Anda di halaman 1dari 2

1.

Surat kuasa khusus adalah pemberian kuasa yang dilakukan hanya


untuk satu kepentingan tertentu atau lebih (pasal 1975 KUHPer). Dalam
surat kuasa khusus, di dalamnya dijelaskan tindakan-tindakan apa saja yang
boleh dilakukan oleh penerima kuasa. Jadi, karena ada tindakan-tindakan
yang dirinci dalam surat kuasa tersebut, maka surat kuasa tersebut menjadi
surat kuasa khusus.

Mengenai unsur tidak dapat dipindahkan ke pihak lain, itu merupakan salah
satu hak yang dapat dimasukkan dalam pemberian kuasa, yaitu hak
substitusi, sebagaimana diatur dalam pasal 1803 KUHPer. Hak substitusi
tersebut memberikan hak bagi penerima kuasa untuk mensubstitusikan
kewenangannya sebagai penerima kuasa kepada orang lain untuk bertindak
sebagai penggantinya. Jadi, kata-kata Kuasa ini diberikan tanpa hak untuk
memindahkannya kepada pihak lain, baik sebagian maupun seluruhnya
bukan menunjukkan bahwa surat kuasa tersebut tidak dapat ditarik kembali,
namun menunjukkan bahwa penerima kuasa tidak boleh menunjuk orang
lain untuk menggantikannya melaksanakan kuasa tersebut.

2. Pasal 1796 KUHPer menyatakan bahwa pemberian kuasa yang


dirumuskan dengan kata-kata umum, hanya meliputi perbuatan-perbuatan
pengurusan. Pasal ini selanjutnya menjelaskan bahwa untuk
memindahtangankan benda-benda, atau sesuatu perbuatan lain yang hanya
dapat dilakukan oleh seorang pemilik, diperlukan pemberian kuasa dengan
kata-kata yang tegas.

Jadi, surat kuasa umum hanya boleh berlaku untuk perbuatan-perbuatan


pengurusan saja. Sedangkan, untuk memindahtangankan benda-benda, atau
sesuatu perbuatan lain yang hanya boleh dilakukan oleh pemilik, tidak
diperkenankan pemberian kuasa dengan surat kuasa umum, melainkan
harus dengan surat kuasa khusus

Anda mungkin juga menyukai