PENDAHULUAN
Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan penting
dalam dietkarena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan
mengandunglemak esensial. Namun konsumsi lemak berlebihan dapat merugikan
kesehatan, misalnyakolesterol dan lemak jenuh. Dalam berbagai makanan, komponen
lemak memegang perananpenting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan,
seperti aroma, tekstur, rasa danpenampilan. Karena itu sulit untuk menjadikan makanan
tertentu menjadi rendah lemak (lowfat), karena jika lemak dihilangkan, salah satu
karakteristik fisik menjadi hilang. Lemak jugamerupakan target untuk oksidasi, yang
menyebabkan pembentukan rasa tak enak dan produkmenjadi berbahaya.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian lemak
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian analisis proksimat
1.3.3 Untuk mengetahui analisa kualitatif dan kuantitatif lemak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LEMAK
Lipida adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam
air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter.
Asam lemak adalah komponenunit pembangun pada hampir semua lipida. Asam lemak
adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24.
Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang
panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipida bersifat tidak larut dalam air dan tampak
berminyak atau berlemak(Lestari,2013).
b. Bobot jenis lipida < 1,0 dan biasanya ditentukan pada temperatur kamar
c. Indeks bias dari lipida dipakai pada pengenalan unsur kimia dan untuk pengujian
kemurnian minyak.
d. Kelarutan Lipida : lipida tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil),
sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter,karbon disulfida dan
pelarut halogen. Contoh lain yang larut dalam air adalah fosfolipida, monogliserida,
digliserida, dan sabun (Na atau K dengan asam lemak).
e. Titik lebur asam lemak : meningkat dengan semakin panjangnya rantai karbon
(=semakin tinggi BM-nya); menurun dengan adanya dan semakin banyaknya ikatan
rangkap pada rantai C (tidak jenuh). Lemak padat bersifat keras atau lunak, tinggi
rendahnya titik / suhu mencairnya juga dipengaruhi oleh sifat asam lemak
penyusunnya.
f. Rasa lipida : lemak dan minyak memberikan rasa gurih pada olahan makanan,
tetapi adanya asam lemak bebas dan adanya hasil oksidasi akan menimbulkan rasa
dan aroma kurang enak (disebut off-flavor).
i. Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari lipida
j. Slipping point digunakan untuk pengenalan lipida alam serta pengaruh kehadiran
komponen-komponennya
a. Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi
bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi atau
penukaran ester yang didasarkan pada prinsip trans esterifikasi Fiedel-Craft.
b. Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas
dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Ini terjadi
karena terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut.
c. Penyabunan
Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila
penyabunan telah lengkap,lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol
dipulihkan dengan penyulingan.
d. Hidrogenasi
Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak
pada lemak atau minyak . setelah proses hidrogenasi selesai , minyak didinginkan dan
katalisator dipisahkan dengan disaring . Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau
keras , tergantung pada derajat kejenuhan.
e. Pembentukan keton
f. Oksidasi
Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau
minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak atau
minyak.
2.2.2