer
permukaan tanah serta bertindak sebagai sensor
perekam data elektromagnetik yang dipantulkan Komputer digunakan dalam processing data
dari dalam tanah. Gagang probe digunakan serta menampilkan hasil survei data lapangan.
untuk mengatur jarak probe dengan permukaan Pada komputer tersebut digunakan software
tanah sehingga mempermudah akuisisi data. visualizer untuk menampilkan data hasil survei
lapangan. Dari data tersebut akan dilakukan
interpretasi bawah permukaan.

5.3.4 Meteran

Meteran digunakan untuk mengukur


panjang line akuisisi data.

Gambar 3.2 Gambar 3.3 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


GPR Future Probe
2005 Desain survei berbentuk line pada tiga
lokasi, satu tempat terdiri dari dua line. Lokasi
pertama (A) berada di depan jurusan biologi
dengan dua line, lokasi kedua (B) di jalan dari
fisika menuju kimia dan lokasi ketiga (C) di
belakang biologi dengan dua line juga (Gambar
4.1)

Gambar 3.4 Gambar 3.5


Gagang Power Tank
Probe

5.3.2 GPS

Global Positioning System (GPS)


merupakan instrument digunakan untuk
memplot koordinat area praktikum survei
yang dapat diperkirakan batuan keras atau
mineral.

Gambar 4.2 Penampang Horizontal Lokasi


A, (a) line 1, (b) line 2

Pada gambar 4.2 adalah data kedalaman


dari penampang horizontal yang menunjukkan
sumber kedalaman dari porositas tinggi pada
daerah yang cukup dalam berkisar pada
kedalaman 11 meter. Dapat diperkirakan bahwa
daerah tersebut rawan banjir karena terdapat
void yang penyerapannya cukup lambat, tetapi
daerah tersebut jarang banjir atau tergenang
Gambar 4.1 Hasil Akuisisi Data pada Lokasi
yang disebabkan oleh adanya gorong-gorong di
A, (a) line 1, (b) line 2
samping daerah survei sehingga daerah yang
Pada gambar diatas adalah hasil survei seharusnya tergenang air menjadi tidak
GPR pada lokasi pertama yaitu di depan jurusan tergenang karena air mengalir ke saluran air.
biologi. Pada gambar tersebut menunjukkan
penampang hasil keseluruhan dari daerah survei,
terdapat dominasi warna biru pada line 1 yang
menunjukkan daerah dengan porositas tinggi
atau void. Pada daerah tersebut di dominasi oleh
warna hijau yang menunjukkan tanah dan
terdapat beberapa titik dengan warna kuning
Pada lokasi B dapat dilihat data diawal
yaitu dekat dengan gedung fisika sering
tergenang air saat hujan. Ditunjukan pada peta
hasil survei berwarna biru sedangkan di bagian
selanjutnya daerah dengan warna biru dimana
rata-rata terdapat void berada disebelah kiri pada
line 1, sedangkan pada line 2 didominasi oleh
warna hijau yang menunjukan daerah soil,
dibagian tengahnya terdapat warna orange yang
diperkirakan daerah dengan kandungan mineral
atau batuan keras. Dalam penelitian pada lokasi
B yaitu jalan antara biologi dan kimia, daerah
rawan berada dibagian kiri dari line 1 yang
diinterpretasikan terdapat banyak rongga yang
ditunjukan dengan dominasi warna biru.
Berdasarkan survei lapangan yang ada bahwa
didaerah tersebut sering terdapat genangan air
yang kemungkinan besar disebabkan oleh
dominasi rongga yang ada pada line 1 disebelah
kiri dengan kedalaman yang cukup dalam sekitar
Gambar 4.3 Hasil Akuisisi Data pada
11-13 meter. Namun data ini sebenarnya cukup
Lokasi B, (a) line 1, (b) line 2
diragukan karena dengan kedalaman tersebut
resolusi dari alat cukup buruk. Sehingga perlu
dilakukan peninjauan daerah tersebut untuk
meyakinkan apa yang menjadi penyebab
terjadinya genangan tersebut.

Gambar 4.4 Penampang Horizontal Lokasi B,


(a) line 1, (b) line 2
Pada lokasi C yaitu pada daerah belakang
gedung biologi survei lapangan didapatkan
bahwa daerah tersebut tidak terdapat genangan.
Kemudian dari hasil survei GPR diketahui
bahwa pada line 1 dan line 2 pada lokasi ini
didominasi oleh warna hijau yang menunjukan
daerah tersebut didominasi oleh soil. Dan hanya
terdapat sedikit rongga pada daerah tersebut
yang ditunjukan oleh daerah warna biru.
Dicocokan dengan survei lapangan dapat
diketahui bahwa daerah tersebut merupakan
daerah yang aman dari genangan karena terdapat
void serta daerahnya merupakan daerah tinggian
sehingga air yang tergenang cenderung mengalir
ke daerah yang lebih rendah meskipun tidak
terdapat saluran air disekitarnya.

4. Kesimpulan

Dari survei lapang dan survei GPR yang

Gambar 4.5 Hasil Akuisisi Data pada Lokasi telah dilakukan dapat diketahui bahwa daerah

C, (a) line 1, (b) line 2 lokasi A merupakan daerah yang paling banyak
terdapat rongga (void). Ditunjukan dengan
dominasi warna biru pada hasil survei GPR.
Sedangkan daerah yang paling sedikit void
terdapat pada lokasi C, ditunjukan oleh dominasi
soil dengan warna hijau. Dari data yang telah
didapat diketahui bahwa lokasi B merupakan
daerah yang paling sering terdapat genangan
meskipun daerahnya tidak banyak didominasi
warna biru seperti lokasi A. Daerah survei B
memiliki daya serap yang rendah serta elevasi
Gambar 4.4 Penampang Horizontal Lokasi
lokasi 2 yang cukup rendah dari pada daerah
C, (a) line 1, (b) line 2
lainnya sehingga menyebabkan daerah survei B
sering terdapat genangan saat setelah hujan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Rahayu, Harkunti, P. 2009. Banjir dan


Upaya Penanggulangannya. Bandung: Program
for Hydro-Meteorological Risk Mitigation
Secondary Cities in Asia

[2] Heteren, V.S., Fitzgerald, D.M., McKinlay,


P.A., and Buynevich, I.V. 1998. Radar Facies
of Paraglacial Barrier System. Coastal New
England, USA. Sedimentology

[3] Hakim, Agung Mahesa. dkk. 2011. Modul


Eksplorasi Elektromagnetik. Teknik Geofisika,
Universitas Lampung, Lampung

[4] Davis, J.L. and Annan, A.P. 1989.


Ground-Penetration Radar for High Resolution
Mapping of Soil and Rock Stratigraphy.
Geophys. Prospect., 37:531-551.

[5] Supriyanto. 2007. Perambatan Gelombang


Elektromagnetik Edisi I.Departemen
Fisika,FMIPA, Universitas Indonesia, Depok

[6] Daniel,D.J. 2004. Ground Penetrating


Radar. IEEE Radar Series, London.

Anda mungkin juga menyukai