Pengalaman
Posisi Kualifikasi
di bidangnya
Team leader / 1 Orang Magister 1 Tahun
Ahli Pertanian Pertanian/Agrotek (S2)
No Kecamat Desa/Kelura
RW
. an han
1 Mojo 20 148
2 Semen 12 83
Ngadiluwi
3 16 127
h
4 Kras 16 105
5 Ringinrejo 11 90
6 Kandat 12 120
7 Wates 18 159
8 Ngancar 10 77
9 Plosoklate 15 102
No Kecamat Desa/Kelura
RW
. an han
n
10 Gurah 21 127
11 Puncu 8 75
12 Kepung 10 83
Kandanga
13 12 133
n
14 Pare 10 158
15 Badas 8 150
16 Kunjung 12 104
17 Plemahan 17 116
18 Purwosari 23 147
19 Papar 17 83
20 Pagu 13 79
Kayenkid
21 12 108
ul
Gampang
22 11 47
rejo
23 Ngasem 12 75
24 Banyakan 9 117
25 Grogol 9 92
26 Tarokan 10 68
277
Jumlah 344
3
Sumber : Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
Luas
No Kecamat
Wilayah
. an
(Km2)
1 Mojo 102,73
2 Semen 80,42
Luas
No Kecamat
Wilayah
. an
(Km2)
Ngadiluwi
3 41,85
h
4 Kras 44,81
5 Ringinrejo 42,38
6 Kandat 51,96
7 Wates 76,58
8 Ngancar 94,05
Plosoklate
9 88,59
n
10 Gurah 50,83
11 Puncu 68,25
12 Kepung 105,65
Kandanga
13 41,67
n
14 Pare 47,21
15 Badas 39,21
16 Kunjung 29,98
17 Plemahan 47,88
18 Purwosari 42,50
19 Papar 36,22
20 Pagu 24,86
Kayenkid
21 35,58
ul
Gampang
22 16,76
rejo
23 Ngasem 21,83
24 Banyakan 72,55
25 Grogol 34,50
26 Tarokan 47,20
Jumlah 1386,05
Sumber : Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
2. Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Kediri terdiri dari dataran
rendah dan pegunungan menyebabkan Kabupaten Kediri pada
Tahun 2015 mempunyai curah hujan yang cukup tinggi dengan
jumlah curah hujan sebesar 1544 mm dan tingkat curah hujan
rata-rata sekitar 20,05 mm per hari, dimana lebih tinggi
dibandingkan Tahun 2014 dengan tingkat curah hujan rata-rata
sekitar 15,45 mm per hari. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 3 Curah Hujan, Hari Hujan dan Rata-rata Curah hujan per hari
Tahun 2015
Rata-
Curah Hari
N rata
Bulan Hujan Hujan
o (mm/hr
(mm) (hr)
)
1 Januari 226 13 17,38
2 Februari 292 14 20,86
3 Maret 357 15 23,8
4 April 264 14 18,86
5 Mei 73 3 24,33
6 Juni - - -
7 Juli - - -
8 Agustus - - -
Septembe
9 - - -
r
10 Oktober 1 1 1
11 Nopember 81 5 16,2
12 Desember 250 12 20,83
Jumlah 1 544 77 20,05
2014 1 421 92 15,45
2013 2 404 117 20,56
2012 1 478 88 16,89
2011 1 715 109 15,81
2010 2 984 178 16,76
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
Tabel 4. Luas Wilayah Menurut Lahan Sawah dan Non Sawah Tahun
2015 (Ha)
Lahan
N Kecamata Lahan non Jumlah
o n Sawah
Sawah
1. M o j o 1 530 8 743 10 273
2. S e m e n 1 474 6 568 8 042
3. Ngadiluwih 1 171 3 014 4 185
4. K r a s 1 948 2 533 4 481
5. Ringinrejo 1 286 2 952 4 238
6. K a n d a t 1 653 3 543 5 196
7. W a t e s 2 366 5 292 7 658
Nganca
8. 917 8 488 9 405
r
9. Plosoklaten 2 174 6 685 8 859
10
Gurah 2 289 2 794 5 083
.
11
Puncu 413 6 412 6 825
.
12
Kepung 2 250 8 315 10 565
.
13
Kandangan 1 888 2 279 4 167
.
14
Pare 1 945 2 776 4 721
.
15
Badas 2 279 1 642 3 921
.
16 K u n j a n
2 339 659 2 998
. g
17
Plemahan 3 503 1 285 4 788
.
18
Purwoasri 3 089 1 161 4 250
.
19
Papar 2 472 1 150 3 622
.
20 P a g u 1 661 806 2 467
Lahan
N Kecamata Lahan non Jumlah
o n Sawah
Sawah
.
21
Kayenkidul 2 335 1 242 3 577
.
22 Gampengre
1 037 952 1 989
. jo
23
Ngasem 1 262 608 1 870
.
24
Banyakan 1 161 6 094 7 255
.
25
Grogol 1 532 1 918 3 450
.
26 T a r o k a
1 546 3 174 4 720
. n
Jumlah 47 520 91 085 138
2014 47 175 91 430 138 605
605
2013 47 124 91 481 138 605
2012 47 580 91 025 138 605
2011 47 166 91 439 138 605
2010 47 306 91 299 138 605
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
4 Kras 883 - - - - - -
5 Ringinrejo 849 - - - - - -
6 Kandat 1.702 - - - - - -
7 Wates 2.387 - - - - - -
98 3 1.8 68
8 Ngancar 3.036 - 3 63 - - 19 8
Plosoklate 2.20 4 42
9 n 1.341 - 0 - - - 40 8
10 Gurah 781 - - - - - - -
1.70 3.1
11 Puncu 727 - 2 - - - 91 -
3.5 11
12 Kepung 2.256 - - - - - 54 4
Kandanga 9
13 n 613 - - - - - 00 -
14 Pare 851 - - - - - - -
15 Badas 21 - - - - - - -
16 Kunjang 33 - - - - - - -
17 Plemahan 115 - - - - - - -
18 Purwoasri 454 - - - - - - -
19 Papar 414 - - - - - - -
20 Pagu 119 - - - - - - -
Kayenkidu
21 l 333 - - - - - - -
22 Gampengr 110 -
Perk Huta Padan Sementa Huta
N Kecamat Tegal/Keb Ladang/Hu e- n g ra Tidak n Lainn
o an un ma buna Raky Rump Diusaha Negar ya
n at ut kan a
ejo - - - - - -
23 Ngasem 85 - - - - - - -
2 3.0 1
24 Banyakan 1.359 - 5 97 - - 13 3
5
25 Grogol 495 - - - - - 00 -
2 5
26 Tarokan 1.126 - - 69 - - 65 -
5.29 9 22.0 1.24
Jumlah 25.579 - 2 29 - - 85 3
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
Jumlah KK Jumlah
Kecamatan
(Kepala Keluarga) Penduduk
1. M o j o 23 711 72 407
2. S e m e n 16 657 48 262
3. Ngadiluwih 25 466 74 439
4. K r a s 20 509 60 671
5. Ringinrejo 17 665 52 348
6. K a n d a t 20 172 59 167
7. W a t e s 29 951 87 288
8. N g a n c a r 16 512 45 722
9. Plosoklaten 23 869 69 511
10. G u r a h 26 284 78 926
11. P u n c u 19 981 59 977
12. K e p u n g 26 399 79 452
13. Kandangan 16 648 49 372
14. P a r e 32 320 100 239
15. B a d a s 21 046 63 145
16. K u n j a n g 12 510 36 891
17. Plemahan 20 152 59 355
18. Purwoasri 20 341 60 245
19. P a p a r 17 548 51 919
20. P a g u 13 121 37 893
21. Kayenkidul 15 625 45 906
22. Gampengrejo 20 581 32 644
23. Ngasem 20 445 60 868
24.Banyakan 19 060 54 341
25.G r o g o l 15 296 44 681
26.T a r o k a n 20 128 58 970
Jumlah 531 997 1 544 639
2014 530 331 1 492 585
2013 505 656 1 603 041
2012 530 331 1 406 038
2011 455 018 1 576 160
2010 388 371 1 499 768
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
Kepadatan
Kecamatan Penduduk
(Orang/km2)
1. M o j o 705
Kepadatan
Kecamatan Penduduk
(Orang/km2)
2. S e m e n 600
3. Ngadiluwih 1779
4. K r a s 1354
5. Ringinrejo 1235
6. K a n d a t 1139
7. W a t e s 1140
8. N g a n c a r 486
9. Plosoklaten 785
10. G u r a h 1553
11. P u n c u 879
12. K e p u n g 752
13. Kandangan 1185
14. P a r e 2123
15. B a d a s 1610
16. K u n j a n g 1231
17. Plemahan 1240
18. Purwoasri 1418
19. P a p a r 1433
20. P a g u 1524
21. Kayenkidul 1290
Gampengrej
22. 1948
o
23. Ngasem 2788
24. Banyakan 749
25. G r o g o l 1295
26. T a r o k a n 1249
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
N Kecamat
2012 2013 2014 2015
o an
1 Mojo 67 871 75 875 70 618 72 407
2 Semen 43 691 50 355 46 866 48 262
3 Ngadiluwi 66 024 77 686 72 332 74 439
N Kecamat
2012 2013 2014 2015
o an
h
4 Kras 56 679 62 461 58 172 60 671
5 Ringinrejo 48 201 54 570 50 807 52 348
6 Kandat 52 413 60 251 56 106 59 167
7 Wates 77 769 90 070 83 876 87 288
8 Ngancar 39 463 47 298 44 037 45 722
Plosoklate
9 64 748 72 759 67 744 69 511
n
10 Gurah 67 969 80 636 75 084 78 926
11 Puncu 52 732 62 050 57 770 59 977
12 Kepung 75 685 82 867 77 145 79 452
Kandanga
13 48 017 51 206 47 676 49 372
n
14 Pare 93 654 103 845 96 708 100 239
15 Badas 60 436 66 823 62 215 63 145
16 Kunjang 31 691 37 581 34 998 36 891
17 Plemahan 51 411 60 108 55 977 59 355
18 Purwoasri 52 931 61 862 57 624 60 245
19 Papar 45 647 53 707 50 012 51 919
20 Pagu 34 179 39 482 36 764 37 893
Kayenkidu
21 40 584 46 816 43 601 45 906
l
Gampengr
22 29 717 33 687 31 362 32 644
ejo
23 Ngasem 57 591 62 874 58 556 60 868
24 Banyakan 51 119 57 802 53 810 54 341
25 Grogol 41 718 47 536 44 249 44 681
26 Tarokan 54 098 62 834 58 479 58 970
Jumlah 1406 038 1603 041 1492 588 1544 639
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
Klasifikasi Jalan
No
Ruas Jalan Statu Kela
. Fungsi
s s
Kertosono- Provin Kolektor
1 III A
Kediri si Primer 1
Kediri- Provin Kolektor
2 III A
Tulungagung si Primer 1
Nganjuk-Kediri- Provin Kolektor
3 III A
Blitar si Primer 2
Provin Kolektor
4 Jombang-Kediri III A
si Primer 2
Provin Kolektor
5 Kediri-Malang III A
si Primer 2
Sumber: RTRW Kabupaten Kediri Tahun 2010-2030
6. KONDISI PEREKONOMIAN
Potensi ekonomi wilayah berdasarkan data PDRB Kabupaten
Kediri Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2015, diketahui bahwa
sektor pertanian merupakan sektor pemberi kontribusi terbesar
pada PDRB Kabupaten Kediri yaitu sebesar Rp. 8.084.525,81
juta, sektor berikutnya adalah sektor perdagangan Rp.
5.951.991,30 juta, sektor berikutnya yaitu industri pengolahan
sebesar 5.817.380,99 juta.
Sedangkan sektor-sektor lainnya memberikan kontribusi
dibawah ke 3 sektor pada PDRB Kabupaten Kediri tahun 2015.
Untuk melihat PDRB Kabupaten Kediri Atas Dasar Harga Berlaku
Dan Konstan, dapat dilihat pada Tabel berikut.
Kateg Lapangan
2011 2012 2013 2014 2015
ori Usaha
1 2 3 4 5 6 7
Pertanian,
Kehutanan 5,409,282. 6.015.458. 6,604,650. 7.363,449. 8,084,525.
A
dan 62 54 10 14 81
Perikanan
Pertamban
371,817.2 384.834.7 406,677.6 473,507.0 511,878.0
B gan &
9 2 1 0 6
Penggalian
Industri
4,058,480. 4.387.903. 4,794,904. 5.288,546. 5,817,380.
C Pengolaha
23 70 61 15 99
n
Pengadaan
D Listrik dan 15,561.07 15.734.09 15,429.39 15,521.80 17,310.85
Gas
E Pengadaan 11,557.97 13.032.05 14,417.65 15,196.55 16,851.45
Air,
Pengelolaa
n Sampah,
Limbah
Kateg Lapangan
2011 2012 2013 2014 2015
ori Usaha
dan Daur
Ulang
1,873,733. 2,102.765. 2,392,269. 2.659,166. 2,864,788.
F Konstruksi
54 53 92 69 73
Perdagang
an Besar
dan
Eceran; 3,932,142. 4,363.555. 4,974,860. 5.438,838. 5,951,991.
G
Reparasi 13 09 00 31 30
Mobil dan
Sepeda
Motor
Transporta
si dan 332,731.1 367.843.5 428,706.3 497,509.3 555,683.7
H
Pergudang 3 5 3 1 2
an
Penyediaa
n
250,453.0 283.291.5 319,572.9 366,900.9 415,548.2
I Akomodasi
3 0 9 5 0
dan Makan
Minum
Informasi
dan 974,862.3 1,089.794. 1,228,503. 1.366.269. 1,534,632.
J
Komunikas 8 57 02 70 89
i
Jasa
Keuangan 336,577.5 388.963.9 453.324.4 512,440.3 570,699.7
K
dan 2 3 1 7 5
Asuransi
Real 408,213.1 443.849.9 499,801.3 545,040.8 599,959.7
L
Estate 8 8 4 9 9
Jasa
M,N Perusahaa 60,382.18 66.397.27 75,321.13 82,551.16 90,193.09
n
O Administra 871,989.6 972.280.8 1,029.288. 1.061,143. 1,144,075.
si 8 8 54 84 65
Pemerinta
han,
Pertahana
n dan
Jaminan
Sosial
Kateg Lapangan
2011 2012 2013 2014 2015
ori Usaha
Wajib
Kateg Lapangan
2011 2012 2013 2014 2015
ori Usaha
1 2 3 4 5 6 7
Pertanian,
Kehutanan 5,107,160. 5,350,567. 5,472,147. 5,636,344. 5,801,783.
A
dan 83 92 31 95 92
Perikanan
Pertamban
354,499.3 359,025.7 364,895.9 372,303.8 380,515.2
B gan &
1 3 7 4 7
Penggalian
Industri
3,788,373. 3,958,273. 4,138,138. 4,392,590. 4,659,607.
C Pengolaha
28 75 00 55 01
n
Pengadaan
D Listrik dan 15,895.52 17,172.90 17,533.23 17,554.60 17,874.38
Gas
E Pengadaan 11,366.63 12,019.45 12,865.49 13,217.91 13,915.57
Air,
Pengelolaa
n Sampah,
Limbah
Kateg Lapangan
2011 2012 2013 2014 2015
ori Usaha
dan Daur
Ulang
1,791,683. 1,924,867. 2,081,708. 2,205,395. 2,272,104.
F Konstruksi
27 81 56 17 72
Perdagang
an Besar
dan
Eceran; 3,761,107. 4,063,983. 4,421,628. 4,673,195. 4,908,709.
G
Reparasi 42 02 04 84 21
Mobil dan
Sepeda
Motor
Transporta
si dan 324,434.2 352,074.6 385,583.7 422,548.6 450,064.4
H
Pergudang 9 6 8 7 6
an
Penyediaa
n
241,060.1 256,179.3 274,804.3 293,634.5 314,004.0
I Akomodasi
3 0 0 9 8
dan Makan
Minum
Informasi
dan 949,180.1 1,050,559. 1,176,449. 1,300,912. 1,444,336.
J
Komunikas 6 26 24 24 40
i
Jasa
Keuangan 320,182.4 350,194.7 388,479.0 414,005.6 434,503.1
K
dan 5 1 6 1 9
Asuransi
Real 388,024.9 414,768.7 444,911.3 474,695.1 498,309.6
L
Estate 7 4 4 1 6
Jasa
M,N Perusahaa 55,689.54 59,091.65 64,173.72 68,828.90 72,574.00
n
O Administra 821,262.7 847,271.4 868,278.9 873,838.7 909,000.5
si 3 3 2 7 3
Pemerinta
han,
Pertahana
n dan
Jaminan
Sosial
Kateg Lapangan
2011 2012 2013 2014 2015
ori Usaha
Wajib
7. POTENSI PEREKONOMIAN
Potensi perekonomian di Kabupaten Kediri terdiri dari pertanian
tanaman pangan, pertanian hortikultura, perikanan dan
perikanan.
a. Pertanian Tanaman Pangan
Pertanian tanaman pangan merupakan sektor andalan di
Kabupaten Kediri, komoditi utamanya adalah padi.
Jenis
2011 2012 2013 2014 2015
No Tanaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Padi
- Luas Panen(Ha) 53 602 51 278 51 083 51 118 56 082
- Rata-rata (Kw
59 60 60 60 60
Hasil )
(Ton 305 305
- Produksi 316 330 305 342 335 425
) 549 684
2 Jagung
- Luas Panen(Ha) 46 275 50 156 49 398 50 664 51 480
Jenis
2011 2012 2013 2014 2015
No Tanaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
- Rata-rata (Kw
59 63 61 63 63
Hasil )
(Ton 313 318
- Produksi 274 019 302 042 324 262
) 721 023
3 Ubi Kayu
- Luas Panen(Ha) 4 449 4 809 3 472 4 773 4 667
- Rata-rata (Kw
201 205 205 369 307
Hasil )
(Ton 175
- Produksi 89 384 98 526 71 130 143 431
) 957
4 Ubi Jalar
- Luas Panen(Ha) 120 419 255 235 322
- Rata-rata (Kw
173 179 182 397 341
Hasil )
(Ton
- Produksi 2 082 7 508 4 652 9 323 10 990
)
Kacang
5
Tanah
- Luas Panen(Ha) 3 079 3 564 3 610 3 446 3 037
- Rata-rata (Kw
13 13 20 13 14
Hasil )
(Ton
- Produksi 4119 4 694 7 156 4 360 4 231
)
6 Kedelai
- Luas Panen(Ha) 454 337 118 265 1 238
- Rata-rata (Kw
12 12 12 12 14
Hasil )
(Ton
- Produksi 543 418 147 316 1 689
)
7 Kacang
Jenis
2011 2012 2013 2014 2015
No Tanaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Hijau
- Luas Panen(Ha) 42 57
- - -
- Rata-rata (Kw
11 11
Hasil ) - - -
(Ton
- Produksi 47 65
) - - -
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
Jenis
2011 2012 2013 2014 2015
Tanaman
Bawang 128,27 122,87
75,686 81,986 85,501
Merah 1 7
Sawi 36,285 33,320 25,365 18,084 19,428
Kacang
68,378 63,021 52,209 58,787 53,650
Panjang
Mentimun 86,260 84,625 83,268 68,841 66,425
Kangkung 16,125 5,620 7,239 12,681 5,402
Bayam 1,249 232 60 232 0
Tomat 89,392 88,505 90,297 42,287 82,359
Jenis
2011 2012 2013 2014 2015
Tanaman
120,43 108,64
Terong 94,249 42,438 81,326
6 2
Petai 10,789 10,124 7,356 10,961 9,047
Cabe merah 133,20
87,317 85,591 45,382 36,220
besar 7
201,31 259,13 340,37 224,17 233,40
Cabe rawit
6 9 6 3 1
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
Jenis
2011 2012 2013 2014 2015
Tanaman
Tebu
Luas (Ha) 21170 20934 24002 22760 21789
Produksi
209285 209340 261858 245322 2338
(ton)
Tembakau
Luas (Ha) - - - - 220
Produksi
- - - - 333
(ton)
Kelapa
Luas (Ha) 4856 4919 4253 4756 4786
Produksi
2769 2751 2460 2740 3108
(ton)
Kopi
Luas (Ha) 797 837 926 905 907
Produksi
294 314 574 565 51
(ton)
Cengkeh
Luas (Ha) 1423 1574 1485 1656 1656
Produksi
570 653 246 276 276
(ton)
Jambu
mete
Luas (Ha) 810 858 317 314 314
Produksi
311 254 674 662 66
(ton)
Jenis
2011 2012 2013 2014 2015
Tanaman
Kapuk
Randu
Luas (Ha) 1452 1421 620 652 651
Produksi
223 219 152 158 156
(ton)
Kenanga
Luas (Ha) 336 358 200 238 232
Produksi
1151 1151 1666 1582 1512
(ton)
Lada
Luas (Ha) - - - - -
Produksi
- - - - -
(ton)
Kakao
Luas (Ha) 1264 1385 1189 1218 1204
Produksi
241 332 359 391 388
(ton)
Nilam
Luas (Ha) 208 242 199 199 196
Produksi
1078 1138 9530 9530 9
(ton)
Sumber: Kediri dalam Angka, 2016
c. Peternakan
Komoditi ternak besar yang dominan di Kabupaten Kediri
adalah sapi potong, sedang ternak kecil yang dominan adalah
kambing. Untuk populasi unggas yang paling banyak
jumlahnya adalah ayam ras petelor. Daerah sentra ternak sapi
potong ada di Kecamatan Wates, kambing Kecamatan Mojo
dan ayam ras petelor terdapat di Kecamatan Puncu, Pare, dan
Wates.
d. Perikanan
Jenis budidaya ikan yang banyak dikembangkan di
Kabupaten Kediri adalah jenis budidaya kolam air tawar. Nilai
produksi terbesar adalah jenis ikan lele dan ikan nila untuk
jenis ikan konsumsi.
Sentra produksi ikan diperairan umum adalah Kecamatan di
pinggiran aliran sungai Brantas dan sentra produksi budidaya
ikan dikolam air tawar adalah Kecamatan Badas.
Tabel 20 Produksi dan Nilai Produksi Ikan Menurut Jenis Budidayanya
di Kabupaten Kediri Tahun 2015
Nilai
Jenis Produksi
Produksi
Budidaya (Kg)
(Ribuan Rp)
Perairan
156.361 1.595.298
Umum
Budidaya 14.857.65
207.824.830
Kolam 0
16.132.32
UPR *) 451.590.941
7
Keterangan : *) Unit Pembenihan Rakyat
Sumber : Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
B.Kluster Pertanian
Istilah klaster (cluster) mempunyai pengertian harfiah sebagai
kumpulan, kelompok, himpunan, atau gabungan obyek tertentu
yang memiliki keserupaan atau atas dasar karakteristik tertentu.
Dalam konteks ekonomi/bisnis, klaster industri (industrial
cluster) merupakan terminologi yang mempunyai pengertian
khusus tertentu. dalam literatur, istilah klaster industri
diartikan dan digunakan secara beragam. Berikut adalah
beberapa contoh definisi klaster industri.
Klaster industri adalah:
Kumpulan/kelompok bisnis dan industri yang terkait melalui
suatu rantai produk umum, ketergantungan atas keterampilan
tenaga kerja yang serupa, atau penggunaan teknologi yang
serupa atau saling komplementer (OECD, 2000);
Kelompok industri dengan focal/core industry yang saling
berhubungan secara intensif dan membentuk partnership,
baik dengan supporting industry maupun related industry
(Deperindag, 2000);
Konsentrasi geografis dari perusahaan dan industri yang
saling berkompetisi, komplementer, atau saling terkait, yang
melakukan bisnis satu dengan lainnya dan/atau memiliki
kebutuhan serupa akan kemampuan, teknologi dan
infrastruktur (Munnich Jr., et al. 1999);
Aglomerasi dari industri yang bersaing dan berkolaborasi di
suatu daerah, yang berjaringan dalam hubungan vertikal
maupun horizontal, melibatkan keterkaitan pembeli-pemasok
umum, dan mengandalkan landasan bersama atas lembaga-
lembaga ekonomi yang terspesialisasi (EDA, 1997);
Kelompok/kumpulan secara sektoral dan geografis dari
perusahaan yang meningkatkan eksternalitas ekonomi (seperti
munculnya pemasok spesialis bahan baku dan komponen, atau
pertumbuhan kelompok keterampilan spesifik sektor) dan
mendorong peningkatan jasa-jasa yang terspesialisasi dalam
bidang teknis, administratif, dan keuangan (Ceglie dan Dini,
1999);
Hubungan erat yang mengikat perusahaan-perusahaan dan
industri tertentu secara bersama dalam beragam aspek
perilaku umum, seperti misalnya lokasi geografis, sumber-
sumber inovasi, pemasok dan faktor produksi bersama, dan
lainnya (Bergman dan Feser, 1999);
Michael Porter mendefinisikan klaster sebagai sekumpulan
perusahaan dan lembaga-lembaga terkait di bidang tertentu
yang berdekatan secara geografis dan saling terkait karena
kebersamaan (commonalities) dan komplementaritas (Porter,
1990);
Klaster merupakan jaringan produksi dari perusahaan-
perusahaan yang saling bergantungan secara erat (termasuk
pemasok yang terspesialisasi), agen penghasil pengetahuan
(perguruan tinggi, lembaga riset, perusahaan rekayasa),
lembaga perantara/bridging institution (broker, konsultan) dan
pelanggan, yang terkait satu dengan lainnya dalam suatu
rantai produksi peningkatan nilai tambah (Roelandt dan den
Hertog, 1998);
Klaster merupakan suatu sistem dari keterkaitan pasar dan
non pasar antara (a system of market and nonmarket links)
perusahaan-perusahaan dan lembaga yang terkonsentrasi
secara geografis (Abramson, 1998);
Klaster merupakan konsentrasi perusahaan dan lembaga yang
bersaing, berkolaborasi dan saling bergantung yang
dihubungkan dengan suatu sistem keterkaitan pasar dan non
pasar (UK DTI, 1998b, 2001).
C. Analisis SWOT
Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif,
disamping itu dengan matriks Internal Strategic Factors Analysis
(IFAS), External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS),
Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT).
Beberapa metode analisis yang digunakan dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif
Aspek yang dianalisis adalah sejarah pengrajin di Kabupaten
Kediri karakteristik industri, baik industri usaha mandiri
maupun kelompok pengrajin, aspek keuangan yang meliputi
jumlah produksi, harga jual dan tingkat keuntungan, aspek
produksi meliputi ketersediaan bahan baku, teknologi yang
dipakai, proses produksi, mutu produk dan tenaga kerja, aspek
pemasaran meliputi sistem promosi, pemasaran produk, serta
persaingan dan peluang pasar, aspek lingkungan eksternal
meliputi sosial dan ekonomi, pemerintah dan kemajuan
teknologi.
2. Analisis Tiga Tahap Perumusan Strategi .
Analisis ini dilakukan untuk mengevaluasi keadaan umum
pengrajin di Kabupaten Kediri (usaha mandiri dan kelomok
pengrajin) serta mengidentifikasi faktor-faktor internal dan
faktor eksternal industri. Hasil analisis tersebut akan
dikembangkan menjadi beberapa alternatif strategi
berdasarkan skala prioritas untuk memilih strategi yang
terbaik. Tiga tahap formulasi strategi menurut David (2004)
adalah: a. Tahap Input
3. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan internal dimaksudkan untuk memahami
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki industri sepatu dari
seluruh aspek fungsional manajemen. Analisis lingkungan
ekster-nal menghasilkan sejumlah daftar peluang dan
ancaman bagi industri. Aspek yang dianalisa pada lingkungan
internal antara lain keuangan, sumber daya manusia, produksi
dan pemasaran. Analisis lingkungan eksternal
mengidentifikasi aspek sosial dan ekonomi, pemerintah dan
teknologi.
4. Teknik Pembobotan
Teknik yang digunakan untuk menentukan bobot dari faktor
internal dan eksternal adalah teknik Pairwise Comparison
(Kinnear and Taylor, 1991). Teknik ini membandingkan setiap
peubah horizontal dengan peubah pada kolom vertikal.
Penentuan bobot pada setiap peubah yang dibandingkan
menggunakan skala 1, 2 dan 3.
5. Matriks IFAS dan EFAS
Matriks IFAS dan EFAS yang telah disusun memberikan
informasi faktor-faktor yang mempengaruhi atau kurang
mempengaruhi industri dalam lingkungan internal maupun
eksternal. Pada kolom analisis tiga matriks IFAS dan EFAS
diberikan rating. Penentuan rating oleh manajemen atau pakar
dari perusahaan dilakukan terhadap peubah-peubah dari hasil
analisis situasi usaha. Pada EFAS untuk menunjukkan
seberapa efektif strategi usaha saat ini menjawab masing-
masing peubah-peubah tersebut digunakan sesuai peringkat
dengan menggunakan skala 1, 2, 3 dan 4. b. Tahap Pemaduan
Tahap pemaduan, yaitu tahapan menghasilkan strategi
alternatif yang layak dengan memadukan faktor internal dan
eksternal yang telah dihasilkan pada tahap input. Pada tahap
ini digunakan alat analisis matriks Internal-External (IE) dan
matriks SWOT.
6. Matriks IE
Matriks IE menempatkan berbagai divisi dari organisasi dalam
diagram skematis yang disebut matriks portofolio. Matriks IE
dibagi menjadi tiga daerah utama yaitu:
- Daerah 1 meliputi sel I, II, atau IV termasuk dalam daerah
grow and build. Strategi yang sesuai dengan daerah ini
adalah strategi intensif, misalnya penetrasi pasar,
pengembangan pasar, atau pengembangan produk dan
strategi integratif, misalnya integrasi horizontal dan
vertikal.
- Daerah II meliputi sel III, V, atau VII. Strategi yang paling
sesuai adalah strategi- strategi hold and maintain. Yang
termasuk dalam strategi ini adalah penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
- Daerah III, meliputi sel VI, VIII, atau IX adalah daerah
harvest dan divest.
7. Matriks SWOT
Pengembangan strategi pada matriks SWOT dilakukan
berdasarkan hasil dari matriks IE.
- Strategi SO, yaitu menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar
perusahaan.
- Strategi WO, bertujuan untuk memper-kecil kelemahan-
kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan
peluang-peluang eksternal. Strategi ST, bertujuan untuk
menghin-dari atau mengurangi dampak dari ancaman-
ancaman eksternal.
- Strategi ST, bertujuan untuk menghin-dari atau mengurangi
dampak dari ancaman- ancaman eksternal.
- Strategi WT, merupakan taktik untuk bertahan dengan cara
mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman.
N Bulan Ke-
Kegiatan
O I II III
1 Persiapan
Penyusunan laporan
2 pendahuluan
Pembahasan laporan
3 pendahuluan
Perbaikan laporan
4 pendahuluan
Survey Primer dan Survey
5 Sekunder
Penyusunan laporan
6 antara
Pembahasan laporan
7 antara
8 Perbaikan laporan antara
Penyuusunan laporan
9 akhir
10 Pembahasan laporan akhir
11 Perbaikan laporan akhir
Pengumpulan laporan dan
12 Softfile
B.4 KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
Tabel Komposisi Tenaga Ahli dan Penugasan
Tenaga
Ahli Orang
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/ Bulan
Asing
CV. GIRI Lokal Ahli Pertanian / Team Leader Mengkoordinir 3
MAGNA JAYA Agrotek pelaksanaan
seluruh kegiatan
tim konsultan di
proyek.
Mengadakan
hubungan dengan
pihak pemberi kerja
dan instansi lain
yang terkait guna
menunjang kegiatan
proyek.
Menyusun jadwal
realisasi
pelaksanaan dan
mengevaluasi
berdasarkan
rencana jadwal
pelaksanaan.
Tenaga
Ahli Orang
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/ Bulan
Asing
Mempersiapkan dan
mendiskusikan
laporan
pendahuluan,
interim, draf
laporan final, final
dan membuat
laporan-laporan
tersebut.
Bertanggung jawab
sepenuhnya
mengenai kualitas
seluruh hasil
pelaksanaan
pekerjaan
Lokal Ahli Perencanaan Ahli Perencanaan Melakukan 3
Wilayah Wilayah pekerjaan
identifikasi dan
evaluasi data dan
informasi dari studi
terdahulu maupun
dilapangan.
Membuat dan
Tenaga
Ahli Orang
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/ Bulan
Asing
membantu
pembuatan laporan
yang diperlukan
pemimpin tim
bersama anggota
tim lainnya
Lokal Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi Memimpin dan 3
Pembangunan Pembangunan
bertanggung jawab
sepenuhnya
terhadap pekerjaan
survey dan
penghitungan
ekonomi pertanian
Membuat dan
membantu
pembuatan laporan
yang diperlukan
Pemimpin Tim
Tenaga
Ahli Orang
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/ Bulan
Asing
bersama anggota
tim lainnya
Melaksanakan
perhitungan volume
pekerjaan
konstruksi yang
diperlukan untuk
estimasi biaya
Asisten Ahli proyek.
Lokal Asisten Ahli Ekonomi 3
Ekonomi Melakukan Analisis
Ekonomi.
Membuat laporan
yang diperlukan
bersama Team
Leader dan anggota
tim lainnya
Lokal Asisten Ahli Asisten Ahli Melakukan Analisis 3
Perencanan Wilayah Perencanaan Klaster Pertanian .
Wilayah Menyusun dokumen
pelelangan untuk
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi.
Tenaga
Ahli Orang
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/ Bulan
Asing
Membuat laporan
yang diperlukan
bersama Team
Leader dan anggota
tim lainnya
Membantu tenaga
ahli dan
Bertanggung jawab
terhadap
pelaksanaan
Lokal Surveyor Surveyor pekerjaan 8
Melakukan survey
lapangan
Bertanggung jawab
terhadap
pelaksanaan
pekerjaan
Lokal Operator Komputer Operator Komputer Melakukan Input 12
Data pada aplikasi
yang dibutuhkan
Bertanggung jawab
terhadap
pelaksanaan
Tenaga
Ahli Orang
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/ Bulan
Asing
pekerjaan
Melakukan
manajemen dan
pengawasan setiap
kegiatan
Lokal Administrasi Administrasi administrasi 3
Bertanggung jawab
terhadap
pelaksanaan
pekerjaan
B.5 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
Jumlah Orang
No Nama Personil Masukan Personil
Bulan
1 2 3
Tenaga Lokal
Tenaga Ahli
1 3
2 3
3 3
4 3
5 3
Sub Total 15
Tenaga Pendukung
1 8
2 12
3 3
Sub
23
Total
Total 38