Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Infeksi virus hepatitis B (VHB) merupakan masalah kesehatan mayor di
seluruh dunia karena mempunyai tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Hepatitis B merupakan penyakit endemik di banyak kawasan di seluruh dunia
terutamanya di negara-negara berkembang. Di Asia, 8% - 15% penduduk dewasa
mengidap infeksi hepatitis B kronis. Indonesia termasuk dalam kelompok negara
dengan endemisitas sedang sampai tinggi, disebabkan status sosioekonomi
masyarakat yang rendah, kurangnya fasilitas kesehatan dan kurangnya kesadaran
masyarakat awam tentang penyakit hepatitis B (Sanityoso, 2006).
Hepatitis B adalah penyakit infeksi virus yang menyerang hati dan dapat
menyebabkan penyakit hati yang akut maupun kronis. Di seluruh dunia
diperkirakan 2 miliar penduduk terinfeksi dengan VHB dan kira-kira 350 juta
orang penduduk mengidap infeksi kronis. Infeksi hepatitis B dapat menimbulkan
beberapa komplikasi yaitu hepatitis B kronis, sirosis hati, dan kanker hati.
Hampir 600 ribu orang meninggal dunia setiap tahun karena disebabkan oleh
infeksi hepatitis B yang akut atau kronis dan 25% orang dewasa meninggal dunia
akibat kanker hati, atau sirosis hati yang disebabkan oleh infeksi VHB yang
kronis (WHO, 2008).
VHB sangat mudah dijangkiti dan dapat ditularkan melalui darah, sekret
tubuh seperti cairan saliva, air mani dan sekret vagina. Biasanya cara penularan
adalah daripada ibu ke bayi, suntikan, transfusi darah dan kontak seksual. Masa
inkubasi bagi penyakit ini adalah kurang lebih 75 hari, tetapi boleh bervariasi
antara 30 180 hari.
Disebabkan infeksi VHB mudah ditularkan, maka pada tahun 1982 Food
and Drug Administration (FDA) telah memperkenalkan vaksin Hepatitis B yang
pertama di dunia. Tujuan vaksinasi hepatitis B adalah untuk mencegah penyakit
klinis dan transmisi VHB ke individu lain. Vaksinasi dianjurkan kepada golongan
yang beresiko tinggi dan juga sebagai imunisasi dini pada bayi (WHO, 2011).

Universitas Sumatera Utara


Pekerja kesehatan yang sering terdedah kepada darah dan cairan tubuh
pasien seperti dokter, pekerja laboratorium dan perawat mempunyai resiko tinggi
untuk terinfeksi dengan penyakit-penyakit menular seperti HIV, hepatitis B dan
hepatitis C. Menurut satu penelitian yang dilakukan di Iran, penyakit yang sering
terinfeksi kepada pekerja-pekerja kesehatan adalah hepatitis B (Hadadi dkk,
2008).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pengetahuan perawat tentang
penyakit hepatitis B dan tindakan pencegahan penyakit ini amatlah penting.
Perawat mempunyai resiko tinggi untuk terinfeksi dengan penyakit ini karena
perawat sering terdedah kepada darah dan cairan tubuh pesakit-pesakit hepatitis B
semasa di rumah sakit. Salah satu cara pencegahan penyakit hepatitis B adalah
dengan mengambil imunisasi hepatitis B. Oleh itu, peneliti tertarik untuk
mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang penyakit hepatitis B dengan
tindakan mereka melakukan imunisasi pada diri sendiri sebagai langkah
pencegahan untuk penyakit ini.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang
dapat dikembangkan adalah:
Bagaimanakah hubungan pengetahuan tentang penyakit hepatitis B dengan
tindakan melakukan imunisasi pada perawat-perawat di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM), Medan Tahun 2011?

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan pengetahuan tentang penyakit hepatitis B
dengan tindakan melakukan imunisasi pada perawat di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik (RSUPHAM), Medan Tahun 2011.

Universitas Sumatera Utara


1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang penyakit hepatitis B.
2. Untuk mengetahui tindakan perawat yang melaksanakan imunisasi hepatitis B
pada diri di usia dewasa.

1.4. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberi pengetahuan dan manfaat pada perawat tentang penyakit hepatitis B.
2. Memberi pengetahuan dan manfaat pada perawat tentang imunisasi hepatitis B.
3. Memberi pengetahuan dan manfaat pada perawat untuk melakukan tindakan
imunisasi hepatitis B pada diri.
4. Dalam bidang kesehatan, penelitian ini bermanfaat sebagai informasi dalam
menurunkan angka kejadian terinfeksi oleh VHB di kalangan masayarakat.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai