PELAKSANAAN KEGIATAN
b. Evaluasi Proses
Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh pasien dan keluarga yang
sebelumnya telah diberikan undangan penyuluhan. Peserta tampak
antusias yang ditunjukkan dengan peserta yang memperhatikan dan
mendengarkan penyuluhan dengan seksama. Tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung. Saat
mempraktikkan teknik relaksasi nafas dalam, seluruh peserta mengikuti
instruksi dari penyaji. Pada akhir penyajian ada beberapa peserta yang
mengajukan pertanyaan dan pertanyaan tersebut dijawab oleh penyaji.
c. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga dapat menyebutkan teknik-teknik manajemen
nyeri non farmakologi yang menjadi bahan penyuluhan. Pasien dan
keluarga mampu mempraktekkan teknik relaksasi nafas dalam yang telah
diajarkan pada penyuluhan dan bersedia mempraktekkannya ketika terjadi
nyeri.
d. Hambatan
Hambatan dalam melaksanakan kegiatan PKRS adalah cuaca yang
kurang mendukung, yaitu ketika hari berlangsung cuaca sedang hujan. Hal
tersebut menyebabkan terlambatnya kegiatan dimulai. Namun begitu
hambatan dirasakan tidak begitu memberikan dampak yang negatif dalam
jalannya kegiatan PKRS.
BAB 5
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Metode pereda nyeri non farmakologis biasanya mempunyai resiko
yang sangat rendah. Meskipun tindakan tersebut bukan merupakan pengganti
untuk obat-obatan, tindakan tesebut mugkin diperlukan atau sesuai untuk
mempersingkat episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau
menit. Keluarga dalam penatalaksanaan nyeri dapat berperan dalam
manajemen nyeri non farmakologi. Diharapkan dengan pengetahuan tentang
manajemen nyeri nonfarmakologi yang dimiliki oleh keluarga, dapat
memaksimalkan penatalaksanaan tentang nyeri dan dapat menurunkan
intensitas nyeri yang dirasakan oleh pasien. Sehinggan informasi tentang
teknik manajemen nyeri non farmakologi perlu diberikan dengan tujuan dapat
diterapkannya pada pasien dan mendukung keberhasilan dalam
penatalaksanaan nyeri yang telah diberikan.
1.2 Saran
a. Manajemen nyeri non farmakologi dapat diterapkan dalam memberikan
intervensi asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri.
b. Pasien dan keluarga diharapkan dapat menerapkan teknik manajemen
nyeri non farmakologi dalam upaya meringankan nyeri, baik ketika
perawatan di rumah sakit maupun dalam perawatan di rumah.