Anda di halaman 1dari 3

BAB 4

PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Pelaksanaan Kegiatan PKRS


Topik : Cuci tangan yang benar
Sasaran : Pasien dan keluarga di Ruang Bedah Aster
Hari/tanggal : , April 2017
Tempat : Ruang Perawatan Pasien elektif Bedah Aster RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
Pelaksana : Mahasiswa Ners S1 Ilmu Keperawatan Stikes Karya
Husada Kediri
Waktu : Pukul 09.00-09.35 WIB (1x35 Menit)
Sarana : Leaflet
Flipchart/poster
Metode Pelaksanaan : - Ceramah/Presentasi
- Tanya Jawab
4.2 Pengorganisasian
Pelindung : Ns. Moch. Maftuchul Huda, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kom.
Adi Sukrisno, S.Kep.,Ns.
Pembimbing : Nian Afrian, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Hani ....
Ketua Panitia : , S.Kep.
Sekretaris :, S.Kep.
Anggota : S.Kep.
S.Kep.
, S.Kep.
S.Kep.
, S.Kep.
, S.Kep.
, S.Kep.
, S.Kep.
S.Kep.
, S.Kep.
, S.Kep.
Presentator : S.Kep.
Penyaji : ,S.Kep.
Dokumentasi :, S.Kep.
4.3 Evaluasi Kegiatan
a. Evaluasi Struktur
Sebelum melakukan penyuluhan, terlebih dahulu dilakukan identifikasi
masalah yang ditemukan pada psien yang akan diberikan penyuluhan,
sehingga penyuluhan dapat memberikan manfaat sesuai yang diharapkan.
Mahasiswa menentukan tema yang sesuai dan menentukan waktu
dilakukan penyuluhan. Persiapan dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan
PKRS, persiapan yang dilakukan antara lain pembuatan SAP, menyusun
leaflet dan pembuatan flipcart. Mahasiswa juga memberikan undangan
untuk pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga datang tepat waktu.

b. Evaluasi Proses
Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh pasien dan keluarga yang
sebelumnya telah diberikan undangan penyuluhan. Peserta tampak
antusias yang ditunjukkan dengan peserta yang memperhatikan dan
mendengarkan penyuluhan dengan seksama. Tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung. Saat
mempraktikkan teknik relaksasi nafas dalam, seluruh peserta mengikuti
instruksi dari penyaji. Pada akhir penyajian ada beberapa peserta yang
mengajukan pertanyaan dan pertanyaan tersebut dijawab oleh penyaji.
c. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga dapat menyebutkan teknik-teknik manajemen
nyeri non farmakologi yang menjadi bahan penyuluhan. Pasien dan
keluarga mampu mempraktekkan teknik relaksasi nafas dalam yang telah
diajarkan pada penyuluhan dan bersedia mempraktekkannya ketika terjadi
nyeri.
d. Hambatan
Hambatan dalam melaksanakan kegiatan PKRS adalah cuaca yang
kurang mendukung, yaitu ketika hari berlangsung cuaca sedang hujan. Hal
tersebut menyebabkan terlambatnya kegiatan dimulai. Namun begitu
hambatan dirasakan tidak begitu memberikan dampak yang negatif dalam
jalannya kegiatan PKRS.

BAB 5
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Metode pereda nyeri non farmakologis biasanya mempunyai resiko
yang sangat rendah. Meskipun tindakan tersebut bukan merupakan pengganti
untuk obat-obatan, tindakan tesebut mugkin diperlukan atau sesuai untuk
mempersingkat episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau
menit. Keluarga dalam penatalaksanaan nyeri dapat berperan dalam
manajemen nyeri non farmakologi. Diharapkan dengan pengetahuan tentang
manajemen nyeri nonfarmakologi yang dimiliki oleh keluarga, dapat
memaksimalkan penatalaksanaan tentang nyeri dan dapat menurunkan
intensitas nyeri yang dirasakan oleh pasien. Sehinggan informasi tentang
teknik manajemen nyeri non farmakologi perlu diberikan dengan tujuan dapat
diterapkannya pada pasien dan mendukung keberhasilan dalam
penatalaksanaan nyeri yang telah diberikan.

1.2 Saran
a. Manajemen nyeri non farmakologi dapat diterapkan dalam memberikan
intervensi asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri.
b. Pasien dan keluarga diharapkan dapat menerapkan teknik manajemen
nyeri non farmakologi dalam upaya meringankan nyeri, baik ketika
perawatan di rumah sakit maupun dalam perawatan di rumah.

Bagi perawat diharapkan dapat menerapkan teknik-teknik manajemen nyeri non


farmakologi yang lain sehingga terdapat variasi dalam pemberian pelayanan dan
asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai