Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN FRACTUR CLAVICULA

A. Konsep Dasar Teori


1. Pengertian
Clavikula (tulang selangka) adalah tulang menonjol di kedua sisi di
bagian depan bahu dan atas dada. Dalam anatomi manusia, tulang
selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk bahu dan
menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. serta memberikan
perlindungan kepada penting yang mendasari pembuluh darah dan saraf.
Tulang clavicula merupakan tumpuan beban dari tangan, sehingga jika
terdapat beban berlebih akan menyebabkan beban tulang clavicula
berlebih, hal ini bias menyebabkan terputusnta kontinuitas tulang
tersebut (Dokterbujang.2012).
Faraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya fraktur tejadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar
dari yang dapat diabsorpsi. Fratur dapat disebabkan pukulan langsung,
gaya mmeremuk dan bahkan kontraksi otot ekstrem (Bruner & Sudarth,
2002 )
Fraktur clavikula Patah tulangselangka atau fraktur clavicula adalah
cedera yang biasanya terjadi akibat terjatuh atau tabrakan dengan
bertumpu pada bahu. Selain itu patah tulang selangka juga bisa terjadi
ketika terjatuh dan bertumpu pada tangan atau lengan.
http://riskitriswidianti.blogspot.co.id/2015/02/laporan-pendahuluan-
asuhan-keperawatan.html

2. Tanda Dan Gejala


Tulang merupakan alat penopang dan sebagai pelindung pada tubuh.
Tanpa tulang tubuh tidak akan tegak berdiri. Fungsi tulang dapat
diklasifikasikan sebagai aspek mekanikal maupun aspek fisiologikal.

Dari aspek mekanikal, tulang membina rangka tubuh badan dan memberikan
sokongan yang kokoh terhadap tubuh. Sedangkan dari dari aspek fisiologikal tulang
melindungi organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru dan lainnya. Tulang juga
menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan plasma. Selain itu tulang
sebagai tempat penyimpanan kalsium, fosfat, dan garam magnesium.

Namun karena tulang bersifat relatif rapuh, pada keadaan tertentu tulang dapat
mengalami patah, sehingga menyebabkan gangguan fungsi tulang terutama pada
pergerakan.

Patah tulang atau fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang yang umumnya
disebabkan oleh tekanan. Peristiwa ini dapat terjadi karena :
1. Peristiwa trauma tunggal.

Patah tulang pada peristiwa ini biasanya dikarenakan oleh kekuatan yang tiba-tiba
berlebihan dapat berupa pemukulan, penekukan, pemuntiran ataupun penarikan.

2. Tekanan yang berulang-ulang.

Tekanan yang berulang-ulang dapat menimbulkan keretakan. Sebagai contoh


seorang pelari yang menempuh jarak jauh dapat mengalami retak tulang pada
daerah tibia, fibula maupun metatarsal.

3. Fraktur patologik.

Pada peristiwa ini tulang mengalami patah oleh tekanan yang normal dikarenakan
tulang tersebut lemah atau rapuh. Bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya
tumor.

Banyak sekali kasus patah tulang yang terjadi dan berbeda-beda pada daerah patah
tulang tersebut. Pada kasus ini akan dibahas mengenai patah tulang bagian
klavikula .

B. Etiologi Faktur Klavikula

Menurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering terjadi akibat
jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstreched hand) dimana
trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai klavikula, namun baru-baru ini
telah diungkapkan bahwa sebenarnya mekanisme secara umum patah tulang
klavikula adalah hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan yang keras ke
bahu akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras. Data ini dikemukankan oleh
Nowak et a,l Nordqvist dan Peterson. Patah tulang klavikula karena jatuh dengan
posisi lengan tertarik keluar (outstreched hand) hanya 6% terjadi pada kasus,
sedangkan yang lainnya karena trauma bahu. Kasus patah tulang ini ditemukan
sekitar 70% adalah hasil dari trauma dari kecelakaan lalu lintas.

Kasus patah tulang klavikula termasuk kasus yang paling sering dijumpai. Pada
anak-anak sekitar 1016 % dari semua kejadian patah tulang, sedangkan pada
orang dewasa sekitar 2,65 %.

C. Patofisiologi
Klavikula adalah tulang pertama yang mengalami proses pengerasan selama
perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6. Tulang klavikula, tulang humerus bagian
proksimal dan tulang skapula bersama-sama membentuk bahu. Tulang klavikula
juga membentuk hubungan antara anggota badan atas dan Thorax. Tulang ini
membantu mengangkat bahu ke atas, ke luar, dan ke belakang thorax. Pada bagian
proksimal tulang clavikula bergabung dengan sternum disebut sebagai sambungan
sternoclavicular (SC). Pada bagian distal klavikula bergabung dengan acromion dari
skapula membentuk sambungan acromioclavicular (AC).

Patah tulang klavikula pada umumnya mudah untuk dikenali dikarenakan tulang
klavikula adalah tulang yang terletak dibawak kulit (subcutaneus) dan tempatnya
relatif di depan. Karena posisinya yang teletak dibawah kulit maka tulang ini sangat
rawan sekali untuk patah. Patah tulang klavikula terjadi akibat dari tekanan yang
kuat atau hantaman yang keras ke bahu. Energi tinggi yang menekan bahu ataupun
pukulan langsung pada tulang akan menyebabkan fraktur.

D. Klasifikasi

Klasifikasi patah tulang secara umum adalah :

- Fraktur lengkap

Adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas sehingga tulang terbagi
menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke sisi lain.

- Fraktur tidak lengkap

Adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak
menyeberang, sehingga tidak mengenai korteks (masih ada korteks yang utuh).

Menurut Black dan Matassarin (1993) yaitu fraktur berdasarkan hubungan dengan
dunia luar, meliputi:

- Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh, tulang
tidak menonjol malalui kulit.

- Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya
hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi infeksi.

Lokasi patah tulang pada klavikula diklasifikasikan menurut Dr. FL Allman tahun
1967 dan dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang membagi patah tulang
klavikula menjadi 3 kelompok.
1. Kelompok 1: patah tulang pada sepertiga tengah tulang klavikula (insidensi
kejadian 75-80%).

- Pada daerah ini tulang lemah dan tipis.

- Umumnya terjadi pada pasien yang muda.

2. Kelompok 2: patah tulang klavikula pada sepertiga distal (15-25%).

Terbagi menjadi 3 tipe berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular yakni (yakni,


conoid dan trapezoid).

- Tipe 1. Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya perpindahan
tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular.

- Tipe 2 A. Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan ligament
coracoclavicular masih melekat pada fragmen.

- Tipe 2 B. Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupun kedua-


duanya.

- Tipe 3. Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yang melibatkan AC joint.

- Tipe 4. Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan fragmen


proksimal berpindah keatas.

- Tipe 5. Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.

3. Kelompok 3: patah tulang klavikula pada sepertiga proksimal (5%)

Pada kejadian ini biasanya berhubungan dengan cidera neurovaskuler. E. Gambaran


Klinis

Gambaran klinis pada patah tulang klavikula biasanya penderita datang dengan
keluhan jatuh atau trauma. Pasien merasakan rasa sakit bahu dan diperparah
dengan setiap gerakan lengan. Pada pemeriksaan fisik pasien akan terasa nyeri
tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang terdengar krepitasi pada setiap
gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang menonjol akibat desakan dari fragmen patah
tulang. Pembengkakan lokal akan terlihat disertai perubahan warna lokal pada kulit
sebagai akibat trauma dan gangguan sirkulasi yang mengikuti fraktur.

Untuk memperjelas dan menegakkan diagnosis pemeriksaan penunjang yang dapat


dilakukan adalah :

- Pemeriksaan rontgen: Untuk menentukan lokasi, luas dan jenis fraktur.

- Scan tulang, CT-scan/ MRI: Memperlihatkan frakur dan mengidentifikasikan


kerusakan jaringan lunak.
F. Penanganan

Pada prinsipnya penangan patah tulang klavikula adalah untuk mencapai


penyembuhan tulang dengan minimum tingkat morbiditas, hilangnya fungsi, dan
sisa kelainan bentuk.

Kebanyakan patah tulang klavikula telah berhasil ditangani dengan metode tanpa
operasi. Perawatan nonoperative dengan cara mengurangi gerakan di daerah patah
tulang. Tujuan penanganan adalah menjaga bahu tetap dalam posisi normalnya
dengan cara reduksi tertutup dan imobilisasi. Modifikasi spika bahu (gips klavikula)
atau balutan berbentuk angka delapan atau strap klavikula dapat digunakan untuk
mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke belakang, dan mempertahankan dalam
posisi ini. Bila dipergunakan strap klavikula, ketiak harus diberi bantalan yang
memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri
aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus dipantau. Fraktur 1/3 distal
klavikula tanpa pergeseran dan terpotongnya ligamen dapat ditangani dengan sling
dan pembatasan gerakan lengan. Bila fraktur 1/3 distal disertai dengan terputusnya
ligamen korakoklavikular, akan terjadi pergeseran, yang harus ditangani dengan
reduksi terbuka dan fiksasi interna. Selama imobilisasi pasien diperkenankan
melakukan latihan gerakan tapi harus menghindari aktivitas yang berat.

Tindak lanjut perawatan dilakukan dengan pemantauan yang dijadwalkan 1 hingga


2 minggu setelah cedera untuk menilai gejala klinis dan kemudian setiap 2 hingga 3
minggu sampai pasien tanpa gejala klinis. Pemeriksaan foto rontgen tidak perlu
selama proses perawatan, tetapi akan lebih baik dilakukan pada saat proses
penyatuan tulang yang biasanya dapat dilihat pada minggu ke 4 sampai minggu ke
6 (pada saat fase remodeling pada proses penyembuhan tulang). Tanda klinis
penyatuan tulang adalah berkurangnya rasa sakit atau rasa sakit hilang, dapat
melakukan gerakan bahu secara penuh, dan kekuatan kembali normal.

Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :

- Fraktur terbuka.

- Terdapat cedera neurovaskuler.

- Fraktur comminuted.

- Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.

- Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).

- Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya (malunion).

Pemberian obat pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa
nyeri. Obat-obat yang dapat digunakan adalah obat kategori analgesik antiinflamasi
seperti acetaminophen dan codeine dapat juga obat golongan NSAIDs seperti
ibuprofen. G. Prognosis

Patah tulang akan sembuh dengan baik jika dilakukan tindakan operative.

H. Komplikasi

Komplikasi akut:

- Cedera pembuluh darah

- Pneumouthorax

- Haemothorax

Komplikasi lambat :

- Mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu
semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.

- Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan

Daftar Pustaka

1. A Graham Appley, 1995, Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Applay Edisi 7,
Widya Medika, Jakarta.

2. Chairuddin Rasjad, 2007, Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, Yarsif Watampone,


Jakarta.

3. Richard S. Snell, 2006, Anatomi Klinik Edisi 6, EGC, Jakarta.

4. L Joseph Rubino, 2006, Clavicle Fractures,


http://www.emedicine.com/orthoped/topic50.htm.

5. Kevin J Eerkes, 2008, Clavicle Injuries,


http://www.emedicine.com/sports/TOPIC25.HTM

6. Jeffrey A. Housner, John E. Kuhn, 2003, Clavicle Fractures,


http://www.physsportsmed.com/issues/2003/1203/housner.htm

ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR CLAVICULA


Definisi:

Fraktur klavikula (tulang kolar) merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh
atau hantaman langsung ke bahu. Lebih dari 80% fraktur ini terjadi pada sepertiga
tengah atau proksimal klavikula.

Tanda:

Klavikula membantu mengangkat bahu ke atas, ke luar, dan ke belakang thorax.


Maka bila klavikula patah, pasien akan terlihat dalam posisi melindungi-bahu jatuh
ke bawah dan mengimobilisasi lengan untuk menghindari gerakan bahu.

Penanganan:

Tujuan penanganan adalah menjaga bahu tetap dalam posisi normalnya dengan
cara reduksi tertutup dan imobilisasi. Modifikasi spika bahu (gips klavikula) atau
balutan berbentuk angka delapan atau strap klavikula dapat digunakan untuk
mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke belakang, dan mempertahankan dalam
posisi ini. Bila dipergunakan strap klavikula, ketiak harus diberi bantalan yang
memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri
aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus dipantau. Fraktur 1/3 distal
klavikula tanpa pergeseran dan terpotongnya ligamen dapat ditangani dengan sling
dan pembatasan gerakan lengan. Bila fraktur 1/3 distal disertai dengan terputusnya
ligamen korakoklavikular, akan terjadi pergeseran, yang harus ditangani dengan
reduksi terbuka dan fiksasi interna.

Komplikasi:

Komplikasi fraktur klavikula meliputi trauma saraf pada pleksus brakhialis, cedera
vena atau arteria subklavia akibat frakmen tulang, dan malunion (penyimpangan
penyatuan). Malunion merupakan masalah kosmetik bila pasien memakai baju
dengan leher rendah.

Pendidikan Kesehatan:

Pasien diingatkan untuk tidak menaikkan lengan lebih tinggi dari bahu sampai ujung
patahan tulang mengalami penyatuan (sekitar 6 minggu) namun didorong untuk
melakukan latihan siku, pergelangan tangan dan jari-jari untuk mencapai gerakan
bahu yang sempurna. Aktivitas berlebihan harus dibatasi kurang lebih selama 3
bulan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pohon Masalah ADHF
    Pohon Masalah ADHF
    Dokumen3 halaman
    Pohon Masalah ADHF
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Pathway Fix
    Pathway Fix
    Dokumen1 halaman
    Pathway Fix
    werdi
    Belum ada peringkat
  • Pathway Aritmia
    Pathway Aritmia
    Dokumen3 halaman
    Pathway Aritmia
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Campak
    Laporan Pendahuluan Campak
    Dokumen10 halaman
    Laporan Pendahuluan Campak
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Cover LP
    Cover LP
    Dokumen3 halaman
    Cover LP
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian
    Pengkajian
    Dokumen14 halaman
    Pengkajian
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Wikipedia Bahasa Indonesia
    Wikipedia Bahasa Indonesia
    Dokumen1 halaman
    Wikipedia Bahasa Indonesia
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Agama Mita
    Agama Mita
    Dokumen4 halaman
    Agama Mita
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Agama Cover
    Agama Cover
    Dokumen1 halaman
    Agama Cover
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Agama Mita
    Agama Mita
    Dokumen4 halaman
    Agama Mita
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • Agama Cover
    Agama Cover
    Dokumen1 halaman
    Agama Cover
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat
  • KB Penkes
    KB Penkes
    Dokumen5 halaman
    KB Penkes
    Ayu Puspita II
    Belum ada peringkat