Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN IV

PENENTUAN KADAR Fe DALAM DARAH

1.1 Tujuan Percobaan

Menentukan kadar Fe darah dengan metode spektrofotometri

1.2 Dasar Teori


Besi dalam molekul hemoglobin di dalam darah dideteksi melalui pengaruh asam
sulfat pekat yang menguraikannya dibantu dengan adanya kalium persulfat. Protein
darah lalu diendapkan dengan asam tungsten dan larutan kemudian disaring. Warna
yang dihasilkan dari kalium tiosianat dibandingkan dengan larutan standar besi
menggunakan cara yang sama.

Metode spektroskopi sinar tampak berdasarkan penyerapan sinar tampak oleh


suatu larutan berwarna. Hanya larutan senyawa yang berwarna ynag dapat ditentukan
dengan metode ini. Senyawa tak berwarna dapat dibuat berwarna dengan
mereaksikannya dengan pereaksi yang menghasilkan senyawa berwarna. Contohnya
ion Fe3+ dengan ion CNS menghasilkan larutan berwarna merah.

Fe3+ + KSCN > Fe(SCN)3

1.3 Alat dan Bahan


Alat
a. Tabung reaksi dan pipet tetes
b. Penangas Air
c. Labu ukur
d. Spektrofotometer
e. Buret
f. Erlenmeyer
Bahan
a. Serum darah
b. H2SO4 1 N
c. Larutan Standar Fe
d. H2SO4 (p)
e. Kalium persulfat
f. KCNS 3 N
g. Na-tungstat 10 %

1.4 Prosedur Kerja


a. Penentuan Kadar Fe dalam Darah
Pembuatan Kurva Kalibrasi

1
1. Pada labu ukur 25 mL masukkan dengan menggunakan buret masing-masing
1, 2, 3, 5, 8, 10 dan 15 mL larutan standar Fe
2. Pada masing-masing labu ukur tambahkan 0.4 mL asam sulfat pekat dan
encerkan sampai kira-kira 15 mL dengan air
3. Tambahkan 1 mL K-Persulfat jenuh dan campur
4. Pada labu 0 tambahkan 4 mL KCNS 3 N, encerkan sampai tanda batas dengan
air, tutup dan kocok. Pindahkan pada kuvet, atur transmitan 100% pada
panjang gelombang 520 nm
5. Pada labu 1 tambahkan 4 mL KCNS 3 N, encerkan sampai tanda batas dengan
air, tutup, kocok dan diamkan selama 3 menit
6. Bilas kuvet 2 kali dengan larutan pada labu 1, isi kuvet dan baca
absorbansinya
7. Penambahan KCNS 3 N dilanjutkan pada masing-masing labu berturut-turut
8. Gambarkan kurva kalibrasi dengan konsentrasi masing-masing adalah 0.5, 10,
15, 25, 40, 50 dan 75 ng/100 mL

Penentuan Kadar Fe dalam Darah


1. Tambahkan 2 mL asam sulfat pekat bebas Fe kedalam 0.5 mL darah (dalam
labu ukur 25 mL), kocok selama 2 menit
2. Tambahkan 2 mL K Persulfat, campur dan dinginkan sampai kira kira 15
mL dengan air
3. Tambahkan 3 mL Na-Tungstat 10%, campur dan dinginkan dibawah aliran air
4. Encerkan sampai tanda batas, tutup dan kocok lalu simpan kira-kira 5 menit
5. Saring dengan kertas saring, filtratnya dipipet sebanyak 10 mL dimasukkan
kedalam labu ukur 25 mL (Hb)
6. Kedalam labu Hb dan labu kosong (B) dimasukkan 0.4 mL asam sulfat pekat,
encerkan sampai kira-kira 15 mL
7. Tambahkan 1 mL K-Persulfat jenuh, kocok
8. Pada labu B, tambahkan 4 mL KCNS, encerkan sampai tanda batas
9. Pindahkan larutan pada kuvet dan atur transmitan 100% pada panjang
gelombang 520 nm
10. Tambahkan 4 mL KCNS 3 N pada labu Gb, encerkan sampai tanda batas
11. Bilas kuvet 2 kali, isi dan baca absorbansinya setelah 3 menit penambahan
reagen warna
12. Hitung kadar Fe dalam darah dengan bantuan kurva titrasi persulfat jenuh.
Selanjutnya labu Hb dan labu B ditambahkan 4 ml larutan kaliaun tiosianat 3N

2
dan diencerkan dengan air suling hingga mencapai tanda tera. Diamati nilai
absorbansi larutan pada panjang gelombang 520 nm menggunakan
spektrofotometer UV-VIS dan larutan dalam labu B digunakan sebagai blanko.
Dibuat larutan deret standar Fe dengan beberapa ragam konsentrasi
menggunakan cara yang sama.

1.5 Data Pengamatan

Pembuatan standar Fe3+ 1000 ppm dari NH4Fe(SO4).12H2O


Fe 56
Fe2 ( SO 4 )3 .24 H2 O. x 1000 mg/L = 482,19 x 1000 mg/L

= 116,14 mg/1000 ml
= 11,61 mg/100 ml,

maka NH4Fe(SO4).12H2O yang ditimbang sebanyak 0,0116 gram


dilarutkan ke dalam labu 100 ml

Grafik hubungan antara konsentrasi (dalam ppm) standar garam ferri dengan
absorbansinya pada panjang gelombang 520 nm dapat dilihat pada grafik 1.

1. Kurva Kalibrasi
ppm standar Fe Absorbansi pada 520 nm
0 0,000
2 0,031
4 0,042
6 0,066
8 0,087
10 0,090
20 0,194

KURVA KALIBRASI
0.2
f(x) = 0.01x
0.1 R = 0.99
Absorbansi
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
ppm (Fe)

2. Kadar Fe dalam Darah


mL sampel Absorbansi pada 520 nm Kadar Fe (ppm)
0.5 0,038 4.74
1 0,075 8.68
1.2 0,083 9.53 3
1.5 0,110 12.4
2 0,152 16.87
3. Perhitungan
Y = aX + b
Keterangan :
Y = Absorbansi
X = Konsentrasi
a = Slope = 0.0094
b = Intersept = 0.0066

X =Y+b
a
= 0,038 + 0,0066
0,0094
= 4.74 ppm (0.5 mL)

X =Y+b
a
= 0,075 + 0,0066
0,0094
= 8.68 ppm (1 mL)

X =Y+b
a
= 0,083 + 0,0066
0,0094
= 9.53 ppm (1.2 mL)

X =Y+b
a
= 0,110 + 0,0066
0,0094
= 12.4 ppm (1.5 mL)

X =Y+b
a
= 0,152 + 0,0066
0,0094
= 16.87 ppm (2 mL)

1.6 Pembahasan

Total besi ditetapkan dengan mengoksidasikan ferro (Fe2+) menjadi ferric (Fe3+)
menggunakan kalium persulfat. Kompleks tiosianat dan Fe 3+ akan terbentuk pada
suasana asam berdasarkan persamaan reaksi:

4
Suatu larutan dijadikan sebagai pereaksi harus memenuhi beberapa persyaratan. KSCN
merupakan pereaksi warna, sebab :
- Reaksinya dengan zat yang dianalisis yaitu besi(Fe) selektif dan sensitif yaitu
membentuk kompleks besi (III) tiosianat yang berwarna merah bata.
- Warna yang ditimbulkan yaitu merah bata, stabil untuk jangka waktu yang lama,
sehingga serapannya tidak berubah-ubah hingga akhir analisis.
Pengukuran serapan atau absorbansi spektrometri biasanya dilakukan pada suatu panjang
gelombang yang sesuai dengan serapan maksimum karena konsentrasi besar terletak pada
titik ini, artinya serapan larutan encer masih terdeteksi. Panjang gelombang yang
maksimum memiliki kepekaan maksimal karena terjadi perubahan absorbansi yang paling
besar serta pada panjang gelombang maksimum bentuk kurva absorbansi memenuhi
hukum Lambert-Beer. Pada percobaan ini diukur larutan standar 0 ; 2; 4 ;6 ;8; 10;20 ppm
dengan regeresi yang dihasilkan adalah sebesar 0,9924. Nilai ini menunjukan koefisien
korelasi antara absorbansi dengan konsentrasi. Dimana semakin tinggi konsentrasi maka
semkain besar pula nilai absorbansinya. Linearitas dapat dikatakan baik apabila regresi
mencapai 1.000.

1.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, diperoleh konsentrasi logam besi
dalam sampel darah adalah :
mL sampel Kadar Fe (ppm)
0.5 4.74
1 8.68
1.2 9.53
1.5 12.4
2 16.87

1.8 Daftar Pustaka


Aminingsih, Tri M.Si, dan Dra Eka Herlina M.Pd, 2017, Penuntun Praktikum
Biokimia II, Bogor, Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Pakuan Bogor.

Anda mungkin juga menyukai