PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program pembangunan di Indonesia telah membawa kemajuan
pesat disegala bidang kehidupan seperti sektor industri, jasa, properti,
pertambangan, transportasi, dan lainnya. Namun dibalik kemajuan tersebut
ada harga yang harus dibayar masyarakat Indonesia, yaitu dampak negatif
yang ditimbulkannya, salah satu diantaranya adalah seperti kecelakaan,
pencemaran, dan penyakit akibat kerja yang mengakibatkan ribuan cidera
setiap tahunnya.
Kondisi ini disebabkan karena kurang adanya manajemen risiko
(risk management) yang memadai, serta masih kurangnya kepedulian
mengenai penerapan ilmu keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Saat ini
proses pembangunan belum diimbangi dengan peningkatan kesadaran
hygiene perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga bahaya
dan risikonya terus meningkat.
Management risiko (risk management) sangatlah penting bagi
kelangsungan suatu usaha atau kegiatan. Karena jika didalam suatu
perusahaan terjadi bencana, seperti kebakaran atau kerusakan maka
perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar, yang dapat
menghambat, mengganggu bahkan menghancurkan kelangsungan usaha
maupun kegiatan usaha. Management risiko (risk management)
merupakan alat yang melindungi perusahaan dari setiap kemungkinan
yang merugikan.
Dalam aspek K3 kerugian berasal dari kejadian yang tidak di
ingikan yang timbul akibat aktivitas organisasi. Dan tanpa menerapkan
manajemen risiko, maka perusahaan dihadapkan pada ketidakpastian.
Manajemen tidak mengetahui apa saja bahaya yang dapat terjadi dalam
organisasi atau perusahaannya, sehingga tidak mempersiapkan diri untuk
menghadapinya, padahal masing-masing aktivitas memiliki risiko.
C. Tujuan Observasi
1. Mahasiswa mampu melakukan pengamatan langsung pada setiap
tahapan pekerjaan di PT. Makmur Ujung Jaya.
2. Mahasiswa mampu menilai dan menganalisis kondisi pekerjaan yang
dapat menimbulkan potensi bahaya bagi pekerja di PT. Makmur Ujung
Jaya.
D. Manfaat Observasi
2. Standarisasi
Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan
pelaksanaan K3.
3. Pemeriksaan
Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja
masih memenuhi ketentuan dan persyaratan K3.
4. Riset teknis, medis, psikologis dan statistic
Riset/penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi.
5. Pendidikan dan latihan
Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan dan ketrampilan
K3 bagi tenaga kerja.
6. Persuasi
Cara penyuluhan dan pendekatan di bidang K3, bukan melalui
penerapan dan pemaksaan melalui sanksi-sanksi.
7. Asuransi
Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan
dengan pembayaran premi yang lebih rendah terhadap perusahaan
yang memenuhi syarat K3.
8. Penerapan K3 di tempat kerja
Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dalam upaya
memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja.
A. Metode Observasi
Metode observasi yang dilakukan adalah secara deskriptif yaitu
suatu penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan gambaran yang jelas dan tepat mengenai bagaimana
implementasi Job Safety Analysis yang dilakukan dari pihak PT. Makmur
Ujung Jaya sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja.
B. Lokasi Observasi
Observasi ini dilakukan di :
Nama perusahaan : PT. Makmur Ujung Jaya
Alamat : Jalan R.E. Marthadinata, Kelurahan Kessilampe,
Kecamatan Kendari, Sulawesi Tenggara.
C. Obyek Pengamatan
Observasi ini mengambil objek penelitian dari proses pemindahan
semen, pengemasan hingga pengangkutan dan pendistribusian semen
bosowa PT. Makmur Ujung Jaya.
E. Sumber Data
Data primer diperoleh dari melakukan observasi langsung ke
tempat kerja/lapangan dan wawancara atau tanya jawab dengan tenaga
kerja.
F. Waktu Pelaksanaan
Observasi dilaksanakan selama satu hari yaitu pada tanggal 24
September 2016.
A. Hasil
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka hasil observasi
adalah sebagai berikut :
No Tahapan Pekerjaan Potensi Bahaya
1.
Pengontrolan Alat Gangguan fungsi tubuh
2. Pemindahan semen dari kapal ke
Ganguan pendengaran
pabrik
Gangguan pernapasan
3. Pengemasan semen Gangguan pernapasan dari
material debu semen
Gangguan pendengaran dari
mesin pengepak semen
Gangguan pada sendi
Gangguan pada penglihatan
akibat material debu semen
Gangguan kulit
Kelelahan otot
4. Pengangkutan semen Terjepit
Nyeri pada tulang belakang
Gangguan pernapasan
Kelelahan otot
5. Pendistribusian semen Gangguan pernapasan
Kecelakaan kerja
Kelelahan kerja
Unit/Seksi : Ahli K3 :
Meningkatkan
kewaspadaan pekerja
Pemindahan semen dari
2. Ganguan pendengaran Meningkatkan
kapal ke pabrik
kewaspadaan pekerja
Gangguan pernapasan
Penggunaan ear muff
Penggunaan APD
(kacamata khusus)
Meningkatkan
kewaspadaan pekerja
1. Pengendalian Bahaya
a. Rekayasa/Engineering
b. Pengendalian Administratif
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Perlu di buat Job Safety Analysis di PT. Makmur Ujung Jaya untuk
meningkatkan kesadaran pekerja.
2. Budayakan Job Safety Analysis dan cara kerja yang aman dalam setiap
aktivitas pekerjaan dengan cara sosialisasi Job Safety Analysis ke
semua tenaga kerja.
3. Melakukan observasi untuk memastikan aplikasi Job Safety Analys
dilaksanakan dengan baik.
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id/2014/10/job-safety
analysis-jsa.html. Diakses pada tanggal 25 September 2016.
Fauzi, Said Arizal. 2009. Job Safety Analysis Sebagai Langkah Awal Dalam
Upaya Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja Di Area
Attachment Fabrication Pt. Sanggar Sarana Baja Jakarta Timur.
Program D.III Hiperkes Dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses pada tanggal 29
September 2016.
Ihsan, taufik, dkk., 2016. Analisis Risiko K3 Dengan Metode Hirarc Pada Area
Produksi PT Cahaya Murni Andalas Permai. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Andalas, Kendari.